Disusun oleh
Menurut Pasal 1313 KUHPerdata, perjanjian adalah “suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikat dirinya terhadap satu orang ataulebih”. Sedangkan menurut
Subekti, perjanjian adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau lebih, berdasarkan
mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu dari pihak lain, dan pihak yang lain tersebut
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. (Subekti, 1987:1).
Perikatan adalah hubungan hukum khususnya dalam lapangan harta kekayaan antara
dua pihak dimana pihak yang satu berhak atas sesuatu dan pihak yang lain berkewajiban
memenuhinya. Perikatan diatur mulai pasal 1233-1864 BW. Pengertian perikatan adalah suatu
hubungan hukum antara sejumlah subjek-subjek hukum; sehubungan dengan itu, seorang atau
beberapa orang daripadanya mengikatkan dirinya untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu terhadap pihak lain. (Zaeni Asyhadie, 2008:22).
Perjanjian merupakan salah satu sumber Perikatan dapat lahir dari perjanjian dan
lahirnya perikatan UU
Pasal 1320 KUHPeradata menentukan adanya 4 (empat ) syarat sahnya suatu perjanjian, yakni
:
A. Syarat Subjektif, artinya syarat tersebut berkenaan dengan para pelaku kontrak (pihak
yang melakukan perjanjian).
a. Adanya kesepakatan kehendak dari para pihak (Consensus, Agreement).
Dengan syarat kesepakatan kehendak dimaksudkan agar suatu kontrak dianggap
sah oleh hukum, para pihak yang terlibat dalam perjanjian harus sepakat atau setuju
mengenai hal-hal pokok dari perjanjian tersebut. Hal tersebut sejalan dengan Pasal
1321 KUH Perdata yang menentukan bahwa kata sepakat tidak sah apabila
diberikan karena kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan atau penipuan.
b. Wenang/Kecakapan berbuat menurut hukum (Capacity).
Pihak yang melakukan kontrak haruslah orang yang di mata hukum memiliki
wewenang untuk membuat perjanjian/kontrak. Sebagaimana pada pasal 1330
KUH Perdata menentukan bahwa setiap orang adalah cakap untuk membuat
perikatan, kecuali undang-undang menentukan bahwa ia tidak cakap.
B. Syarat Objektif, maksudnya adalah syarat tersebut berkenaan dengan perihal/isi
perjanjian.
a. Objek / Deskripsi Khusus
Istilah dari suatu masalah tertentu berarti bahwa suatu perjanjian / kontrak harus
berkaitan dengan suatu masalah tertentu, jelas dan dibenarkan oleh hukum. Aturan
tersebut ditemukan dalam Pasal 1332 dan Pasal 1333 KUH Perdata.
b. Penyebab yang diperbolehkan / halal / legal
Kontrak harus dibuat dengan tujuan / alasan yang sesuai dengan hukum yang
berlaku. Jadi tidak ada kontrak yang dapat dibuat untuk melakukan hal-hal yang
melanggar hukum. Hal ini sejalan dengan Pasal 1337 KUH Perdata dan Pasal 1335
KUH Perdata yang mengatur bahwa kesepakatan yang dibuat tanpa sebab atau
dibuat karena alasan yang salah atau dilarang tidak memiliki kekuatan hukum atau
agar kontrak dianggap sah oleh hukum, harus memenuhi persyaratan hukum
tertentu seperti persyaratan hukum umum dan persyaratan hukum khusus.
Persyaratan Hukum Umum Persyaratan hukum khusus
Kontrak tersebut harus dilakukan dengan Ketentuan tertulis untuk kontrak tertentu
itikad baik
Kontrak tidak boleh bertentangan dengan Persyaratan akta notaris untuk kontrak tertentu
norma
Kontrak harus dibuat berdasarkan prestasi Ketentuan tindakan kantor tertentu (selain
notaris) untuk kontrak tertentu
Kontrak tersebut tidak boleh melanggar Persyaratan izin dari pejabat berwenang untuk
kepentingan umum kontrak tertentu
Bisnis.com. 2013. “Kasus Hyundai Motor : Korindo Heavy Industri Ajukan Bukti Pelanggaran”.
https://m.bisnis.com/kabar24/read/20130106/186/121673/kasus-hyundai-motor-
korindoheavy-industri-ajukan-bukti-pelanggaran. Diakses pada tanggal 12 September 2020.
Chrystofer, dkk,. 2017. Kajian Hukum Perjanjian Kerjasama CV. Saudagar Kopi dan Pemilik
Tempat Usaha Perorangan (Studi Kasus : Mal Ambasador, Jakarta). Diponegoro Law Journal.
Vol.6, No.2.
Pratama, Sandhy Cahya. 2016. “Perjanjian Kerjasama Antara Pengusaha Besi Dengan Investor
(Studi Kasus Tentang Sengketa Pada Perusahaan Dhemes Di Sukoharjo)”. Naskah Publikasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmah, Nidaur. “Syarat Sah Perjanjian/Kontrak (Syarat Sah Umum dan Khusus)”.
https://www.pengadaanbarang.co.id/2019/08/syarat-sah-perjanjian-kontrak.html?m=1.