Anda di halaman 1dari 1

Orang yg mudah marah krn dikritik keyakinannya lantaran terlalu melekat dgn apa yg

diyakininya. Agama atau kitab suci lah, apabila dilekati terlalu kuat bisa menghilangkan akal
sehat untuk berfikir realistis. Lihat saja mereka yg walau pendidikannya tinggi dgn gelar yg
berjejer tetap saja berubah jadi gorila ketika ada orang yg mempertanyakan agama atau kitab suci
nya secara kritis.
Nana Padmosaputro :
Aku setuju padamu, bahwa orang yang mudah marah ketika dikritik itu, lantaran terlalu melekat
dengan yang diyakininya.
Itu makanya… akan lebih bijak jika KITA TIDAK MENCOLEK-COLEK orang lain yang
menutup matanya pada adanya kebenaran-kebenaran lain, selain KEYAKINAN orang tersebut.
Memaksa orang merem untuk melek, itu sama kayak kelakuan bayi yang menculek-culek mata
ibunya yang sedang tidur kelelahan, supaya bangun. Si ibu bisa melek, tapi sambil jengkel…!
Hahahaha
Jadi ya biarin aja mereka tidur terus, menurutku sih.
Tapi kalau mereka MULAI DEBAT KUSIR dan ngotot bahwa teori evolusi itu ngaco…. Bahwa
bumi itu datar…. Bahwa bulan pernah terbelah jadi dua… Nah, baru kita bisa hajarrrrr dengan
data dan fakta ilmiah…
Kenapa yang begituan perlu kita luruskan…? Ya kembali : karena ini sudah beririsan dengan
fakta ilmiah.
Bagaimana pun, kita hidup di zaman pengetahuan dan teknologi tinggi. Itulah sebabnya, jika
sudah ada fakta tentang suatu hal, maka hal-hal yang bersifat dongeng sebaiknya disikapi sebagai
dongeng yang berisi pesan moral… atau sebagai prosa yang berisi kiasan nasihat… BUKAN
sebagai KEBENARAN yang hakiki.
Disiplin berpikir seperti ini, yang musti kita bangun di masyarakat….
Jadi, siapapun tetap bisa beragama… tapi sekaligus juga berakal. 
Dan terhubung dengan kenyataan.
Orang-orang yang hidup menjejak bumi dan mampu menerima kenyataan sebagai kenyataan,
adalah orang yang sehat jiwa/mental… Nggak dikategorikan sebagai halu.
Ini, menurutku, tujuan dari semua ikhtiar pendidikan : manusia mampu berpikir kritis.
~~~~
Terjemahan gambar :
Manusia tidak menjadi kesal oleh keberadaan benda-benda atau hal-hal. Namun oleh sudut
pandangnya sendiri atas benda atau hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai