Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
110I
NuraidaRS IBU & ANAK
Rumah Sakit Ibu dan Anak Nuraida
JI. Achmad Sobana No. 105, Kota Bonor 16152
Telp: (0251) 8368866 I Web http://rsnuraida.com
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NURAIDA
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 29 Acustus 2019
28 Dzulhijjah 1440 H
Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Nuraida
Tembusan :
1. PT. Nuraida
2. Yang bersangkutan
3. Arsip
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA NURAIDA
NOMOR: 011/SK-DIR/RSIANNI11/2019 TANGGAL : 29 AGUSTUS 2019
3. Pelayanan kasus emergency diidentifikasi dan dilakukan oleh tenaga medis yang
kompeten di Instalasi Gawat Darurat. Emergency Respon Time harus dilakukan oleh
Dokter Jaga IGD dalam waktu 5 menit.
12. Asuhan pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahannya
menurun
a. Identifikasi pasien, kebutuhan asuhan pasien dan resiko penularan akibat dari
penyakit atau akibat obat-obatan yang diberikan.
b. Pelaksanaan asuhan pasien dicatat di rekam medis.
c. Kepatuhan terhadap APD (alat pelindung diri) harus dijalankan.
d. Bila fasilitas tidak memungkinkan untuk melakukan asuhan pasien tersebut agar
diberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk ke tempat dengan fasilitas
yang sesuai kebutuhan. Form rujukan dibuat rangkap 2, untuk disimpan di rekam
medis (status pasien) dan untuk diberikan kepada instansi yang akan dirujuk.
13. Mengarahkan penggunaan alat penghalang (restraint) dan asuhan pasien yang
diberi penghalang
a. Identifikasi penggunaan alat penghalang dilakukan pada pasien yang tidak mengerti
asuhan yang diberikan, seperti pasien anak dan geriatri, pasien gelisah dan
kesadaran menurun. Dan keluarga harus diberitahu alasan dan kondisi pasien
tersebut.
b. Ada informed consent dan evaluasi pasien secara berkala yang dicatat dan
disimpan di rekam medis.
14. Asuhan pasien rentan, lansia, mereka yang cacat, anak-anak dan pasien yang
berisiko disiksa termasuk pasien risiko bunuh diri
a. Identifikasi pasien dengan risiko dipaksa, seperti pasien lanjut usia, cacat tubuh,
cacat mental dan anak-anak, pasien risiko disiksa dan risiko bunuh diri.
b. Pelaksanaan asuhan pasien dicatat dan disimpan di rekam medis.
c. Pelayanan pasien usia lanjut melibatkan multi disiplin ilmu dan tersedia dalam suatu
tim asuhan.
d. Pemberitahuan kepada keluarga pasien alasan dilakukan pemaksaan akibat kondisi
pasien tersebut. Bila keluarga menolak, harus menandatangani surat penolakan
asuhan yang diberikan.
17. Skrining
a. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah pasien dapat
dilayani di rumah sakit.
b. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan, pemeriksaan
fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya. Triase
dilakukan oleh Dokter atau perawat yang kompeten.
c. Kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diidentifikasi dengan proses triase
berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergency.
d. Skrining yang dilakukan adalah skrining risiko jatuh, nutrisi (Gizi) dan nyeri dan
ditulis pada lembar asuhan awal medis dan keperawatan.
e. Emergensi Respon Time di IGD dilaksanakan oleh Dokter Jaga 5 menit sejak
pasien yang dinyatakan emergensi datang ke IGD.
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 29 Agustus 2019
28 Dzulhijjah 1440 H
Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Nuraida