Volume VII Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2017
pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970
PENDAHULUAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN Data badan pusat statistik (BPS) pada
DAN SIKAP NELAYAN DENGAN 2011 menunjukan bahwa di Indonesia GEJALA PENYAKIT DEKOMPRESI DI terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang DUSUN TANAH GOYANG RT06 tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari KECAMATAN HUAMUAL KABUPATEN 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada SERAM BAGIAN BARAT 67,87 juta jiwa yang bekerja di sector informal, dan sekitar 30% diantaranya Ira Sandi Tunny adalah nelayanpenyelam tradisional dan (STIKes Maluku Husada) penyelam tradisional banyak terdapat di M. Dahlan Sely wilayah Indonesia terutama di wilayah (STIKes Maluku Husada) pesisir dan kepulauan, yang kebanyakan Faisal Sabha belum pernah mengikuti pendidikan atau (STIKes Maluku Husada) pelatihan dalam hal penyelaman secara formal karena keterbatasan dana dan jangkauan jarak ke tempat pelatihan. Para ABSTRAK nelayan penyelam tradisional umumnya hanya melakukan pekerjaan secara turun- Penyakit dekompresi atau yang dikenal temurun atau mengikuti yang lain, serta dengan divers disease, the bonds atau tanpa dibekali ilmu kesehatan dan caisson disease merupakan salah satu keselamatan penyelaman yang memadai. penyakit akibat kelalaian penyelam yang Di dunia, menurut perkiraan WHO, sering terjadi. Penyakit ini bisa 80% orang yang mengalami masalah menyebabkan kelumpuhan, bahkan gangguan pendengarantinggal di negara kematian jika tidak ditangani dengan berkembang. Pada tahun 1995 terdapat benar. Untuk mengetahui hubungan tingkat 120 juta penderita gangguan pengetahuan dan sikap penyelam pendengaran di seluruh dunia. Jumlah tradisional terhadap upaya pencegahan tersebut mengalami peningkatan yang dekompresidi dusun Tanah Goyang RT06. sangat nelayan penyelam tradisional Desain penelitian yang di gunakan yaitu umumnya hanya melakukanpekerjaan desain penelitian deskriptif dengan secara turun-temurun atau mengikuti yang pendekatan cross sectional dengan lain, serta tanpa dibekali ilmu kesehatan pendapatan sampel berjumlah 40 nelayan dan keselamatan penyelaman yang yang berdomisili di Dusun Tanah Goyang memadai. Pada umumnya penyelaman RT06 kecamatan Huamual Kabupaten yang dilakukan nelayan penyelam Seram Bagian Barat. Teknik pengambilan tradisional dan penyelam tradisional adalah sampel dengan teknik total sampel. penyelaman tahan napas dan penyelaman Instrumen penelitian adalah kuesioner. dengan mengunakan suplai udara dari Pengolahan data menggunakan data SPSS permukaan laut atau danau yang dialirkan 16. Hasil menunjukkan bahwa ada melalui kompresor udara. hubungan pengetahuan dan sikap nelayan Di Amerika Serikat kasus kecelakaan dengan penyakit dekompresi pada akibat penyelam menunjukandiperkirakan 3 nelayan yang menggunakan uji person sampai 4 kasus setiap 10.000 penyelam, chi-square dengan nilai p=0,012 (p<0,05) rata setiap tahunnya adalah 1.00 kasus. berarti ada hubungan bermakna antara Sedangkan di regional asia-pasifik berkisar penyakit dekompresi dengan antara 500-600 kasus termasuk jepang. pengetahuan dan sikap nelayan di dusun Pada penyelam professional pun berisiko tanah goyang RT 06. Ada hubungan terjadi terjdi dekompresi pada penyelaman pengetahuan dan sikap dengan Gejala (Kartono dalam Pattimukai, 2013). penyakit dekompresi di dusun tanah Penyakit dekompresi sering menyerang goyang RT 06. para penyelam, dan terjadi sekitar 1.000 kasus dekompresi di amerika serikat (US) Kata kunci: setiap tahunnya. Angka ini termasuk Pengetahuan, Sikap, Dekompresi, Nelayan banyak mengingat para penyelam telah di beri pengetahuan dan prosedur di bidang penyelaman sebelumnya (Latham, 2010).
1 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik Volume VII Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2017 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970 Penyakit dekompresi atau yang dikenal mengenai penyakit dekompresi bagi dengan divers disease, the bondsatau penyelam merupakan hal yang sangat caisson disease merupakan salah satu penting untuk diketahui dan dipahami penyakit akibat kelalaian penyelam yang sehingga penyelam dapat terhindar sering terjadi. Penyakit ini bias penyakit dekompresi. menyebabkan kelumpuhan, bahkan Jumlah nelayan di Dusun Tanah kematian jika tidak ditangani dengan benar Goyang Kecamatan Huamual Kabupaten (McLaren, 2011). Seram Bagian Barat sebanyak 40 nelayan Beberapa penelitian di luar Indonesia dan sebagian nelayan sering melakukan menunjukan bahwa penyelam paling sering penyelaman. Dan dari hasil observasi dan mengalami gangguan pendengaran. proses wawancara sementara yang Sebuah studi pada 429 penyelam dilakukan oleh peneliti dengan nelayan prufesional di Iran menunjukangangguan penyelam tradisional di Dusun Tanah yang paling sering otitis eksternal 43,6% Goyang di peroleh informasi terdapat gejala (Azizi, 2011). Sebuah penelitian di eropa di masalah kesehatan saat melakukan dapatkan dari 149 penyelam, 64% penyelaman, gejala yang saat melakukan melaporkan gejalabarotrauma, tuli penyelaman yaitu, kelelahan, pusing, sakit sementara akibat tinnitus 27,5% dan kepala, dan nyeri pada persendian saat mengalami vertigo 9,9% (Mawle & Jackson, selesai melakukan proses penyelaman. 2002). Dari hasil penelitian terhadap Dan dari pengambilan data awal dari 100navy diverPakistan ditemukan 54% hasil wawancara dengan nelayan, tingkat mengalami gangguan pendengaran antara pengetahuan nelayan tentang apa itu lain infeksi, barotrauma dan tuli (Zahir et al., penyakit penyakit dekompresi, nelayan 2010). tidak mengetahui apa yang dimaksud Menurut survey dari 251 dengan penyakit dekompresi. respondenpeselam di 9 (Sembilan) provinsi Berdasarkan latar belakang ini peneliti di Indonesia, teknik menyelam yang ingin mengetahui adakah hubungan tingkat digunakan 56,6% peselam tahan nafas, pengetahuan dan sikap nelayan tehadap 33,9% peselam kompresor dan 9,6% upaya pencegahan penyakit dekompresi di peselam dengan scuba (Subdit kesehatan Dusun Tanah Goyang RT 06Kecamatan Matra tahun 2010).Keluhan yang sering Huamual Depan Kabupaten Seram Bagian didapat dari 251 responden peselam Barat tersebut antara lain 21,1% pusing sakit kepala, 12,6% lelah, 12,5% pendengaran METODE PENELITIAN berkurang, nyeri sendi 10,8%, perdarahan hidung, 10,2%, sakit dada /sesak 9,7%, Desain penelitian yang di gunakan 6,4% penglihatan berkurang, 6,0%, bercak yaitu desain penelitian deskriptif dengan merah di kulit, 5,6% gigi binatang, 3,2% pendekatan cross sectional dengan lumpuh, dan 1,7% hilang kesadaran. pendapatan sampel berjumlah 40 nelayan (Subdit Kesehatan Matra tahun 2010). yang berdomisili di Dusun Tanah Goyang Berdasarkan data dari Departemen RT06 kecamatan Huamual Kabupaten Kesehatan RI tahun 2005 dalam penelitian Seram Bagian Barat. Teknik pengambilan di 10 provinsi termasuk Provinsi Maluku sampel dengan teknik total sampel. gangguan kesehatan akibat menyelam Instrumen penelitian adalah kuesioner. memberikan gambaran tentang penyakit Pengolahan data menggunakan data SPSS yang dialami penyelam. Dari 204 16. responden yang menderita penyakit tuli sebesar 39,7%, kelumpuhan kaki sebesar HASIL PENELITIAN 13,2%, kehilangan kesadaran 3,9%, dan berkurangnya penglihatan 14,7% (Depkes Krakteristik Umum Responden RI 2005, dalam pattimukay, 2013). Penelitian-penelitian terkait tentang Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dekompresi sering dilakukan di Indonesia. distribusi responden menurut usia dari Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti responden umur 24-31yang terbanyak yaitu pada penelian kali ini yaitu mengenai upaya 15 orang (37.5%) dan yang terendah yaitu pencegahan penyakit dekompresi pada umur 48-55 yaitu 4 orang (10.0%). penyelam tradisional. Pengetahuan
2 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik Volume VII Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2017 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970 Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan sedangakn responden yang paling banyak Umur Pada nelayan di dusun tanah goyang dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak RT 06 21 orang (52.5%). Umur Jumlah Persen Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan 24-31 15 37.5 Sikap Pada nelayan di dusun tanah 32-39 11 27.5 goyang RT 06 40-47 5 12.5 48-55 4 10.5 Sikap Jumlah Persen 56-64 5 12.5 Baik 21 52.5 Total 40 100 Kurang 19 47.5 Total 40 100 Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber data primer pendidikan Pada nelayan di dusun tanah goyang RT 06 Gejala Penyakit Dekompresi Pendidikan Jumlah Persen Tabel 6. Distribusi Responden gejala Tidak sekolah 5 12,5 penyakit dekompresi di dusun tanah SD 20 50,0 goyang SMP 5 12,5 SMA 10 25,5 Penyakit Jumlah Persen Total 40 100 Dekompresi Ada gejala 21 52.5 Tabel 2 menunjukan bahwa distribusi Tidak ada 19 47.5 responden menurut tingkat pendidikan diperoleh responden yang paling sedikit Total 40 100 dengan tingkat pendidikan SMP dan tidak sekolah sebanyak 5 orang (12,5%), Tabel 6 menunjukan bahwa distribusi sedangkan responden yang paling banyak responden yang terdapat gejala penyakit dengan SD sebanyak 20 orang (50,0%). dekompresi sebanyak 21 orang (52.5%) dan yang tidak terdapat gejala penyakit Pengetahuan dekomprsi sebanyak 19 orang (47.5%).
Tabel 3. Distribusi Responden Uji Hipotesis
Berdasarkan tingkat Pengetahuan Pada nelayan di dusun tanah goyang RT 06 Tabel 7 Hubungan Tingkat Pengetahuan nelayan dengan gejala penyakit Pengetahuan Jumlah Persen Dekompresi di Dusun tanah Goyang RT 06 Baik 6 15.0 Ada Gejala Penyakit Dekompresi Cukup 14 35,0 Pengetahuan Ya Tidak Total Sig (p) Kurang 20 50.0 n % n % n % Total 40 100 Baik 1 2.5 5 12. 5 6 15.0 Cukup 6 15.0 8 20.0 14 35.0 Tabel 3 menunjukan bahwa distribusi Kurang 14 35.0 6 15.0 20 50.0 responden menurut tingkat pengetahuan Jumlah 21 52.5 19 47.5 40 100 0.15 diperoleh responden yang paling sedikit dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak Tabel 8. Hubungan Sikap nelayan dengan 6 orang (15.0%), sedangakn responden gejala penyakit dekompresi di dusun tanah yang paling banyak dengan tingkat goyang RT06 pengetahuan kurang sebanyak 20 orang Terdapat gejala Penyakit dekompresi Sikap (50.0%). Sikap Ya Tidak Total Sig (p) Sikap n % n % n % Baik 7 17,5 14 35,0 21 52,5 Tabel 5 menunjukan bahwa distribusi Kurang 14 35,0 5 12,5 19 47,5 0.11 responden menurut sikap diperoleh Jumlah 21 52,5 19 47,5 40 100 responden yang paling sedikit dengan sikap kurang sebanyak 19 orang (47.5%), 3 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik Volume VII Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2017 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970 Berdasarkan table 8 menunjukan bahwa responden (35.0%) yang terkena gejala dari 40 responden terdapat 21 responden penyakit dekompresi. yang memiliki sikap baik dan memiliki Azwar (2013) menjelaskan factor-faktor penyakit dekompresi sebanyak 7 orang, yang mempengaruhi sikap adalah sedangkan dari 19 responden yang pengalaman pribadi, pemgaruh orang lain memiliki sikap kurang dan memiliki gejala yang dianggap penting, pengaruh penyakit dekompresi sebanyak 14 orang. kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, dan PEMBAHASAN pengaruh faktor emosional. Hal ini sesuai dengan penelitian ini Hasil penelitian menunjukan sebagian dimana sikap masyarakat RT 06 besar responden yang memiliki dipengaruhi oeh beberapa faktor seperti pengetahuan baik mengalami resiko pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, terkena penyakit dekompresi yang lebih kebudayaan yang dimiliki masyarakat dan sedikit dibandingkan dengan responden pendidikan masyarak, dimana sebaian yang berpengetahuan kurang, hal ini dapat besar pendidikn responden yang rendah dilihat pada tabel 7 yang menunjukan sehingga memiliki pemahaman yang bahwa dari 6 responden yang memiliki kurang baik tentang penyakit dekompresi pengetahuan baik terdapat 5 responden yang dapat mempengaruhi responden (12.5%) yang tidak terkena gejala penyakit dalam bersikap. dekompresi, sedangkan dari 14 responden yang memiliki pengetahuan cukup terdapat KESIMPULAN DAN SARAN 6 orang yang terkena gejala penyakit dekompresi (15.0%) dan dari 14 Kesimpulan responden yang memiliki pengetahuan kurang yang memiliki gejala penyakit Setelah dilakukan uji statistic diperoleh dekompresi sebanyak 14 orang (35.0%). nilai p=0,018 ≤ 0,05, hal ini berarti bahwa Pengetahuan yang rendah dari ada hubungan yang signifikan antara sikap responden penelitian dalam hal ini nelayan nelayan tentang terjadinya penyakit di dusun Tanah Goyang RT06 karena dekompresi di Dusun tanah Goyang RT06 kurang informasi yang bisa di dapat oleh tahun responden seperti dari petugas kesehatan setempat, media, dan juga tingkat Saran pendidikan dari responden penelitian ini yang cukup rendah. Diharapkan peneliti dapat meningkatkan Budiman (2013) menjelaskan mengenai pengetahuan tentang keperawatan faktor-faktor yang mempengaruhi khususnya tentang penyakit dekompresi terbentuknya pengetahuan adalah agar dapat memberikan asuhan pendidikan, informasi/media massa, sosial, keperawatan yang bermutu kepada budaya, ekonomi, linkungan dan usia. masyarakat pada umunya. Setelah dilakukan uji statistic diperoleh nilai p=0,020 ≤ 0,05, hal ini berarti bahwa DAFTAR PUSTAKA ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan nelayan tentang terjadinnya Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian penyakit dekompresi di Dusun Tanah suatu pendekatan praktik. Rineka cipta Goyang RT06. Jakarta Hasil penelitian menunjukan sebagian Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. besar responden yang memiliki sikap baik Jakarta: RinekaCipta. mengalami gejala penyakit dekompresi Azizi.(2011). Gambaran gangguan lebih sedikit dibandingkan dengan pendengaran pada penyelam TNI AL. responden yang memiliki sikap kurang, hal Azwar, S. 2013. Sikap Manusia (Teoridan ini dapat dilihat pada tabel 4.8 yang Pengukuran). Yogyakarta: Pustaka menunjukan bahwa dari 21 responden yang Pelajar memiliki sikap baik terdapat 7 responden Budiman, A.R. 2013. Pengetahuan dan (17.5%) yang terkena gejala penyakit sikap dalam penelitian kesehatan. dekompresi, sedangkan dari 19 responden Jakarta; Salemba Medika. yang memiliki sikap kurang terdapat 14
4 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik Volume VII Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2017 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970 Departemen kesehatan RI 2014, tersedia dalam http://www.depkes.go.id/ Departemen kesehatan RI 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010: Jakarta Dimas Ari Dharma wirawan, Robiana Modjo, (2012) Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol 6, No. 4 Departemen kesehatan dan Keselamatan Kerja: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Dinas kesehatan kabupaten SBB. 2015 profil kesehatan kabupaten Seram Bagian Barat tahun 201. Tidak dipublikasikan. Fence Wilson Pattimukay. (2013). Faktor- faktor yang berhubungan dengan gangguan kesehatan pada penyelam tradisional di Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada. Kusuma,Ratih. Caisson Disease. 2012. http//www.scribd.com/doc/92963588/cai sson-Disease Nicholas McLaren. (2011). Informasi Penyakit Dekompresi Pada Penyelam. Nototmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka cipta Jakarta. Notoatmodjo, S 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Makalah asuhan keperawatan Pada klien decompression sickness, Fakultas Ilmu Kesehatan; Universitas pembangunan Nasional veteran Jakarta Jakarta; Rineka Cipta Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian keperawatan. .Jakarta: Salemba Medika. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. (2012). Metodologi kesehatan; Jakarta cipta 2012. Referat DCS. Dalam http://karya tulisilmiah. Com /wp-contene/ upload/ DCS Rijadi, R.M Penyakit Dekompresi. Ilmu Kesehatan Penyelaman Dan Hiperbarik Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL. Subdit kesehatan matra. (2010). Dalam http://www.depkes.go.id/ Sumiyati Astuti.(2013). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit Tuberkulosis di RW 04 KelurahanLagoa Jakarta Utara Zahir, et all. (2010). Gambaran gangguan pendengaran pada penyelam TNI AL.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis