Anda di halaman 1dari 2

Review Film: “Kolong Langit”

Menjadi Wujud Nyata Garam dan Terang Dunia

Film ini menceritakan tentang orang-orang yang memiliki karakter yang bervariasi di
bawah langit . Orang-orang yang hidup di kolong langit, memiliki permasalahan yang tidak
berksudahan,memiliki urusan masing-masing,dan memiliki sosok yang dapat meredakan
masalah setiap orang yang dekat dengannya. Iya,Sony namanya. Sony, sosok pemuda yang
memiliki jiwa yang baik,mengenal Tuhan dan menolong orang-orang yang ada disekitarnya.

Sony dipertemukan dengan tiga keluarga yang memiliki permasalahan masing-masing


didalam keluarganya. Keluarga pertama, seorang bos besar Sony yang memiliki kehidupan yang
berlimpah,namun tidak adil dengan kedua anaknya. Sang ayah yang membandingkan anak
keduanya dengan anak pertamanya,sehingga menimbulkan debat dengan isterinya dan anaknya.
Keluarga kedua seorang pendeta yang memiliki isteri yang mengalami kurang perhatian dari
suaminya yang mana seorang pendeta tersebut sangat total mempertanggungjawabkan profesinya
dan memiliki banyak waktu untuk melayani jemaatnya, sehingga tidak memiliki waktu banyak
untuk isterinya dan hal ini menimbulkan perdebatan di rumah mereka. Keluarga ketiga, seorang
cleaning service yang memiliki seorang isteri sebagai tukang cuci dikontrakannya dan memiliki
anak yang memiliki penyakit gangguan pernapasan. Hidupnya yang serba kekurangan, ekonomi
yang kurang sehingga selalu menimbulkan perdebatan dengan isterinya.

Kemudian Sony juga bertemu seorang gadis yang memiliki sebuah hubungan spesial
dengan kekasihnya dan sudah cukup lama dengan berbagai tahap yang telah dialami. Namun
ketika gadis itu mengetahui bahwa pria yang dicintainya menjalani Asmara dengan wanita lain
menyebabkan pertengkaran yang hebat dan sigadis merasa putus asa dan ingin mengakhiri
hidupnya dengan cara bunuh diri.

Dari perjalanannya sebagai seorang yang suka menolong orang lain dan menjadi berkat
bagi orang lain, Sony juga mengenal seorang anak-anak dipinggir jalan yang tidak memiliki
tempat tinggal. Pilunya mereka dapat makan hanya dengan menunggu orang untuk memberi
makanan kepada mereka. Ketika Sony melewati tempat itu Sony memberi makanan kepada
anak-anak tersebut, Sony yang selalu menjadi tempat sandaran setiap orang yang ada di
sekeliling nya,yang selalu melihat,memahami,dan mengamati setiap orang yang mendapat
masalah didalam kehidupannya. Sony sosok pereda dan penenang bagi setiap orang yang
memiliki masalah dan yang bercerita kepadanya.

Sebagai seorang manusia biasa, tiba saatnya Sony dijemput ajalnya. Dia meninggal
dengan cara yang tragis, dibunuh oleh orang yang tidak berkemanusiaan. Semasa Sony tinggal
dibumi, dia telah menjadi wujud nyata menjadi garam dan terang dalam memberi yang terbaik
bagi mereka yang membutuhkan sandaran dan pertolongan.

Banyak nilai moral yang dapat diperoleh dari film ini, Menjadi sosok yang tegar seperti
batu karang, yang tidak peduli seberapa banyak penghasilan yang ia dapat namun seberapa
banyak orang yang telah kita tolong di bumi ini dan menjadi berkat bagi setiap orang yang ada
disekitar kita,berani menyatakan kebenaran dan penguatan bagi sesama. Menjadi berkat, garam
dan terang dunia, itulah yang dilakukan Sony sepanjang hidupnya di kolong langit.

“Jangan hitung seberapa banyak waktu yang telah habis kita lakukan untuk orang
lain,namun hitunglah seberapa banyak waktu yang Tuhan percayakan untuk kita menjadi
sandaran bagi orang yang membutuhkan kita” Andini Elisabeth Siburian

Anda mungkin juga menyukai