Oleh
Kelompok 6 Reguler 2
Edo Apriliano Pratama 185070200111016
Machlusi Husna Nur Fitria 185070200111020
Nafiza Syarafina Yanani 185070201111006
Tiya Handayani Solihin 185070201111024
ii
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal
wajar yang akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya
lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu
yang bersangkutan. Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia
60 tahun ke atas, dengan banyak mengalami kemunduran dari segi fisik,
psikologi, social, ekonomi, kesehatan. Hal-hal yang dapat menimbulkan
gangguan keseimbangan sehingga membawa lansia ke arah kemerosotan
yang progresif terutama aspek psikologis dan sosial, misalnya bingung,
panik, depresi, apatis, kematian pasangan hidup, berurusan dengan pihak
hukum atau trauma psikis dan tidak mau bergaul. Keadaan itu berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa
secara khusus pada lansia (Karundeng et al., 2018).
Usia 60 – 74 tahun (72,1 %) lebih rentan mengalami depresi dikarenakan
proses menua yang terjadi (Sisi & Ismahudin, 2020), serta adanya masalah
gangguan fisik menahun seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, penyakit hati kronis yang sulit disembuhkan, asma, stroke, rematik,
osteoporosis, kanker, dan lain-lain. Adapun sindroma geriatri atau kumpulan
gejala-gejala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lanjut
usia dan atau keluarganya, salah satunya gangguan tidur, gangguan
penglihatan maupun pendengaran yang umum terjadi pada lansia dapat
memperberat maupun memicu depresi. Tidur merupakan salah satu cara
untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental, adanya
gangguan tidur yang paling sering di temukan pada lansia, baik sulit memulai
tidur atau sering terjaga malam hari atau tidak mampu mempertahankan
tidur, akan berdampak pada kesehatan. Pada penelitian di panti jompo
Harapan Jaya Marelan Medan, terdapat hubungan antara gangguan tidur
dengan depresi pada lanjut usia, dimana perasaan depresi ini kerap di
abaikan karena di anggap dapat hilang sendiri tanpa pengobatan
(Sigalingging, 2017).
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi pada lanjut
usia yaitu dengan obat atau sering disebut dengan farmakologi atau tanpa
menggunakan obat sering disebut non-farmakologi. Salah satu cara
1
alternatif non farmakologis untuk mengatasi depresi dapat dilakukan dengan
guided imagery yang merupakan teknik relaksasi yang mudah dan
sederhana yang dapat membantu mengatasi stress dengan cepat dan
mudah dan mengurangi ketegangan di tubuh serta teknik ini berpengaruh
terhadap peningkatan rata-rata jam tidur pada pasien rawat inap (Shaddri et
al., 2018). Maka pada sharing jurnal kali ini kelompok mengangkat topik
guided imagery yang dirasa cocok dengan kasus yang terjadi pada Ny. X
dengan Teknik yang mudah untuk dilakukan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami tema, latar belakang, tujuan, metode dan
hasil penelitian dari jurnal A Study to Assess the Effectiveness of Guided
Imagery on Stress, Anxiety and Depression Among Geriatric at Selected
Old Age Homes in Kanchipuram
2. Mengetahui dan memahami aplikasi hasil penelitian jurnal di Indonesia
2
Bab 2
Isi
2.1 Identitas Jurnal
a. Judul : A Study to Assess the Effectiveness of Guided Imagery on
Stress, Anxiety and Depression Among Geriatric at
Selected Old Age Homes in Kanchipuram District A Pilot
Study.
b. Jurnal : International Journal of Geriatric Nursing
c. Penulis : S. Mary Metilda, S.J. Nalini, Aruna, Prema Mohan Singh
d. Tahun : 2018
e. Volume :1
2.2 Topik Jurnal
Topik dari penelitian ini yaitu membahas mengenai efektivitas guided
imagery terhadap stres, depresi dan kecemasan pada lansia di panti jompo
distrik Kanchipuram.
2.3 Latar Belakang Jurnal
Depresi, kecemasan, dan stres lebih sering terjadi pada lansia, hal ini
dapat memengaruhi banyak segi dari budaya, usia, atau latar belakang
apapun. Hal ini lebih mempengaruhi kelompok lansia daripada kelompok
usia lainnya. Sebanyak 10-16% dan 10-20% orang tua di masyarakat
mengalami depresi dan kecemasan. Hal ini disebabkan lansia jauh lebih
rentan terhadap paparan faktor-faktor seperti janda atau bercerai atau sakit,
kesepian, isolasi, dan perubahan neurobiologis yang terkait dengan
penuaan, dll.
Urbanisasi yang cepat dan modernisasi pada masyarakat kini telah
banyak menyebabkan rusaknya nilai-nilai keluarga dan dukungan keluarga,
ketidakamanan ekonomi, isolasi sosial, dan pelecehan pada lansia yang
mengarah ke sejumlah penyakit psikologis. Selain itu, para lansia yang janda
rentan menghadapi stigma sosial dan pengucilan. Masalah sosial ekonomi
pada lansia diperparah oleh faktor-faktor seperti kurangnya jaminan sosial
dan fasilitas yang tidak memadai untuk perawatan kesehatan, rehabilitasi,
dan rekreasi. Juga, di sebagian besar negara berkembang, uang pensiun
dan jaminan sosial dibatasi untuk mereka yang telah bekerja di sektor publik
atau sektor industri yang terorganisir. Banyak survei menunjukkan bahwa
3
pensiunan lansia dihadapkan pada masalah ketidakamanan finansial dan
kesepian (Metilda et al., 2018).
2.4 Tujuan Penelitian Dalam Jurnal
1. Mengevaluasi efektivitas guided imagery terhadap stres, depresi, dan
kecemasan di antara lansia di panti jompo distrik Kanchipuram.
2. Mengidentifikasi hubungan antara stres, depresi, dan kecemasan di
antara lansia di panti jompo distrik Kanchipuram dalam kelompok studi
dan kontrol.
3. Mengaitkan stres, depresi, dan kecemasan, di antara lansia dengan
variabel pada latar belakang.
2.5 Metode Penelitian Dalam Jurnal
Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan jumlah
sampel 10 responden di setiap kelompok. Penelitian ini dilakukan di panti
jompo distrik Kanchipuram. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik multistage. Prevalensi stres dinilai dengan menggunakan skala stres
pada lansia. Kelompok A adalah kelompok eksperimen dan kelompok B
adalah kelompok kontrol dibagi dengan simple randomization method.
Sampel ditentukan dengan acak secara kebetulan (dengan pengacakan
sederhana).
Tingkat depresi dinilai dengan menggunakan skala depresi geriatri dan
tingkat kecemasan dinilai dengan menggunakan skala kecemasan geriatri.
Kelompok belajar A mendapat terapi guided imagery selama 80 menit setiap
hari. Intervensi dilakukan sebanyak 12 kali selama 12 minggu dengan durasi
tiap sesi yaitu 80 menit. Langkah-langkah terapi, yaitu:
• Langkah 1: latihan pernapasan,
• Langkah 2: relaksasi otot progresif
• Langkah 3: visualisasi.
Setelah 3 bulan intervensi diberikan, lansia akan di evaluasi melalui
panggilan telepon dengan menilai tingkat stres, kecemasan dan depresi
menggunakan skala yang sama untuk kelompok A dan kelompok B.
2.6 Hasil Penelitian Dalam Jurnal
Terdapat korelasi antara skor stres, depresi dan kecemasan posttest
yang dirasakan pada kelompok eksperimen. Hal ini menunjukkan hubungan
antara variabel stres, depresi dan kecemasan signifikan pada tingkat p<0,01.
Didapatkan terdapat perubahan skores stres yang ditandai dengan
4
menurunnya atau bahkan menghilangnya tingkat stres yang bisa
menyebabkan depresi setalah dilakukan post-test yang dinilai menggunakan
metode Guided Imagery untuk para lansia di India.
2.7 Aplikasi Hasil Penelitian Pada Setting Pelayanan Indonesia
Penerapan teknik Guided Imagery yang sudah dijelaskan dalam jurnal,
sangat bagus jika diterapkan di setting Rumah Sakit atau bahkan komunitas
di Indonesia. Teknik Guided Imagery sudah dibuktikan dari hasil jurnal dan
penelitian lain mampu dalam menurunkan tingkat stress yang dapat
menyebabkan depresi pada pasien lansia. Teknik Guided Imagery bisa
sangat membantu pasien lansia yang mengalami depresi di Indonesia
dengan memandu imajinasi lansia terhadap situasi santai, fokus pada
kondisi untuk mengurangi stres dan meningkatkan kenyamanan serta
suasana hati.
Selain itu, Guided Imagery juga dapat membuat lansia masuk dalam
periode tidur yang optimal. Dengan dukungan keluarga seperti memotivasi
lansia untuk terus melaksanakan terapi imajinasi terbimbing, dan juga
keluarga ingin mempelajari tata cara terapi imajinasi terbimbing sehingga
dapat mengajarkan lansia terapi imajinasi terbimbing di rumah. Hal ini
membuat banyak lansia yang aktif melakukan terapi guided imagery,
sehingga mendapatkan manfaat terapi guided imagery secara maksimal
(Mahanani, 2020)
5
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari hasil yang sudah didapatkan dalam jurnal dapat disimpulkan bahwa
banyak skrip citra terpandu yang menyertakan elemen umum seperti
meminta pasien untuk duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman,
menenangkan pikiran, menghilangkan pikiran dan citra negatif, dan
mengingat citra atau skenario yang jelas yang menenangkan dan membuat
rileks. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan teknik Guided Imagery, yang
sudah terbukti mampu menurunkan tingkat stres pada pasien lansia yang
dapat mengakibatkan depresi.
3.2 Saran
Teknik Guided Imagery sangat membantu dalam menurunkan tingkat
stres pada lansia dan hal ini dapat diterapkan di seluruh rumah sakit yang
ada di dunia.
6
Daftar Pustaka
Karundeng, Y., Kiling, M. A., & Manado, P. K. (2018). Pencegahan Gangguan
Psikososial Lanjut Usia Penerapan Modul Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi
Sensori. 6(1), 32.
Mahanani, S. (2020). Guided Imagery To Reduce Insomnia in Elderly. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 9(1), 266–271. https://doi.org/10.30994/sjik.v9i1.284
Metilda, S. M., Nalini, S. J., & Singh, P. M. (2018). A Study to Assess the
Effectiveness of Guided Imagery on Stress , Anxiety and Depression Among
Geriatric at Selected Old Age Homes in Kanchipuram District A Pilot Study.
International Journal of Geriatric Nursing, 1(1), 5–8.
Shaddri, I., Dharmayana, I. wayan, & Sulian, I. (2018). Penggunaan teknik guided
imagery terhadap tingkat kecemasan siswa mengikuti aktivitas konseling
kelompok. Jurnal Ilmiah BK, 1(3), 68–78.
Sigalingging, G. (2017). Determinant of Depression on Elderly in Nursing Home
Harapan Jaya Marelan Medan. 6–10.
Sisi, N., & Ismahudin, R. (2020). Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan
Tingkat Depresi pada Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas
Wonorejo Samarinda. Borneo Student Research, 1(2), 895–900.
iv
International Journal of Geriatric Nursing
Vol. 1: Issue 1
www.journalspub.com
ABSTRACT
The aim of this study is to assess the effectiveness of guided imagery on stress, depression
and anxiety among geriatric in selected old age homes, in Kanchipuram district. Ageing is a
natural process which is necessary and thus being the end of the human life cycle. Perceiving
ageing with fear is new phenomenon and is increasing and becoming more complex day by
day, which is associated with functional disability. The ageing process produce profound
changes that there will be 1–2% decline in functional ability per year. The functional
disability in the aged comprises the three dimensions, physical, emotional and mental
performance. The results declare that the relationship between the variables stress,
depression and anxiety was significant at p<0.01. The tool was reliable, and the study was
practicable. The findings revealed that the guided imagery intervention was effective and can
be implemented to reduce the geriatric stress, depression and anxiety.
*Corresponding Author
E-mail: metildayovan@gmail.com
are aggravated by factors such as the lack a day initially. Each session held per
of social security and inadequate facilities week.12 session was totally conducted.
for health care, rehabilitation, and The duration of the session was 80
recreation. Also, in most of the developing minutes. The steps of the therapy are Step
countries, pension and social security is I: breathing exercise, Step II: progressive
restricted to those who have worked in the muscle relaxation Step III: visualization.
public sector or the organized sector of After 3 months reinforcement was given
industry. Many surveys have shown that for the participants through phone calls.
retired elderly people are confronted with Again, posttest conducted by assessing the
the problems of financial insecurity and level of stress, anxiety and depression by
loneliness [4]. using the same scale for both Group A and
group B.
Statement of the Problem
A study to assess the effectiveness of RESULTS
guided imagery on stress, depression and Comparison of pretest and posttests score
anxiety among geriatrics at selected old- of perceived stress in the experimental
age homes in Kanchipuram district. group. Pretest mean was 24.20 with SD
4.66. In the posttest 1, mean score was
Objectives 17.60 with SD 5.27. The difference
(1) Evaluate the effectiveness of guided between the pretest and the posttest score
imagery on stress, depression, and was significant at p<0.000. The mean
anxiety among geriatrics at selected value of posttest 2 score was 13.00 with
old-age homes. SD 3.68. The difference between posttest 1
(2) Identify the relationship between and posttest2 scores was statistically
stress, depression, and anxiety among significant at p <0.000. The mean score of
geriatrics at selected old-age homes in posttest 3 was 8.1 with SD 3.63. The
study and control group. difference between the posttest2 and
(3) Associate stress, depression, and posttest3 scores was highly significant at
anxiety, among geriatrics with their p<0.013.
selected background variables.
Comparison of pretest and posttests score
METHODS AND MATERIALS of depression in the experimental group.
True experimental design with the sample Pretest mean was 13.70 with SD 3.68. In
size of 10 in each group was carried out in the posttest 1, mean score was 11.30 with
selected old age home in Kanchipuram SD 2.94. The difference between the
districts. Multistage sampling technique pretest and the posttest score was
was used. The prevalence of the stress was significant at p<0.000. The mean value of
assessed by using older adult perceived posttest 2 score was 10.40 with SD 2.79.
stress scale. Group A – experimental and The difference between posttest 1 and
group B – control group was assigned by posttest2 scores was statistically
simple randomization method. The significant at p <0.004. The mean score of
samples were randomly assigned by posttest 3 was 7.80 with SD 2.09. The
chance. (by simple randomization). Level difference between the posttest2 and
of depression was assessed by using posttest3 scores was highly significant at
geriatric depression scale and the level of p<0.013.
anxiety was assessed by using geriatric
anxiety scale. In each group, 10 Correlation between posttest perceived
participants were selected by lottery stress, depression and anxiety scores in the
method. Study group A (received experimental group. It shows the
80minutes of guided imagery therapy once relationship between the variables stress,
depression and anxiety was significant at posttest 1, 3 (30 %) had no stress and 7
p<0.01 level. (70%) had mild stress, none of them had
moderate and severe stress. In posttest 2,
Table 1 reveals that the frequency and 6(60%) of the geriatric persons had no
percentage distribution of pre- and stress and 4 (40%) had moderate stress. In
posttests level of perceived stress among the posttest 3, most of the geriatrics 9
geriatrics in the experimental group. In the (90%) had no stress and 1 (10%) had mild
pretest, 7 (70%) had mild stress and 3 stress. None of them had moderate and
(30%) had moderate stress. None of them severe stress.
had severe stress in pre and posttest. In
Table 1. Frequency and percentage distribution of pretest and posttests level of perceived
stress among geriatrics in the experimental group. N = 10.
Perceived stress No stress Mild stress Moderate stress Severe stress
No. % No. % No. % No. %
Pretest 0 0 7 70.0 3 30.0 0 0
Posttest 1 3 30.0 7 70.0 0 0 0 0
Posttest 2 6 60.0 4 40.0 0 0 0 0
Posttest 3 9 90.0 1 10.0 0 0 0 0
Table 2 shows that the comparison of and posttest1 was 0.30 with SD 0.67. The
mean difference pretest and posttests difference between the posttest 1 and the
perceived scores between experimental posttest 2 was 0.20 with SD 0.63 and in
and control group. The pre- and posttest 1 posttest 2 and posttest 3 score was 0 and
mean difference score was 6.60 with SD SD 0. It reveals that there was a high
2.83, the mean difference score of posttest statistically significant difference at the
1 and posttest 2 was 4.60 with SD 1.95, level of p<0.001 in experimental group.
and posttest 2 and posttest 3 mean This shows that the participants in the
difference score was 4.90 with SD 4.99 in experimental group had no stress after
the experimental group. In the control receiving the intervention.
group the mean difference score of pretest
Table 2. Comparison of mean difference pretest and posttests perceived stress scores
between experimental and control group. N = 20.
Experimental group Control group
Perceived stress Unpaired ‘t’ value
Mean difference SD Mean difference SD
t = 6.833
Pretest–posttest 1 6.60 2.83 0.30 0.67
p = 0.001, S***
t = 6.771
Posttest 1–posttest 2 4.60 1.95 0.20 0.63
p = 0.001, S***
t = 3.100
Posttest 2–posttest 3 4.90 4.99 0.00 0.00
p = 0.013, S*
*p<0.05, ***p<0.001, S – significant, NS – not significant.
helpful for stress management and for residing in an old age in Hyderabad,
reducing symptoms related to anxiety, Int J Indian Psychol. 2015; 3(1): 6p.
depression, stress and other mental health [2] A. Mathew, C.P. Ferri, M. Guerra.
conditions. Many guided imagery scripts Prevalence of anxiety and it
include common elements such as asking correlates among older adults, Br J
the patient to sit or lie in a comfortable Psychiatry. 2011; 199(6): 485–91p.
position, quieting the mind, removing [3] P. Singh, L. Kumar, P.K. Reddy.
negative thoughts and images and calling
Psychiatric morbidity in geriatric
to mind a vivid image or scenario that is
population, Indian J Psychol Med.
calming and relaxing.
2012; 34(1): 39–433p.
REFERENCES [4] M. Fallahi Khoshknab. The effects of
[1] S. Maktha, M. Vijay Kumar. Study mind education by imagery on
on level of depression among elderly depression of elderly, Iran J Nurs
Res. 2013; 7(27): 10–8p.