Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan
berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga,
munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah
Eropa.
Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas
dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman.
Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet
mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara
mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur
seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia,
sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan
komunis Uni Soviet.
Uni Soviet mengalami penguatan otoritas yang cukup berarti setelah Perang Dunia
II. Kerjasama diplomatik dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun
turut serta dalam Konferensi Paris tahun 1946, untuk membahas nasib negara-
negara bekas sekutu Jerman seperti Italia, Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan
Finlandia. Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai berdirinya PBB
pada tahun 1945 bersama dengan kekuatan anti-Fasis lainnya.
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok
Barat. NATO dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang
menandatangi berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut
terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia,
Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal.
Bagi Blok Barat, NATO adalah bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi
penyerangan terhadap negara anggota NATO, maka itu dianggap sebagai
serangan terhadap Blok Barat. Beberapa dekade kemudian, empat negara
tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara lain Yunani, Turki,
Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol
Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk
organisasi baru. Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta
Warsawa untuk menyaingi NATO. Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah
terjadi antara Blok Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui Pakta Wasarwa.
Adapun negara-negara anggota Blok Timur antara lain Bulgaria, Cekoslovakia,
Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Romania, Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam
dan Korea Utara.
1. Perbedaan Paham
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki
paham/ ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis
sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang
mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang
dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang
berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh
maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan
memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni
Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan
nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk
mempengaruhi negara-negara tersebut.
1. Periode 1945-1969
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia.
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi
kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika
Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi
sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan
diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada
dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya
yang menimbulkan pesimisme.
Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat
kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata
atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai berikut:
Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan
Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di
Moskow. SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata
nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi
kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki oleh kedua belah
pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600
misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.
3. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani
détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang
sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu
mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden
AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi
dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai.
4. Periode 1985-1991
Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara
besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev
berupaya:
1. Bidang Ekonomi
yaitu sebagai berikut:
Perang dingin juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka
usaha para pemilik modal.
Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya
diuntungkan dalam usaha ekonomi ini.
2. Bidang Militer
yaitu sebagai berikut:
Karena adanya rasa iri antara negara-negara yang berseteru, maka mereka
masing-masing mulai memperkuat persenjataan dan pertahanan mereka. Mereka
tidak mau kalah dengan negara besar. Dengan persaingan seperti ini, akan
semakin besar pula potensi yang masing-masing negara miliki untuk
mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul.
4. Bidang Astronomi
yaitu sebagai berikut:
Dengan ini tanpa disadari kedua negara tersebut sedang mengembangkan ilmu
astronomi menjadi semakin baik. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa
sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya.
Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan
adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada
perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5. Bidang Teknologi
yaitu sebagai berikut:
Pada saat perang dingin, pemerintah menyorot lebih kepada perkembangan sains
dan teknologi karena kedua hal tersebut berkaitan dengan jalannya militer, Karena
itu pemerintah tidak segan-segan memberikan dana lebih untuk kemajuan sains
dan teknologi di negaranya. Dari sinilah muncul para ilmuwan yang berusaha
mengkaji dan mengembangan sains dan teknologi demi kemajuan negaranya.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional
pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional
untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk
mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
2. Dampak Negatif Perang Dingin
yaitu sebagai berikut:
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang
lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman
menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh
Tembok Berlin. Dampak negatif di tiap bidang :
• Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan
adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang
bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah
meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat
ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian
menandatangani terbentuknya NATO.
• Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di
Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang
dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang
beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini
mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara
ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.
Usaha Meredakan Perang Dingin
Usaha meredakan perang dingin Sejak tahun 1970-an berbagai peristiwa yang
menyangkut hubungan antarnegara di dunia mulai membaik dan ketegangan
dalam Perang Dingin mulai semakin berkurang. Kedua negara adikuasa akhirnya
menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena
itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya
menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh
dunia dengan adanya Perang Dunia III.
1. Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
2. Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
3. Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
4. Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan
ditandatanganinya persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan
SALT II atau pembatasan persenjataan strategis. SALT I merupakan
perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di
Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini
ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid
Brezhnev (Uni Soviet). SALT II merupakan perundingan pembatasan
persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada November
1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh
Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
5. Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan
balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan
persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian
ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan perangnya di
Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta kehidupan
politik dalam negeri yang lebih demokratis.
6. Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah
meninggalnya Mao Tse Tung. Deng Xiaoping merupakan pemimpin
kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi. Programnya adalah
membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan milik pribadi.
Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor jasa
dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan
adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi
reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi
politik sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis.
Dampaknya muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi
Tragedi di Lapangan Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-
besaran tetapi mendapatkan perlawanan bahkan para pelakunya diawasi
secara ketat.
Perjanjian pada tahun 1982 ini berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata
nuklir yang berdaya jarak menengah.Negara-negara lain yang juga
mengembangkan nuklir mengikuti jejak negara-negara adidaya dalam upaya
menghindari bahaya perang. Negara-negara tersebut juga khawatir kawasan atau
wilayahnya akan menjadi sasaran dari perang nuklir.
• Salah satu contoh usaha negara-negara untuk mengamankan wilayahnya
agar terbebas dari perang nuklir dilakukan oleh negara-negara anggota
ASEAN. Para anggota ASEAN berharap wilaya ASIA Tenggara benar-
benar tidak dipakai sebagai ajang percobaan dan perang nuklir.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian yang disebut :Persetujuan
Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara” (Southeast Asian Nuclear
Weapons Free Zone / SEANWFZ). Persetujuan tersebut ditandatangani di
Bangkok, Thailand pada tahun 1995. Persetujuan ini menjamin keamanan
internasional, khususnya kawasan Asia Tenggara.
• Usaha antarnegara
Usaha meredakan perang dingin – Masing-masing negara secara individu
(bilateral) ada yang berinisisatif untuk mengurangi ketegangan dunia. Mereka
saling mengunjungi untuk melakukan pendekatan. Hubungan bilateral yang
berhasil mengurangi ketegangan dunia tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Pada tahun 1972 Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon mengunjungi RRC
untuk menjalin hubungan diplomatik.
2. Pada tanggal 3 Oktober 1990 penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur.
Silahkan baca lebih lanjut di artikel sejarah Proses bersatunya Jerman.
3. Presiden Soeharto pada tahun 1989 mengunjungi Uni Soviet untuk
mempererat hubungan.
• Usaha PBB
Usaha-usaha menjamin adanya keamanan internasional sudah dimulai sejak
tahun 1968. Ketika itu Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 255
yang memuat seruan kepada negara-negara nuklir untuk membantu negara-
negara non-nuklir yang menjadi korban suatu serangan nuklir.