Anda di halaman 1dari 14

PENUNTUN SKILL LAB

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI


(MENGHITUNG PERNAFASAN )

Disusun oleh : Kelompok 1

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TADULAKO
2022/2023
PROSEDUR PERHITUNGAN PERNAPASAN

A. PENGERTIAN
. Menghitung pernapasan adalah Tindakan untuk menghitung pernapasan selama 1
menit penuh .

B. TUJUAN
1. Sebagai acuan Langkah-langkah untuk melaksanakan perhitungan pernapasan
pada pasien
2. Menilai fungsi pernapasan
3. Mengatahui jumlah dan sifat pernapasan

C. INDIKASI

1. Untuk pasien yang berada di UGD, Rawat jalan,Rawat inap , Kamar bersalin ,

BATUK EFEKTIF
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
l Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawat dan cacatan medis
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Persiapan Alat:
1. Jam dengan jarum detik/stopwatch
2. Alat tulis
Persiapan pasien
:
1) Berikan penjelasan pada klien ,bahwa akan
dilakukn pemeriksaan umum
Persiapan lingkungan :
1. Jaga privasi klien
ll Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
dan kontrak waktu pada pasien
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
dan kesediaan pasien

Hal-hal yang perlu diperhatikan


Pada saat melakukan Tindakan ,kondisi klien
diharapkan dalam keaadan tenang/tidur/tidak
menangis .
lll Tahap Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Buka baju klien bila perlu
3. Lihat Gerakan naik turunnya dada pasien
,hitung selama 1 menit penuh
4. Perhatikan irama dan kedalaman
pernapasan,rwtraksi sianosis,adanya
apnoe,cutis mermorota,apakah klien
sedang mendapat oksigen atau tidak dan
bila klien menggunakan
ventilstor,perhatikan mode ventilator
CPAP atau VENT.
5. Catat hasilnya pada folmulir pengawasan
khusus atau flowsheet.
6. Atur posisi klien senyaman mungkin
7. Bila ditemukan adanya
penyimpangan kolaborasikan dengan
dokter
8. Alat -alat dibersihkan dan dirapikan
9. Cuci tangan setelah melakukan Tindakan
10. Dokumentasikan Tindakan pada
cacatan perawat /flow sheet
lV Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien setelah
dilakukan tindakan
2. memberikan reinforcement
3. kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
4. akhiri kegiatan dan ucapkan salam
5. mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

Sumber referensi :
Buku alat Kesehatan untuk praktikum klink dan SOP Tindakan keperawatan tahun 2014
SOP LATIHAN NAPAS DALAM
PENGERTIAN :

Melatih pasien melakukan nafas dalam


TUJUAN :
1. Meningkatkan kapasitas paru
2. Meningkatkan ventilasi
INDIKASI :
1. Pasien dengan nyeri
2. Pasien dengan hipoventilasi
3. Pasien dengan peningkatan produksi sputum
4. Pasien dengan mobilisasi sekret tertahan (atelektaksis, abses paru,
pneumonia, post
operative)
5. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

PROSEDUR KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal/waktu :

NO LANGKAH – LANGKAH NILAI


0 1 2
A TAHAP PRA-INTERAKSI
1 Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien
2 Kaji dan cek keadaan dan kebutuhan pasien
3 Siapkan peralatan
4 Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan
pasien
B TAHAP ORIENTASI
1 Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang
ia sukai

2 Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada


pada pasien.

3 Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan


tujuan tindakan yang akan dilakukan. Berikan
kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya sebelum tindakan dimulai.
4 Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai
tindakan
C TAHAP KERJA

1 Cuci tangan

2 Menjaga privasi pasien

3 Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada


dan satu tangan di abdomen

4 Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas


dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga
mulut tetap tertutup)

5 Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen


(cegah lengkung pada punggung)

6 In Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan

7 Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3


hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup)

8 B Meminta pasien merasakan mengempisnya


abdomen dan kontraksi dari otot
9 A Merapikan pasien

D TAHAP TERMINASI
1 Rapikan peralatan
2 Observasi respon/ evaluasi pasien setelah tindakan
3 Cuci tangan
4 Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan
SOP MELATIH BATUK EFEKTIF

A. Pengertian
Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran nafas
dengan cara dibatukkan.
B. Tujuan
1. Memberikan jalan nafas dari akumulasi secret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
C. Kebijakan
1. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret
2. Pemeriksaan diagnostic sputum dilaboratorium

BATUK EFEKTIF
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
l Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Persiapan Alat:
1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
ll Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
lll Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan
di dada dan satu tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut
(menarik nafas dalam melalui hidung hingga
3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta pasien merasakan
mengembangnya abdomen (cegah lengkung
pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas perlahan
dalam 3 hitungan
7. Meminta menghebuskan nafas perlahan
dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti
meniup)
8. Meminta pasien merasakan
mengempisnya abdomen dan kontraksi
dari otot
9. Memasang perlak/alas dan bengkok
(dipangkuan pasien bila duduk atau di
dekat mulut bila tidur miring)
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas
dalam 2 kali,yang ke 3: inspirasi, tahan nafas
dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lender dalam sputum pot
12. Merapikan pasien
lV Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi Tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
Nama mahasiswa : Hari & Tanggal :
Nim : Nama Penguji :

SOP

MEMBERIKAN OKSIGEN NASAL KANUL

a) Pengertian
Pemberian oksigen adalah pemberian oksigen melalui hidung dengan menggunakan
kanule nasal. Kanule nasal merupakan suatu alat sederhana yangdapat menmberikan
oksigen kontinu dengan aliran 1-6 L/menit
b) Tujuan
Tujuan pemberian oksigen adalah untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
oksigen.
c) Indikasi
Klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen (memperbaiki terjadinya
hipoksemia dan menurunkan stimulus yang dapat meningkatkan kardiak output).

Alat dan bahan :


1. Tabung oksigen
2. Humidifier dengan air steril di
dalamnya 3.Kanule kasal
4.Pita/plaster jika untuk memastikan kanule
ditempatnya 5.Kain kasa untuk melapisi selang diatas
tulang pipi
0 1
No ASPEK PENILAIAN ( Tidak (dilakukan
dilakukan) dengan
benar)
1. Tahap pra interaksi
 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
 Mencuci tangan
 Menyiapkan alat
2. Fase Orientasi
 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
 Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan
tindakan
3. Fase Kerja
 Menjaga privasi
 Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler)
 Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga
 Memastikan volume air steril dalam tabung
pelembab sesuai ketentuan
 Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab/humidifier
 Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanula
 Memasang kanula/outlet pada hidung klien
 Meletakkan kanule diatas wajah klien
dengankanule/outlet masuk hidung dan selang
mengelilingikepala atau menyelipkannya pada daun
telinga.Beberapa model mempunyai pengikat
dibawah
dagu
 Jika kanule tidak pada tempatnya, plester pada
sisiwajah, selipkan kasa dibawah selang pada
tulang
pipi untuk mencegah iritasi.
 Menetapkan kadar oksigen sesuai program medic
 Menganjurkan klien untuk bernafas melalui hidung
dengan mulut tertutup
 Mempertahankan level air pada botol humidifier
setiap waktu
 Mengkaji respon langsung klien terhadap
oksigen,seperti warna pernafasan, ketidaknyamanan
dansebagainya. Memberikan dorongan/support
Ketika
di butuhkan pemakaian kanule
4. Fase Terminasi
 Merapikan klien dan alat
 Mencuci tangan
 Mengevaluasi respon klien
 Mengucapkan salam
 Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien
:waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute
pemberian, dan respons klien
Total
Nama Mahasiswa : ………………… Hari&Tanggal : …………….

Nim : ………………… Nama Penguji : …………….

Definisi : Sputum ( dahak ) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui
mulut. Biasanya juga disebut dengan ecpectoratorian (Dorlan,1992)

Indikasi : Pengambilan sputum ini biasanya diperlukan untuk melakukan pemeriksaan


diagnostik

Tujuan : Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom untuk setiap tindakan yang dilakukan dan

tanda ( ꭓ ) pada kolom untuk tindakan yang tidak dilakukan

0 1
(tidak (dilakuk
sN Langkah-Langkah dilakuka an
o n) dengan
benar)
A Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alatl & bahan :
 Wadah specimen steril dengan penutup
 Sarung tangan disposable (bila membantu klien)
 Disinfektan dan alat pengusap/sabun cair dan air
 Handuk kertas
 Label yang berisi lengkap
 Slip permintaan laboratorium yang terisi lengkap
 Obat kumur

B Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam&memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan
3. Menanyakan persetujuan klieuntuk dilakukan tindakan
C Tahap kerja
1. Berikan privasi klien
2. Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan
specimen
3. Bantu klien mengambil posisi berdiri atau duduk
4. Minta klien untuk memegang bagian luar wadah
sputum/untuk klien yang tidak dapat melakukannya, pasang
sarung tangan dan pegang bagian luar wadah tersebut untuk
klien
5. Minta klien untuk bernapas dalam dan kemudian membatuk
sekresi
6. Pegang wadah sputum sehingga klien dapat mengeluarkan
sputum ke dalamnya, pastikan sputum tidak kontak dengan
bagian luar wadah. memasukkan sputum ke dalam akan
mencegah penyebaran mikroorganisme ke tempat lain
7. Bantu klien untuk mengulang batuk sampai terkumpul
jumblah sputum yang cukup
8. Tutup wadah segera setelah sputum berada didalam wadah
untuk mencegah perpindahan mikroorganisme ke tempat lain
9. Bila sputum mengenai bagain luar wadah, bersihkan bagian
luar dengan disinfektan.
10. Lepas dan buang saarung tangan
D Tahap Terminasi
1. Merapikan klien dan alat (bantu klien untuk membersihkan
mulutnya dengan obat kumur dan berikan posisi yang
nyaman, bila dibutuhkan)
2. Mencuci tangan
3. Mengevaluasi
4. Mengucapkan salam
5. Beri label dan spesimen ke laboratorium. Pastikan informasi
yang benar tertulis pada label dan slip permintaan
laboratorium. Tempelkan label dan lampiran permintaan
laboratorium pada wadah spesimen. Atur agar spesimen
dikirim segerake laboratorium
6. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien
Nama Mahasiswa : ………………… Hari&Tanggal : …………….

Nim : ………………… Nama Penguji : …………….

Definisi

 Fowler : posisi duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikan, posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien, posisi ini 90 derajat.

 Semi Fowler : cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk

Indikasi

 Fowler : 1. Pada pasien gangguan pernapasan


2. pada pasien imobilisasi

 Semi Fowler : 1. Pasien sesak napas


2. pasien pasca bedah, bila keadaan pasien baik, atau bila keadaan pasien
sudah benar-benar sadar

Tujuan

 Fowler : 1. Mengurangi komplikasi akibat imobilisasi


2. meningkatkan rasa nyaman
3. meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatkan
ekspansi paru
4. mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang
menetap

 Semi Fowler : 1. Mengurangi sesak napas


2. memberikan rasa nyaman
3. membantu memperlancar keluarnya cairan
4. membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom untuk setiap tindakan yang dilakukan dan tanda

( ꭓ ) pada kolom untuk tindakan yang tidak dilakukan

0 1
(tidak (dilakuk
No Langkah-Langkah dilakuka an
n) dengan
benar)
A Tahap Pra Interaksi
1. Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien
2. Kaji kebutuhan pasien
3. Siapkan peralatan
 Tempat tidur ( functional bed)
 Bantal kecil
 Gulungan handuk
 Bantalan kaki
 Sarung tangan (bila di perlukan)
4. Kaji inspirasi dan validasi serta eskplorasi perasaan pasien

B Tahap Orientasi
1. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai
2. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien
3. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan
yang akan dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai
4. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan

C Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. Dudukkan pasien
3. Beri sandaran atau bantal
4. Atur tempat tidur pasien untuk posisi fowler atau semi fowler
5. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk

D Tahap Terminasi
1. Rapikan peralatan
2. Observasi respon pasien setelah tindakan
3. Cuci tangan
4. Dokumentasikan hasil dan tindakan yang telah dilakukan

Sumber : https://id.scribd.com/document/395990387/Sop-Posisi-Fowler
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7656/8/Lampiran.pdf

Anda mungkin juga menyukai