Anda di halaman 1dari 17
BABII PROFIL PT. KERETA API INDONESIA A. Sejarah PT KAI Indonesia (Persero) 1. Pra Kemerdekaan Gambaran keadaan Kereta api di Indonesia pada masa djaman doeloe perlu dilestarikan, sehingga generasi mendatang bisa menghayati dan betapa pentingnya pembangunan Kereta api. Memang pada masa itu nama kereta api sudah tepat, Karena kereta dijalankan dengan api dari pembakaran batu bara atau kayu. Sedangkan sekarang sudah memakai diesel atau listrik, sehingga lebih tepat kalau disebut kereta rel, artinya kereta yang berjalan di atas rel dengan diesel ataupun listrik.Informasi tersebut sangat langka. Setelah tanam paksa diberlakukan oleh van den bosch pada tahun 1825- 1830, ide tentang perkeretaapian Indonesia diajukan dengan "ivan untuk mengangkut hasil bumi dari Sistem Tanam Paksa tersebut. Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimainya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu Ahimya, pada 1840, Kolonel J.H.R. Van der Wijck mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di Hindia Belanda. Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan mute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 km oleh NISM, N.V. (Nederlands- Indische Spoorweg Maatschappij) dengan Jebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1,067 mm atan yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer i Semarang maupun hasil bumi ke Gudang ‘an pengiriman hasil bumi dari Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuba Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya, Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabubannya untuk barang, schingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja. 2. Pembangunan Pertama Kehadiran kereta api di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh Gubernur jendral Hindia Belanda Mr.L.4J Baron Sloet Van De Belle Pembangunan diprakarsai oleh “ Nederlands — Indische Spoorweg Maatscappij” NIS) yang dipimpin oleh Jr. J.P Bordesdari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867 Kereta listrik pertama beroperasi 1925 menghubungkan Weirevreden dengan Tandjoeng prieok. Keberhasilan swasta, NIS membangun jalan KA antara Stasiun Semarang - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Febuari 1970 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhimya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 — 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 40S km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km, 3. Jenis Lokomotif Uap Di Indonesia pernah ada lokomotif wap dari berbagai jenis, antara lain: a. Tipe B b. Tipe BB ©. Tipe C a . Tipe CC e. Tipe D m Tipe DD g. Tipe F Sebagian lokomotif uap yang pernah ada di Indonesia tersebut di atas (seri B, C, BB, CC, DD, D dan F) telah dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa dan Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah. Sebagian di antaranya sudah tidak diketabui lagi keberadaannya karena tersisa fotonya saja. 4. Perusahaan Negara Nama DKA pun diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada 28 September 1960. PNKA kemudian memasukkan operator lainnya, seperti Deli Spoorweg Maatschappij yang, masih independen sehingga Kereta api di Indonesia hanya memiliki satu operator. Pada masa ini, lokomotif’ diesel hidraulik menjadi lazim pada masa ini. Seperti Bima Kunting, Kebo Kuning,C300, D301 BB301, dan BB302. Lokomotif diesel elektrik antara lain BB201, BB202 yang diproduksi 1967. 5. Perusahaan Jawatan Pada tanggal 15 September 1970, nama PNKA berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, Perjanka) selama dekade 1970- anhingga awal dekade 1990-an. PJKA dipimpin oleh Kepala PIKA (Kaperjanka). Pada masa ini, perkeretaapian Indonesia mengalami kemunduran. PJKA menganggap sejumlah jalur kereta api lintas cabang justru tidak mendatangkan keuntungan secara ekonomis. Selain dari banyaknya penumpang gelap, kerusakan lokomotif, maupun kerusakan prasarana perkeretaapian; persaingan dengan mobil pribadi maupun angkutan umum telah mengakibatkan kerugian besar bagi PIKA, sehingga PJKA merugi dan terpaksa menutup jalur-jalur KA tersebut berikut stasiun dan seluruh layanannya. Pada tahun 1981, PJKA terlibat dalam produksi film berjudul Kereta Api Terakhir yang diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara, dan merupakan film unggulan pada masa itu. 6 Menjadi perum Gambar 2.1 Lokomotif CC 201 Sumber : (https://id. wikipedia.org/wiki/Berkas:ID_diesel_loco_CC_201- 05_060327_4217_ktajpg) C201 05 (CC201 77 04) semasa berlogo Perumka dan sebelum dimutasi Pada tanggal 1 Agustus 1990, PKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka). Pada masa ini, kerugian-kerugian seperti yang dialami PIKA pada beberapa tahun yang lalu dapat ditekan.Seluruh Pegawainya masih berstatus PNS yang diatur tersendiri dan diperbolehkan mencari laba, 7. Persero Pada tahun 1995 lahir Kereta api eksekutif argo buatan PT Inka Madiun, yang diberi nama Argo Bromo dan Argo Gede, Semua kereta eksekutif dicat putih abu-abu dengan garis biru-biru tua dengan logo PT KAI di kiri dan Departemen Perhubungan di kanan.Selain itu, diimpor pula CC203 dari pabriknya, GE Transportation langsung. Lokomotif ini memiliki desain yang aerodinamis. Akibat hadimya Kereta argo ini, kereta bisnis dan sebagian KRL juga ikut dicat seperti skema kereta Argo pada masa itu. Kereta bisnis dicat kuning - putih.Sedangkan KRL Rheostatik dicat putih - hijau tua. Pada tahun 1997 muncul kereta api Argo Bromo Anggrek yang dicat warna pink-putih. Sementara ity, CC201 dan kereta ekonomi tetap "merasa nyaman" dengan cat merah-birunya, Akhimya, pada tanggal 24 Juli 1995 Perumka secara resmi berubah menjadi PT Kereta Api (Persero (PT KA). Pada awal 1990-an dan 2000-an, PT KA tetap mempertahankan cat merah-biru pada lokomotif’- lokomotifnya, kecuali untuk CC203. Pada tahun 2006 ke atas, CC201 dan sebagian besar lokomotif’ lainnya kemudian berganti cat seperti CC203, yakni putih bergaris biru muda - bia tua. Sementara itu terjadi perubahan pada seluruh rangkaian Kereta penumpang mulai dari eksekutif, bisnis, maupun ekonomi, menjadi seperti yang dapat dilihat saat ini.Untuk lokomotif heritage menggunakan livery PJKA. Pada masa ini, PT KA memperkenalkan sistem PSO (public service obligation), terutama untuk kereta api ekonomi.PSO ini menggantikan sistem subsidi yang sebelumnya dilaksanakan. Pada tahun 2007 disahkan Undang- Undang No. 23 Tahun 2007 yang menghapus monopoli yang dilakukan oleh PT KA. 8 Perkembangan & Pemeliharaan Sebagai salah satu model transportasi massal yang dipakai oleh jutaan masyarakat, perkembangan_perkeretaapian di Indonesia tak lepas dari sorotan dan kelemahan. Faktor yang sering menjadi perhatian saat ini adalah tingkat kecelakaan yang masih relatif tinggi baik gerbong yang anjlok, tabrakan antara kereta api dengan Kereta api, tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain, adanya banjir / longsor dan masalah lain yang sering dihadapi oleh pengguna Kereta Api. Penyebab utama dari problematika ini dapat dilihat pada sarana dan pemeliharaan rel yang tidak merata sehingga mengakibatkan berbagai masalah. Pade tahun: 2009, tercatat 255 orang menjadi korban kecelakaan kereta api baik Juka ataupun tewas.Sekitar 60% kecelakaan kereta api terjadi di perlintasan kereta api, yang umumnya tak memiliki palang pinta bahkan tak berpenjaga. Sebanyak 2.923 palang_pintu perlintasan kereta api yang tersebar di Pulau Jawa, tercatat sekitar 1.192 tidak dijaga petugas. Artinya 40% perlintasan luput dari pengawasan pihak PT KAI yang bertanggung jawab penuh menjamin keamanan dan keselamatan lalu lintas sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 pasal 31, pasal 32, pasal 33, pasal 34 dan pasal 124 yang telah disahkan oleh legislatif. 9. Perubahan Nama Operator Perkeretaapian a) I Januari 1953 : Djawatan Kereta Api (DKA) (1953-1960) b) 28 September1960 : Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) (1960-1970) ¢) 15 September 1970 : Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) (1970-1990) 4) 1 Agustus 1990 : Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) (1990-1995) €) 24 Juli 1995 : PT. Kereta Api (Persero) (1995-2010) f) 20 Mei 2010 : PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (2010-sekarang) B. Profil DIPO Lokomotif DAOP 5 Purwokerto PT. Kereta Api Indonesia mempunyai logo serta visi dan misi serta 5 nilai utama : KERETA API ran ies ne Gambar 2.2 Logo PT.KAI Sumber : Dipo Lokomotif Purwokerto Bentuk: Garis melengkung: Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya. ‘Anak Panah: Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. Warn: Orange: Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Biru: Melambangkan semangat Jnovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil schingga dapat melesat. Visi dan Misi : Visi menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders Misi menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama ; Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan 12 ilai Utama Gambar 2,3 Lima Nilai Utama PT.KAI Sumber : Dipo Lokomotif Purwokerto INTEGRITAS Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi sectore etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya. PROFESIONAL Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, —mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. KESELAMATAN Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga sector perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 13 Gambar 2.3 Lima Nilai Utama PT.KAI Sumber : Dipo Lokomotif Purwokerto INTEGRITAS Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi sectore etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya. PROFESIONAL Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk —menggunakan, _mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjzan kepada orang lain, KESELAMATAN Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya Kecelakaan dan menjaga sector perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. INOVASI Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan ees eee 3 memberikan nilai tambah bagi stakeholder, PELAYANAN PRIMA Kami sektor PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang ‘erbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelangean dengan memenuhi sektor pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Pethatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab), “Lakukanlah perbaikan sekecil apapun setiap hari; niscaya kita akan menjadi insan yang sangat luar biasa” Pipo lokomotif’ adalah tempat _penyimpanan,menyiapkan,melakukan Pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap untuk melakakan tugasnya menarik rangkaian Kereta api, dipo dilengkapi dengan bangunan jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, gudang persediaan suku cadang atau komponen, fasilitas pendukung, dan pegawai pengelola dipo. Dipo lokomotif disuatu daerah operasi tidak hanya merawat lokomotif milik dipo tersebut,namun juga merawat lokomotif — milik ipo lain.Dipo lokomotif Purwokerto mempunyai subdipo yang terdapat ditiga daerah yaitu : a) SubDipo Cilacap (CP) Berada satu komplek dengan stasiun Cilacap 14 b) SubDipo Kroya (KYA) Dipo ini melayani perawatan rangkaian dan lokomotif Kereta api serayu. Namun sejak rute kerea api serayu diperpanjang sampai Stasiun Purwokerto dipo ini tidak lagi melayani perawatan kereta api,Dipo ini terletak di sebelah utara stasiun kroya ¢) SubDipo Kutoarjo (KTA) Dipo ini dikhususkan untuk menyimpan kereta-kereta api penumpang yang berangkat dari stasiun kutoarjo seperti 3 sawunggalih, kutojaya selatan,maupun kuto jaya utara.Dipo ini terletak satu komplek dengan stasiun. DIPO INDUK PWT mempunyai 32 Lokomotif yang masih beroperasi diantaranya CC 201 CC 203 ,CC 206 dengan perincian sebagai berikut : a) CC 201 = 15 unit b) CC 203 = 5 unit ©) CC 206 = 12 unit 15 Gambar 2.4 Lay ou Dipo Lokomotf Purtenens Sumber : Dipo Lokomotif Purwokerto C. Struktur Organisasi di DIPO Lokomotif Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan pencapaian tujuan awalnya, PT. KERETA API harus menjaga kualitas pelayanan dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa kereta api yang akhimya akan mendukung Pengembangan 16 sector lain. Untuk tugas tersebut, diperlukan — adanya Pembagian tugas dan koordinasi antar karyawan. Maka dalam pengoperasian Kereta api tersebut, terdapat satu kesatuan yang saling mempengaruhi antara tugas yang satu dengan tugas yang lainnya. Pembagian tugas tersebut terpapar dalam struktur organisasi yang terbagi dalam 4 tingkat, yaitu 1) Struktur Tingkat Pusat 16 2) Struktur Tingkat Wilayah Usaha (WILU) 9) Struktur Tingkat Daerah Operasi (DAOP) 4) Struktur Tingkat Unit Perbaikan Teknik (UPT) Dipo Loko Pada laporan ini, hanya akan dituliskan Struktur Organisasi Tingkat Unit Perbaikan Teknik (UPT), karena pada organisasi inilah yang berhubungan langsung dengan penanganan Lokomotif-lokomotif. Berikut ini Bagan Struktur UPT Dipo Loko : KUPT spv.ADMH tS KR.LOSS | | SPV.FAS KR.KORR| | KR.Fas | 1 Pengawas Pengawas Pengawas|-4Pengawas| Loe Pelaksana Pelaksana|tPelaksana Gambar 2.5 Struktur Organisasi Dipo Lokomotif Purwokerto Sumber : Dipo Lokomotif Purwokerto ‘Adapun tugas dan wewenang masing-masing, yaitu : 1. Kepala Unit Pengawas Traksi (KUPT) Mempunyai beberapa tugas, antara lain : a. Pemeliharaan, mulai dari Delay Check sampai dengan pemeliharaan tahunan. b. Mengatur kelancaran petugas pegawai operasional masinis/asisten masinis 7 2. Kepala Ruas Los (KR Los) Mempunyai tugas, yaitu melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan yang pembagian tugas kepada Pegawai Los yang disesuaikan dengan Work Order, serta membawahi : a) Pengawas bengkel, yang mempunyai tugas bertanggung jawab atas Pengerjaan mekanik-mekanik, seperti las, bubut, dan sebagainya. ») Pengawas lokomotif, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perawatan lokomotif. c) Pengawas DE, yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perawatan Loko DE. 4d) Pengawas KRD, yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pemeriksaan maupun perawatan Kereta Rel Diesel. ©) Pengawas Laboratorium, yang bertanggung jawab atas pekerjaan - pekerjaan yang membutuhkan tes laboratorium. seperti uji kekentalan minyak pelumas dan lain sebagainya. 3. Kepala Ruas Luar (KR Luar) Bertugas dalam penyiapan operasi lokomotif baik dari segi teknis. ijin bagi masinis untuk jalan, dan hal-hal yang berkenaan dengan operasi lokomotif. KR Luar ini juga membawahi beberapa bagian, antara lain : a) Pengawas DC, yang bertugas memeriksa dan memelihara lokomotif yang telah selesai dinas untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan-kerusakan. 18 a b) Pengawas KA (Kereta Api), yang bertugas mengawasi petugas operasional, masinis / asisten masinis untuk menyesuaikan dinasnya. c) Pengawas Peristiwa Luar Biasa Hebat (PLH), yang bertugas mengawasi peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan kerusakan berat pada lokomotif dan kereta, misalnya tabrakan antar kereta sehingga body melengkung. 4) Pengawas Order, yang bertugas membuat dinasannya masinis dan asistennya untuk melaksanakan dinas KA dan/atau Langsir. €) Pengawas Emplasemen, yang bertugas melakukan K3 dan keamanan Dipo. 4, Kepala Ruas Administrasi (KR Adm.) Mempunyai tugas dalam melaksanakan administrasi_keuangan, administrasi umum, dan kepegawaian. KR administrasi membawabi : a) Pengawas Keuangan, yang bertugas mengawasi dan melaksanakan ran, melaksanakan pengendalian administrasi penyusunan rencana angg keuangan, akuntansi, dan pengesahannya. b) Pengawas Kepegawaian. yang mempunyai tugas melaksanakan mutasi, tata usaha personalia, dan pendidikan. ¢) Pengawas Administrasi Umum, yang bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor, mess, dan sebagainya. 5. Kepala Ruas Koordinasi (KR KOR) Bertugas melaksanakan perencanaan pemeliharaan dan administrasi teknik.Bagian ini membawabi : 19 a) Pengawas Rencana Pemeliharaan, yang bertugas membuat jadwal rencana pemeliharaan, melaksanakan pengolahan data lokomotif tentang hal-hal yang dilaporkan masinis setelah selesai dinas KA, dan membuat data tentang riwayat lokomotif. b) Pengawas Suku Cadang, BBM, dan Bahan Pelumas, yang bertugas melaksanakan dan mengawasi penggunaan suku cadang, BBM, dan Bahan Pelumas, serta membuat laporan teknik tentang pemakaian suku cadang, BBM, dan Bahan Pelumas. D. Penggajian dan Insentif Dalam hal penggajian dan Insentif PT Kereta Api Indonesia mengacu pada undang-undang no 13 tahun 2013 yang berlaku dan peraturan daerah yang ada. Ada beberapa unsure gaji dan insentif yang dikeluarkan oleh PT Kereta Api Indonesia yaitu : 1. Gaji Pokok Pemberian gaji pokok yang ada pada PT Kereta Api Indonesia mengacu pada system penggajian PNS dan gaji yang diterima oleh setiap Karyawan tergantung dari golongan karyawan_tersebut golongan karyawan ditentukan berdasarkan tingkat_pendidikan . terakhir yang ditempuh oleh karyawan pada awal kali masuk sebagai karyawan PT Kereta Api Indonesia sebagai contoh untuk tingkat SLTA sederajat golonganya adalah 2A,Untuk lulusan D3 adalah 2C,sedangkan untuk lulusan S1 adalah 3A.Kenaikan golongan akan terja dalam jangka waktu 4 tahun sekali. 20

Anda mungkin juga menyukai