Anda di halaman 1dari 18

KULIAH KIMIA DASAR

MATERI

SAP V. LARUTAN
BAB V. LARUTAN

1.Komponen Larutan
2.Jenis Larutan
3.Konsentrasi Larutan
4. Sifat Koligatif Larutan
5. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
6. Sistim Koloid
PENGERTIAN LARUTAN

 Larutan terdiri atas zat terlarut


(Zolute) dan pelarut (Zolven).
 Larutan dapat juga dilihat dari segi
sistim yang homogen yang
komponennya bervariasi, dan beberapa
pengertian larutan yang lain.
 Larutan yang akan dipelajari adalah
Larutan Biner (Sistim dua komponen).
Komponen Larutan Biner
No Terlarut Pelarut Contoh Larutan

1 Gas Gas Udara, Semua Cmprn Gas


2 Gas Cair CO2 dalam air
3 Gas Padat H2 dalam platina
4 Cair Cair HCl dalam air
5 Cair Padat Hg dalam tembaga
6 Padat Padat Ag dalam Pt
7 Padat Cair Garam dalam air
Kelarutan
 Larutan yang komponen zat terlarut dan
pelarutnya sama (tidak memiliki nilai
kelarutan).
 Larutan yang komponen zat terlarut dan
pelarutnya berbeda (memiliki nilai
kelarutan)
 Kelarutan : nilai batas kemampuan
pelarut dalam volume tertentu
(biasanya 1 dm3) untuk melarutkan zat
terlarut pada suhu 25 oC, tekanan 1 atm
agar menghasilkan larutan homogen.
Konsentrasi
 Jumlah zat terlarut dalam larutan
atau dalam pelarut pada
volume/berat tertentu itu disebut
konsentrasi.
 Berdasarkan nilai konsentrasi itu
larutan dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu :
1. Larutan encer
2. Larutan pekat.
Larutan Encer dan Pekat
 Larutan encer : Konsentrasi zat terlarutnya <
daripada setengah nilai kelarutannya.
 Larutan pekat : Konsentrasi zat terlarutnya ≥
daripada setengah nilai kelarutannya.
 Jika tidak terdapat batas kelarutan antara zat
terlarut dgn pelarut, maka :
1. Larutan encer : Larutan yang berat
(volume) zat terlarut < daripada setengah
berat (volume) pelarutnya.
2. Larutan pekat :bila berat (volume) zat
terlarut ≥ daripada setengah berat (volume)
zat pelarutnya.
Cara menyatakan Konsentrasi
1. Persen: %b/b, %b/v, %v/b, %v/v.
2. Molar: M  Berat zat terlarut
massa molekul zat terlarut x volume larutan
berat zat terlarut
N 
3. Normal: (massa ekivalen zat terlarut) x (volumelarutan)

4. Molal: Molal  molalitas 


berat zat terlarut
(massa molekul zat terlarut) x (Kg pelarut)
mol A
Fraksi mol zat A  X A 
5. Fraksi Mol: jumlah mol semua komponen

6. Formal : Mol Formula/ltr Larutan


Mol Formula = Massa/Massa molekul formula (m/MMF)
MMF = Massa molekul x jumlah formula zat dlm larutan.
7. ppm: ppm 
mg zat terlarut
1.000.000 mgram larutan
Sifat Koligatif Larutan
 1. Penurunan Tekanan Uap
ΔP = Po – PA P = XB . Po
PA = XA . Po dan XA = 1 - XB
 2. Penaikan Titik Didih

Tb = Kb x m Tb = 100 + Tb


 3. Penurunan Titik Beku

Tf = Kf x m Tf = 0 - Tf
 4. Tekanan Osmosis

V = nRT  = n RT/V = CRT


Diagram P-T Larutan dalam
Pelaru Air
Keterangan Gambar :
 Garis C-D = garis didih
1 atm
G F D E air.
 Garis B-E = garis didih
larutan
Pelarut murni D'
 Garis D-D’ = perubanan
tenanan beku
F' Cair  Garis C-F = garis beku
Padat
air
Tekanan

Larutan  Garis B-G = garis beku


C larutan
Titik tripel larutan
 Garis F-F’ = perubanan
Titik didih larutan

B Gas Titik didih pelarut tenanan didih


 Titik B & C = titik triple
Titik beku larutan
A
Titik beku pelarut
air & larutan

0oC
Tf Tb
Suhu
Sifat koligatif Larutan Elektrolit
 ΔTb = Kb x m x i ΔTf = Kf x m x i
 Tb = 100 + Tb Tf = 0 - Tf
 πV = nRT x i i = 1 + (n – 1)α
Dimana
n = Jumlah ion dalam larutan
α = Derajat ionisasi
R = Tetapan Gas (0,0821 L.atm.mol-1.oK-1)
C = Konsentrasi Larutan
i = Faktor vant Hoff utk larutan elektrolit.
m = Molalitas larutan
T = Suhu Mutlak (oK)
Kb & Kf = Tetapan penaikan ttk didih & penurunan ttk beku.
ΔTb & ΔTf = Penaikan ttk didih & penurunan ttk beku.
Sistim Koloid
 Sifat Khas Sistim Koloid
1. Efek Tyndall : Efek penghamburan cahaya oleh
partikel koloid.
2. Gerak Brown : Gerak partikel koloid secara acak.
3. Adsorpsi : Penyerapan partikel, ion, dan
senyawa lain pada permukaan
partikel koloid.
4. Koagulasi : Penggumpalan partikel koloid jadi
endapan
5. Koloid Liofil dan Liofob
 Peristiwa Elektroforesis : Pergerakan partikel koloid
ke salah satu elektroda.
 Dialisis : Pemurnian partikel koloid dari muatan
yang menempel dipermukaannya.
 Pembuatan Sistim Koloid
Pembuatan Sistim Koloid
 Kondensasi : Pembentukan koloid karena hasil
reaksi yang sukar larut dalam air.
1.Rx Redoks : 2H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l)
2.Rx Hidrolisis :FeCl3(aq) +3H2O(l) Fe(OH)3(s) +3HCl(aq)
3.Rx Subtitusi :2H3AsO3(aq)+ 3H2S(g) As2S3(s)+ 6H2O(l)
 Dispersi : Partikel besar diubah menjadi
partikel koloid
 Mekanik : Partikel besar digerus hingga
terbentuk partikel koloid.
 Busur Bredig : Uap logam yang terkondensasi
membentuk partikel koloid.
 Peptisasi :Pengubahan endapan jadi partikel
koloid dengan penambahan zat kimia.
Soal Latihan
1.
Soal Latihan
2.
Soal Latihan
3.

4.
Soal Latihan
5.
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR

DOSEN KIMIA UPT MKU UNHAS

DR. SYAHRUDDIN KASIM, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai