Anda di halaman 1dari 4

Bekerja dengan Solver

Contoh 1 : Juragan Angkot

Pak Gimin adalah juragan angkot yang sangat berdedikasi. Beliau memiliki 150 angkot dan
memegang 3 izin rute trayek. Trayek A memiliki jarak 20 km, Trayek B memiliki jarak 30 km dan
Trayek C memiliki jarak 50 km.

Sebagai orang yang berdedikasi, beliau ingin memberikan pelayanan maksimal bagi para
penumpang. Salah satunya adalah waktu tunggu. Beliau ingin waktu tunggu penumpang sependek-
pendeknya dengan meng-optimalkan jumlah armada pada trayek yang dimilikinya. Sebagai bahan
perhitungan, rata-rata kecepatan angkot adalah 20 km/jam.

Nah, Pak Gimin minta tolong ke kita untuk menghitung berapa jumlah angkot untuk masing-masing
trayek agar layanan paling optimal?

Sebelum kita mulai menyelesaikan kasusnya Pak Gimin diatas, sebaiknya kita mengenal istilah
Solver berikut:

Set Target Cell: Adalah cell dimana kita menuliskan formula yang mengindikasikan nilai optimal.
Maksudnya gini.

Kapan kita bisa katakan suatu kasus itu optimal dan kapan belum optimal? Maka jawabannya
biasanya adalah, jika NILAI X, pada kasus tersebut besar, maka kita sebut optimal dan bila kecil
maka belum optimal (atau bisa sebaliknya).

Nah, NILAI X itulah pengukur apakah suatu kasus optimal atau belum. Biasanya, NILAI X berisi
formula dari parameter-parameter pembentuknya. Dan, NILAI X itulah SET TARGET CELL.

Equal to: adalah opsi untuk menentukan definisi optimal. Apakah optimal itu jika nilai "paling besar"
atau "paling kecil" atau "sesuai nilai tertentu"?

Changing Cells: Adalah cell-cell yang berisi parameter pembentuk fomula yang boleh diubah-ubah
nilainya untuk mendapatkan nilai Optimal.

Constraints: Adalah batasan-batasan untuk mendapatkan nilai optimal. Misalkan begini, dikatakan
optimal jika nilainya sebesar A tapi harus merupakan bilangan bulat dan parameter B tidak boleh
lebih besar dari 100.

Oke, kalo masih bingung, yang penting dibaca aja. Nanti akan lebih jelas pada penjelasan contoh
kasus. So? Siap menghitung jumlah angkot pak Gimin?
Hmm, belum.. Kita harus buat persiapan dulu. Yaitu, memunculkan Menu Solver!

Sekarang, coba pastikan anda telah memiliki menu Solver. Coba lihat di : Menu --> Data --> Analysis
--> Solver. Jika anda tidak menemukanya, maka anda perlu memunculkannya lebih dahulu.

Caranya:

1. Karena kita belum tahu, maka jumlah angkot per trayek kita isi nilai sesuka kita saja. Kita isi 5
angkot tiap-tiap trayek.
2. Waktu tunggu per trayek menggunakan formula: =(B4/20)/B5. Atau: Jarak / Kecepatan angkot /
jumlah anngkot.
3. Waktu tunggu total adalah rata-rata seluruh trayek, formula nya: =AVERAGE(B6:D6).
4. Dan, saya jumlahkan semua jumlah angkot per trayek pada cell: E5. Formulanya: =SUM(B5:D5).

a. Select Cell B10 (Waktu Tunggu Total).

Cell ini adalah cell yang menentukan apakah usaha ANGKOT pak Gimin sudah Optimal atau belum.
Semakin kecil nilai pada cell ini, maka semakin Optimal. Atau waktu tunggu semakin pendek.

Setelah di select, coba klik Menu Solver yang tadi sudah kita munculkan. Akan muncul window Solver
dalam kondisi kosong.

Sekarang kita akan isi satu-persatu.


b. Isi Set Target Cell

Isi Set Target Cell dengan referensi Cell yang menunjukkan kasus Pak Gimin optimal atau belum.
Yaitu cell: B10.

c. Pilih Equal to

Pada kasus Pak Gimin, nilai optimal adalah jika mendapatkan waktu sekecil-kecilnya. Jadi, kita pilih
"Min".

d. Isi Changing Cells

Pada kasus Angkot Pak Gimin, yang ingin kita cari adalah jumlah angkot per Trayek. Jadi, cell-cell
yang boleh berubah adalah cell-cell yang menunjukkan jumlah angkot per trayek yaitu cell: B5 s/d D5.

e. Isi Constraint

Pada kasus Angkot Pak Gimin, constraint (batasan) kita adalah:

- Jumlah keseluruhan angkot pak Gimin adalah 150. Jadi akumulasi jumlah angkot per trayek tidak
boleh lebih dari 150. Yang menunjukkan akumulasi jumlah angkot per trayek adalah cell: E5. Jadi,
kita tambahkan pada constraint : E5 <= 150.

- Jumlah Angkot per Trayek haruslan merupakan bilangan bulat! Kan gak mungkin punya angkot
cuma 0.5 (setengah). Karena itu, kita tambahkan pada constraint: B5:D5 = Integer.

Cara menambahkan constraint, klik Add. Maka akan muncul window constraint:
Setelah diisi, pilih add jika masih ingin menambahkan contraint lainnya. Atau OK jika sudah selesai.

f. Klik SOLVE!

Bila semua sudah siap, saatnya klik SOLVE. Maka Solver akan mencari angka paling Optimal dan
menentukan jumlah Angkot yang paling optimal untuk tiap-tiap trayek.

Jika muncul window ini:

Anda mungkin juga menyukai