Nim : 7213144023
Kelas : PADP/ A21
Matkul : Bahasa Indonesia
Tugas Rutin 2
Bagian A
Jawaban
1. teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis jenis
tersebut merupakan genre makro yang masing masing di dalamnya terkandung campuran dari
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di
dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
2. Penting, karena kemampuan menulis teks akademik bisa membantu dalam menulisskripsi atau
tesis karya ilmiah dengan baik dan benar.
3. Pertama, didalam teks non-akademik banyak digunakan kata kita sebagai subjek kalimat,
sedangkan didalam teks akademik penggunaannya dihindari.
Kedua, untuk menyatakan proses pada teks akademik digunakan nomina, sedangkan pada
Teks non-akademik cenderung menggunakan verba.
Ketiga, dalam penulisan teks akademik bentuk pasif dimanfaatkan untuk menghilangkan
pelaku manusia sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok
persoalan yang dibicarakan didalam teks.
Keempat, dalam penulisan teks akademik kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat
gramatikal, sedangkan dalam teks non-akademik sering terdapat juga penggunaan kalimat
yang tidak gramatikal.
4. Kalimat Minor adalah kalimat yang hanya terdiri atas 1 unsur/pola kalimat.
Contoh : -Tidak!
- Nggak!
- Iya!
- Sudah!
- Belum!
5. Kalimat nominalisasi merupakan sebuah penggunaan kata kerja atau kata sifat sebagai kata
benda.
Contoh kalimat nominalisasi: -Semoga ujian hari ini di beri ke-mudahan (dari mudah) oleh
Tuhan YME.
Bagian B
KALIMAT
1. Pendidikan anak usia dini atau dikenal dengan istilah PAUD telah menjadi bagian penting
dalam kehidupan sebab dengan terdidiknya anak sejak dini berarti generasi/tunas-tunas
bangsa telah dibantu untuk menjadi pelanjut cita-cita perjuangan bangsa yang tidak lemah.
Hal ini telah menjadi komitmen para menteri pendidikan sedunia di Dakar-Sinegal tahun
2000 yang setiap tahun dilaporkan oleh UNESCO. Deklarasi inipun menyepakati program
bersama yang disebut Pendidikan untuk Semua (PUS). Adapun Program strategisnya
adalah(Rahman, 2009):
- pendidikan dan perawatan bagi anak usia dini terutama yang rawan dan kurang
beruntung;
- wajib belajar pendidikan dasar;
- program life skill bagi pemuda dan orang dewasa;
- pemberantasan buta aksara;
- kesetaraan gender dalam bidang pendidikan;
- peningkatan mutu pendidikan.
2. Hasil analisis data dari tabel 2, persentase kemandirian belajar mahasiswa Teknologi
Pendidikan pada indikator ketidaktergantungan terhadap orang lain yaitu sebesar 78,19%.
Dapat disimpulkan bahwa secara umum kemandirian belajar mahasiswa Teknologi
Pendidikan dalam indikator ketidaktergantungan terhadap orang lain dikategorikan sangat
positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang mengikuti
pembelajaran dengan blended learning memiliki kertidaktergantungan pada orang lain
sangat positif. Kondisi aktifitas belajar yang mandiri yaitu tidak tergantung pada orang lain
dan memiliki kemauan serta bertanggung jawab sendiri dalam menyelesaikan belajarnya.
Menurut Brookfield (dalam Kurniawati 2010) kemandirian belajar adalah kesadaran diri
yang digerakkan oleh diri sendiri. Bisa disebut juga kemampuan belajar dari dalam diri
sendiri untuk mencapai tujuannya (Praherdhiono, 2019).
Dari kedua kutipan kalimat diatas yang diambil dari jurnal-jurnal terpercaya dapat
diidentifikasi bahwa telah memenuhi indikator sebagai teks akademik. Yakni telah memenuhi
beberapa ciri-ciri seperti sederhana dalam struktur kalimat, padat informasi, padat akan kata-
kata leksikal. Serta berdasarkan strukturnya mencakup :
- Abstrak.
- Pendahuluan.
- Studi Pustaka
- Metode Penelitian.
- Hasil.
- Simpulan.
- Daftar Pustaka.
Kemudian, gendre makro yang ada dalam kalimat tersebut hampir keseluruhan
telah tercakup. “Hasil analisis data dari tabel 2, persentase kemandirian belajar mahasiswa
Teknologi Pendidikan pada indikator ketidaktergantungan terhadap orang lain yaitu
sebesar 78,19%. Dapat disimpulkan bahwa secara umum kemandirian belajar mahasiswa
Teknologi Pendidikan dalam indikator ketidaktergantungan terhadap orang lain
dikategorikan sangat positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan blended learning memiliki
kertidaktergantungan pada orang lain sangat positif” penggalan kalimat ini merupakan
contoh kalimat yang bergendre makro karena mencakup banyak struktur dan jenis teks.
Sedangkan, untuk gendre mikro dapat dilihat pada penggalan kalimat:
Adapun Program strategisnya adalah(Rahman, 2009):
- pendidikan dan perawatan bagi anak usia dini terutama yang rawan dan kurang
beruntung;
- wajib belajar pendidikan dasar;
- program life skill bagi pemuda dan orang dewasa;
- pemberantasan buta aksara;
- kesetaraan gender dalam bidang pendidikan;
- peningkatan mutu pendidikan.
Kalimat diatas merupakan contoh gendre mikro karena tiap poin diartikan sebagai kalimat
yang mampu berdiri sendiri namun menjadi subbagian dari kalimat makro.
DAFTAR PUSTAKA