Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321527382

Algoritma Inspeksi dan Penghitung Kabel Listrik Otomatis Menggunakan


Metode Image Processing

Article  in  Computer Graphics and Image Processing · December 2017

CITATIONS READS

0 587

2 authors, including:

Achmad Syarif Hidayat


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Image Processing View project

All content following this page was uploaded by Achmad Syarif Hidayat on 05 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Algoritma Inspeksi dan Penghitung Kabel Listrik Otomatis
Menggunakan Metode Image Processing
Achmad Syarif Hidayat1, Apriani Kusumawardhani2
1
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Gunung Sari Indah Residence, Blok CC-29 Surabaya
2
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Perumahan Dosen ITS Blok – F nomor 9, Surabaya

ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan sebuah perancangan algoritma identifikasi kabel menggunakan
metode image processing . Perancangan algoritma dilakukan menggunakan software Matlab dan
akusisi citra menggunakan bantuak software Microsoft Office 2010 . Kontribusi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah merancang algoritma perhitungan kabel dan penunjukan bagian kesalahan yang
terjadi pada susunan kabel dalam citra. Untuk mengetahui performa dari algoritma yang dibuat
dilakukan uji coba pada 10 gambar yang telah dibuat. Didapatkan juga waktu pemrosesan rata rata
untuk dijadikan parameter ketika di aplikasikan lebih lanjut. Algoritma dapat berjalan dengan baik
dimana memiliki presentasi akurasi rata – rata sebesar 96.7 % dan waktu pemrosesan rata – rata
sebesar 1.8079 sekon. Citra dengan jumlah kabel sebanyak 22 buah di dalamnya memiliki tingkat
akurasi tertinggi dibandingkan dengan jumlah kabel lainnya.
Kata Kunci : Inspeksi, Penghitung, Kabel listrik, Image Processing

1. PENDAHULUAN NYM. Salah satu proses dalam produksi kabel di


Perkembangan dunia perindustrian saat ini industri adalah proses inspeksi secara visual
berkembang sangat pesat, dimana hal ini dimana untuk mengetahui kualitas dari kabel
mengharuskan segala proses yang ada dalam yang diproduksi meliputi jumlah, ukuran, hingga
industri dilakukan dengan cepat dan akurat. urutan kabel yang akan di lindungi menjadi satu
Sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan dalam sheathing atau sleeve.
Industri Nasional pada tahun 2025 Indonesia Dalam proses inspeksi diperlukan sebuah
ditargetkan menjadi Negara Industri Tangguh metode yang cepat dan akurat dalam
dimana dalam salah satu cirinya adalah mendeterminasi kualitas produk. Karena
menggunakan teknologi dalam proses keterbatasan kemampuan manusia untuk
pengembangan produk dan penciptaan pasar [1]. melakukan seperti kelelahan, ketiadaan motivasi ,
Contohnya pada bidang transportasi, telah ingatan, kemahiran. Maka diperlukan sebuah
banyak penelitian yang memberikan upaya sistem monitoring dengan bantuan komputer
pengembangan produk menggunakan teknologi atau teknologi computer vision [3]. Hingga saat
seperti perancangan sistem pengenalan plat ini inspeksi visual menggunakan computer vison
nomor kendaraan menggunakan kamera [10]. sangat banyak dikembangkan dalam 10 dekade
Selain itu, salah satu perundistrian yang terakhir ini. [4] mulai dari aplikasinya,
berkembang pesat seiring dengan proyek pengembangan algoritma pemrograman, hingga
pembangunan pada sektor swasta untuk hunian, kecepatan pemrosesan yang akurat.
gedung, dan kelistrikan adalah industri kabel Terdapat beberapa penelitian maupun
tembaga maupun kabel serat optik. Diperkirakan pembuatan rancang bangun sistem untuk
pada tahun 2017 permintaan kabel nasional naik melakukan inspeksi kabel listrik berwarna secara
mencapai 10% dari tahun sebelumnya [2] dan otomatis, salah satunya yang telah dilakukan
akan terus meningkat setiap tahunnya. Salah oleh Stefano Ghidoni [5]. Dalam penelitian yang
satunya adalah jenis kabel NYY, NYA, dan dilakukan oleh Stefano terdapat beberapa
kontribusi yang dilakukan meliputi self-learning Kabel ini dapat berfungsi untuk
system, robust segementation, dan color menghantarkan dua aliran yang berbeda.
recognition [5]. Sehingga belum adanya Penghantar diberi isolator dan keduanya
kemampuan untuk menghitung secara real-time disatukan dengan sleeve meliputi NYM
dan menentukan bagian kabel mana yang terjadi 2x2,5 mm² dan, NYY 2x2,5mm².
dislokasi urutan. c.) Penghantar Triplex
Untuk meningkatkan pengaplikasian inspeksi Kabel ini dapat berfungsi untuk
kabel tersebut, dalam penelitian ini dirancang menghantarkan aliran tiga fasa (fasa, netral,
sebuah algoritma untuk melakukan proses dan arde) meliputi NYM 3x2,5
inspeksi kabel menggunakan software Matlab mm² dan NYY 3x2,5 mm²
sehingga didapatkan informasi mengenai d.) Penghantar Quadruplex
banyaknya jumlah kabel dan terjadinya Kabel ini dapat berfungsi untuk
kesalahan urutan pada kabel yang diproduksi. menghantarkan arus listrik tiga fasa beserta
Tiruan citra kabel yang digunakan dibuat netral. Bentuk kabel tembaga yang
menggunakan bantuan software Microsoft Office menyusun kabel ini berbentuk pejal, berlilit,
dengan tools rectangular shape yang memiliki dan serabut meliputi NYM 4x2,5 mm²,
warna hijau, kuning, dan biru sesuai dengan NYMHY4x2,5mm².
sistem warna RGB. Dengan menggunakan 2.2 Standar Warna Kabel
software tersebut diasumsikan bahwa sumber Sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi
cahaya bersifat homogen pada setiap titiknya. Listrik Tahun 2011 Amandemen tahun 2013
adapun standar warna kabel listrik yang
digunakan sesuai pada Gambar 1. Berikut [7]

2. LITERATURE REVIEW
2.1 Kabel Listrik
Kabel listrik merupakan sebuah media untuk
menghantarkan sebuah energi (arus listrik).
Besarnya energi tersebut dapat memberikan
artian terkait hal apa yang dihantarkan. Ketika
energi yang dihantarkan memiliki orde mili Gambar 1. Standar warna kabel
(miliampere, berkisar antara 4 – 25 mA, 3.3 – 24 (Sumber : PUIL, 2013)
volt DC/AC) maka energi yang dihantarkan Kabel fasa pada dasarnya dibungkus dengan
berisikan sebuah informasi. Aplikasi ini sleeve untuk mengantisipasi adanya kontak
biasanya digunakan pada signaling untuk penghantar dengan manusia. Warna sleeve yang
komunikasi. Ketika energi yang dihantarkan berbeda menunjukkan perbedaan bentuk energi
memiliki orde lebih dari 25 mA maka energi yang dihantarkan. Dimana ketiga penghantar
yang dihantarkan untuk mengaktivasi sebuah tersebut di balut kembali dengan isolator untuk
sistem atau mengfungsikannya. Jika ditinjau dari meringkas susunan kabel.
jumlah penghantar di dalamnya, kabel dapat 2.3 Image Processing
diklasifikasikan kedalam empat jenis [6] Image Processing merupakan sebuah teknik
meliputi; manipulasi dan modifikasi citra digital
a.) Penghantar Simplex menggunakan komputer untuk keperluan
Kabel ini dapat berfungsi untuk satu macam tertentu seperti pemetaan, fotografi, robotika,
penghantar saja meliputi kabel NYA 1,5 dan monitoring. Secara umum, istilah
mm²; NYAF 2,5 mm² dan sebagainya. pengolahan citra digital menyatakan pemrosesan
b.) Penghantar Duplex
gambar berdimensi dua melalui komputer digital Bit. Adapun software Matlab yang digunakan
[8]. adalah Matlab R2014b V8.4.
Adapun terdapat beberapa tahapan yang 3.1 Image Acquisition
dianjurkan sebelum melakukan pemrosesan Dalam tahap ini dilakukan pembentukan citra
yaitu tahap pre-processing. Tahapan ini meliputi menggunakan bantuan Software Microsoft Word
proses smoothing, sarphening,dan noise removal. 2010 (Ms. Word 2010) dengan membuat
Teknik ini dapat menghasilkan citra yang lebih beberapa persegi dengan tools insert > Shape >
tajam, kontras, dan terhindar dari noise. [9] Rectangle. Citra dibuat sedemikian rupa sesuai
2.4 Segmentasi Citra dengan kondisi ideal sebenarnya yaitu diberi
Merupakan sebuah teknik yang digunakan efek gradasi linier karena persebaran cahaya
untuk membagi citra ke dalam beberapa area yang bervariasi, dan efek shadow offset diagonal
dimana setiap area memiliki kemiripan atribut. top right pada Ms. Word 2010. Setelah semua
Sehingga, segmentasi citra merupakan proses rectangle telah dibuat, rectangle diberi warna
yang ditujukan untuk mendapatkan objek-objek hijau, kuning, dan biru dengan pemilihan sistem
yang terkandung di dalam citra. Contoh warna RGB. Setiap warna memiliki nilai RGB
ditunjukkan pada Gambar 2.. Contoh penerapan sesuai pada Tabel 1. Berikut
segmentasi adalah fasilitas “Magic Wand” yang Tabel 1. Nilai RGB setiap komponen warna
biasa terdapat pada perangkat pengedit foto [8]. Nilai digital
Warna
R G B
Biru 58 107 165
Kuning 230 230 0
Hijau 0 158 65

Setelah format shape dilakukan, shape yang


telah dibuat di crop menggunakan bantuan
Gambar 3. Segmentasi citra software Snippping Tool pada Windows
3. METODE Sehingga didapatkan citra digital tiruan sesuai
Adapun prosedur eksperimen yang dilakukan pada Gambar 5. Berikut
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut pada
Gambar 4.

Gambar 5. Citra digital kabel refrensi

Sebagai citra penguji dibuat 10 jenis citra


kabel dengan metode yang sama. Citra tersebut
memiliki susunan warna yang tidak sesuai
dengan Gambar 5. Dengan jumlah kabel yang
berbeda. Adapun gambaran dari citra tersebut
Figure 4. Flow Diagram terdapat pada Gambar 6. Berikut
Dalam penelitian ini digunakan komputer
dengan spesifikasi processor Intel® Core™ i3-
2310M CPU @ 2.10GHz, RAM 4.00GB
operating system type Windows 7 Ultimate 64-
dibentuk oleh gabungan empat titik sehingga
membentuk bidang persegi berukuran 76 x 660
pixel. Nilai batas batas bidang yang menjadi
ROI dalam penelitian ini disebutkan pada Tabel
3.
Tabel 3. Nilai X dan Y batas batas dari ROI
Koordinat
X1 Y1 X2 Y2
0 15 Panjang 75
citra
Nilai dari X2 pada Tabel 3. Disesuaikan
dengan panjang citra yang telah di akusisi.

3.4 Wire Identification


Gambar 6. Citra tiruan yang ingin diidentifikasi
Dalam tahap ini dilakukan pembentukan
3.2 Background Learning
komponen treshold dari proses segmentasi dan
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi latar
perbaikan citra hasil segmentasi menggunakan
belakang termasuk mengidentifikasi bayangan
metode morfologi closing dengan elemen
yang ada dalam citra. Identifikasi dilakukan
penstruktur disk dengan diameter satu piksel
menggunakan bantuan software Matlab sehingga
guna mengurangi noise yang tidak diinginkan.
didapatkan rentang nilai RGB dari latar belakang
Nilai diameter disk diubah ubah dan didapatkan
yang ingin dihilangkan. Nilai RGB dari
citra yang paling baik adalah diameter disk satu.
background didapatkan sesuai pada Tabel 2.
Berikut pada Gambar 7. didapatkan hasil
berikut
komponen treshold
Tabel 2. Range nilai RGB setiap komponen
warna background
Nilai digital
R G B
127 - 255 127 - 255 127 - 255 Gambar 7. Komponen treshold hasil segmentasi
Nilai ini digunakan untuk melakukan
segementasi pada citra. Segmentasi dilakukan Bagian putih merupakan bagian kabel,
dalam bentuk biner. sedangkan yang bagian hitam adalah
background dari citra tersebut. Komponen
3.3 Color Equalization treshold ini akan dioperasikan (perkalian antar
Setelah citra dapat diidentifikasi, tahap komponen) dengan citra asli. Sehingga
selanjutnya adalah proses peningkatan didapatkan citra kabel yang teridentifikasi
ketajaman dan penghalusan citra. Metode seperti pada Gambar 7. Berikut
penajaman citra menggunakan fungsi
Imsharpen(Figure). Citra yang dihasilkan
memiliki kontras atau perubahan warna antara
bagiannya lebih jauh. Selain itu dalam proses ini
juga ditentukan Region of Interface (ROI) dari
Gambar 8. Hasil citra kabel teridentifikasi
citra yang telah diakusisi. Hal ini dilakukan agar
3.5 Color measurement and counting
proses identifikasi menjadi lebih cepat karena
Pada tahap ini dilakukan pengukuran warna
hanya terfokuskan pada ROI. Jika X adalah
dan proses perhitungan jumlah kabel. Dalam
sumbu horizontal dan Y adalah sumbu vertikal
penelitian ini untuk melakukan perhitungan
maka ROI ditentukan dengan luasan yang
jumlah kabel digunakan komponen citra toleransi ± 15 (range) terhadap nilai refrensi
treshold. Diambil satu baris matriks 1 x 660 yang didapatkan pada matriks R, G, B di tahap
pada posisi Y = 36 dalam komponen treshold color measurement. Ketika nilai piksel diluar
(citra biner) untuk dijadikan sebagai indikator dari range maka garis merah akan tergambarkan
perubahan warna. Dengan menggunakan fungsi pada Gambar 9. yang dimana mengindikasikan
count yang dimana nilainya bertambah ketika kesalahan urutan warna kabel terjadi pada posisi
terjadi perubahan dan nilai dari piksel tersebut tersebut. Dengan menggunakan citra “False1”
bernilai “satu” (“satu” berarti terindikasi bagian adapun hasil dari tahap ini adalah sebagai
tersebut adalah kabel). Ketika nilai count berikut pada Gambar 10.
bertambah, dilakukan pengukuran warna pada
posisi X+5 dan Y yang sama (X adalah posisi
ketika terjadi perubahan dari “nol” ke “satu” Gambar 10. Hasil citra teridentifikasi adanya
pada matriks) pada citra pada Gambar 8.. Hal kesalahan urutan kabel
ini dilakukan agar pengukuran warna dilakukan
pada bagian tengah dari kabel. Nilai count 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
ditampilkan pada Gambar 8. Seperti Setelah keseluruhan program dapat berjalan
ditunjukkan pada Gambar 9. berikut dengan baik, selanjutnya dalam penelitian ini
dilakukan proses uji coba pada 10 sampel citra
sesuai pada Gambar 6.. Dari proses uji coba
tersebut maka didapatkan performa dari
algoritma yang telah dibuat serta waktu
Gambar 9. Hasil identifikasi kabel, angka “9” pemrosesan yang diperlukan. Performa tersebut
menunjukkan jumlah kabel yang teridentifikasi di rumuskan sebagai akurasi (ACC).
Selain itu dari Gambar 8. Didapatkan hasil
pengukuran komponen warna RGB dalam
. . . . (1)
matriks sebagai berikut

Dimana TP adalah True Positive yang


mengindikasikan jumlah kabel yang
teridentifikasi dengan benar. Sedangkan FP
adalah False Positive yang mengindikasikan
jumlah kabel yang salah teridentifikasi. Apaun
hasil uji coba ditunjukkan pada Tabel 4. Berikut

Tabel 4. Hasil uji coba menggunakan citra


Nilai dalam matriks R,G,B ini selanjutnya tiruan
dijadikan refrensi dalam identifikasi urutan kabel Citra TP FP ACC Processing
berdasarkan warna. teridentifikasi Time (s)
False1 23 0 1 1.941
3.6 Wire Color Sequencing False2 24 0 1 1.780
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi urutan False3 23 0 1 1.812
warna kabel sesuai dengan refrensi pada False4 21 2 0.913 1.797
Gambar 8.. Mula-mula ditentukan range dari False5 22 1 0.956 1.810
warna yang diidentifikasi untuk mengantisipasi False6 22 0 1 1.766
bias nilai piksel warna yang terjadi pada citra False7 20 1 0.952 1.783
yang ingin diidentifikasi dengan memberikan False8 20 1 0.952 1.799
False9 22 0 1 1.753 of fruits and vegetables. Brazilian Journal of
False10 19 2 0.904 1.838 Food Technology : Campina
Rata - Rata 0.967 1.8079 [4] E. Malamas, E. Petrakis, M. Zervakis, L.
Petit, and J.-D. Legat, “A survey on
Dari Tabel 4. Didapatkan bahwa akurasi industrial vision systems, applications and
tertinggi dan waktu proses tercepat terjadi pada tools,” Image Vision Comput., vol. 21, no. 2,
citra yang memiliki jumlah kabel sebanyak 22 pp. 171–188, 2003.
buah. Semakin banyak atau sedikit jumlah kabel [5] Stefano. 2015. Automatic Color Inspection
yang diidentifikasi, kemungkinan terjadinya for Colored Wires in Electric Cables. IEEE
kesalahan pembacaan menjadi lebih besar. Hal [6] Muhaimin. 1995. Instalasi Listrik I.
ini dikarenakan beberapa faktor, seperti Bandung : Pusat Pengembangan Pendidikan
terjadinya kesalahan identifikasi warna, posisi Politeknik Negeri Bandung
kabel yang terlalu berhimpit, atau persebaran [7] Bartien, dkk. 2014. Persyaratan Umum
pencahayaan (gradasi warna kabel) yang tidak Instalasi Listrik 2011. Jakarta : Kementrian
merata. Energi dan Sumber Daya Mineral
[8] Kadir, A., & Susanto, A. (2013). Teori dan
KESIMPULAN Aplikasi Pengolahan Citra. Yogyakarta:
Dalam penelitian ini, telah dilakukan Andi.
perancangan algoritma pengidentifikasian warna [9] Rahmah, F., Kusumawardhani, A., Setijono,
dan jumlah kabel listrik. Algoritma dapat H., Hatta, A. M., & Irwansyah. (2015).
berjalan dengan baik dimana memiliki presentasi Radial Line Method for Rear-View Mirror
akurasi rata – rata sebesar 96.7 % dan waktu Distortion Detection. SPIE.
pemrosesan rata – rata sebesar 1.8079 sekon. [10] Yulida, Selpha. (2013). Perancangan Sistem
Citra dengan jumlah kabel sebanyak 22 buah di Pengenalan Plat Nomor Kendaraan
dalamnya memiliki tingkat akurasi tertinggi Menggunakan Metode Principal Component
dibandingkan dengan jumlah kabel lainnya. Analysis. Surabaya : Jurnal Teknik
Dalam aplikasinya diperlukan pengondisian POMITS
penchayaan yang baik dan homogen pada setiap
kabelnya. Sehingga terjadinya kesalahan
pembacaan warna dapat diminimalisir dengan
baik dan meningkatkan akurasi pembacaan.

REFERENCE
[1] Soerjono. 2016. Laporan Kinerja
Kementrian Perindustrian Tahun 2015. Biro
Perencanaan Kementrian Perindustrian
Republik Indonesia : Jakarta
[2] Ichwan, 2017. Permintaan Kabel Dalam
Negeri Tumbuh 10%. TribunNews : Jakarta.
Diakses melalui
http://wartakota.tribunnews.com/2017/04/11
/permintaan-kabel-dalam-negeri-tumbuh-
10-persen pada 25/11/2017 pukul 13.31
WIB
[3] Erick. 2013. Review: computer vision
applied to the inspection and quality control

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai