Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mirnawati

Nim : 2101A126

1. Hubungan antara penelitian dan statistik

Statistika merupakan salah satu komponen utama dalam tahapan metode penelitian, menentukan ukuran sampel, mengumpulkan, menyajikan,
dan menganalisis data serta untuk melihat derajat ilmiahnya.

Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesis, pengembangan alat dan instrumen
pengumpulan data, penyusunan desain penelitian, penentuan sampel, dan dalam analisis data.

Dengan dijalankannya metode statistik, maka dapat dicegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam proses sebelum terjadi hal-hal
yang serius, dan akan diperoleh kesesuaian yang lebih baik antara kemampuan proses dengan spesifikasi, sehingga banyaknya barang-barang
yang mengalami pengerjaan ulang dapat dikurangi.

Adapun kegunaan statistik dalam penelitian, khususnya penelitian sosial yang kita bahas, adalah meliputi hal-hal sebagai berikut : Alat untuk
mengetahui kausalitas (sebab akibat) antara dua atau lebih variabel, sehingga dapat diketahui apakah suatu hubungan benar-benar terkait
dalam kausalitas atau tidak.

2. Statistika deskriptif

Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri,
baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri
dan mencari hubungan dengan variabel

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi
yang berguna).
Statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan
apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-
besaran lain di majalah dan koran-koran.

Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau memberikan gambaran mengenai karakteristik dari serangkaian data tanpa mengambil
kesimpulan umum (Ghozali, 2016). Penyajian data statistik deskriptif biasanya dalam bentuk diagram atau tabel.

3. Distribusi data dan pengujian normalitas

Distribusi (probabiliti distribusi) data adalah suatu fungsi yang menunjukan semua nilai dari sebuah data dan seberapa sering nilai tersebut
terjadi.
Ketika distribusi dari data kategorikal divisualkan, kita akan melihat persentasi dari setiap group. Ketika distribusi numerikal divisualkan,
sering kali kita melihat disusun secara ascending (dari kecil ke besar).
Perlu diperhatikan, distribusi adalah bukan tentang grafik. Grafik hanya cara untuk mevisualisasikan.

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini
perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran.

Distribusi normal merupakan sebuah fungsi probabilitas yang menunjukkan distribusi atau penyebaran suatu variabel. Fungsi tersebut
umumnya dibuktikan oleh sebuah grafik simetris yang disebut kurva lonceng (bell curve).

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.

Data berdistribusi normal merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis parametrik. Dampak dari data yang
tidak berdistribusi normal menyebabkan varians data menjadi tidak homogen. Sehingga bila data tidak berdistribusi normal maka perlu
diperbaiki atau diobati supaya normal.

4. Validitas dan keandalan instrument


uji validitas ialah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur
ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

Melakukan uji validitas bertujuan untuk melihat seberapa tepat variabel yang digunakan dalam penelitian. Suatu penelitian dapat dikatakan
valid apabila mampu memberikan hasil atas apa yang benar-benar ingin diukur.

Uji validitas harus dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket atau kuesioner yang kita buat sendiri. Cara uji
validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan).

Keandalan digunakan untuk berarti sejauh mana alat pengukuran memberikan hasil yang konsisten jika pengukuran dilakukan berulang kali.
Untuk menilai pendekatan keandalan yang digunakan adalah tes-retest, metode konsistensi internal, dan bentuk-bentuk alternatif.

Ada dua aspek utama, yang perlu diindikasikan secara terpisah adalah:

• Stabilitas : Tingkat stabilitas dapat diperiksa dengan membandingkan hasil pengukuran berulang.
• Kesetaraan : Kesetaraan dapat diukur ketika dua peneliti membandingkan pengamatan dari peristiwa yang sama.

Kesalahan sistematis tidak mempengaruhi keandalan, tetapi kesalahan acak menyebabkan inkonsistensi hasil, sehingga keandalan lebih
rendah. Ketika instrumen penelitian sesuai dengan reliabilitas, maka orang dapat yakin bahwa faktor-faktor sementara dan situasional tidak
mengganggu.

Keandalan dapat ditingkatkan dengan cara:

• Standarisasi kondisi di mana pengukuran terjadi, yaitu sumber melalui mana variasi terjadi harus dihapus atau diminimalkan.
• Merancang arahan dengan hati-hati untuk pengukuran dengan mempekerjakan orang-orang yang telah mendapatkan pengalaman yang
cukup dan termotivasi juga, untuk melakukan penelitian dan juga dengan meningkatkan jumlah sampel yang diuji.

Perbedaan mendasar antara validitas dan reliabilitas:


• Sejauh mana pengukur skala, apa yang dirancang untuk mengukur, dikenal sebagai validitas. Di sisi lain, reliabilitas mengacu pada
tingkat reproduksibilitas hasil, jika pengukuran berulang dilakukan.
• Ketika datang ke instrumen, instrumen yang valid selalu dapat diandalkan, tetapi kebalikannya tidak benar, yaitu instrumen yang dapat
diandalkan tidak perlu menjadi instrumen yang valid.
• Saat mengevaluasi skala multi-item, validitas dianggap lebih berharga dibandingkan dengan reliabilitas.
• Seseorang dapat dengan mudah menilai keandalan instrumen pengukuran, namun, untuk menilai validitasnya sulit.
• Validitas berfokus pada akurasi, yaitu memeriksa apakah skala menghasilkan hasil yang diharapkan atau tidak. Sebaliknya, reliabilitas
berkonsentrasi pada presisi, yang mengukur sejauh mana skala menghasilkan hasil yang konsisten.
5. Statistik inferensial

Pengertian statistik inferensial adalah alat yang digunakan ahli statistik untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, diambil dari
karakteristik sampel, dan untuk memutuskan seberapa pasti mereka dapat diandalkan dari kesimpulan tersebut.

Statistik inferensia adalah sebuah sebuah metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kelompok kecil data dari data induknya (sample
yang diambil dari populasi) sampai pada peramalan dan penarikan kesimpulan terhadap kelompok data induknya atau populasi.

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji Chi-
square (X2). Uji Chi-square adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi).

Beberapa contoh jenis analisis inferensial yang bisa anda lakukan dengan menggunakan analisis univariat antara lain:

• Analisis runtun waktu. ...


• Uji Binomial. ...
• Uji Chi-Square Satu Sampel. ...
• Uji Run (Run Test) ...
• Uji-t satu sampel. ...
• Uji Kolmogorov-Smirnov Satu Sampel.
Analisis data multivariat adalah sekumpulan model statistik yang memeriksa pola dalam data multidimensi dengan mempertimbangkan,
sekaligus, beberapa variabel data. Ini adalah perluasan dari analisis data bivariat, yang hanya mempertimbangkan dua variabel dalam
modelnya.

Metode analisis multivariat adalah suatu metode statistika yang tujuan digunakannya adalah untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak
variabel serta diduga antar variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai