NO : 26
KLS : XI IPS 2
2. Struktur Organisasi
PEMBINA
KETUA
B. Aspek Produksi
1. Nama Produk
Produk yang saya rencanakan dalam usaha ini dapat dibagi menjadi 2
yaitu:
Produk Primer
Produk primer merupakan hasil dari budidaya yang berupa ikan lele
segar. Produk primer dapat berupa ikan segar siap olah, seperti lele yang
di jual di pasaran dan yang untuk diolah menjadi pecel lele.
Produk Skunder
Produk skunder dari usaha ini merupakan produk olahan dari ikan lele.
Adapun beberapa olahan yang direncanakan antara lain :
Bakso Lele, Bakso biasanya dibuat dari bahan dasar daging sapid an
daging ayam. Tapi kini juga ada bakso yang tebuat dari ikan lele yang
memiliki tekstur kenyaldan rasa yang nikmat, sehingga banyak orang
yang penasaran ingin mencobanya.
Abon Lele, abon lele biasanya digunakan untuk lauk karena rasanya
yang gurih. Abon ini diolah dari daging lele yang berukuran cukup
besar sehingga abon yang diperoleh mempunyai serat.
2. Bahan Produk
Bahan produksi merupakan hasil dari budidaya, yang berupa ikan lele
segar.
3. Peralatan
Kolam yang akan digunakan sebagai tempat budidaya yaitu kolam terpal.
Untuk pemula akan dibuatkan 1 kolam terpal. - Kolam Terpal, Suatu
teknologi yang mudah dan gampang dibuat adalah pembuatan kolam terpal,
dimana akan membutuhkan beberapa alat dan bahan untuk membuatnya
antara lain, terpal, batu dan bambu. Dala membuat kolam terpal
membutuhkan luas lahan 2 x 4 meter dengan penggunaan terpal ukuran 4 x 6
meter. Kemudian bambu yang dibutuhkan sebanyak 4 bambu. Dengan
panjang rata ratanya 7 meter.
4. Proses Produksi
Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses
pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda perhatikan dalam
pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan. Air yang
digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti sebelum masa
panen. Kondisi air pun harus tenang dan tergenang. Hindari melakukan
pengurasan air dengan cara sirkulasi karena berpotensi mengurangi kestabilan
pH kolam.
5. Biaya Produksi
Untuk melihat kelayakan usaha budidaya lele ini, maka diperlukan suatu
analisis kelayakan usaha, yang bisa dilihat pada analisis dbawah ini:
Investasi
Biaya pembuatan kolam termasuk ongkos dan terpal = Rp. 100.000
Total biaya kolam = Rp. 100.000 x 2 kolam = Rp. 200.000
Biaya Tetap
Biaya variable untuk 1 tahun diasumsikan untuk penebaran bibit
sebanyak 3 kali per tahun, dengan masa panen 3 sampai 4 bulan, untuk
setiap budidaya, dengan jumlah benih yang ditebar untuk setiap masa
budidaya adalah 100 ekor, dan dengan asumsi kematian dan kehilangan
sebanyak 20%.
Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 20 ekor = Rp. 5000 = 20 x 5000 = Rp.
100.000/ tahun
Obat-obatan 5 unit = Rp. 50.000 = 2 x 50.000 = Rp 100.000/ tahun
Pakan sesuai dengan analisis pakan sebelumnya yaitu Rp 67.500 =RP
67.500 X 2 =Rp 135.000 / tahun
Alat perikanan 5 unit Rp. 50.000 = 50.000 x 5 = Rp. 250.000
Tenaga kerja tetap Rp. 300.000/bulan = 300.000 x 12 = Rp.
3.600.000
Biaya lain-lain 12 bulan Rp. 50.000/bulan = 12 x 50.000 = Rp.
600.000
Total biaya variable adalah: = 100.000 + 100.000 + 135.000 + 250.000 +
3.600.000 + 600.000 = Rp. 4.785.000
Total Biaya Dari uraian diatas, maka total yang di perlukan untuk
memulai usaha lele dalam 1 tahun.
biaya tetap + biaya variable =total biaya
Rp 200.000 + Rp4.785.000 = Rp4.985.000
Jadi, total pendapatan bersih yang bisa diterima dari usaha budidaya lele
ini yaitu:
6. Lokasi Produksi
1. Sumber Modal
Untuk usaha ini saya memakai 2 sumber modal yaitu dari modal sendiri.
Saya mempunyai modal sendirisebesar 500.000, Saya juga meminjam modal
dari orang tua saya sebanyakRp.500.000,
Laporan Rugi
Beban usaha
Upah tenaga kerja Rp. 300.000