Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK LANJUTAN

“Penganggaran dan Pengendalian di Sektor Publik”

OLEH:

KELOMPOK 4

ANDI DEVY AISYAH ANSAR A062221011

AHMAD RAMZI GHULAM SYAM A062221029

TRY SUTRIANI SUPARDI A062221043

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT semesta Alam, Atas segala
karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
yang berjudul “Penganggaran dan Pengendalian di Sektor Publik” disusun dalam rangka
memenuhi satu di antara tugas mata kuliah yang diajarkan oleh ibu Prof. Dr. Haliah,
SE.,Ak.,M.Si.,CA.

Makalah ini berisi tentang “Penganggaran dan Pengendalian di Sektor Publik”. Dalam
penyusunannya melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian, semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa Program
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi dan bagi semua pihak yang
membacanya.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya ini.

Makassar, 21 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan sebuah organisasi atau perusahaan pasti diperlukan adanya


perencanaan, karena itu yang nantinya digunakan sebagai pijakan dalam menjalankan berbagai
aktivitas. Dengan begitu harapan nya bisa mencapai goal yang diharapkan.

Begitupun dengan perusahaan yang menjalankan bisnis, juga pasti membuat perencanaan,
anggaran perusahaan adalah salah satu diantaranya, yang ditulis secara sistematis terkait
dengan perkiraan kegiatan, pengeluaran maupun pemasukan perusahaan. Bedanya dengan
perencaan bagian lain, anggaran dinyatakan seluruhnya dalam suatu moneter (uang).

Dari anggaran yang sudah disusun itu, direksi perusahaan bisa mengetahui bagaimana
sumber daya atau asset yang dimiliki perusahaan nantinya dimanfaatkan. Begitu pula dengan
sumber daya yang ditargetkan, akan terlihat bagaimna aktivitass untuk memperolehnya.

Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk beroperasi seefektiff
dan seefisien mungkin, oleh karena itu perusahaan dituntun untuk mengetahui bagaimana
penyusunan anggaran yang baik agar dapat menarik investor dan kreditor penyusunan anggaran
merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan
dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Dengan adanya anggaran kita dapat
mengestimasi kinerja yang henndak dicapai selama periode tertentu yang dapat dinyatakan
dalam ukuran finansial.

Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang
dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja
tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran yang penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan perusahaan dapat
ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-fungsinya. Hal ini tidak
terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakaan dengan baik, permasalahan yang
dihadapi adlah apakah sistem penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan
sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu anggaran?
2. Apa saja jenis-jenis anggaran?
3. Apa fungsi anggaran sektor publik?
4. Bagaimana system penganggaran publik?
5. Apa saja siklus penganggaran publik?
6. Bagaimana teknik penganggaran publik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran
2. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran
3. Untuk mengetahui fungsi anggaran sektor publik.
4. Untuk mengetahui sistem penganggaran publik.
5. Untuk mengetahui siklus penganggaran publik.
6. Untuk mengetahui teknik penganggaran publik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anggaran.

2.1.1 Pengertian Anggaran

Ada beberapa pendapat yang mengemukakan definisi dari anggaran (Yusra, 2016) yaitu
sebagai berikut:

1. Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilkinya ke dalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terbatas. (Freeman, 2003).
2. Anggaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu dalam ukuran finansial. (Nordiawan, 2006; 48).

Dalam pengertian lain dapat dikatakan bahwa anggaran sebagai sebuah rencana finansial yang
menyatakan: (Nordiawan, 2006; 48)

1. Rencana-rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau aktivitas lain yang dapat
mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan.
2. Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana tersebut.
3. Perkiraan sumber-sumber mana saja yang akan menghasilkan pemasukan serta seberapa besar
pemasukan tersebut.

Sedangkan berdasarkan penjelasan UU Nomor 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat


akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen kebijakan ekonomi,
anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta
pemerataan pendapatan supaya mencapai tujuan bernegara.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan
pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu
budget tergantung besar kecilnya organisasi.
2.1.2 Pengertian Anggaran Sektor Publik

Menurut Mardiasmo (2002) dalam Yusra (2016) Anggaran publik merupakan suatu dokumen
yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai
pendapatan, belanja, dan aktivitas. Sehingga, anggaran publik merupakan suatu rencana finansial
yang menyatakan:

1. Berapa biaya-biaya atas rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja), dan


2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan).

Menurut Jamaluddin dan Deviyanti (2021). Pengertian penganggaran sektor publik adalah
perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi
di masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan
anggaran.

Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental


Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran budget yaitu, “Rencana operasi keuangan,
yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan
untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa anggaran sektor publik adalah Rencana operasi keuangan,
yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan
yang akan terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai
acuan penetapan anggaran.

2.2 Jenis-jenis Anggaran.

Jenis-jenis anggaran bisa dilihat berdasarkan jenis aktivitasnya, berdasarkan status hukum,
berdasarkan pemerintahan, anggaran tetap dan anggaran fleksibel, dan berdasarkan penyusunnya
(Nordiawan, 2006; 50). Berikut penjelasannya:

1. Berdasarkan jenis aktivitasnya:


a) Anggaran operasional (operation/recurrent budget)
Yaitu anggaran yang digunakan untuk menjalankan operasi/kebutuhan harian dalam
menjalankan pemerintahan dalam kurun waktu satu tahun.
b) Anggaran modal (capital/investment budget)
Yaitu anggaran yang menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan aktiva tetap.
2. Berdasarkan status hukum:
a) Anggaran tentative
Adalah anggaran yang tidak memerlukan pengesahan dari lembaga legislatif karena
kemunculannya yang dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya.
b) Anggaran enacted
Adalah anggaran yang direncanakan kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga
legislatif.
3. Berdasarkan pemerintahan:
a) Anggaran/dana umum
Yaitu dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang bersifat umum
dan sehari-hari.
b) Anggaran/dana khusus
Yaitu dana yang dicadangkan/dialokasikan khusus untuk tujuan tertentu.
4. Anggaran tetap dan anggaran fleksibel:
a) Anggaran tetap
Yaitu anggaran dimana apropriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya di awal tahun
anggaran.
b) Anggaran fleksibel
Yaitu harga barang/jasa per unit telah ditetapkan namun jumlah anggaran secara
keseluruhan akan berfluktuasi bergantung pada banyaknya kegiatan yang dilakukan.
5. Berdasarkan penyusunnya:
a) Anggaran eksekutif
Adalah anggaran yang disusun oleh lembaga eksekutif (pemerintah).
b) Anggaran legislatif
Adalah anggaran yang disusun oleh lembaga legislatif tanpa melibatkan pihak eksekutif.
2.3 Fungsi Anggaran Sektor Publik

Menurut Yuesti, Anik dkk. (2020) Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama,
yaitu:

1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)


Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan , berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk :
a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan.
b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta
merencanakan alternatif sumber pembiayaannya.
c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun , dan
d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
2. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-
pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa presiden, menteri,
gubernur, bupati, dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran. Anggaran
sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan (membatasi kekuasaan) eksekutif.
Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian
anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk
memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintah.
Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran sektor publik digunakan untuk meyakinkan
bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu,
anggaran digunakan untuk memberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah
bekerja secara efisien tanpa ada korupsi dan pemborosan. Pengendalian anggaran publik dapat
dilakukan melalui empat cara, yaitu:
a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;
b) Menghitung selisih anggaran (favorable dan unfavorable variances);
c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;
d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui
arahan kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi
ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi
4. Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan
terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai
bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat
politik (political tool). Oleh karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political
skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen
keuangan publik oleh para manajer publik. Manajer publik harus sadar sepenuhnya bahwa
kegagalan dalam melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat menjatuhkan
kepemimpinannya, atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.
5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi Dan Komunikasi (Coordination and Communication Tool)
Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran
publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang
disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam
pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat
berkomunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan
ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.
6. Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)
Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi
wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran
dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajemen publik dinilai berdasarkan beberapa
yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan
alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.
7. Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja
secara ekonomis, efektif, efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang ditetapkan.
Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but attainable atau
demanding but achievable maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi
sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk
dicapai.
8. Anggaran Sebagai Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR atau DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba
mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka.
Kelompok lain dari masyarakat yang kurang terorganisir akan mempercayakan aspirasinya
melalui proses politik yang ada. Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tak
terorganisir akan dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak
ada alat untuk menyampai kan suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dengan
jalan lain seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme, dan sebagainya.

2.4 Sistem Penganggaran Publik

Anggaran merupakan salah satu instrumen yang berperan penting dalam organisasi sektor
publik. Anggaran disusun dengan berbagai sistem-sistem yang dipengaruhi oleh pikiran-pikiran
yang melandasi pendekatan tersebut. Adapun sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang
sering digunakan adalah:
1. Traditional Budgeting System
Traditional Budgeting System (Sistem Anggaran Tradisional) adalah suatu cara menyusun
anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada
kebutuhan untuk belanja/pengeluaran.
2. Performance Budgeting System
Performance Budgeting System berorientasi kepada pendayagunaan dana yang tersedia
untuk mencapai hasil yang optimal dari kegiatan yang dilaksanakan. Sistem penyusunan
anggaran ini tidak hanya didasarkan kepada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi di
dalam “Traditional Budget”, tetapi juga didasarkan kepada tujuan-tujuan atau rencana-rencana
tertentu yang untuk pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya
yang cukup dan biaya/dana yang dipakai tersebut harus dijalankan secara efektif dan efisien.
3. Planning Programming Budgeting System (PPBS)
Dalam PPBS ini, perhatian banyak ditekankan pada penyusunan rencana dan program.
Rencana disusun sesuai dengan tujuan nasional yaitu untuk kesejahteraan rakyat karena
pemerintah bertanggung jawab dalam produksi dan distribusi barang maupun jasa dan alokasi
sumbersumber ekonomi yang lain.

Selain ketiga bentuk sistem penganggaran tersebut di atas, dikenal pula sistem penganggaran
yang dinamakan Zero Based Budgeting (ZBB). ZBB merupakan sistem penganggaran yang
didasarkan pada perkiraan kegiatan tahun yang bersangkutan, bukan pada apa yang telah dilakukan
pada masa lalu. ZBB mensyaratkan adanya evaluasi atas semua kegiatan atau pengeluaran dan
semua kegiatan dimulai dari basis nol, tidak ada level pengeluaran minimum tertentu.

2.5 Siklus penganggaran publik

1. Penetapan Prosedur Dan Tim Penganggaran Tahun Terkait


Hal ini merupakan bagian yang paling penting dalam proses penganggaran, karna dibutuhkan
prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai pengendalian agar anggaran yang
disusun tidak mengandung kesalahan yang material. Sedangkan tim penganggaran natinya
akan bertugas menyusun anggaran tahun terkait.
2. Penetapan Dokumen Standar Harga
Dokumen standar harga ditunjukan untuk mengendalikan harga berbagai kebutuhan organisasi
(barang dan jasa).
3. Penyebaran Dan Pengisian Formulir Rencana Kerja Dan Anggaran
Pedoman pengisisan formulir rencana kerja dan anggaran adalah dokumen standar harga serta
draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
4. Rekapitulasi Kertas Kerja
Tahapan selanjutnya setelah proses pembahasan kertas kerja adalah rekapitulasi kertas kerja
tersebut. Rekapitulasi adalah meringkas atau mengumpulkan data dari kertas kerja.
5. Pembahasan Perubahan Dan Penyelesaian Draft Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Setelah selesai melakukan tahapan rekapoitulasi kemudian dilakukan pembahasan anggaran
untuk periode berikutnya berdasarkan kertas kerja anggaran dan rencana kerja final. Tahapan
selanjutnya adalah menyelesaikan draft anggaran pendapatan dan belanja. Pada tahapan ini
akan dilakukan pengecekan ulang terhadap draft anggaran yang dibuat, selain juga memastikan
bahwa draft anggaran telah sesuai dengan perencanaan dan tanpa kesalahan.
6. Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Beleanja
Draft anggaran yang telah selesai kemudian ditetrapkan menjadi anggaran. Proses penetapan
anggaran ini adalah tahapan akhir dari proses pembuatan anggaran. Dalam penyusunan
anggaran periode berikutnya, kita bias kembali ke tahapan pertama diatas.

2.6 Teknik Penganggaran Publik

1. Pendekatan Fungsional
Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari suatu entitas
mandiri. Ini berarti anggaran disusun melalui proses internal organisasi. Kepentingan Hukum
merupakan pemberi makna yang solid bagi anggaran satu entitas tertentu. Sebagai produk
hukum, kepatuhan dalam melaksanakan anggaran dapat dijamin. Alokasi anggaran dapat
dikataka efektif apabila bias menyeimbangkan berbagai strategi pencapaian tujuan (visi) yang
telah ditetapkan. Distribusi anggaran selalu dikaitkan dengan agen pengeluaran public dan
terlaksananya layanan public yang lebih baik.
Kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan pertama, kebijakan keuangan secara
menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian atau lembaga pelaksana tertinggi;
kedua, kesuksesan anggaran sangat ditentukan oleh dukungan poloitis berbagai lembaga;
ketiga, akurasi perencanaan terutama penganggaran, dipengaruhi oleh teknik review prakiraan
anggaran
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Dalam prakteknya, anggaran merupakan proses pengambilan keputusan tentang kehidupan
dan tujuan organisasi. Proses anggaran biasanya mempunyai standar prosedur, sementara
pengambilan keputusan merupakan proses gabungan dari unsur-unsur disiplin ilmu ekonomi,
politik, psikologi, dan administrasi public
3. Pendekatan Psikologi/Motivasi
Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik penganggaran publik yang
sangat baik untuk dilakukan. Psikologi/motivasi bukan saja merupakan ilmu yang membahas
tentang kejiwaan manusia saja, namun secara lebih luas ilmu ini juga mempelajari perekrutan
dan penyeleksian pegawai, evaluasi kinerja pegawai, pelatihan pegawai, kepemimpinan,
motivasi dan kepuasan kerja, psikologi organisasi, kondisi pekerjaan, keselamatan dan
kesehatan pegawai, tekanan di tempat kerja, psikologi industri, ataupun psikologi
konsumen/masyarakat.
4. Pendekatan Lingkungan yang Berkesinambungan
Penganggaran lingkungan yang berkesinambungan dimulai dengan proses penyusunan
anggaran bagi program yang berwawasan lingkungan. Anggaran program ini harus
mempertimbangkan sisi pemeliharaan dan perbaikan kondisi lingkunang sekitarnya. Dengan
demikian, tujuan anggaran dan program dapat tercapai tanpa menimbulkan dampak buruk
terhadap kondisi lingkungan secara berkesinambungan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

1. Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam
suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi.

2. Dalam prakteknya anggaran memiliki fungsi yaitu sebagai perencanaan, fungsi koordinasi,
komunikasi, fungsi motivasi, fungsi pengendalian dan evaluasi dan fungsi Pendidikan.

3. Jenis-jenis anggaran yaitu anggaran operasional, anggaran modal (capital/ investment


budgeting), anggaran tentative, anggaran enacted, anggaran dana umum, anggaran dana khusus,
anggaran tetap, anggaran fleksibel, anggaran eksekutif dan anggaran legislative.

4. Pada hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat pentingg untuk perencanaan
efektif jangka pendek dan control dalam organisasasi, dengan adanya suatu anggaran maka setiap
perusahaan dapat mengistemasikan kinerja yang hendak dicapai selama jangka waktu tertentu,
mengidentifikasi sumber daya, komitmen dan penganggaran berperan penting dalam perencanaan,
pengendalian dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan.
Daftar Pustaka:

Biduri, Sarwenda (2018). Buku Ajar Akuntansi Sektor Publik. Sidoarjo: Umsida Press

Jamaluddin dan Deviyanti. (2021). Modul Akuntansi Sektor Publik. Samarinda: FEB Universitas Mulawarman

Yuesti, Anik dkk. (2020). Akuntansi Sektor Publik. Badung:CV Noah Aletheia.

Yusra, Muhammad (2016). Akuntansi Sektor Publik. Lhokseumawe FEB Universitas Malikussaleh

Anda mungkin juga menyukai