ACARA III
PERMEABILITAS TANAH
Dosen Pengampu :
Ferryati Masitoh, S.Si., M.Si
Oleh :
NAMA : Wita Oktafia
NIM : 210721611700
OFF : L/2021
Asisten Praktikum : Andhika Ananda Wijaya
Deinar Ardhany Rahma Calista
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Pengamatan
2. Perhitungan Koefisien Permeabilitas
VI. PEMBAHASAN
Praktikum acara III yaitu permeabilitas tanah yang dilaksanakan pada hari Selasa, 8
Maret 2022 di Laboratorium Tanah, Universitas Negeri Malang. Praktikum permeabilitas
tanah ini menggunakan sampel tanah utuh pemukiman dan perkebunan yang diperoleh
dari praktikum sebelumnya. Sampel tanah utuh pemukiman dan perkebunan terlebih
dahulu harus sudah direndam dengan air aquades di baskom selama 24 jam. Tujuan dari
praktikum pengukuran tingkat permeabilitas tanah ini adalah untuk mengetahui tingkat
atau kualitas tanah dalam meloloskan air dengan tanah yang sudah dijenuhi.
Pada praktikum kemantapan agregat ini, perhitungan tingkat permeabilitas tanah
menggunakan hukum Darcy. hukum Darcy ini yang menunjukkan bahwa permeabilitas
tanah ditentukan oleh koefisien permeabilitasnya. Dalam praktikum permeabilitas tanah
ini langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan terlebih dahulu sampel
tanah utuh pemukiman dan perkebunan dalam keadaan yang baik. Kemudian alasi ring
tanah dengan kasa dan rendam sampel tanah utuh tersebut dengan air aquades setinggi 6,8
cm selama 24 jam. Setelah sampel tanah utuh direndam selama 24 jam, langkah
selanjutnya adalah menyiapkan alat kaki tiga, corong, dan beker glass 250 ml yang
kemudian disusun dengan sampel tanah utuh berada di dalam corong serta corong
tersebut diletakkan di atas kaki tiga. Beker glass 250 ml diletakkan di bawah kaki tiga
sebagai wadah untuk air yang menetes dari sampel tanah utuh tersebut. Setelah itu,
menyiapkan air aquades sebanyak 100 ml yang kemudian diteteskan ke sampel tanah utuh
yang sudah disiapkan tadi dengan menggunakan pipet secara memutar dengan perlahan
dan pastikan air aquades tidak sampai meluap dari ring tanah, kemudian tunggu air
aquades hingga menetes ke beker glass. Tunggu air menetes sampai waktu yang
ditentukan yaitu 1 jam, dan didapatkan volume air yang keluar dari sampel tanah utuh
pemukiman adalah 11,5 ml. Sedangkan pada sampel tanah utuh perkebunan tidak
meneteskan air sama sekali.
Kemudian hasil dari uji coba tersebut dihitung dengan menggunakan rumus dan
mendapatkan hasil koefisien permeabilitasnya yaitu sebesar 0,43 cm/jam. Menurut
Uhland dan O’Neal (1951), hasil dari perhitungan koefisien permeabilitas termasuk
dalam kalsifikasi permeabilitas yang lambat. Pada hasil koefisien permeabilitas dan
agregat tanah akan berbanding terbalik, dimana jika tingkat agregat tanah tinggi maka
hasil koefisien permeabilitasnya akan cukup lambat dan sebaliknya.
Dari hasil uji permeabilitas yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pada tingkat
permeabilitas tanah lebih bagus pada tanah pemukiman dari pada perkebunan. Pada tanah
perkebunan sendiri tidak menghasilkan tetesan air sama sekali, itu berarti tanah tersebut
sulit untuk dapat meloloskan air. pada tanah yang mempunyai tingkat permeabilitas yang
tinggi maka akan mengakibatkan adanya bencana tanah longsor, hal ini disebabkan
karena seluruh pori tanah tertutup dan akan terjadi penurunan kekuatan dalam tanah
sehingga apabila tanah mendapatkan tekanan maka akan mengakibatkan terjadinya
longsoran atau erosi. Sedangkan pada tingkat permeabilitas yang rendah atau sama sekali
tidak dapat meloloskan air maka akan menyebabkan adanya banjir karena air sangat sulit
untuk masuk ke dalam tanah.
VII. KESIMPILAN
1. Uji permeabilitas tanah ini dilakukan dengan menggunakan sampel tanah utuh
pemukiman dan perkebunan dimana sampel tanah tersebut terlebih dahulu sudah
direndam dengan air aquades selama 24 jam. Kemudian sampel tanah diletakkan di
atas corong dan kaki tiga, setelah itu ditetesi air aquades sebanyak 100 ml dengan
menggunakan pipet. Kemudian tunggu air menetes ke beker glass yang sudah
diletakkan di bawah kaki tiga selama 1 jam.
2. Perhitungkan koefisien permeabilitas menggunakan hukum Darcy. perhitungan ini
Qx L
menggunakan rumus X = . Pada perhitungan ini didapatkan hasil koefisien
A x h xt
permeabilitas tanah yaitu sebesar 0,43 cm/jam yang termasuk dalam klasifikasi
koefisien permeabilitas lambat.
3. Analisis dari hasil uji permeabilitas tanah ini yaitu pada tanah pemukiman memiliki
tingkat permeabilitas yang cukup bagus, namun apabila permeabilitas sangat tinggi
akan mengakibatkan adanya longsoran atau erosi. Sedangkan pada tanah perkebunan
tidak dapat meloloskan air sama sekali, ini akan menyebabkan adanya banjir karena
air sulit untuk masuk atau lolos dari tanah.
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
LAMPIRAN
1. Tabel Pengamatan
1 jam = 11,5 ml
X = 100 ml
X = 100 ml/11,5 ml
X = 8,70 (Jadi, membutuhkan waktu selama kurang lebih 8 jam untuk dapat
menghabiskan air aquades 100 ml).
Keterangan :
K = Koefisien permeabilitas (cm/jam)
Q = Volume air keluar (ml)
L = Tinggi ring tanah (cm)
t = Waktu (jam)
h = Tinggi air rendaman (cm)
A = Luas penampang ring (cm2)
DOKUMENTASI
Gambar 1. Air aquades sebanyak 100 ml Gambar 2. Hasil tetesan air dari tanah pemukiman
Gambar 3. Proses penetesan air ke tanah pemukiman Gambar 4. Proses penetesan air ke tanah perkebunan