Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Segala puji atas segala nikmat yang telah diberikan tuhan kepada kita semua termasuk
terselesaikannya Riset Mini Industri Keurupuk Jangek. Sebagai amanat yang diberikan
kepada saya didalam memenuhi tugas mata kuliah Geografi Industri.
Sebuah penghargaan bagi saya atas diberikannya tugas ini, karena dengan begitu kita
dapat mengkaji mengenai industri kerupuk jangek di desa tembung yang akan dibahas yaitu
dampak positif dan negatif dari home industri ini yang pasti akan bermanfaat menambah
ilmu dan pengetahuan kita semua
Dalam kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Dosen Pengampu mata kuliah Geografi Industri yang telah membimbing saya.
Begitu pun saya menyadari bahwa Riset Mini ini jauh dari sempurna, untuk sumbang saran
maupun masukan sangat saya harapkan.
Atas segala kekurangan tersebut, saya mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya.
Demikian dari saya, semoga segala tujuan baik dengan hadirnya makalah ini dapat tercapai.
Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................................ 3
LAMPIRAN .................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui sejarah industri kerupuk jangek di desa tembung
2. Mengetahui perkembangan industri kerupuk jangek di desa tembung
3. Mengetahui pembuatan kerupuk jangek
4. Mengetahui pemasaran dan pendapatan yang di peroleh dari industri kerupuk jangek
di desa tembung
5. Mengetahui Dampak positif dan negatif dari industri kerupuk jangek di desa tembung
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini diadakan di desa tembung tepatnya Jalan Datuk Kabu, Desa Tembung,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
2.4.1 Hasil
a. Nama usaha :
“Usaha Kerupuk Jangek Pak Ali”
b. Alamat :
Jalan Datuk Kabu, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang.
c. Bidang usaha :
Usaha rumahan di bidang makanan
5
d. Pemilik :
Keluarga Bapak Ali
e. Sejarah berdiri usaha :
Kerupuk jangek menjadi pilihan Bapak Ali berusia 45 tahun dan Ibu Mira berusia 42
tahun sejak tahun 2000, sebelum menjadi seorang pengusaha kerupuk pak Matahari
adalah seorang kayawan di salah satu perusahaan yaitu perusahaan indofood dan ibu
Melati adalah seorang ibu rumah tangga. Pada tahun 2000 pak ali dipecat dari
perusahaan tempat ia bekerja, ia mempunyai keluarga di bukit tinggi yang mempunyai
usaha industri kerupuk jangek. Akhirnya pak ali pun ikut nasehat dari keluarganya
untuk membuka industri kerupuk jangek di desa tembung. Awal pertama kali pa kali
membuka industri ini dengan modal 2.000.000 dan bahannya hanya dari kulit sapi
untuk membuat kerupuk jangek.
2.4.2 Pembahasan
a. Pembuatan kerupuk jangek
Tahap-tahap proses pembuatan kerupuk jangek:
1. Kulit sapi dicuci dahulu agar bersih kemudian dipotong menjadi 4-6 bagian agar lebih
mudah dalam pembersihan bulu.
2. Kemudian kulit direbus dengan air yang tidak begitu panas ±30ºC dan diaduk-aduk
dan dibolak-balik sampai rambut dari kulit sapi mudah dikerok.
3. Kulit dikerok dengan pisau sampai bersih kemudian dipotong-potong berukuran kecil-
kecil (1 cm x 5 cm atau sesuai selera).
4. Kulit yang sudah dipotong-potong ukuran kecil di cuci bersih dan di beri garam
secukupnya.
6
5. Kulit yang sudah dipotong-potong kemudian dijemur sampai kering. Jika cuaca cukup
panas, maka waktu penjemuran cukup membutuhkan waktu 3 hari. Salah satu tanda
kulit sudah cukup kering adalah kulit sudah sangat keras.
6. Kulit yang sudah kering tersebut disebut kerupuk jangek mentah.
7. Setelah kulit kering segera dilakukan penggorengan. Proses penggorengan Kerupuk
Jangek ini dilakukan 2 (dua) kali untuk dapat dikonsumsi. Penggorengan awal dengan
cara merendam dalam minyak goreng dengan api kompor kecil, setelah beberapa
waktu dan kerupuk mulai mengembang, api kompor dapat di besarkan untuk
memercepat kerupuk mengembang. Kerupuk yang telah mengembang dapat di angkat
dan di tiriskan, kerupuk akan kembali mengecil. Langkah selanjutnya adalah
menggoreng kerupuk untuk dapat dikonsumsi, penggorengan ke-2 ini dapat dilakukan
seperti menggoreng kerupuk pada umumnya.
8. Kerupuk jangek yang sudah di goreng bisa di kemas atau dapat juga langsung
dikonsumsi.
b. Waktu operasi :
Proses pembuatan kerupuk dari bahan mentah hingga menjadi kerupuk siap jual dan
konsumsi. Waktu operasional dari senin sampai sabtu, mulai pukul 07.30 – 17.00 WIB
mengolah bahan baku berupa kulit sehingga menjadi kerupuk siap goreng, Pukul 14.00 WIB
menggoreng kerupuk hingga siap di kemas, dan malam hari dilakukan proses pengemasan
kerupuk. Kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh cuaca, ketika cuaca tidak bersahabat
maka proses penjemuran kulit akan terganggu dan memerlukan waktu lama. Karena
penjemuran kerupuk ini menggunakan panas dari sinar matahari langsung.
2. Masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk membeli kerupuk, karena produsennya dekat
dan terdapat pada warung-warung.
Hasil produksi kerupuk yang dipasarkan di warung-warung yang ada di desa
tembung. Kerupuk jangek ini merupakan makanan yang mudah untuk didapat.
Dengan harga yang terjangkau antara 1.000 rupiah sampai 3.000 rupiah. Selain itu
pembuatannya menggunakan bahan-bahan alami yaitu dari kulit sapi dan kulit kerbau,
atau tidak ada campuran zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh sebab
itu masyarakat sekitar menjadikan kerupuk sebagai cemilan dan lauk untuk makan.
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang bekerja dan sebagi pemilik industri
kerupuk.
Industri kerupuk milik pak Nurdin ini sangat membantunya dalam hal ekonomi
keluarga. Industri ini meningkatkan pendapatan pak ali dan ibu mira dan
meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
8
Dampak Negatif
Dari industri kerupuk jangek ini juga terdapat dampak negatif yaitu :
Pencemaran air
Pencemaran air adalah pencemaran yang disebabkan oleh masuknya partikel-partikel
ke dalam air sehingga mempengaruhi pH normal pada air.Penyebab-penyebab pencemaran
air di sekitar pabrik tahu tersebut antara lain:
Penyebab Utama yaitu limbah cair dari pencucian kulit sapi dan kulit kerbau
Penyebab lain :
1. Limbah dari rumah tangga seperti pencucian piring atau pun alat memasak yang di
pakai di sekitar industri kerupuk jangek tersebut
2. Banyak masyarakat yang membuang sampah rumah tangga ke parit-parit di sekitaran
industri.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran air di parit-parit antara lain :
1. Keadaan air parit yang tidak mengalir dengan lancar.
2. Menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernapasan warga di
sekitarnya.
3. Menyebabkan banjir ketika musim hujan.
Dari dampak negatif yang diakibat dari industri kerupuk jangek di desa tembung ini harusnya
pemilik industri lebih peduli dan lebih memerhatikan lingkungan sekitar.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Industri kerupuk jangek di desa tembung merupakan industri rumah tangga yang
berkembang. Pemilik industri ini yaitu bapak ali,dalam memulai usaha ini tidaklah begitu
sulit. Diperlukan modal yang juga tidak banyak dan keuntungan yang diperoleh juga besar,
pak ali dalam usaha ini mendapatkan keuntungan sekitar 5.000.000 perbulannya.
Berkembangnya industri ini pengaruhi oleh :
a. Proses produksi.
Proses pembuatan dari kerupuk yang mudah dan tidak membutuhkan alat-alat canggih
seperti mesin-mesin. Proses penjemurannya juga alami yaitu memakai sinar panas
matahari langsung.
b. Bahan Baku.
Bahan baku industri kerupuk jangek ini mudah di dapat yaitu kulit sapid an kulit
kerbau.
c. Modal.
Modal yang diperlukan juga tidak banyak. Pak ali hanya memerlukan modal
2.000.000 untuk memulai usaha ini.
d. Pemasaran.
Pemasaran kerupuk jangek ini juga mudah bisa di pasar, di rumah makan dan di
warung-warung yang dekat dengan industri ini.
e. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang ada di industri ini langsung di ambil dari masyarakat yang dekat
dengan industri ini yaitu masyarakat di desa tembung.
3.2 Saran
Saran saya terhadap industri ini ialah harusnya industri kerupuk jangek ini lebih
memperhatikan limbah airnya. Air nya yang kotor brcampur dengan bulu-bulu sapi dan
kerbau menjadi mencemari air, dan air limbah dari pencucian alat-alat yang dipakai dalam
industri ini juga harus lebih diperhatikan, tidak di buang sembarangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12