Anda di halaman 1dari 5

PENELITIAN PANGAN DAN GIZI

“Permasalah dan Pentingnya Penelitian kualitatif, kualitatif, dan


eksperimen”

DISUSUN OLEH

NURUL AZIZAH
(19075182)

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN


PRODI ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
PENELITIAN PANGAN DAN GIZI

 Masalah Pada Penelitian Kuantitatif

Pada dasarnya penelitian kuantitatif dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data
yang nantinya akan dipergunakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu dalam
penelitian yang dilakukan harus berangkat dari masalah. Kebanyakan peneliti bahkan
berpendapat bahwa menentukan masalah adalah langkah paling pelik dari seluruh proses
penelitian.
Dari berbagai literatur ilmiah dapat ditemukan adanya masalah yang perlu diselidiki atau
adanya pendapat yang perlu diuji kebenarannya. Topik dan masalah dalam penelitian
kuantitatif sering dibedakan satu sama lainnya. Topik dipandang sebagai kerangka besar
masalah sedangkan masalah adalah bagian-bagian dalam topik itu.

Dalam penelitiian kuantitatiif, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti
1) apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan,
2) apakah masalah tersebut dapat diteliti,
3) apakah terdapat kemampuan yang dimiliki peneliti untuk pemecahan masalah tersebut,
4) apakah masalah tersebut menarik untuk diteliti,
5) apakah masalah tersebut memberikan sesuatu yang baru,
6) apakah masalah tersebut terbatas sehinggaa jelas.

Beberapa sumber masalah dalam penelitian kuantitatif dapat dijadikan sebagai bahan
untuk memperoleh ide atau pertimbangan penentuan topik masalah penelitian di antaranya
adalah sebagai berikut:

1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.


2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
3. Ada Pengaduan

judul penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga “masalah” yang dibawa peneliti
setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “ganti” masalah. Dengan demikian
judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti. Dalam institusi
tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitas administrasi. Oleh karena itu,
institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan
karakteristik masalah kualitatif ini.

 Pentingnya penelitian kuantitatif


Untuk mengembangkan model matematis, dimana penelitian ini tidak sekedar
menggunakan teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, tetapi juga penting sekali
untuk membangun hipotesis yang memiliki keterhubungan dengan fenomena alam yang akan
diteliti.

Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran.
Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan
membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan
hasil data secara kuantitatif.

Adapun tujuan lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam
sebuah populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain penelitian.
Membicarakan desain penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan
studi eksperimental.

Dikatakan penelitian studi deskriptif apabila peneliti hanya melakukan uji relasi antar
variabel hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen
apabila peneliti melakukan pengukuran antar variabel dilakukan sebelum dan sesudah
penelitian. Jadi, pengukuran sebelum dan sesudah ini tidak lain dilakukan untuk mengetahui
sebab akibat. Dapat pula digunakan untuk mengetahui fenomena apa saja yang dilakukan
penelitian.

 Masalah pada penelitian kualitatif


Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah
memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan peneliti kualitatif yang lebih
baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah dipikirkan sebelumnya, dan
selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa
yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Kemungkinan masalah sebelum
dan sesudah ke lapangan.

Masalah penelitian kualitatif


Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Seperti telah dikemukakan bahwa,
masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi.
Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah
yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Dalam usulan penelitian,
sebaiknya masalah tersebut perlu ditunjukkan dengan data. Misalnya ada masalah tentang
kualitas SDM yang masih rendah, maka perlu ditunjukkan data kualitas SDM tersebut,
melalui Human Development Index misalnya. Masalah kemiskinan perlu ditunjukkan data
tentang jumlah penduduk yang miskin. Masalah korupsi perlu ditunjukkan jumlah koruptor,
dsb.

Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi,
pengamatan pendahuluan, dan pernyataan orang-orang yang patut dipercaya.
Selain hal-hal di atas, sumber masalah dalam penelitian kuantitatif juga diperoleh peneliti
dari beberapa hal yaitu:
1. Bacaan/literatur
2. Pertemuan ilmiah
3. Laporan Hasil Penelitian
4. Pernyataan pemegang kekuasaan
5. Pengamatan
6. Pengalaman
Selain masalah, dalam penelitian kuantitatif sangat diperlukan adanya rumusan masalah.
Masalah berbeda dengan rumusan masalah. Kalau masalah merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan
yang dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Rumusan masalah merupakan penuntun langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif.


Masalah yang diperoleh peneliti harus dirumuskan dengan jelas, sehingga peneliti
mengetahui secara tepat variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat ukur yang
sesuai untuk memecahkan masalah penelitian.

Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah dapat diklasifikasikan ke


bentuk masalah deskriptif, komparatif dan assosiatif. Agar rumusan masalah memenuhi
syarat-syarat penelitian karya ilmiah, maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam perumusan masalah, di antaranya adalah:

1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna.


2. Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat tanya.
3. Rumusan masalah harus jelas dan konkrit
4. Rumusan masalah harus dirumuskan secara operasional
5. Rumusan masalah hendaknya dapat memberikan petunjuk tentang memungkinkannya
pengumpulan data di lapangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam masalah penelitian tersebut.
6. Rumusan masalah harus dibatasi.

 Pentingnya penelitian kualitatif


Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif
mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian
kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan
gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam.
Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali dirinya dengan
pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya. Menjelaskan sebuah
masalah serta menguraikan solusinya secara mendalam dan sistematis. Metode tepat dalam
menguraikan masalah-masalah/ilmu-ilmu sosial politik. Memberi ruang bebas pada peneliti
untuk terus mencari tahu/investigasi tentang kasus tertentu.

 Masalah penelitian eksperimen


Dalam mengidentifikasi masalah pada penelitian eksperimen dalam pembelajaran sejarah
dapat dilakukan melalui kegiatan observasi dalam proses pembelajaran. Masalah penelitian
eksperimen dilatarbelakangi oleh pendidik atau peneliti yang ingin melihat tentang proses
pembelajaran apakah berjalan secara efektif atau tidak. Dalam penelitian eksperimen terdapat
kelas kelas yang mendapatkan perlakuan (treatment) dan kelas kontrol.
Dalam melakukan perumusan masalah terdapat beberapa cara diantaranya:

1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.


2. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat.
3. Berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4. Rumusan masalah merupakan dasar membuat hipotesis.
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Contoh rumusan masalah yang akan diteliti:


Dalam pembelajaran sejarah sangat berkaitan erat dengan yang namanya rentetan
peristiwa, angka tahun dan hal-hal yang bersifat kronologis. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dikelas yang biasanya dominan menggunakan metode ceramah dalam
setiap penyampaian materi tanpa melihat bagaimana karakteristik dari materi yang
disampaikan apakah membutuhkan metode lain atau ceramah.
Proses pembelajaran seperti yang telah dijelaskan diatas, menyebabkan siswa kurang
dapat menangkap materi dengan baik yang akhirnya cara berfikir siswa kurang baik dan
bahkan cenderung tidak kronologis.

Rumusan masalah:
Dari permasalahan di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran menggunnakan metode ceramah?
2. Bagaimana pengaruh metode timeline dalam konsep berfikir kronologis siswa?
3. Sejauh mana penggunaan metode timeline terhadap proses pembelajaran sejarah?

 Pentingnya penelitian eksperimen


Tujuan penelitian eksperimen- tal adalah untuk menentukan hubungan sebab akibat
antara dua fenomena. Peneliti berke- inginan untuk menemukan bahwa satu variabel yaitu
variabel bebas menyebabkan perubahan pada variabel lainnya, yaitu variabel terikat, seperti
ditunjukkan pada diagram di bawah.

Anda mungkin juga menyukai