Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH
NURUL AZIZAH
(19075182)
Pada dasarnya penelitian kuantitatif dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data
yang nantinya akan dipergunakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu dalam
penelitian yang dilakukan harus berangkat dari masalah. Kebanyakan peneliti bahkan
berpendapat bahwa menentukan masalah adalah langkah paling pelik dari seluruh proses
penelitian.
Dari berbagai literatur ilmiah dapat ditemukan adanya masalah yang perlu diselidiki atau
adanya pendapat yang perlu diuji kebenarannya. Topik dan masalah dalam penelitian
kuantitatif sering dibedakan satu sama lainnya. Topik dipandang sebagai kerangka besar
masalah sedangkan masalah adalah bagian-bagian dalam topik itu.
Dalam penelitiian kuantitatiif, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti
1) apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan,
2) apakah masalah tersebut dapat diteliti,
3) apakah terdapat kemampuan yang dimiliki peneliti untuk pemecahan masalah tersebut,
4) apakah masalah tersebut menarik untuk diteliti,
5) apakah masalah tersebut memberikan sesuatu yang baru,
6) apakah masalah tersebut terbatas sehinggaa jelas.
Beberapa sumber masalah dalam penelitian kuantitatif dapat dijadikan sebagai bahan
untuk memperoleh ide atau pertimbangan penentuan topik masalah penelitian di antaranya
adalah sebagai berikut:
judul penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga “masalah” yang dibawa peneliti
setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian
judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti. Dalam institusi
tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitas administrasi. Oleh karena itu,
institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan
karakteristik masalah kualitatif ini.
Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran.
Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan
membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan
hasil data secara kuantitatif.
Adapun tujuan lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam
sebuah populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain penelitian.
Membicarakan desain penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan
studi eksperimental.
Dikatakan penelitian studi deskriptif apabila peneliti hanya melakukan uji relasi antar
variabel hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen
apabila peneliti melakukan pengukuran antar variabel dilakukan sebelum dan sesudah
penelitian. Jadi, pengukuran sebelum dan sesudah ini tidak lain dilakukan untuk mengetahui
sebab akibat. Dapat pula digunakan untuk mengetahui fenomena apa saja yang dilakukan
penelitian.
Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi,
pengamatan pendahuluan, dan pernyataan orang-orang yang patut dipercaya.
Selain hal-hal di atas, sumber masalah dalam penelitian kuantitatif juga diperoleh peneliti
dari beberapa hal yaitu:
1. Bacaan/literatur
2. Pertemuan ilmiah
3. Laporan Hasil Penelitian
4. Pernyataan pemegang kekuasaan
5. Pengamatan
6. Pengalaman
Selain masalah, dalam penelitian kuantitatif sangat diperlukan adanya rumusan masalah.
Masalah berbeda dengan rumusan masalah. Kalau masalah merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan
yang dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Rumusan masalah:
Dari permasalahan di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran menggunnakan metode ceramah?
2. Bagaimana pengaruh metode timeline dalam konsep berfikir kronologis siswa?
3. Sejauh mana penggunaan metode timeline terhadap proses pembelajaran sejarah?