Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

KEGIATAN KE 2
KEANEKAAN SEL, STRUKTUR
DAN FUNGSI

NAMA : ALFIQI GILANG NUR ROMADHAN G.F.F


NIM : 2105026033
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
KELOMPOK : II (DUA)

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
BAGNRGFF33BU

Kegiatan ke 2

Keanekaan Sel, Struktur dan fungsi

A. Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui keanekaragaman sel, struktur dan fungsi
2. Mengetahui bagaimana keanekaragaman bentuk sel, namun pada dasarnya
semua sel mempunyai pola struktur yang sama
B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Sel
Sel (Sitologi) merupakan salah satu cabang Ilmu Biologi yang
mempelajari tentang sel. Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan
yang susunannya secara struktural dan fungsional sangat berpengaruh
terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing-masing makhluk hidup.
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Sel memiliki sifat yang fundamental (mendasar)
dalam ilmu biologi. Semua organisme kehidupan ini tersusun atas sel
tunggal. Makhluk bersel tunggal ini hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat khusus berupa mikroskop. Walaupun demikian, sel
tunggal ini banyak menyimpan materi yang lebih kecil lagi yang disebut
mikroplasma. Sel tunggal ini merupakan salah satu organisme kehidupan
yang dapat dipercaya sehingga dapat memperlihatkan semua atribut
kehidupan. Mereka merupakan makhluk terkecil yang membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk mengumpulkan dan menata dengan mudah mesin
molekulernya yang dapat dijadikan dalam satu kemasan yang lebih kecil
lagi daripada mikoplasma (Rahmadina, 2017: 1).
Latar belakang teori sel, juga dikenal sebagai doktrin sel, menyatakan
bahwa semua organisme eukariotik terdiri dari: sel dan bahwa sel adalah
unit terkecil dari kehidupan. Teori sel ini berpengaruh dalam membentuk
ilmu Biologi sejak, pada tahun 1838/1839. Ahli botani Matthias Schleiden
dan ahli zoologi Theodore Schwann menyatakan prinsip bahwa sel
mewakili unsur-unsur dari mana semua jaringan tumbuhan dan hewan
BAGNRGFF33BU

berasal dibangun. Sekitar 20 tahun kemudian, dalam sebuah pepatah


terkenal Omnis cellula e cellula, Rudolf Virchow mengumumkan bahwa
semua sel hanya muncul dari sel yang sudah ada sebelumnya. Penerimaan
umum Teori sel hanya mungkin ketika sifat seluler jaringan otak
dikonfirmasi pada akhir abad ke-20. Teori sel kemudian dengan cepat
berubah menjadi doktrin sel yang lebih dogmatis, dan dalam bentuk ini
bertahan hingga hari ini. Namun, teori sel umum yang dikembangkan untuk
hewan dan tumbuhan tidak dapat mengakomodasi sifat supraseluler
tumbuhan tingkat tinggi, yang didirikan di atas simplasma super dari sel-sel
yang saling berhubungan menjadi woven apoplasma, symplasm dan
superapoplasma. Selain itu, ada banyak contoh coenocytes dan syncytia
berinti banyak ditemukan di seluruh superkingdom eukariota yang
menimbulkan masalah serius untuk versi teori sel saat ini (Baluska 2004: 9).

2. Sejarah Sel

Penemuan sel yang telah terjadi sejak 200 tahun yang lalu dianggap
sebagai bagian dari sistem membran yang tak terpisahkan dalam organisme
multisel. Perkembangan sel ini terjadi dengan pesat setelah perkembangan
penggunaan lensa yang dilakukan oleh para peneliti dalam penelitiannya,
sehingga para peneliti lebih serius dalam melakukan penelitiannya terhadap
sel. 4 Perkembangan sel ini dimulai sejak seorang ahli yang bernama Robert
Hooke (1665) melakukan pengamatan pada sayatan gabus yang merupakan
sel – sel mati pada pepagan pohon ek dengan mikroskop sederhana. Ia
melihat adanya ruangan – ruangan kecil yang kemudian disebutnya cella
yang berarti ruang atau kamar kecil yang kosong. Antonie van Leewenhoek
(1674) menggunakan mikroskop sederhana untuk melihat mikroba (jasad
renik) dalam air serta bagian – bagian yang terkandung dalam cairan tubuh
makhluk hidup. Lamarck (1809) menyatakan bahwa seluruh organisme
hidup harus memiliki jaringan selular. Dutrochet (1824) menemukan bahwa
semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel berbentuk gembungan yang
BAGNRGFF33BU

sangat kecil yang mengalami peningkatan ukuran dan jumlah. Robert


Brown (1831) seorang Ahli Biologi menemukan nukleus sel tumbuhan yang
menyimpulkan bahwa nukleus merupakan komponen dasar yang selalu ada
dalam sel. Hugo von Mohl dan Karl Nugel (1835) mempelajari peristiwa
pembelahan sel, dimana inti dan plasma sel mengalami pembelahan untuk
menjadi dua sel anak. T Schwan dan M Schleiden (1839) merumuskan teori
sel sebagai berikut: sel adalah unit terkecil, semua tumbuhan dan hewan
dibangun atas sel – sel. J Purkinye (1840) dan Hugo von Mohl (1846)
memperkenalkan istilah Protoplasma, yakni cairan yang mengisi ruang yang
disebut sel oleh von Mohl. R. Virchow (1859) dengan menggunakan
mikroskop tersebut dapat menyimpulkan bahwa semua sel berasal dari sel –
sel yang telah ada sebelumnya. Sementara W. Schultze (1860) mengatakan
bahwa protoplasma adalah dasar fisik kehidupan. E. Strasburger dan W.
Flemming (1870) memperlihatkan bahwa nukleus memelihara
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk dari generasi ke generasi
selanjutnya. Flemming juga pertama kali menemukan istilah mitosis pada
pembelahan sel. O. Hertwigh (1875) membuktikan bahwa inti spermatozoa
bersatu lebih dahulu dengan inti ovum untuk membentuk embrio
(Rahmadina, 2017: 3-4).

3. Bagian-bagian Sel
Menurut, Gade, 2014: 4-6. Bagian-bagian sel terdiri dari 3 macam :
a. Inti
Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi
kimia yang terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Inti mengandung asam
dioksiribonukleat (ADN) yang umum disebut gen atau kromosom. Gen
ini menentukan sifat-sifat protein enzim sitoplasma, dan dengan jalan
ini mengawasi aktivitas sitoplasma (Gade, 2014: 4).
b. Sitoplasma
Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar.
Bagian cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar, dinamakan
BAGNRGFF33BU

hialoplasma; hialoplasma terutama mengandung protein yang terlarut,


elektolit, glukosa, dan dalam jumlah sedikit fospolipid, kolesterol dan
asam lemak teresterifikasi (Gade, 2014: 4-5).

1). Ribosom
Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi
dalam sintesis protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom
kemudian disimpan dalam anak inti sebelum dikeluarkan ke
sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. Bila ribosom melekat
pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum
endoplasma granular.
2). Mitokondria
Mitokondria menyaring energy dari nutrian dan oksigen yang
selanjutnya digunakan untuk melakukan fungsi sel.
Jumlahmitokondria pada setiap sel berbeda-beda, tergantung pada
jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel. Ukuran dan
bentuknyapun berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada
pula yang berbentuk filament. Mitokondria terdiri atas dari dua
lapisan unit membrane yaitu: membrane luar dan membrane dalam.
Membran dalam banyak membentuk lapisan yang didalamnya
melekat enim-enzim oksidatif sel.
3). Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang
memungkinkan sel mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur
yang tidak diinginkan, khususnya struktur yang rusak atau asing,
seperti bakteri. Lisosom berisi enzim- enzim hidrolik, yang berfungsi
memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau lebih dengan
mengikatkan hydrogen (H) dari molekul air dengan bagian senyawa
organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH)
molekul air dengan bagian lain dri senyawa tersebut.
c. Membran Sel
BAGNRGFF33BU

Pada dasarnya semua struktur fisika sel dibatasi oleh membrane


yang terutama terdiri atas lipid dan protein. Semua membrane, baik
membrane sel, inti, reticulum endoplasma, mitokondria, lisosom,
maupun kompeks golgi mempunyai struktur yang sama, yakni terdiri
atas lipid, lapisan protein dan lapisan tipis mukplolisakarida,. Protein
dan mukopolisakarida yang terdapat pada permukaan membrane
membuatnya hidrofilix, yakni air dengan mudah melekat pada
membrane. Adanya lapisan mukoplolisakarida pada permukaan luar
membrane menyebabkan tegangan permukaan luar berbeda dengan
permukaan dalam, sehingga reaktivitas kimia permukaan dalam sel
berbeda dengan permukaan luarnya. Sedangkan lipid yang terletak
ditengah membrane menyebabkan membrane tidak dapat ditembus oleh
zat-zat yang tidak larut dalam lipid (Gade, 2014: 5-6).

Transpor melalui membran sel terdiri dari :


1. Difusi
Difusi adalah proses lewatnya partikel larutan, air, atau gas
melalui membrane akibat perbedaan konsentrasi medium.
2. Osmose
Osmose adalah proses pergerakan air dari media yang
konsentrasinya rendah ke media yang konsentrasinya tinggi
melalui membrane semi permiabel.
3. Transpor Aktif
Transport aktif adalah transport ion melalui membran sel
dengan cara yang bertentangan dengan prisip difusi, sehingga
membutuhkan energy metabolism untuk melakukan aktivitasnya,
transpor aktif dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan
konsentrai ion jauh dari keadaan keseimbanagannya.
4. Endosiosis dan Eksosiosis
Edosiosis ini disebut fagosiosis bilamana bahan yang diambil
oleh sel tersebut berupa partikel padat dengan ukran cukup besar.
BAGNRGFF33BU

Endositosis disebut pinositosis bilamana bahan yang diambil oleh


sel berupa cairan apakah didalamnya mengandung partikel
berukuran kecil atau tidak.

4. Fungsi Sel
Sel Hewan
a. Membran Plasma
Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipida
dengan protein integral dan ferifer. Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nano
meter, sifatnya selektif permeabel. Fungsi membrane sel adalah untuk
pelindung, reseptor dan mengatur keluar masuknya zat dari dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, difusi berfasilitas, dan transport aktif
(Rahman, 2007: 3-4).
b. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat
berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama lain dapat
berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada
yang berhubungan dengan membran inti dan membran plasma sehingga
dapat berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian
dalam sel. Ada dua jenis RE yaitu RE halus (REH) yani RE yang tidak
dilekati ribosom, dan RE kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE
memiliki peran anabolik dan protektif. Peran anabolik yakni mensintesis
kolesterol, hormonehormon steroid, dan asam-asam empedu. Peran
katabolik yakni dapat mengubah atau menetralisir bahan yang bersifat
toksik. Mekanisme kerja antar RE dan organel lain seperti mitokondria
dapat saling berhubungan (Rahman, 2007: 4).
c. Badan Golgi
Struktur Badan Gogi berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih,
(didalamnya terdapat pula yang bundar dan tubuler), yang sangat
kompleks yang memiliki dua permukaan yakni permukaan luar berbentuk
cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung
BAGNRGFF33BU

(maturing face). Membran yang membentuk kantong sebanyak selapis.


Badan Golgi berfungsi menghasilkan lisosom, secret, dan menyimpan
protein serta enzim yang akan disekresikan (Rahman, 2007: 4).
d. Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan; bentuknya seperti bola, terdiri atas
selapis membrane, dan diameternya kurang lebih 500 nm. Lisosom
berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik
secara pinositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa cairan) maupun secara
fagositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa padatan). Lisosom meliputi
lisosom primer, dan sekunder. Lisosom primer yakni lisosom yang belum
melakukan pencernaan. Lisosom sekunder yakni lisosom yang
telah/sedang melakukan pencernaan (Rahman, 2007: 5).
e. Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat lonjong atau bercabang; ukurannya 500
sampai 2000 nm. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang sedang aktif.
Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membrane yaitu membran luar
dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke
dalam membentuk krista. Ruang dalam mitokondria berisi matrik
mitkondria yang mengandung banyak enzim. Fungsi mitokondria yaitu
tempat respirasi atau oksidasi karbohidrat yang menghasilkan energi
(ATP) (Rahman, 2007: 5).
f. Ribosom
Ribosom sangat kecil (diameternya 20 – 25 nm), terdapat pada
sitoplasma secara bebas atau menempel pada reticulum endoplasma.
Ribosom merupakan organel yang tidak bermembran, berupa padatan yang
tersusun atas RNA, proten, karbohidrat, sedikit lemak dan mineral.
Ribosom berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein. Ribosom yang
bekerja mensintesis protein berada dalam suatu unit yakni gabungan atas
sub unit besar dan sub unit kecil. Unit (monomer) ribosom prokarion
adalah 70 S, terdiri atas sub unit besar 50 S dan sub unit kecil 30 S. Unit
BAGNRGFF33BU

(monomer) ribosom eukarion adalah 80 S, terdiri atas sub unit besar 60 S


dan sub unit kecil 40 S (Rahman, 2007: 5).
g. Flagel dan Silia
Pada mahluk hidup yang bersel tunggal (uniseluler) misalnya pada
beberapa hewan Protozoa ada yang memiliki alat gerak flagel dan silia.
Struktur flagel terdiri dari dua fibril yang dikelilingi oleh 9 fibril yang
terletak sebelah luar. Sedangkan fibril keluarnya dari granula basal dan
secara kimia terdiri dari tubulin dan protein dinein dan ATP (Rahman,
2007: 5-6).
h. Sentrosom
Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada
sitoplasma dekat membran inti. Pada saat pembelahan mengandung dua
sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang masing-masing
set terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan
kromosom pada saat pembelahan sel (Rahman, 2007: 6).
i. Inti atau Nukleus
Letak inti pada sitoplasma biasanya di tengah. Umunya sel mahluk
hidup mengandung satu inti, tetapi ada pula yang memiliki inti lebih dari
satu misalnya sel otot lurik (Rahman, 2007: 6).

5. Sel Tumbuhan
a. Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu
selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran
sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya
dihubungkan dengan plasmodesmata (Rahman, 2007: 7).
b. Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung plastida; ukuran diameternya 4
-6 mikron (µ). Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang
tidak berwarna disebut leukoplas sedang kan yang berwarna disebut
kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum disebut
BAGNRGFF33BU

amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas. Sedangkan


kromoplas yang mengandung klorofil disebut kloroplas (Rahman, 2007:
7).
c. Vakuola
Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi
pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang
sudah tua. Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal
disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi air, phenol,
antosianin, alkaloid dan protein (Rahman, 2007: 7).

6. Sel Prokariot
Prokariot merupakan organisme bersel tunggal. Prokariot pertama kali
diamati pada tahun 1683 oleh penemu mikrokroskop Antonie van
Leeuwenhoek. Umumnya, prokariot mempunyai ukuran 1-10μm. Prokariot
merupakan organisme paling banyak dan tersebar luas di bumi. Hal ini
karena prokariot mempunyai kemampuan adaptasi metabolisme yang
tinggi pada lingkungan yang bervariasi. Prokariot mendiami lingkungan
aerob pada suhu tubuh kita. Jenis prokariot tertentu berkembang pada
kondisi lingkungan yang ekstrim seperti lingkungan yang sangat asam,
sangat basa, suhu tinggi. Sel prokariot mempunyai tiga bentuk dasar yaitu
berbentuk bola (cocci), seperti batang (bacilli) dan seperti spiral melingkar
(spirilla). Ketiga bentuk dasar sel prokariot dimuat pada Gambar 9.
Spirillum dan spirochete mempunyai bentuk spiral melingkar. Anabaena,
E.coli dan Bacillus mempunyai bentuk batang, sedangkan Staphylococcus
berbentuk bola. Walaupun bentuknya berbeda sel prokariot dilingkupi
membran plasma yang tebalnya sekitar 70Aº (Azhar, 2016: 23).

7. Sel Eukariot
Kelompok tumbuhan, binatang, fungi, alga dan protist termasuk
eukariot. Protist sebagian besar berukuran kecil yaitu organisme bersel
tunggal yang tidak tepat dimasukkan ke salah satu kelompok tersebut di
BAGNRGFF33BU

10

atas. Pohon kehidupan terakhir dari kelompok eukariot membantu kita


mengerti keragaman kingdom protist. Seperti yang terlihat pada Gambar
12, binatang, tumbuhan, dan fungi melingkupi relatif kecil cabang pada
pohon kehidupan eukariotik. Istilah protist pertama kali diperkenalkan
oleh Ernest Haeckel pada tahun 1866. Protist mirip-binatang adalah
prozoa, dan mirip jamur (fungi) adalah jamur lendir (slime molds) dan
jamur air (water molds). Protist hidup paling banyak pada lingkungan yang
mengandung air. Kebanyakan protist adalah photosynthetic yang
merupakan produser utama khususnya pada plankton di laut. Protist
lainnya termasuk spesies patogen seperti kinetoplastid. Trypanosoma
brucei menyebabkan penyakit tidur dan Apicomplexan plasmodium
menyebabkan malaria (Azhar, 2016: 28).
BAGNRGFF33BU

11

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat Tulis 1 set
b. Hp/Laptop 1 unit
c. Kertas HVS Secukupnya
2. Bahan
a. Gambar sediaan batang singkong muda (Manihot utlissima)
b. Gambar sediaan bawang merah (Allium cepa)
c. Gambar sediaan sel epitel rongga mulut
D. Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Gambar sediaan batang singkong muda (Manihot utilissima), bawang merah
(Allium cepa) serta sel epitel rongga mulut diamati.
3. Dicatat bagian-bagian yang terlihat kemudian diberi keterangan
BAGNRGFF33BU

12
BAGNRGFF33BU

13
BAGNRGFF33BU

14
BAGNRGFF33BU

15
BAGNRGFF33BU

16
BAGNRGFF33BU

17
BAGNRGFF33BU

18
Daftar Rujukan

Rahmadina dan Husnarika Febriana. 2017. Biologi Sel. Surabaya: CV.Selembar


Papyrus

Gade, M. (2014). STRUKTUR, FUNGSI ORGANEL DAN KOMUNIKASI


ANTAR SEL. Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah
Medan, 2(1), 1-9.
https://univamedan.ac.id/jurnal/index.php/alulum/article/view/2. Diakses
pada 01 Oktober 2021.

Rahman, Taufik. 2007. ebook modul sel dan jaringan. Nangro Aceh Darusssalam:
Upi Bandung.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19620115
1987031-TAUFIK_RAHMAN/
MODUL_STRUKTUR_DAN_FUNGSI_SEL_
%26_JARINGAN___UTK_PENATARAN_DI.pdf. Diakses pada
tanggal 01 Oktober 2021.

Azhar, M. (2016). Biomolekul Sel: Karbohidrat, Protein, dan Enzim.


http://repository.unp.ac.id/454/. Diakses pada tanggal 01 Oktober 2021.

BalušKA, F., Volkmann, D., & Barlow, P. W. (2004). Eukaryotic cells and their
cell bodies: cell theory revised. Annals of Botany, 94(1), 9-32.
https://academic.oup.com/aob/article/94/1/9/222826. Diakses pada
tanggal 13 November 2021.
LEMBAR PENGESAHAN

Kota Bangun, 02 Oktober 2021

Mengetahui,

Asisten Praktikum, Praktikan,

Nadia Pratiwi Alfiqi Gilang Nur Romadhan G.F.F


NIM. 1805015018 NIM. 2105026033
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai