Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Zat Aditif
1. Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan
Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan
hidupnya. Makanan tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat
dan lemak), bahan untuk pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel
yang rusak (protein), serta sumber zat untuk penunjang dan pengatur proses
dalam tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan zat yang ada di dalam
makanan dapat mempengaruhi kesehatan kita. Oleh karena itu, pilihlah makanan
yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
Pernahkah kalian menganalisis kandungan zat yang terdapat di dalam
makanan? Apakah kalian mengetahui mana yang disebut bahan utama dan mana
yang disebut bahan tambahan? Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja
ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk maksud
memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya
kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk. Dari pengertian
tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif makanan.
a. Untuk memperbaiki kualitas/gizi makanan
b. Tampilan makanan menjadi lebih baik
c. Meningkatkan cita rasa makanan
d. Makanan menjadi lebih tahan lama
2. Macam-Macam Zat Aditif Makanan
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi zat pewarna, pemanis,
pengawet, penyedap rasa, dan pemberi aroma. Sebenarnya pengelompokkan
macam-macam zat aditif ini tidak baku harus dikategorikan menjadi 5 kelompok,
ada beberapa senyawa yang tidak bisa dimasukkan ke dalam lima kelompok
tersebut seperti golongan antioksidan (BHA, BHT, asam askorbat, tokoferol, dan
lesitin), pengemulsi, penstabil dan sebagainya.
a. Zat Pewarna
Apakah anda pernah membeli kue ulang tahun? Bagaimana dengan
tampilan kue tersebut? Sebutkan warna-warna yang ada dalam kue yang anda
beli? Apakah fungsi penambahan pada kue tersebut? Menurut anda, apakah
zat pewarna dalam kue tersebut aman dikonsumsi? Tahukah anda bahwa
tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan terlihat
segar dan lebih menarik sehingga orang yang melihatnya akan tertarik untuk
memakannya. Bila ditinjau dari asalnya, zat pewarna makanan tersebut
digolongkan menjadi zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik.
1) Pewarna alami
Zat Pewarna alami merupakan zat pewarna yang diperoleh dari
ekstrak bahan alam. Berikut contoh bahan alam dan warna yang
dihasilkannya. Coba prediksi warna apa yang dihasilkan dari bahan alam
tersebut.
Tabel 1.1 Bahan Alam dengan Warna yang Dihasilkan
No Bahan Alam Warna yang dihasilkan
1 Daun Pandan atau Daun Suji
2 Kunyit
3 Bit atau Daun Jati
4 Buah Coklat atau Gula Merah
5 Wortel
6 Bunga Telang
Macam warna dari zat pewarna alami jumlahnya terbatas, oleh
karena itu orang berusaha untuk membuat zat pewarna makanan dari
bahan-bahan kimia. Zat pewarna alami ini lebih aman digunakan bila
dibandingkan dengan pewarna sintetik. Pengginaan pewarna alami relatif
terbatas, karena adanya beberapa kekurangan antara lain:
a) Sering terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan,
misalnya kunyit.
b) Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku
relatif banyak.
c) Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat
keasaman/pH tertentu).
d) Keseragaman warna kurang baik.
2) Pewarna pewarna sintetik
Zat pewarna sintetik dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan
dari zat pewarna sintetik dibandingkan dengan zat pewarna alami adalah
tersedianya warna pilihan yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih
tahan lama. Apakah semua zat warna yang dijual di pasaran boleh
dipergunakan sebagai zat pewarna makanan? Apa efek dari penggunaan
zat pewarna yang bukan untuk makanan atau minumam?
Untuk memudahkan konsumen, pemerintah mengeluarkan
peraturan untuk mengelompokkan zat warna. Salah satu kelompok zat
warna selalu mendapat simbol FD&C di depan nomor indeks yang
menunjukkan jenis dan macam warnanya. Apakah kalian tahu mengapa
zat pewarna makanan/minuman diberi simbol F, D, atau C? F merupakan
singkatan dari Food, D merupakan singkatan dari Drugs, dan C
merupakan singkatan dari Cosmetics.
Rhodamin B (merah) dan Methanil yellow (kuning) merupakan
contoh pewarna yang penggunaannya dilarang oleh pemerintah. Harga
pewarna tekstil ini memang jauh lebih murah daripada harga pewarna
makanan sintetik yang diizinkan. Oleh karena itu, banyak sekali orang-
orang yang menyalahgunakan dan tidak bertanggung jawab mengganti
pewarna makanan dengan pewarna tekstil. Bahan pewarna tersebut dapat
memicu terjadinya kanker
Berikut ini daftar zat pewarna, baik yang alami maupun yang
sintetik yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia yang digunakan
sebagai zat pewarna makanan.
b. Zat Pemanis
Zat pemanis adalah zat kimia yang ditambahkan pada makanan atau
minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis. Zat pemanis yang
sering digunakan pada bahan makanan, yaitu:
1) Pemanis alami
Zat pemanis alami diperoleh dari tumbuhan, misalnya glukosa
dalam buah-buahan, fruktosa dalam madu, sukrosa dalam batang tebu.
Apa fungsi zat-zat tersebut bagi tubuh manusia? Mengapa zat-zat
tersebut dapat menghasilkan energi? Apa dampaknya apabila kita makan
makanan yang manis dalam jumlah yang berlebihan? Penggunaan
pemanis alami aman bagi kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes
(kencing manis) dan obesitas (kegemukan) tidak dianjurkan
menggunakan gula alami karena dapat meningkatkan kadar gula dan
menambah berat badan. Berikut adalah gambar beberapa struktur
senyawa yang termasuk zat pemanis.
2) Pemanis sintetik
Zat pemanis sintetik adalah zat pemanis yang sengaja dibuat
yang tidak dapat menghasilkan energi jika zat tersebut masuk ke dalam
tubuh manusia. Mengapa hal ini terjadi? Karakteristik zat pemanis
sintetik yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh manusia dimanfaatkan
oleh para penderita kencing manis (diabetes melitus) sebagai pengganti
pemanis buatan. Pemanis buatan mempunyai nilai kalori yang rendah
atau tidak mengandung kalori sama sekali. Pemanis ini digunakan pada
berbagai produk makanan dan juga dalam diet penderita diabetes.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa jenis pemanis sintetik
No Pemanis Deskripsi
Sintetik
1 Sakarin Tingkat kemanisannya kira-kira 300-500 kali
lebih manis dibandingkan gula tebu. Penambahan
rasa sakit yang berlebihan menyebabkan
timbulnya rasa pahit.
2 Siklamat Tingkat kemanisannya kira-kira 30 kali lebih
manis dibandingkan gula. Penggunaannya sudah
dilarang sejak tahun 1970 di Amerika karena
menyebabkan kanker pada hewan percobaan.
3 Sukralosa Tingkat kemanisannya kurang lebih 600 kali gula
tebu. Sejauh ini sukralosa masih dinyatakan
aman. Salah satu keunggulan sukralosa adalah
tahan panas sehingga tingkat kemanisannya yang
diperoleh tidak menurun.
4 Aspartam Tingkat kemanisannya kira-kira 160-200 kali
lebih manis dibandingkan gula tebu. Aspartam
disebut gula tebu. Aspartam merupakan pemanis
sintetis yang dinilai lebih aman.
5 Asesulfam K Tingkat kemanisannya 200 kali lebih manis
dibandingkan gula tebu. Asesulfam K dapat
meningkatkan derajat kemanisan makanan bila
dicampur dengan pemanis lainnya
6 Sorbitol Tingkat kemanisannya 0,6 kali lebih manis
dibandingkan gula tebu. Sorbitol aman digunakan
bagi gigi sehingga sering digunakan sebagai
bahan pasta gigi. Konsumsi sorbitol yang
berlebih dapat menyebabkan diare.