Anda di halaman 1dari 13

SOP TEKNIK ASEPTIK DAN ANTISEPTIK

DI RUANG KAMAR OPERASI

Disusun oleh :
Rizka Utari
PO.71.20.1.20.016
Kelas : 3a
Dosen Pengampu : Syokumawena, S.Kep, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PRODI D-III KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
SOP TEKNIK ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
DI RUANG KAMAR OPERASI

Pengertian Pengertian Aseptik & Antiseptik


1. Asepsis
Asepsis adalah prinsip bedah untuk mempertahankan keadaan bebas kuman.
Keadaan asepsis merupakan syarat mutlak dalam tindak bedah.
2. Antisepsis
antisepsis adalah cara dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai keadaan
bebas kuman patogen. Tindakan ini bertujuaan mencegah terjadinya infeksi
dengan membunuh kuman patogen. Obat-obat antiseptik, misalnya lisol atau
kreolin, adalah zat kimia yang dapat membunuh kuman penyakit.
Teknik Tehnik aseptik kamar operasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan-bahan
dengan cara menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organisme dalam
jaringan.
Tujuan Tujuan penerapan tehnik aseptik di kamar operasi:
1. Mencegah penyebaran bakteri dalam kamar operasi
2. Membunuh kuman-kuman atau mikroorganisme
3. Mencegah timbulnya infeksi luka operasi
Prinsip Prinsip aseptik dan antiseptik harus selalu dilaksanakan secara terus menerus
oleh tim kamar operasi, dan segera bertindak jika ada indikasi terjadinya
kontaminasi. Dalam upaya menerapkan tehnik aseptik dan antiseptik di kamar
operasi harus ditaati beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Daerah steril harus tegas batasnya
2. Daerah operasi harus dijaga sterilitasnya
3. Semua kasus pembedahan harus dijaga, dicegah terjadinya kontaminasi
4. Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih
5. Tim bedah dan pasien yang ada di kamar operasi tidak menjadi sumber
kontaminasi
Prosedur Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun
sesudah tindakan bedah, yaitu :
a) Pemakaian masker
b) Penutup kepala.
c) Mencuci tangan.
d) Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi (gown)
e) Persiapan pasien
Alat yang 3 meja steril dan 1 menja non-steril
digunakan -meja steril 1: jubah operasi (surgery gown) kom berisi alkohol, betadine,cairan
NaCl.
-meja steril 2 : bengkok, dua buah pinset, duk lubang steril.
-meja steril 3 : bak pencuci tangan, air mengalir, sabun antiseptik, sikat tangan dan
kaku.
-meja non steril : handsoon steril, kassa steril, masker medis, penutup kepala,
kacamata.
Tahap a) Cara memakai topi operasi /penutup kepala
1. Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti pakaian dengan baju khusus
2. Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
3. Tali diikat cukup kuat

b) Cara memakai masker


Masker harus dipakai baik dan benar, dan selama memakai masker bicara
seperlunya. Cara memasangnya adalah sebagai berikut:
1. Memasang masker harus bercermin sehingga terpasang dengan tepat di
tengah dan menutupi bagian hidung dan mulut. Bila ada jambang/jenggot
harus tertutup bila perlu harus memakai topi khusus.
2. Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti pakaian dengan baju
khusus
3. Tali ikatan cukup kuat
4. Satu masker untuk satu kali pemakaian
5. Bila masker lembab segera diganti
6. Setelah dipakai agar direndam dalam larutan deterjen yang tersedi
c) Mencuci tangan
Yang dimaksud cuci tangan adalah membersihkan tangan dengan
menggunakan sikat dan sabun di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu
agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme.
Metode cuci tangan bedah:
a. Tangan, lengan dan jari tangan dianggap mempunyai 4 sisi atau permukaan,
dan semuanya harus terkena pencucian mekanik dan antisepsis kimia.
b. Karena tangan merupakan anggota tubuh yang selalu kontak langsung
dengan daerah operasi yang steril, maka semua langkah prosedur cuci
tangan bedah harus dimulai dari tangan dan berakhir di siku.
c. Selama melakukan cuci tangan bedah harus menghindari percikan air pada
baju yang sedang dipakai (pakaian kamar bedah), karena keadaan basah atau
lembab dapat memudahkan bakteri menyebar ke daerah yang steril.
Prosedur cuci tangan bedah:
d) Teknik memakai surgery gown dan sarung tangan
Sarung tangan

Untuk semua prosedur tindakan pembedahan operator harus mengenakan


sarung tangan steril.Memakai danmelepas sarung tangan harus dilakukan secara
benar. Sarung tangan harus diganti apabila:
• Bila tangan menyentuh bagian luar dari sarung tangan.
• Bila sarung tangan menyentuh benda yang tidak steril.
• Bila sarung tangan bocor, sobek atau tertusuk.
Sarung tangan pertama harus dipasang denganmemegang lipatannya saja,
sedangkan sarung tangan kedua harus dipegang denganmenggunakan sarung
tangan pertama. Perlu diperhatikan bahwa pada sarung tangan yang terbungkus,
bungkusluarnya tidak steril, sedangkan bungkus dalamnya steril.

Teknik memakai sarung tangan dengan jubah operasi


Teknik memakai sarung tangan tanpa jubah operasi
1. Persiapkan tempat yang lapang untuk membuka sarung tangan. Bukalah
bungkus sarung tangan atau dibukakan oleh orang lain. Bukalah bungkus
bagian dalam sarung tangan. Maka tampak sarung tangan terlipat dengan
telapak tangan diatas dan dilipat. Ambil sarung tangan pertama hanya dengan
menyentuh bagian luar lipatan yang nanti akan menjadi bagian dalam setelah
dipakai.
2. Dengan memegang luar lipatan masukkan tangan anda tanpa menyentuh
bagianluar sarung tangan. Pegang dengan satu tangan dan tangan yang
masukkan kesarung tangan (pegang pangkal sarung tangan yang terlipat
dengan tangan kiri,tangan kanan dimasukkan ke sarung tangan).
3. Angkat ambil sarung tangan kedua dari dalam lipatan. Masukkan tangan anda.
4. Perhatikan sarung tangan pertama tidak boleh menyentuh bagian kulit tangan
yangbelum bersarung tangan. Ambil sarung tangan yang lain dengan tangan
yangsudah bersarung tangan, masukkan tangan ke dalam sarung tangan.
5. Balikkan lipatan sarung tangan pertama dengan memasukkan tangan
dibawahlipatan.
6. Balikkan sarung tangan kedua seperti pada sarung tangan pertama. Betulkan
letaksarung tangan sampai tepat pada jari-jari.

Yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah agar bagian luar sarung tangan
tidaktersentuh oleh tangan secara langsung.Oleh karena itu sarung tangan steril
biasanyapangkalnya dilipat keluar agar dapat dipakai sebagai pegangan pada
saat memakainyaseperti pada gambar di bawah ini.

Teknik melepas sarung tangan


e) Persiapan Pasien

Teknik aseptik yang baik terhadap pasien yang akan menjalani operasi
akan dapat mengurangi jumlah organisme pada kulit pasien. Seluruh
daerahoperasi harus dibersihkan seluruhnya.Pada daerah kulit yang berambut
tidak direkomendasikanuntuk mencukur rambut dengan shaver karena goresan
dan luka pada kulit dapat menjaditempat pertumbuhan bakteri. Lebih disarankan
untuk menggunakan clipper. Lakukan pencukuran sesaat sebelum
dilakukantindakan.
Cara melakukan antiseptik pada kulit pasienadalah :
 Setelah kulit dibersihkan dengan air dan sabun, operator menggosok kulit
medan operasi menggunakan kasa atau kapas yang dibasahi cairan antiseptik
dan dijepit dangan klem kasa.
 Kasa yang telah dibasahi antiseptik diusapkan secara lembut dengan arah
sirkuler, dimulai dari tangah medan operasi melingkar ke arah luar. Jangan
menggunakan alkohol untuk mencuci mukosa.

1. Persiapan daerah operasi:


a. Daerah operasi dan sekitarnya harus dibersihkan dengan antiseptik sebelum
ditutupdengan alat tenun steril (sebelum dilakukan drafting)

2. Persyaratan antiseptik yang digunakan:


a. Bukalah peralatan steril untuk antiseptik kulit di atas meja steril, yang terdiri
dari :
1. Dua mangkok tempat cairan antiseptik
2. Satu mangkok
3. Forseps antiseptik
4. Deeper/kasa steril untuk antiseptik kulit
b. Sebelum cairan antiseptik dituangkan ke dalam mangkok, cairan pertama dari
botol harus dibuang terlebih dahulu
c. Pencurian daerah pembedahan dimulai dari tengah menuju ke perifer, dengan
cara memutar
d. Kain kassa yang sudah dipakai sampai perifer harus dibuang

3. Penutupan daerah sekitar sayatan (drapping)


Yang dimaksud drapping adalah suatu prosedur menutup pasien yang sudah
berada di atas meja operasi dengan menggunakan alat tenun steril, dengan tujuan
memberi batas tegas daerah steril pada daerah pembedahan setelah permukaan
kulit desinfeksi.
Prinsip drapping :
a. Harus dilaksanakan dengan teliti dan kati-hati
b. Perawat instrumen (scrub nurse) harus memahami dengan tepat prosedur
drapping
c. Drape yang terpasang tidak boleh dipindah-pindah sampai operasi berakhir
dan harus dijaga sterilisasinya

Anda mungkin juga menyukai