Anda di halaman 1dari 3

Jenis Batuan Sedimen yang Ada di Sungai

1. Batu Konglomerat
Batuan konglomerat termasuk dalam batuan sedimen. Batuan
konglomerat juga menjadi salah satu batuan yang umum ada di bumi.
konglomerat terbentuk dari pertikel kecil yang membentuk sedimentasi.
Konglomerat bertekstur kasar, dan berbentuk besar. Rata- rata berukuran lebih
dari 2mm. Batu konglomerat terdiri dari materi sedimen yang halus dan kasar.
Materi itu berupa pasir halus dan kerikil yang mengendap. Endapan tersebuy
lalu mengeras dan menjadi batuan konglomerat. Komposisi dari batu
konglomerat adalah materi sedimen yang terikat dalam batu konglomerat.
Seperti pasri, kerikil, dan tanah. 
Konglomerat adalah salah satu batuan yang tidak memiliki banyak
manfaat bagi manusia. Karena batuan konglomerat bukanlah batuan yang kuat,
batu konglomerat tidak dapat di pakai sebagai fondasi atau struktur penting dari
sebuah bangunan. Hanya saja, saat batu konglomerat di hancurkan, serpihan
batu konglomerat bisa dipakai sebagai pendukung bangunan, tetapi tidak begitu
kuat. 
2. BatuPasir
merupakan  batuan endapan yang terutama terdiri
dari mineral berukuran pasir atau butiran batuan. Sebagian luhur batu
pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar sebab mineral-mineral
tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu
pasir bisa memiliki berbagai macam warna, dengan warna umum
merupakan coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih.
Sebab lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan
topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir bisa dapat
diidentikkan dengan daerah tertentu. 
Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk diwujudkan wujud.
Hal ini membuat macam batuan ini merupakan bahan umum untuk
bangunan dan jalan. Sebab kekerasan dan kecocokan ukuran butirannya,
batu pasir diwujudkan menjadi bahan yang paling adun untuk diwujudkan
dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang dipergunakan untuk
menajamkan pisau dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan batuan yang
terutama tersusun dari batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi cairan dan
memiliki pori untuk menyimpan cairan dalam banyak luhur sehingga
menjadikannya sebagai akuifer yang adun.
3. Batu breksi
Batuan breksi adalah batuan sedimen klastik yang tersusun atas butiran-
butiran fragmen dengan diameter lebih besar dari 2 mm dan membentuk sudut-
sudut fragmen yang angular.
Batuan breksi tersusun dari fragmen-fragmen bersifat koarse yang
terbentuk dari pengendapan fragmen-fragmen sisa batuan beku bersifat kerakal.
Yaitu fragmen mineral yang diameternya antara 2 sampai 256 mm. Fragmen-
fragmen ini membentuk pola meruncing (angular) yang dapat dikenali sebagai
ciri-ciri batuan breksi. Pada umumnya, batuan breksi dapat dikenali dengan
penampakan morfologi berwarna hijau kekuningan atau coklat keputih-putihan.
Selain itu butiran-butiran fragmen penyusun batuan breksi juga terlihat jelas.
Struktur batuan breksi yang tersusun dari butiran-butiran kasar sangat
cocok untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau ornamen-ornamen hiasan
dalam dekorasi. Batuan breksi sudah dimanfaatkan sebagai ornamen hiasan
sejak masa sebelum masehi. Orang Mesir kuno sudah menggunakan batu breksi
sebagai bahan dasar pembuat patung-patung yang memiliki nilai religius.
4. Batu serpih
Batu serpih (shale) disebut juga batu lanau atau argilit. Batu serpih
didefinisikan sebagai jenis batuan sedimen yang tersusun dari mineral utama
berukuran halus atau lempung yakni berupa illite, smektit dan kaolinit, serta
mineral dengan butiran berat seperti oksida besi, kuarsa, karbonat, mineral
sulfida, feldspar dan bahan organik lainnya. Komposisi mineral- mineral tersebut
tergantung pada lingkungan tempat terjadinya proses sedimentasi  atau
pengendapan.
Batu serpih terbentuk dari pelapukan batuan yang memecah batuan
menjadi partikel-partikel yang berukuran halus (disebut juga butiran lempung).
Berasal dari lempung yang terbawa aliran air dan menyatu menjadi lumpur,
kemudian mengendap di suatu tempat cekung. Endapan lumpur tersebut lalu
mengalami proses pembatuan. Warna gelap pada batu serpih menunjukkan
bahwa batu serpih terbentuk di lingkungan yang memiliki minim oksigen.
Saat ini batu serpih digunakan untuk industri gas alam dan minyak bumi.
Sifat khusus pada batu serpih yaitu mengandung bahan organik menjadi
perangkap gas dan minyak bumi.

Anda mungkin juga menyukai