Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM IV

- LATAR BELAKANG
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari pemisahan dan pengukuran
unsur atau senyawa kimia. Metode analisis kimia diperlukan atau digunakan dalam
pemisahan dan pengukuran unsur dan senyawa kimia. Kimia analitik meliputi kimia
analitik kualitatif dan kimia analitik kuantitatif. Analisis kualitatif menunjukkan adanya
suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel, Analisis kualitatif bertujuan untuk
menemukan dan mengidentifikasi suatu zat. Jadi analisis kualitatif berhubungan dengan
unsur ion atau senyawa apa yang terdapat dalam sampel. GANJAR
Dalam prakteknya analisis kulitatif dapat menunjukan kepada masyarakat
khususnya praktikan kandungan kandungan dari suatu bahan obat,obat jadi maupun
makanan. Seperti dalam praktikum ini dimana akan dilakukan identifikasi senyawa
golongan barbiturat untuk mengetahui ada tidaknya senyawa barbiturat dalam suatu obat.
Asam barbiturat sendiri merupakan obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf
pusat, mereka menghasilkan spektrum efek yang luas, dari sedasi ringan sampai anestesi
total. Terapi Barbiturat digunakan sebagai anestesi, antikonvulsan, anxiolytics, hipnotik
sedatif dan biasanya diklasifikasikan menurut durasi efek klinis yaitu panjang, menengah,
pendek dan sangat pendek.

Barbiturat merupakan obat sintetis yang berasal dari asam barbiturat yang merupakan
produk kondensasi sintetis asam malonat dan urea. Dari sertiap jenis semua berbeda
terutama dalam pola substitusi pada posisi-5 dengan beberapa juga termasuk N-metil
pada N-1. Turunan paling terkenal, fenobarbital telah digunakan medicinally sejak tahun
1912, terutama dalam pengobatan epilepsi. Lebih dari 2.500 barbiturat dilaporkan telah
disintesis dengan lebih dari 50 dari ini saat ini dipasarkan untuk penggunaan klinis di
seluruh dunia. Dua belas di antaranya adalah subjek kontrol internasional di bawah
Konvensi Psikotropika.

Efek-efek samping. Golongan barbital memiliki sifat untuk mengaktivir enzim-enzim


yang bertanggung-jawab atas perombakannya, dengan kata lain menginduksi enzim.
Dengan demikian inaktivasinya semakin lama semakin cepat dan dibutuhkan dosis yang
lebih tinggi untuk memperoleh kadar darah dan efek hipnotik yang sama (toleransi).
Untuk senyawa Turunan barbiturat bekerja dengan menekan transmisi sinaptik pada
sistem pengaktifan retikula di otak dengan cara mengubah permeabilitas membran sel
sehingga mengurangi rangsangan sel postsinaptik dan menyebabkan deaktivasi korteks
serebral.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi penurunan yang signifikan dalam resep dan
oleh karena itu ketersediaan umum barbiturat dikurangi karena efek samping dan terkait
masalah ketergantungan. Pengecualian untuk fenobarbital yang masih digunakan sebagai
antikonvulsan/anti-epilepsi.
. . (Ganjar,2017) Gandjar, G.I. Rahman, A. 2017. Kimia Farmasi Analisis.
PUSTAKAPelajar : Yogyakarta.

- Landasan teori
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat, dan,
berdasarkan ini, mereka menghasilkan spektrum efek yang luas, dari sedasi ringan
sampai anestesi total. Terapi Barbiturat digunakan sebagai anestesi, antikonvulsan,
anxiolytics, hipnotik sedatif dan biasanya diklasifikasikan menurut durasi efek klinis
yaitu panjang, menengah, pendek dan sangat pendek. GHALIB
Asam Barbiturat adalah zat induk barbital-barbital yang sendirinyatidak bersifat hipnotik.
Sifat ini baru nampak jika atom-atom hidrogen padaatom C 5 dari inti pirimidinnya
digantikan oleh gugusan alkil atau aril.Barbital-barbital semuanya bersifat lipofil, sukar
larut dalam air tetapimudah larut dalam pelarut-pelarut non polar seperti minyak,
kloroform dansebagainya. Sifat lipofil ini dimiliki oleh kebanyakan obat yang
mampumenekan SSP. Dengan meningkatnya sifat lipofil ini, misaInya denganmengganti
atom oksigen pada atom C 2 menjadi atom belerang, makaefeknya dan lama kerjanya
dipercepat, dan seringkali daya hipnotiknyadiperkuat pula. Barbiturat mempunyai inti
hasil kondesasi etilester danasam dietilmalonal dengan ureum. Secarakimia, barbiturat
merupakan derivat asam barbiturat. Asam barbituratmerupakan hasil reaksi kondensasi
antara urea dengan asam malonat. glalib,2017).
Secara umum Barbiturat merupakan derivat asam barbiturat ( 2, 4, 6 - trioksaheksa -
hidropirimidin). Asam barbiturat sendiri tidak menyebabkan depresi susunan saraf pusat,
efek hipnotik sedatif dan efek lainnya ditimbulkan bila posisi S ada gugusan alkil atau
aril.Disamping sebagai golongan hipnotik – sedatif, golongan barbiturat efektif sebagai
obat antikonvulsi dan yang biasa digunakan adalah barbiturat. Kerja lama (long acting)
barbiturat yaitu fenobarbital dan pirimidin yang struktur kimianya mirip
barbiturat.  )Barbiturat digolongkan berdasarkan durasi kerja tiopental merupakan obat
yang bekerja sangat singkat (beberapa menit). Pentobarbital, Sekobarbital dan
Amobarbital adalah obat – obat yang bekerja singkat (beberapa hari). Tiopental (kerja
sangat singkat), bersifat sangat larut lemak, setelah pemberian secara cepat obat ini
masuk ke dalam otak kemudian didistribusikan ulang ke dalam jaringan – jaringan tubuh
lain dan akhirnya ke dalam lemak sering obat ini didistribusikan ulang. Konsentrasi
dalam otak turun dibawah kadar efektif, oleh karena itu durasi kerja tiopental sangat
singkat. (Ganiswara, G. 2017. Farmakologi dan Terapi. Edisi VI. Jakarta: Departemen Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : jakarta
Penyalahgunaan barbiturat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami
peningkatan. Di kalangan pecandu NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif),
golongan barbiturat merupakan salah satu jenis psikotropika yang paling banyak dipakai
[1],[2]. Golongan barbiturat merupakan golongan depresan yang dapat mengakibatkan
ketergantungan secara fisik dan psikologis bila digunakan dalam waktu lama dan telah
banyak menyebabkan kematian karena overdosis [3], [4]. Untuk menangani kasus
penyalahgunaan barbiturat dapat dilakukan dengan penelusuran pemakai, pengedar dan
produsen. Apakah seseorang mengkonsumsi senyawa barbiturat atau tidak dapat
diketahui dengan metode analisis toksikologi forensik. Ada dua tahapan dalam langkah
analisis toksikologi, yaitu uji skrining (screening test) dan uji konfirmasi (confirmatory
test) [5]. ( I Nyoman,201900. I Nyoman Subadra, Luh Putu Mirah Kusuma Dewi, I.N.K.
Widjaja. PEMANFAATAN GESERAN POLA SPEKTRUM UV SENYAWA
GOLONGAN BARBITURAT DALAM UJI KONFIRMASI DENGAN METODE TLC-
SPEKTROFOTODENSITOMETRI. Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
2019; 1(1) : 19 -35
 Sifat-sifat umum barbital diantaranya adalah:

1. Barbital : mempunyai inti hasil kondensasi ester etil dari asam dietil malonat dengan
ureum
2. Sukar larut dalam air, kecuali dalam bentuk garamnya (Na) bereaksi asam lemah
3. Ada dalam dua bentuk , yaitu bentuk keto yang tidak larut dalam air, dan bentuk enol
yang larut dalam air.
4. Bentuk keto larut dalam pelarut kloroform, eter, etilasetat.
5. Garam Na-nya dalam bentuk larutan mudah terhidrolisa menjadi barbital yang
mengendap.

ghalib.2017 G.Ghalib, Ibnu, Prof.Dr.DEA.,Apt dan Rohman, Abdul, M.Si.,Apt. 2017. Kimia
Farmasi Analisis. PustakaPelajar; Yogyakarta

Anafia, azzahrah.p. 2012. Pengaruh variasi dosis ekstrak kangkung darat sebagai agen sedatif dengan
melihat lama waktu tidur mencit balb/c berdasarkan parameter refleks balik badan. UNS :
SURAKARTA
Dias Ardini, Apt., MTA.dkk. Bahah ajar kimia famasi kualitatif. Lampung : pusaka media

DREJEN POM. FARMAKOPE INDONESIA EDISI 3. DEPKES RI: JAKARTA


Ghalib, Ibnu, Prof.Dr.DEA.,Apt dan Rohman, Abdul, M.Si.,Apt. 2017. Kimia Farmasi Analisis.
PustakaPelajar; Yogyakarta
(Ganjar,2017) Gandjar, G.I. Rahman, A. 2017. Kimia Farmasi Analisis.
PUSTAKAPelajar : Yogyakarta.
(Ganiswara, G. 2017. Farmakologi dan Terapi. Edisi VI. Jakarta: Departemen Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia : jakarta
I Nyoman Subadra, Luh Putu Mirah Kusuma Dewi, I.N.K. Widjaja. PEMANFAATAN
GESERAN POLA SPEKTRUM UV SENYAWA GOLONGAN BARBITURAT
DALAM UJI KONFIRMASI DENGAN METODE TLC-
SPEKTROFOTODENSITOMETRI. Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
2019; 1(1) : 19 -35

Anda mungkin juga menyukai