Anda di halaman 1dari 3

 Diskusi.2

Mengapa ketika kita berinvestasi sangat disarankan untuk tidak menaruh ke dalam satu aset
tetapi justru disarakan untuk mendiversifikasi aset kita?

DEFINISI

Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko yang melibatkan pemisahan portofolio investasim


menjadi berbagai jenis aset yang berperilaku berbeda, jika satu aset atau kelompok menurun.

Diversifikasi dalam keuangan adalah metode mencoba melindungi portofolio investasi dengan
mengurangi paparan risiko yang terkait dengan aset tunggal atau kelompok aset apa pun.
Portofolio yang terdiversifikasi mencakup berbagai jenis investasi yang biasanya merespons
secara berbeda terhadap pasar. Kinerja positif beberapa aset harus mengimbangi kinerja negatif
yang lain. Portofolio yang terdiversifikasi dapat berisi saham di perusahaan di berbagai industri
dan geografi. Itu juga dapat memegang berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, uang tunai,
dan real estat. Bagaimana kita memilih untuk mendiversifikasi aset tergantung pada tingkat
risiko yang dirasa nyaman, tujuan keuangan, dan jangka waktu investasi.

Diversifikasi merupakan istilah yang sudah dikenal banyak investor. Secara umum, sering
disimpulkan dengan ungkapan ini: "Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang." Ketika
ungkapan tersebut benar-benar menyentuh masalah yang dihadapi, hanya sedikit sekali
memberikan panduan praktis mengenai implikasi diversifikasi dalam portofolio investor.
Ungkapan tersebut juga tak memberikan penjelasan bagaimana cara melakukan diversifikasi
portofolio

Konsep diversifikasi adalah menyusun portofolio dengan menyertakan berbagai jenis investasi
dengan tujuan mengurangi risiko. Anggaplah, sebagai contoh, suatu investasi yang hanya
terdiri dari satu saham yang diterbitkan oleh satu perusahaan. Jika saham perusahaan itu
mengalami penurunan nilai yang serius, portofolio kita akan sepenuhnya menanggung beban
akibat penurunan tersebut. Dengan memecah investasi kita menjadi saham dari dua perusahaan
berbeda, kita dapat mengurangi risiko potensial terhadap portofolio.
Cara lain untuk mengurangi risiko portofolio adalah menyertakan obligasi dan uang tunai.
Karena uang tunai umumnya digunakan sebagai cadangan jangka pendek, banyak investor
yang mengembangkan strategi alokasi aset untuk portofolio mereka yang terutama didasarkan
pada penggunaan saham dan obligasi. Uang tunai dapat digunakan dalam kasus darurat, dan
sekuritas pasar uang jangka pendek dapat segera dicairkan dalam kasus munculnya kesempatan
investasi, atau pada saat muncul kebutuhan uang tunai yang mendesak dan harus melakukan
sejumlah pembayaran. Perlu juga diingat bahwa alokasi dan diversifikasi aset juga terkait erat
dengan konsep; portofolio terdiversifikasi diciptakan melalui proses alokasi aset. Ketika
menyusun portofolio yang mengandung obligasi dan saham, investor agresif akan memilih
campuran 80 persen saham dan 20 persen obligasi, sedangkan investor konservatif akan lebih
suka paduan 20 persen saham dan 80 persen obligasi.

Ada banyak hal yang harus dipersiapkan ketika ingin memulai investasi. Persiapan yang paling
besar adalah, kita harus memiliki uang ‘menganggur’ yang dapat dijadikan untuk modal awal
dalam berinvestasi. Selanjutnya, kita perlu memilih instrumen investasi yang tepat. Nah, dalam
memilih instrumen investasi ini sebaiknya jangan hanya pada satu jenis saja. Sebaiknya
lakukanlah diversifikasi investasi agar keuntungan yang didapat besar.
Risiko Keuangan Dapat Diminimalisir
Manfaat utama dari diversifikasi investasi adalah meminimalisir risiko keuangan saat kita mulai
bermain investasi. Terkadang sebagian orang merasa diversifikasi adalah hal yang rumit. Namun,
hal tersebut nampaknya salah besar. Justru dengan adanya diversifikasi inilah kita bisa
memaksimalkan aset yang ada, bahkan saat aset yang lain sedang merosot.
Bayangkan saja jika kita hanya mengandalkan satu instrumen investasi saja. Jelas jika
nilai return dalam periode tertentu sedang anjlok, ini akan berimbas pada investasi yang sedang
ditanamkan. Lalu bandingkan dengan adanya diversifikasi investasi, jauh lebih baik bukan?
Efisiensi dalam Pengalokasian Dana
Investasi yang baik adalah investasi yang memperhitungkan pengalokasian dana dengan cermat
dan jeli. Pengalokasian dana ini memang tidak mudah. Kita harus bisa memilih aset manakah
yang paling tepat untuk investasi, terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang
misalnya.
Seperti pengalokasian dana pensiun contohnya, tabungan maupun reksadana adalah hal paling
penting. Namun, yang paling efektif di sini adalah dengan adanya diversifikasi investasi dengan
kata lain aset akan terlindungi dan dapat bekerja secara efisien.
Kepastian terhadap Nilai Return Investasi
Kekhawatiran dalam investasi yang tak kasat mata adalah nilai return yang tidak pasti. Apakah
mengalami peningkatan dalam kurun waktu tertentu, atau justru malah sebaliknya mengalami
kerugian. Namun, dengan adanya diversifikasi investasi kita tak perlu khawatir mengenai
nilai return yang akan didapatkan.
Ini karena kita tidak hanya bergantung pada satu aset saja. Melainkan beberapa aset yang sudah
dianggarkan oleh manajer investasi. Dengan begitu, jika salah satu aset melemah masih ada aset
lainnya yang masih memiliki nilai investasi yang cukup tinggi.
Meningkatkan Daya Saing
Dalam bermain investasi reksadana, keberadaan portofolio yang kita buat sangatlah penting.
Apabila diversifikasi investasi dalam portofolio semakin beragam, maka potensi keuntungan
yang diraih pun juga lebih besar. Hal ini bisa diperoleh dari adanya market share pada beberapa
aset yang kita investasikan.
Tidak hanya itu saja, diversifikasi investasi juga bisa meningkatkan daya saing di bursa investasi.
Kita pun berkesempatan untuk memperluas ruang gerakmu dan juga untuk menghindari
persaingan pasar uang yang ketat. Terutama dalam hal monopoli yang biasanya dikuasai
segelintir pesaing.
Keuntungan Lebih Besar
Tidak hanya keempat hal di atas saja, manfaat lain dari adanya diversifikasi investasi juga
memberikan keuntungan yang lebih besar. Terutama jika kita memilih instrumen investasi saham
maupun reksadana. kita bisa memilih pasar internasional yang saat ini sedang tren di kalangan
para pemain saham maupun reksadana. 

Anda mungkin juga menyukai