Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI FUNGSI DAN PERAN KEPALA SEKOLAH

MAUPUN PENGAWAS SEKOLAH DALAM UPAYA


PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN

Tri Ayulestari M.Pd

OLEH :

YUSFI LAILA

E1D019220 (II/G)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2020
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham,
dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan merupakan suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen untuk mencapai tujuan pendidikan. Masa depan pendidikan
bangsa Indonesia dapat dilihat dan diukur darikualitas lembaga pendidikan, baik formal,
nonformal, dan informal. Pengawas dan kepala sekolah adalah lembaga pendidikan yang
bersifat formal yang menunjang berlangsungnya proses pendidikan disekolah . Kedua komponen
ini sangat penting dalam proses manajemen sekolah dalam menjalankan nilai fungsi dan peran
kepala sekolah dan pengawasan sekolah yang terletak pada hubungannya terhadap perencanaan
dan kegiatan-kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan .

Peningkatan mutu pendidikan bukan hal yang mudah. Memerlukan perencanaan, proses,
biaya, dan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu fase yang ditempuh
dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui dijalankannya Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP). Penjaminan mutu pendidikan adalah amanat Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Permendiknas Nomor 63 tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan pasal 2 disebutkan bahwa ”Penjaminan mutu
pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan masyarakat
untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.” tujuan akhir dari
SPMP adalahtingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan
oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Peningkatan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik apabila didukung oleh
fungsi dan peranan Pengawas dan kepala semllah dalam meningkatkan kinerja pendidik . Dalam
proses pendidikan , Pihak Pengawas dan kepala sekolah merupakan bagian terpenting dan tidak
terpisahkan dalamupaya peningkatan mutu pendidikan .
KAJIAN TEORI

Mutu pendidikan adalah kualitas atau ukuran baik atau buruk proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan melalui upaya bimbingan pengajaran dan pelatihan. Dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan peran pengawas sangat penting, Pengawas dalam perspektif
disiplin administrasi pendidikan sebagai supervisor yang intinya memberi layanan profesional
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kinerja guru maupun kepala sekolah.
Berdasarkan isu strategis berkenaan dengan pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh
pengawas sekolah, sekarang ini masih banyak wacana, dimana pengawas melaksanakan
pembinaan lebih menekankan pengawasan pada segi prosedur dan administrasi dari pada
subtansi kependidikan.

PEMBAHASAN

1. Implementasi fungsi dan peran Kepala sekolah dalam upaya menjaminan mutu
pendidikan

 Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pemimpin dan manajer yang sangat menentukan dinamika sekolah
menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala bidang kehidupan. Kapasitas intelektual,
emosional, spiritual dan social kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektifitas
kepemimpinannya. Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan relasi komunikasinya
membawa perubahan signifikan dalam manajemen sekolah.
 Fungsi dan Peran Kepala Sekolah

Ada beberapa Fungsi dan Peran utama kepala sekolah antara lain ;

1. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana
dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen
tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya
tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga
akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus
menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif
dan efisien.

2. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah
adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal
ini, kepala sekolah dapat memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru
untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan
dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti: MGMP/MGP tingkat sekolah, atau
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti kesempatan melanjutkan
pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.

3. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan


kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan
anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat
kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan
anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.
4. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala
sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan
kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam
pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru
dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan,
selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat
memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam
melaksanakan pembelajaran.

5. Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin)

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua
gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan yang ada. Mulyasa menyebutkan kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan
kepribadian, dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin sifat-sifat sebagai
barikut :

(1) jujur

(2) percaya diri

(3) tanggung jawab

(4) berani mengambil resiko dan keputusan

(5) berjiwa besar

(6) emosi yang stabil

(7) teladan.
6. Kepala Sekolah Sebagai Inovator

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki
strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga
kependidikan sekolah, dan mengembangkan model model pembelajaran yang inofatif

 Tugas kepala sekolah

Tugas Kepala Sekolah antara lain:

(a) menyelenggarakan kegiatan pendidikan.

(b) membina kesiswaan.

(c) melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.

(d) menyelenggarakan administrasi sekolah.

(e) merencanakan pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan sarana prasarana.

(f) melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan, orang tua dan / masyarakat.

Dalam meningkatan mutu pwndidikan Untuk mewujudkan mutu pendidikan sangat bergantung
pada kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai pimpinan. Kepala sekolah merupakan
pejabaprofessional yang ada dalam organisasi sekolah, yang bertugas untuk mengatur semua
sumber daya sekolah dan bekerjasama dengan guru-guru, staf, dan pegawai lainnya dalam
mendidik peserta didik dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien
sehingga produktivitas belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan Sebagai
motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi tenaga
kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui
pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara
efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar
(PSB).

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kepala sekolah yang tidak
menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan, ini disebabkan karena
dalam pengangkatannya tidak ada transparansi, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai
dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan
seringnya datang terlambat. Maka dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah pada saat ini
belum seperti yang diharapkan.

Hal itu membuktikan bahwa upaya meningkatkan mutu pendidikan selama ini belum mampu
memecahkan masalah pendidikan di Indonesia.Hampir semua usaha dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan seperti berbagai pelatihan dan peningkatan mutu kompetensi guru, pengadaan
buku dan media pembelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan
mutu manajemen sekolah pun, bergantung kepada kepala sekolah. Artinya kepala sekolah
memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk menulis makalah mengenai peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan.

Faktor penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah wawasan
kepala sekolah yang masih sempit, kurangnya sarana dan prasarana, serta rendahnya sikap
mental. Di sisi lain terdapat faktor pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan adalah gotong royong dan kekeluargaan, sosialisasi peningkatan kualitas pendidikan,
adanya harapan terhadap kualitas pendidikan.
2. Fungsi dan peran Pengawas sekolah dalam upaya menjamin mutu pendidikan

 Pengertian Pengawas Sekolah

Pengawas sekolah adalah murni pejabat fungsional. Sebagai pejabat fungsional dan sesuai
dengan nama jabatannya pengawas sekolah bertugas melakukan pengawasan. Setiap Pengawas
Sekolah wajib melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial dan tidak
memilih salah satu dari keduanya. Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada satuan pendidikan. Yang dimaksud
dengan supervisi akademik meliputi aspek-aspek pelaksanaan proses pembelajaran. Itulah
sebabnya supervisi manajerial sasarannya adalah kepala sekolah dan staf sekolah
lainnya ,sedangkan supervisi akademik sasarannya adalah guru.

tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian,
pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.

Rincian tugas pokok di atas sesuai dengan jabatan pengawas sekolah adalah sebagai berikut :

Pengawas Sekolah Muda;

a. Menyusun program pengawasan.

b. Melaksanakan pembinaan guru.

c. Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
penilaian.

d. Melaksanakan penilaian kinerja guru.


Pengawas Sekolah Madya;

a. Menyusun program pengawasan.

b. Melaksanakan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.

c. Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

d. Melaksanakan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

e. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan.

f. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah
di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKS/MKKS dan sejenisnya.

Pengawas Sekolah Utama;

a. Menyusun program pengawasan.

b. Melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah.

c. Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

d. Melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah.

e. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan.

f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat kabupaten/kota atau


provinsi.
g. Menyusun program pembinaan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah di
KKG/MGMP/MGP dan/atau KKS/MKKS dan sejenisnya.

h. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah.

i. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program


sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi
dan manajemen.

j. Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah.

k. Membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya dalam melaksanakan
tugas pokok.

l. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah dalam
pelaksanaan penelitian tindakan.

Pada intinya, tugas pokok pengawas sekolah, antara lain

(1) menyusun program pengawasan sekolah

(2) memantau pelaksanaan delapan standa

(3) menilai administrasi, akademis, dan fungsional;

(4) melakukan pengawasan di daerah khusus. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau
terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan

Pengawas sekolah mempunyai peran penting dalam pendidikan. Pada dasarnya, tugas pengawas
sekolah dalam lingkup pendidikan yaitu meningkatkan kinerja guru, agar guru dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.Dalam pelaksanaan supervisi atau dalam kepengawasan, permasalahan yang
dihadapi hadapi oleh pengawas Sekolah antara lain: Kurangnya sarana dan prasarana pengawas,
kesejahteraan pengawas yang masih minim, kurangnya komunikasi antar pihak yang disupervisi
dan mensupervisi, belum menjadikan pekerjaannya sebagai ibadah, masih adanya guru yang
tidak mau disupervisi, adanya guru yang merasa lebih senior dari pengawas, adanya guru yang
merasa lebih pintar sehingga ketika disupervisi selalu berusaha mempertahankan idenya dan
merasa apa yang dilakukari pada apa yang diarahkan oleh pengawas.

SIMPULAN

Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di
sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah memiliki dua tugas yaitu, tugas proses administrasi dan
tugas bidang garapan pendidikan. Sekolah berkualitas atau tidak sangat bergantung pada
kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah.
Peran kepala sekolah meliputi educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator,
dan motivator sangat penting diketahui dan diterapkan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Di sisi lain kepala sekolah harus dapat mengarahkan guru dalam
menyesuaikan program pembelajaran serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
program pembelajaran. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan kepala sekolah harus dapat
bekerjasama dengan pengawas, guru, staf, dan lingkungan di sekolah. Selain itu kepala sekolah
harus memiliki visi misi dalam meningkatkan mutu pendidikan agar dapat mengatasi
masalahrendahnya mutu pendidikan dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang terdapat
di sekolah. Di sisi lain kepala sekolah harus dapat mengarahkan guru

Peranan Kepala Sekolah dalam mengelola sekolah terutama dalam mutu dan kualitas pendidikan
merupakan hal yang sangat penting. Kepala sekolah dan pengawas merupakan penggerak dalam
meningkatkan sumber daya sekolah terutama pendidik dan peserta didik. Kepala sekolah dan
pengawas bertanggung jawab untuk membina dan mengawasi jalannya proses pedidikan.
Pendidik atau guru di bombing dalam kegiiatan supervise pendidikan. Kepala sekolah sebagai
supervisor mengadakan kunjungan kelas pada saat guru mengajar di kelas. Sehingga proses
pendidikan berlangsung kondusif dan efektif, serta menghasilkan peserta didik yang bermutu dan
berkualitas .
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E, (2007), Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: Rosda Karya)

Sudarwan, Denim, (1998) (Menjadi Kepala Sekolah yang Professional), Jakarta. Hal 67

Asmani, Jamal (2012), Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, DIVA Press (anggota IKAPI).

Afifuddin. (2014). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Fitrah, M. (2017). Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. eJournal.

Hasan, B. (2014). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hadis, A. & Nurhayati, B. (2010). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfa Beta.

Kompri. (2017). Standardisasi Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Kencana

Mulyasa, H. E. (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwati, K., Murniati, A.R., dan Yusrizal. 2014. Peran Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru dan Pegawai Di SMA

Rosita, R. (2016). Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam. eJournal.

Subarna, Babang. 2009. Strategi Pengawas Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan
Melalui Pemberdayaan Gugus. “dalamhttp://babangsubarna.blogspot.com

Sudjana dkk, Nana. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta : Kemendiknas
Kemendikbud. 2012. Pedoman Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Muda/Madya/Utama.
Jakarta : PSDMPK dan PMP, Kemendiknas.

Sudjana dkk, Nana. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta : Kemendiknas

Anda mungkin juga menyukai