1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beragama adalah hak asasi setiap warga negara dimana setiap orang bebas
kepercayaannya itu, selain itu pemerintah juga berkewajiban melindungi setiap usaha
ketertiban umum.
dengan semakin kompleksnya kehidupan antar umat Bergama. Dialog antar umat
KERANGKA ACUAN KERJA
Dialog Interaktif Antar Umat Beragama di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2019
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
1
beragama dipercayai sebagai solusi untuk menumbuhkan sikap toleransi dan
sudah sering terjadi seperti di Poso, Ambon dan Sampit diyakini sebagai konflik yang
Dialog antar umat beragama diprakarsai oleh dunia barat untuk mencari titik
temu diantara agama-agama dan peradaban hanyalah sebuah ilusi dan konspirasi.
Dialog sifatnya hanya sepihak dalam rangka mengorbankan nilai-nilai agama lain.
Indonesia adalah Negara kepulauan dan ribuan pulau kecil yang dihuni oleh
ebrbagai suku. Sebagai Negara kepulauan yang memiliki banyak suku, bahasa, dan
agama tetapi kami dipersatukan Pancasila sebagai dasar Negara dengan semboyan,
“Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya mestikup berbeda-beda tetapi satu dalam
Kesatuan Negara Indonesia. Kelima sila yang ada pada Pancasila tersebut
memberikan jaminan kepada kita untuk selalu hidup rukun aman dan tenteram di bumi
hukum agama dan perundang-undanfan yang memikat kita sebagai wadah Negara
agar tetap hidup rukun. Untuk perbedaan beragama/ kepercayaan kepada kita rakyat
Indonesia dipersatukan oleh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, hukum dan Undang-
Undang Menjunjung dan memberikan kebebasan untuk memeluk agama yang kita
anut. Saling menghormati dan sebagai warga Negara memiliki toleransi yang sangat
perbedaan. Perbedaan yang ada tidak menjadi hambatan untuk hidup antar umat
hak, kewajiban dan perlakukan bagi semua warga Negara agar kerukunan agama
menodai atau menyimpang dari agama. Kedua, munculnya ajaran sesat dan
kaidah yang ada. Sementara itu konflik antar umat beragama umumnya tidak murni
disebabkan oleh faktor agama melainkan faktor ekonomi, politik dan social.
globalisasi (=ideology global) dan untuk menangkalnya dengan ideology global yang
bersumber dari lokalitas (kearifan local), kearifan dan budaya local harus diberi ruang
untuk berkembang. Dalam hal ini pentingnya pendidikan nilai dalam keluarga,
mengembangka dialog berbagai level (para tokoh dan masyarakat luas) dan berbagai
jenis dialog (teologis, karya, kehidupan, ritual). Dialog dan kerjasama yang terbuka
dan akuntabel antar kelompok internal agama sangat penting dalam rangka
membangun masyarakat yang plural baik dari segi agama, suku dan ras. Namun
penting artinya agam dan keluarga untuk menanamkan nilai kasih, keadilan, peduli
menjadikan islam dalam posisi “tertuduh” sebagai agama teror dan penyebab aksi
pendidikan
supremasi hukum.
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran FKUB dalam kerukunan umat yaitu
dimana Forum tersebut dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah
B. Dasar Hukum
Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas
Rumah Ibadat;
Dini di Daerah;
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh keanggotaan FKUB Kab. Kep. Anambas
Kepulauan Anambas .
4. Keluaran
1. Tema
2019”
2. Ruang Lingkup
Kegiatan Dialog Interkatif Antar Umat Beragama akan dilaksanakan selama 1 (Satu)
hari yang pada minggu keempat bulan April 2018 dimana pelaksanaannya
direncanakan di gedung balai seni budaya yang berada di Tarempa, Kec. Siantan
B. Narasumber
dari:
1 (satu) orang dari perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov.
Kepulauan Riau
0318/ Natuna
C. Peserta Kegiatan
Jadi Total Keseluruhan peserta untuk pelaksanaan kegiatan dialog interaktif antar
umat beragama di Kab. Kep. Anambas sebanyak 71 Orang
IV. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Dialog Interaktif Antar Umat Beragama
di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2019 kami buat dengan harapan dapat
EKODESI AMRIALDI, SE
PEMBINA TK.I
NIP. 19621225 199703 1 003
Indonesia adalah Negara Kesatuan dan ribuan pulau kecil yang dihuni oleh berbagai
suku, sebagai Negara kepulauan yang memiliki banyak suku, bahasa dan agama tetapi
kami dipersatukan Pancasila sebagai dasar Negara dengan semboyan bhineka tunggal ika
yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi satu dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kelima sila yang ada dalam Pancasila tersebut memberikan jaminan kepada kita
untuk hidup rukun aman dan tenteram di bumi tercinta Indonesia. Untuk perbedaan
beragama/kepercayaan kepada kita rakyat Indonesia dipersatukan dengan sila pertama
ketuhanan yang maha esa, hukum dan undang-undang menjunjung dan memberikan
kebebbasan untuk memeluk agama yang kita anut saling menghormati dan sebagai warga
Negara memiliki toleransi yang sangat tinggi kepada saudara-saudara kita yang beragama
Dialog antara umat beragama diprakarsai oleh dunia barat untuk mencari titik temu
diantara agama-agama dan peradaban hanyala sebuah ilusi dan konspirasi. Dialog sifatnya
hanya sepihak dalam rangka mengorbankan nilai-nilai agama lain. Justru kita harus
memperjuangkan nilai-nilai humanisme, rasionalisme, relatifisme, liberalism dan
sekulerisme
Semoga Kegiatan Dialog interaktif antara Umat beragama di Kabupaten Kepulauan
Anambas dapat terlaksana sesuai dengan direncanakan.
EKODESI AMRIALDI, SE
PEMBINA Tk.I
NIP. 19621225 199703 1 003
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
B. Narasumber ………………………………………………………………. 4
C. Peserta ……………………………………………………………………… 4
D. Biaya ……………………………………………………………………… 5