Anda di halaman 1dari 3

Kasus

Saat ini masalah kesehatan Perilaku Kesehatan diperhadapkan dengan status kesehatan, yaitu
sulitnya menemukan data secara komprehensif penyebab status kersehatan masyarakat menurun,
karena sebahagian data perilaku dari penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan masih
cenderung menggunakan pendekatan deduktif (kuantitatif) untuk memahami masalah dan
solusinya. Terbukti bahwa hasil studi kuantitatif saja tidaklah mencukupi untuk memahami
masalah dan solusi secara komprhensif, untuk itu, diperlukan pendekatan kualitatif (induktif)

1. Terangkan bagaimana saudara menggunakan paradigma induktif ke dalam studi determinan


sosial sosial budaya yang melatar belakangi perilaku sebagaimana studi kwantitatif,
sehingga diakui sebagai sebuah metode yang absah (sekurang-kurangnya 50 kata sebanyak-
banyaknya 100 kata) - Nilai 30
Jawaaban:
Studi determinan sosial budaya sangat di pengaruhi oleh perilaku masyarakat.
Perilaku sendiri dapat didekati dengan pemahaman secara subjektif dan objektif.
Secara subjektif, perilaku manusia dipahami dari sudut pandang dirinya, dengan
kerangka pengalaman secara penuh dari individu itu sendiri. Oleh karena hal
tersebut maka paradigma induktif dalam studi kualitatif menjadi absah . Dimana
pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil
pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang dilakukan berkali-kali akan
membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola tersebut akan lahir hipotesis
sementara atau hipotesis tentatif. Hipotesis yang terbentuk berasal dari pola
pengamatan yang dilakukan. Setelah dilakukan berulang-ulang, barulah
diperoleh sebuah teori.

2. Sebagai seorang calon magister Promosi Kesehatan, saudara diminta untuk


merumuskan masalah (berdasarkan empirical problem) sebagai ciri induktif,
dengan memilih topik kajian detereminan sosial status gizi ibu dan anak . (sekurang-
kurangnya 50 kata sebanyak-banyaknya 100 kata) - Nilai 25
Jawaban :
Masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita masih menjadi masalah
mendasar di dunia WHO (2013), jumlah penderita kurang gizi di dunia mencapai
104 juta anak. Riskesdas (2013), prevalensi balita dengan berat kurang (under
weight) berdasarkan indikator BB/U adalah berjumlah 19,6% yang terdiri dari
5,7% balita dengan gizi buruk dan 13,9% balita dengan gizi kurang. Banyak data
menggambarkan kejadian gizi buruk disebabkan karena asupan nutrisi yang
kurang pada balita. Namun secara kualitatif hal tersebut dapat dipengaruhi
banyak faktor seperti pola pengasuhan keluarga, pelayanan kesehatan, jumlah
anggota keluarga, tingkat pendidikan ibu, persepsi ibu terkait gizi, sosial
ekonomi yang rendah dan budaya.

3. Sebagai lanjutan pilihan saudara pada topik no. 2, dapatkah saudara memilih salah satu
teori sebagai bahan untuk menetapkan desain, terdiri dari (1) jenis penelitian, (2) pilihan
penggunaan cara mengumpulkan dan (3) mengnalisis data (sekurang-kurangnya 100 kata
sebanyak-banyaknya 150 kata) - Nilai 25
Jawaban :
Teori yang sesuai dengan kasus nomor dua yaitu pendekatan fenomemologi
dengan desain penelitin kualitatif yang dapat menggali data untuk menemukan
makna dari hal-hal mendasar dan esensial dari fenomena, realitas, atau
pengalaman yang dialami oleh objek penelitian. Pengambilan informasi dengan
melakukan wawancara mendalam dan obeservasi serta identifikasi hasil
menggunakan analisis tematik. Hal ini dimaksud karena masalah gizi buruk
mempunyai dimensi yang luas, baik dari konsekuensinya terhadap penurunan
sumber daya manusia maupun faktor penyebab. Gizi buruk secara langsung
maupun tidak langsung akan menurunkan kecerdasan anak, mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan serta menurunkan produktifitas. Dari aspek
penyebab, gizi buruk sangat terkait dengan kondisi daya beli keluarga, tingkat
pendidikan dan pola suhan gizi keluarga serta keadaan kesehatan.

4. Bila anda memilih sebuah teori dari 4 teori yang dipelajari sebagai sebuah metode
pendekatan, saudara diminta untuk menjelaskan secara ringkas; (1) apa konsep dasar, dan
(2) Apa kelebihan teroi dimaksud. (sekurang-kurangnya 50 kata sebanyak-banyaknya
100 kata) - Nilai 30
Jawaban :
Pendekatan fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah
fokus fenomena yang hendak diteliti, dengan melihat berbagai aspek subjektif
dari perilaku objek. Kemudian, melakukan penggalian data berupa bagaimana
pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap fenomena terkait. Penggalian
data ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada objek atau
informan dalam penelitian, juga dengan melakukan observasi langsung
mengenai bagaimana objek peneltiian menginterpretasikan pengalamannya
kepada orang lain. Kelebihan Pendekatan ini dapat mendiskripsikan fenomena
dengan apa adanya dan tidak memanipulasi data, mengungkapkan ilmu
pengetahuan atau kebenaran dengan benar-benar yang objektif dan
fenomenologi memandang objek kajian sebagai bulatan yang utuh tidak terpisah
dari objek lainnya di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai