Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2442-3041

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika


Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016
© STKIP PGRI Banjarmasin

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR


MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN
AJARAN 2015/2016

Indah Budiarti, Abdul Jabar


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Banjarmasin
timpils@yahoo.com, abdul.jabar.bjm@gmail.com

Abstrak: Gaya belajar siswa merupakan salah satu unsur yang penting yang harus diperhatikan
dalam proses belajar untuk mewujudkan tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan. Bobbi
DePorter dan Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning mengatakan bahwa gaya belajar
merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antar
pribadi, dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah
informasi sehingga akan mempengaruhi prestasi yang dicapai (DePotter, 1999:110). Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan gaya belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian korelasional dan expost facto dengan pendekatan kuantitatif.Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data
menggunakan SPSS. Hasil Penelitian yaitu Tidak Terdapat pengaruh signifikan gaya belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016.

Kata kunci: gaya belajar, expost facto, hasil belajar

Gaya belajar siswa merupakan mempengaruhi prestasi yang dicapai


salah satu unsur yang penting yang harus (DePotter, 1999:110).
diperhatikan dalam proses belajar untuk Menurut wawancara dengan salah
mewujudkan tujuan pembelajaran satu guru matematika kelas VIII SMPN 2
matematika yang diharapkan. Bobbi Banjarmasin pada bulan maret 2015,
DePorter dan Mike Hernacki dalam sebagian besar siswa dalam menyelesaikan
bukunya Quantum Learning mengatakan permasalahan matematika mengikuti cara
bahwa gaya belajar merupakan kunci untuk seperti apa yang dicontohkan oleh guru.
mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, Ketika permasalahan yang dihadapinya
sekolah, dan dalam situasi antar pribadi, agak berbeda penyajiannya mereka merasa
dengan begitu gaya belajar akan kesulitan untuk menyelesaikannya
mempengaruhi seseorang dalam menyerap sehingga kembali bertanya kepada guru
dan mengolah informasi sehingga akan bagaimana cara menyelesaikannya.
diperlukan kemampuan bergaya belajar

142
143 Indah Budiarti, Abdul Jabar

sehingga siswa dapat memilih dan 3) Kesesuaian gaya mengajar dengan


menerapkan cara/metode yang tepat guna gaya belajar mempertinggi
menyelesaikan permasalahan yang efektivitas belajar.
dihadapinya dengan benar. Dari pengertian-pengertian di atas,
Dari penjelasan di atas, peneliti disimpulkan bahwa gaya belajar adalah
ingin mengetahui apakah ada pengaruh cara yang cenderung dipilih siswa untuk
antara gaya belajar terhadap hasil belajar bereaksi dan menggunakan perangsang-
matematika siswa kelas VIII SMPN 2 perangsang dalam menyerap dan kemudian
Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016. mengatur serta mengolah informasi pada
Adapun rumusan masalah pada proses belajar.
penelitian ini yaitu adakah pengaruh
signifikan gaya belajar terhadap hasil
Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
belajar matematika siswa kelas VIII SMPN
Kinestetik)
2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016? Banyak ahli yang menggunakan
Tujuan penelitian ini untuk istilah berbeda-beda dalam memahami
mengetahui adakah pengaruh signifikan gaya belajar ini. Tetapi secara umum,
gaya belajar terhadap hasil belajar menurut Bobby DePotter terdapat dua
matematika siswa kelas VIII SMPN 2 benang merah yang disepakati tentang
Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016? gaya belajar ini. Pertama adalah cara
Manfaat yang diharapkan dari seseorang menyerap informasi dengan
penelitian ini adalah secara teoritis dapat mudah, yang disebut sebagai modalitas,
memberikan sumbangan kepada dan kedua adalah cara orang mengolah dan
pembelajaran matematika utamanya dalam mengatur informasi tersebut. Modalitas
mengetahui adakah pengaruh signifikan belajar adalah cara kita menyerap
gaya belajar terhadap hasil belajar informasi melalui indera yang kita miliki.
matematika. Masing-masing orang mempunyai
kecenderungan berbeda-beda dalam
1. Gaya Belajar menyerap informasi. Terdapat tiga
modalitas belajar ini, yaitu apa yang sering
Menurut Bobbi DePorter dan Mike
disingkat dengan VAK: Visual, Auditory,
Hernacki gaya belajar merupakan suatu
Kinestethic.
kombinasi dari bagaimana seseorang
Dari beberapa uraian diatas dapat
menyerap, dan kemudian mengatur serta
pula dijelaskan secara lebih ringan tentang
mengolah informasi (DePotter, 1999:111).
gaya belajar seseorang, dimana orang
Menurut Nasution gaya belajar atau
bergaya belajar visual akan sangat mudah
“learning style” siswa yaitu cara siswa
melihat atau membayangkan apa yang
bereaksi dan menggunakan perangsang-
dibicarakan. Mereka sering melihat
perangsang yang diterimanya dalam proses
gambar yang berhubungan dengan kata
belajar (Nasution, 2008:93). Para peneliti
atau perasaan dan mereka akan mengerti
menemukan adanya berbagai gaya belajar
suatu informasi bila mereka melihat
pada siswa yang dapat digolongkan
kejadian, melihat informasi itu tertulis atau
menurut kategori-kategori tertentu.
dalam bentuk gambar.
Mereka berkesimpulan, bahwa
Orang bergaya belajar auditori
1) Tiap murid belajar menurut cara mengekspresikan diri mereka melalui
sendiri yang kita sebut gaya belajar. suara, baik itu melalui komunikasi internal
Juga guru mempunyai gaya dengan diri sendiri ataupun eksternal
mengajar masing-masing. dengan orang lain. Bila hendak menuliskan
2) Kita dapat menemukan gaya sesuatu, orang ini akan mendengar suara
belajar itu dengan instrumen dari apa yang akan dia tulis. Bila ia harus
tertentu. bertemu dan akan berbicara dengan

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016
Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin Tahun
Ajaran 2015/2016 144

seseorang yang baru ia kenal, ia akan Jadi Hasil belajar siswa adalah hasil yang
melakukan latihan mental mengenai apa diperoleh siswa setelah melakukan suatu
saja yang akan ia katakan dan bagaimana proses belajar matematika selama kurun
cara mengatakannya. waktu tertentu dimana hasil belajar
Orang bergaya belajar kinestetik tersebut bisa diukur melalui suatu tes.
sangat peka terhadap perasaan atau emosi Hasil belajar juga dapat dikatakan
dan pada sensasi sentuhan dan gerakan. sebagai kemampuan yang dimiliki siswa
Bila diminta untuk menuliskan suatu kata, setelah ia menerima pengalaman
orang ini akan merasakan dulu kata belajarnya. Hasil belajar mempunyai
tersebut baru setelah itu menuliskannya. peranan penting dalam proses
Orang bergaya belajar kinestetik akan pembelajaran. Proses penilaian terhadap
belajar maksimal dalam suatu kondisi hasil belajar dapat memberikan informasi
dimana banyak keterlibatan fisik dan kepada guru tentang kemajuan siswa dalam
gerakan (Gunawan, 2003: 149). upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya
Dalam penelitian ini gaya belajar melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari
yang dimaksudkan adalah kecendrungan informasi tersebut guru dapat menyusun
masing masing individu untuk dan membina kegiatan-kegiatan siswa
menggunakan perangsang atau alat indra lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
tertentu untuk menyerap informasi dalam maupun individu.
belajar, dimana disini dikhususkan pada Hasil belajar dibagi menjadi tiga
indra penglihatan (visual), indra macam hasil belajar yaitu: (a).
pendengaran (auditorial), dan tindakan Keterampilan dan kebiasaan; (b).
atau gerak dalam gaya belajar disebut juga Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan
sebagai kinestetik. cita-cita, yang masing-masing golongan
dapat diisi dengan bahan yang ada pada
kurikulum sekolah (Sudjana, 2004:22).
2. Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang
Belajar merupakan suatu proses mempengaruhi hasil belajar yaitu:
perubahan tingkah laku. Sebuah proses
maka sudah barang tentu harus ada yang a. Faktor Internal (dari dalam
diproses dan akhir dari proses. Akhir dari individu yang belajar).
proses inilah yang disebut dengan hasil Faktor yang mempengaruhi
belajar. Hasil belajar ini terdiri dari kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada
perubahan tingkah laku tersebut. faktor dari dalam individu yang belajar.
Hal ini sejalan dengan pendapat Adapun faktor yang mempengaruhi
Nasution tentang hasil belajar yaitu: kegiatan tersebut adalah faktor psikologis,
“Suatu perubahan yang antara lain yaitu: motivasi, perhatian,
terjadi pada individu yang belajar pengamatan, tanggapan dan lain
bukan saja perubahan mengenai sebagainya.
pengetahuan tetapi juga dalam
bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, b. Faktor Eksternal (dari luar individu
pengertian, penguasaan dan yang belajar).
penghargaan dalam diri pribadi
Pencapaian tujuan belajar perlu
individu yang belajar” (Nasution,
1982:25).
diciptakan adanya sistem lingkungan
Sedangkan Arikunto belajar yang kondusif. Hal ini akan
mendefenisikan bahwa hasil belajar itu berkaitan dengan faktor dari luar siswa.
merupakan hasil akhir setelah mengalami Adapun faktor yang mempengaruhi adalah
proses belajar, dimana tingkah laku itu mendapatkan pengetahuan, penanaman
tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat konsep dan keterampilan, dan
diamati atau diukur (Arikunto, 1992:133). pembentukan sikap.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016
145 Indah Budiarti, Abdul Jabar

Hasil belajar yang diperoleh siswa Sampel adalah bagian dari populasi
adalah sebagai akibat dari proses belajar untuk dijadikan sebagai contoh dengan
yang dilakukan oleh siswa, harus semakin harapan contoh yang diambil dari populasi
tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. tersebut dapat mewakili atau representatif
Proses belajar merupakan penunjang hasil terhadap populasinya. Mengingat jumlah
belajar yang dicapai siswa (Sudjana, populasi yang sangat besar dan terbatasnya
1989:111). kemampuan peneliti maka penelitian ini
hanya dilakukan terhadap sampel yang
mewakili populasi.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah
dan kajian teori yang telah dikemukakan, 3. Sumber Data
maka diajukan hipotesis yaitu : Sumber data dalam penelitian ini
Terdapat pengaruh signifikan gaya adalah:
belajar terhadap hasil belajar matematika a. Data primer bersumber dari kelas VIII
SISWA kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin SMPN 2 Banjarmasin yang menjadi
tahun ajaran 2015/2016. sampel pada penelitian ini.
b. Data sekunder bersumber dari Kantor
Metode Penelitian Tata Usaha dan Guru bidang studi
matematika SMPN 2 Banjarmasin.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis 4. Teknik Pengumpulan Data
penelitian korelasional dan expost facto
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian Teknik pengumpulan data yang
korelasional merupakan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
dimaksudkan untuk mengetahui ada a. Metode Kuesioner
tidaknya hubungan antara dua atau
Metode ini merupakan cara
beberapa variabel (Arikunto, 2000:326).
pengumpulan data dalam bentuk sejumlah
Di katakan expost facto karena di dalam
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
penelitian ini tidak dibuat perlakuan pada
digunakan untuk memperoleh informasi
objek penelitian melainkan hanya
dari responden dalam arti laporan
mengungkapkan fakta pada diri responden.
kepribadiannya atau dalam hal-hal yang
Pendekatan yang digunakan dalam
diketahuinya (Arikunto, 2000:134).
penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, artinya semua informasi atau b. Metode Tes
data penelitian diwujudkan dalam bentuk Tes digunakan untuk mengetahui
angka yang dianalisis dengan statistik dan hasil belajar siswa selama kurun waktu
hasilnya dideskripsikan. tertentu.

2. Populasi dan Sampel Penelitian 5. Instrumen Penelitian


a. Populasi
Instrumen penelitian atau
Populasi dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data adalah alat
adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 bantu yang dipilih dan digunakan oleh
Banjarmasin tahun ajaran 2014/2015 yang peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
terdiri dari 6 kelas. data agar kegiatan tersebut menjadi
b. Sampel Penelitian sistematis dan dipermudah olehnya
(Arikunto, 200:158). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016
Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin Tahun
Ajaran 2015/2016 146

angket. Angket yang digunakan adalah signifikan antara gaya belajar terhadap
jenis angket tertutup yaitu, suatu angket hasil belajar.
yang pertanyaan/pernyataan dan alternatif
jawabannya telah ditentukan sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang
diinginkan.
a. Angket Gaya belajar
Aspek-aspek yang diukur meliputi
gaya belajar visual, auditorial dan
kinestetik. Angket gaya belajar terdiri atas
beberapa pernyataan. Butir angket
dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu
pernyataan yang bersifat positif dan Dilihat dari R atau nilai koefisien
pernyataan yang bersifat negatif. korelasi yaitu 0,106 dan R square atau
b. Tes hasil belajar koefisien determinasi 0,011 sehingga dapat
ditafsirkan bahwa gaya belajar memiliki
Dalam hal ini dilakukan tes hasil
kontribusi pengaruh yang sangat kecil
belajar pada kelas VIII SMPN 2
yaitu 1,1 % saja.lainnya dipengaruhi oleh
Banjarmasin semester ganjil.
faktor2 lain

6. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dianalisis
dengan bantuan software SPSS

Hasil dan Pembahasan Hipotesis penelitian


Ho :Tidak terjadi hubungan linear antara
Correlations gaya belajar terhadap hasil belajar
hasil gaya H1: terjadi hubungan linear antara gaya
belajar belajar belajar terhadap hasil belajar.
hasil belajar Pearson 1 -,106 Ketentuan Jika sig<0,05 maka Ho ditolak
Correlation Jika sig>0,05 maka Ho di terima
Sig. (2-tailed) ,143 Diliat dari tabel anova didapat
N 192 192 bahwa sig 0,143>0,05 maka Ho diterima
gaya belajar Pearson -,106 1
Correlation
berarti Tidak terjadi hubungan linear antara
Sig. (2-tailed) ,143
gaya belajar terhadap hasil belajar.
N 192 192

Menentukan Hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan secara signifikan
antara gaya belajar dengan hasil belajar
Uji Koefisien
Ha: Ada hubungan secara signifikan antara
Hipotesis penelitian : Ho: Koefisien gaya
gaya belajar dengan hasil belajar
belajar tidak signifikan
Ketentuan Jika sig<0,05 maka Ho ditolak
H1 : Koefisien gaya belajar signifikan
Jika sig>0,05 maka Ho di terima
Ketentuan Jika sig<0,05 maka Ho ditolak
Diliat dari tabel korelasi dapat
Jika sig>0,05 maka Ho di terima
diketahui bahwa sig 0,143>0,05 maka Ho
diterima berarti Tidak terjadi hubungan

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016
147 Indah Budiarti, Abdul Jabar

Dilihat dari signifikansi Purwanto M, Ngalim. 2003. Psikologi


0,143>0,05 maka Ho di terima berarti Pendidikan.Bandung: PT Remaja
koefisien gaya belajar tidak signifikan Rosdakarya.

Semiawan, Conny. 1997. Perspektif


Kesimpulan Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana
Tidak Terdapat pengaruh Indonesia.
signifikan gaya belajar terhadap hasil
belajar matematika SISWA kelas VIII Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT
2015/2016. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2003. Metode Statistika.


Daftar Pustaka Bandung: Tarsito.
Abdussalam Al-khalili. 2005. Amal, Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil
Pengembangan kreatifitas anak, (Hj Proses Belajar Mengajar.Bandung:
Umma Farida, terjemahan). Jakarta: Rosda Karya.
Pustaka Al-Kautsar.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Rosda Karya.
Aksara.
Sudijono, Anas .2008. Pengantar Statistik
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Persada.
Arikunto, Suharsimi . 2006. Prosedur Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Penelitian Suatu Pendekatan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Bandung: CV Alfa Beta.
Chandra, Julius. 1994. Kreatifitas, Tim Penulis Departemen Pendidikan
Bagaimana menanam, Membangun Nasional. 2003. Standar Kompetensi
dan Mengembangkannya Mata Pelajaran Matematika Sekolah
Yogyakarta:Kanisius. Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta: Pusat
DePotter, Bobbi , Mike Hernacki. 1999. Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Usman, Husaini. 2009. Pengantar
Hurlock, Elizabeth B. 2002. Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Perkembangan Anak Jilid 2
(Meitasari Tjandrasa.
Terjemahan).Jakarta: Erlangga.

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan


dalam Proses Belajar Mengajar.
Cetakan ke-11 Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. 1982. Didaktik Azas-Azas


Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai