KEGIATAN KE 2
KEANEKAAN SEL, STRUKTUR
DAN FUNGSI
Kegiatan ke 2
A. Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui keanekaragaman sel, struktur dan fungsi
2. Mengetahui bagaimana keanekaragaman bentuk sel, namun pada dasarnya
semua sel mempunyai pola struktur yang sama
B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Sel
Sel (Sitologi) merupakan salah satu cabang Ilmu Biologi yang
mempelajari tentang sel. Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan
yang susunannya secara struktural dan fungsional sangat berpengaruh
terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup.
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Sel memiliki sifat yang fundamental (mendasar)
dalam ilmu biologi. Semua organisme kehidupan ini tersusun atas sel
tunggal. Makhluk bersel tunggal ini hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat khusus berupa mikroskop. Walaupun demikian, sel
tunggal ini banyak menyimpan materi yang lebih kecil lagi yang disebut
mikroplasma. Sel tunggal ini merupakan salah satu organisme kehidupan
yang dapat dipercaya sehingga dapat memperlihatkan semua atribut
kehidupan. Mereka merupakan makhluk terkecil yang membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk mengumpulkan dan menata dengan mudah mesin
molekulernya yang dapat dijadikan dalam satu kemasan yang lebih kecil
lagi daripada mikoplasma (Rahmadina, 2017: 1).
Latar belakang teori sel, juga dikenal sebagai doktrin sel, menyatakan
bahwa semua organisme eukariotik terdiri dari: sel dan bahwa sel adalah
unit terkecil dari kehidupan. Teori sel ini berpengaruh dalam membentuk
ilmu Biologi sejak, pada tahun 1838/1839. Ahli botani Matthias Schleiden
dan ahli zoologi Theodore Schwann menyatakan prinsip bahwa sel
mewakili unsur-unsur dari mana semua jaringan tumbuhan dan hewan
BAGNRGFF33BU
2. Sejarah Sel
Penemuan sel yang telah terjadi sejak 200 tahun yang lalu dianggap
sebagai bagian dari sistem membran yang tak terpisahkan dalam organisme
multisel. Perkembangan sel ini terjadi dengan pesat setelah perkembangan
penggunaan lensa yang dilakukan oleh para peneliti dalam penelitiannya,
sehingga para peneliti lebih serius dalam melakukan penelitiannya terhadap
sel. 4 Perkembangan sel ini dimulai sejak seorang ahli yang bernama Robert
Hooke (1665) melakukan pengamatan pada sayatan gabus yang merupakan
sel – sel mati pada pepagan pohon ek dengan mikroskop sederhana. Ia
melihat adanya ruangan – ruangan kecil yang kemudian disebutnya cella
yang berarti ruang atau kamar kecil yang kosong. Antonie van Leewenhoek
(1674) menggunakan mikroskop sederhana untuk melihat mikroba (jasad
renik) dalam air serta bagian – bagian yang terkandung dalam cairan tubuh
makhluk hidup. Lamarck (1809) menyatakan bahwa seluruh organisme
hidup harus memiliki jaringan selular. Dutrochet (1824) menemukan bahwa
semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel berbentuk gembungan yang
BAGNRGFF33BU
3. Bagian-bagian Sel
Menurut, Gade, 2014: 4-6. Bagian-bagian sel terdiri dari 3 macam :
a. Inti
Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi
kimia yang terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Inti mengandung asam
dioksiribonukleat (ADN) yang umum disebut gen atau kromosom. Gen
ini menentukan sifat-sifat protein enzim sitoplasma, dan dengan jalan
ini mengawasi aktivitas sitoplasma (Gade, 2014: 4).
b. Sitoplasma
Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar.
Bagian cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar, dinamakan
BAGNRGFF33BU
1). Ribosom
Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi
dalam sintesis protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom
kemudian disimpan dalam anak inti sebelum dikeluarkan ke
sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. Bila ribosom melekat
pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum
endoplasma granular.
2). Mitokondria
Mitokondria menyaring energy dari nutrian dan oksigen yang
selanjutnya digunakan untuk melakukan fungsi sel.
Jumlahmitokondria pada setiap sel berbeda-beda, tergantung pada
jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel. Ukuran dan
bentuknyapun berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada
pula yang berbentuk filament. Mitokondria terdiri atas dari dua
lapisan unit membrane yaitu: membrane luar dan membrane dalam.
Membran dalam banyak membentuk lapisan yang didalamnya
melekat enim-enzim oksidatif sel.
3). Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang
memungkinkan sel mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur
yang tidak diinginkan, khususnya struktur yang rusak atau asing,
seperti bakteri. Lisosom berisi enzim- enzim hidrolik, yang berfungsi
memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau lebih dengan
mengikatkan hydrogen (H) dari molekul air dengan bagian senyawa
organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH)
molekul air dengan bagian lain dri senyawa tersebut.
c. Membran Sel
BAGNRGFF33BU
4. Fungsi Sel
Sel Hewan
a. Membran Plasma
Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipida
dengan protein integral dan ferifer. Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nano
meter, sifatnya selektif permeabel. Fungsi membrane sel adalah untuk
pelindung, reseptor dan mengatur keluar masuknya zat dari dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, difusi berfasilitas, dan transport aktif
(Rahman, 2007: 3-4).
b. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat
berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama lain dapat
berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada
yang berhubungan dengan membran inti dan membran plasma sehingga
dapat berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian
dalam sel. Ada dua jenis RE yaitu RE halus (REH) yani RE yang tidak
dilekati ribosom, dan RE kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE
memiliki peran anabolik dan protektif. Peran anabolik yakni mensintesis
kolesterol, hormonehormon steroid, dan asam-asam empedu. Peran
katabolik yakni dapat mengubah atau menetralisir bahan yang bersifat
toksik. Mekanisme kerja antar RE dan organel lain seperti mitokondria
dapat saling berhubungan (Rahman, 2007: 4).
c. Badan Golgi
Struktur Badan Gogi berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih,
(didalamnya terdapat pula yang bundar dan tubuler), yang sangat
kompleks yang memiliki dua permukaan yakni permukaan luar berbentuk
cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung
BAGNRGFF33BU
5. Sel Tumbuhan
a. Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu
selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran
sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya
dihubungkan dengan plasmodesmata (Rahman, 2007: 7).
b. Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung plastida; ukuran diameternya 4
-6 mikron (µ). Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang
tidak berwarna disebut leukoplas sedang kan yang berwarna disebut
kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum disebut
BAGNRGFF33BU
6. Sel Prokariot
Prokariot merupakan organisme bersel tunggal. Prokariot pertama kali
diamati pada tahun 1683 oleh penemu mikrokroskop Antonie van
Leeuwenhoek. Umumnya, prokariot mempunyai ukuran 1-10μm. Prokariot
merupakan organisme paling banyak dan tersebar luas di bumi. Hal ini
karena prokariot mempunyai kemampuan adaptasi metabolisme yang
tinggi pada lingkungan yang bervariasi. Prokariot mendiami lingkungan
aerob pada suhu tubuh kita. Jenis prokariot tertentu berkembang pada
kondisi lingkungan yang ekstrim seperti lingkungan yang sangat asam,
sangat basa, suhu tinggi. Sel prokariot mempunyai tiga bentuk dasar yaitu
berbentuk bola (cocci), seperti batang (bacilli) dan seperti spiral melingkar
(spirilla). Ketiga bentuk dasar sel prokariot dimuat pada Gambar 9.
Spirillum dan spirochete mempunyai bentuk spiral melingkar. Anabaena,
E.coli dan Bacillus mempunyai bentuk batang, sedangkan Staphylococcus
berbentuk bola. Walaupun bentuknya berbeda sel prokariot dilingkupi
membran plasma yang tebalnya sekitar 70Aº (Azhar, 2016: 23).
7. Sel Eukariot
Kelompok tumbuhan, binatang, fungi, alga dan protist termasuk
eukariot. Protist sebagian besar berukuran kecil yaitu organisme bersel
tunggal yang tidak tepat dimasukkan ke salah satu kelompok tersebut di
BAGNRGFF33BU
10
11
12
BAGNRGFF33BU
13
BAGNRGFF33BU
14
BAGNRGFF33BU
15
BAGNRGFF33BU
16
BAGNRGFF33BU
17
BAGNRGFF33BU
18
Daftar Rujukan
Rahman, Taufik. 2007. ebook modul sel dan jaringan. Nangro Aceh Darusssalam:
Upi Bandung.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19620115
1987031-TAUFIK_RAHMAN/
MODUL_STRUKTUR_DAN_FUNGSI_SEL_
%26_JARINGAN___UTK_PENATARAN_DI.pdf. Diakses pada
tanggal 01 Oktober 2021.
BalušKA, F., Volkmann, D., & Barlow, P. W. (2004). Eukaryotic cells and their
cell bodies: cell theory revised. Annals of Botany, 94(1), 9-32.
https://academic.oup.com/aob/article/94/1/9/222826. Diakses pada
tanggal 13 November 2021.
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,