“MAULID NABI”

Dr. Muh. Shamsi Ali, Lc., M.A

Bulukumba sulawasi selatan

kita muslim Indonesia mampu menggadengkan muslim ke seluruh dunia tdia k hanya di Indonesia di
karenakan kita adalah negara muslim terbesar didunia, khutbah jumat di pbb dengan tema peranan
bagi umat beragama, bahwa dalam dunia yg kompleks ini yg di tandai dengan kecepatan,

islam mengharuskan kita berada di posisi kepemimpinan dalam segala aspek apapun,

judul kita di bagi menjadi 3 yaitu maulid nabi, tantangan yg kita hadapi,dan bagaimana kita hadapi
tantangan itu

kita jadi muslim bukan karena keluarga melainkan kita paham terkait agama tersebut, islam itu
agama yg berkembang dan akan terus berkembang kita sebagai orang muslim harus ikut
berkembang mengikuti agama yg kita anut, kita sebagai umat islam harus paham dengan perbedaan
dalam beragama, menyikapi perbedaan pendapat mengenai maulid nabi, kita umat islam ada yg
mempringati maulid nabi dan ada juga umat yg tidak mempringati dan kita harus saling menghargai
perbedaan itu, dia tidak memperingati bukan karena tidak cinta kepada nabi tapi dia memperingati
dengan cara yang lain dan tetap cinta kepada nabi Muhammad.

Mari kita rangkul saudara islam kita yang berada di negara palestina, kita negara Indonesia tidak ada
yg Namanya penistaan atau pun mendeskriminasi sesama manusia.

Mati dijalan allah adalah citacita semua umat muslim, tetapi kita kalau mau mati dijalan allah kita
harus ikuti ajaran allah dan nabi Muhammad, kita harus mengubah mindset kita terhadap agama
kita agar tidak ada kesalahan dalam beragama, kita juga harus sadar dengan dunia kita yg berubah
pada setiap saat, sadar akan kecepatan informasi pada media sosial

Kita sebagai umat muslim harus memperbanyak relasi agar kita bisa saling rangkul dalam beragama,
kita harus melakukan reformasi

Kita termasuk orang yang dipilih untuk mengenal allah dan tingkatan tertinggi dalam keimanan kita
adalah ma’rifah yang mengantar pada al yakin, tentu ma’rifahtulah ini akan mengantar kita akan
kesadaran tentang ma’rifatun nikmah atau memahami nikmat-nikmat allah sehingga mengantar kita
kepada syukur dan syukur itulah yang membangun kita untuk sadar dalam pengabdian, dan di
implementasikan dalam bentuk ibadah, dan ibadah itu iyalah merupakan bentuk kesyukuran kita
kepada allah, kita beribadah bukan sekedar karena kita perlu mempelajari sholat, puasa, sedekah
dan kita harus tetap bersyukur kepada allah, sholat jangan di jadikan beban kita justru sholat itu
merupakan cara untuk kita bergembira dalam keimanan memahami kenikmatan allah, muslim
Indonesia itu mampu menggandengkan antara nilai nilai keislaman yang mendasar dengan nilai
moderenitas kemajuan dunia, kita muslim terbesar di dunia tapi juga negara demokrasi, dan yang
terpenting adalah kita muslim terbesar di dunia tapi pada saat yang sama kita memiliki karakter
kebangsaan yang di rindukan dunia yaitu damai, sejuk, tentram, murah senyum, merangkul satu
sama yang lain, ini yang harus kita tampilkan dalam tatanan keislaman karena orang begitu takut
kepada islam ini yang di anggap sangar dan menakutkan.
PERTANYAAN

1. Apa 3 pesan agar mahasiswa dan keluarga besar yarsi jadi Mutiara bukan jadi batu
 Tingkatkan trus menerus kapasitas keilmuan dan yang terpenting ialah berbahasa
 Kita orang Indonesia itu mampu tapi terkadang kita minder padahal kita bisa dan
muslim Indonesia itu bisa
2. Bagaimana cara menangkal islamophobia di Indonesia karena sekarang banyak warga
Indonesia yang kurang percaya kepada islam
 Kita harus semakin pro aktif menunjukkan bahwa, dengan islam ini Indonesia akan
menjadi lebih kuat dan lebih baik, sehingga kecurigaan bahwa kalau islam semakin
kental didalam kehidupan berbangsa dan bernegara seolah olah Indonesia ini
terancam, kita harus balik itu, dan saudara saudara sebangsa kita harus di ingatkan
bahwa peranan umat islam didalam berbangsa dan bernegara tidak akan pernah
bisa terpisahkan itu sudah mandarah daging dari proses perjuangan menuju kepada
kemerdekaan sampai saat ini, umat islam dan islam tidak akan bisa di pisahkan,
Pancasila itu hadiah terbesar dari umat islam untuk Indonesia