DIBUAT OLEH :
LALA DWI
PUTRI
31220008
2A TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
Hobby : Membaca
PALATTAE
SD INPRES 10/73
PALATTAE
SMPN 1 KAHU
SMAN 6 BONE
Nama saya Lala Dwi Putri , teman-teman biasa memanggil saya dengan
nama Lala. Saya lahir di Palattae , 21 Mei 2002. Hobi yang paling saya gemari
adalah membaca buku. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Saya lahir
dan tumbuh atas didikan dan kasih sayang dari kedua orang tua yang sangat saya
cintai dan hormati, beliau bernama Bapak H. Arifuddin dan Ibu Hj. Hikmawati.
Saya memiliki kakak perempuan yang bernama Maryam dan adik laki-laki
bernama Muh. Rasya. Saya sekarang berumur sembilan belas tahun, kakak saya
berumur 23 tahun dan adik saya berumur 14 tahun. Latar belakang ayahku adalah
wiraswasta . Sementara ibuku adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus
rumah.
Kami semua tinggal bersama di salah satu kelurahan kecil di daerah kota
Bone. Saat usiaku menginjak lima tahun, saya memulai mengenyam pendidikan
di salah satu sekolah taman kanak-kanak. Aku pertama kali disekolahkan di TK
PGRI Palattae . Ketika masih duduk di TK, aku termasuk anak yang aktif dan
mandiri. Karena lokasi TK berada tepat di sebelah rumah saya, biasanya saya
hanya berjalan kaki. Saya suka ke sekolah karena di sekolah banyak sekali mainan
dan juga banyak teman- teman yang bisa diajak untuk bermain bersama.
Setelah lulus TK, saya melanjutkan di salah satu sekolah dasar dekat
rumah saya yaitu SD INPRES 10/73 Palattae. Masa SD adalah masa-masa Ketika
saya banyak sekali bermain. Meskipun begitu, alhamdulillah saya pernah
mendapatkan peringkat 3 dan juga peringkat pertama dikelas. Saya juga pernah
mengikuti beberapa lomba tingkat kecamatan, seperti lomba ceramah, lomba
cerdas cermat, dan mengikuti pelatihan dokter cilik. Meskipun tidak mendapatkan
juara akan tetapi saya mendapatkan pengalaman. Di sekolah dasar saya mulai
mengenal organisasi yaitu pramuka. Saya sangat akrab dengan pembina
perempuan saya, kadang dia mengenalkan saya dengan teman-temannya sebagai
anaknya. Kerena Saya suka sekali mengikuti perkemahan karena disitu kita
diajarkan untuk mandiri dan disini juga saya bisa menambah teman dari sekolah
lain. Kemudian saya lulus SD dengan nilai yang sangat memuaskan pada tahun
2014.
Saya lulus SMP dengan nilai yang cukup memuaskan pada tahun 2017 dan
saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah di SMAN 6 Bone. Dengan nilai
ujian sekolah yang lumayan bagus, akhirnya saya berhasil mendapatkan kursi di
SMA tersebut dengan jurusan IPA. Mengetahui keinginan dan kedua orang tua
saya mendukung. Di sekolah ini teman-teman saya baik dan ramah. Saya memiliki
teman kelompok belajar yang berjumlah delapan orang. Jika kami memdapatkan
banyak tugas kami sering kali bermalam bersama dan kumpul di salah satu rumah
untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru kami. Kami lewati semua
masalah dengan canda dan tawa, banyak cerita tentang
persahabatan kami selama di sekolah. Disaat saya menginjak kelas dua SMA saya
banyak merasakan hal-hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnnya. Seorang
lelaki yang kerap kali dibilang cinta pertama seorang anak perempuan yaitu ayah,
dia pergi untuk selama-lamanya. Saya sangat terpukul, Semangat saya untuk terus
melanjutkan sekolah mulai patah, dikarenakan seseorang yang selalu memberikan
semangat kepada saya dalam meraih sebuah pengetahuan sudah tidak ada.
Disamping itu saya juga harus tetap sekolah demi meraih sebuah cita-cita saya,
dan membanggakan ibu saya sendiri. Sepenggal bagian dari perjalanan hidupku
ini menjadikan saya pribadi yang lebih kuat dan tegar menghadapi kenyataan. Dan
hal yang paling berkesan Ketika saya duduk dibangku kelas tiga SMA yaitu ketika
waktu perpisahan atau penamatan, dimana dahulunya teman-teman yang selama
ini kami Bersama-sama dalam melewati masalah-masalah dan canda tawa
bersama disekolah selama tiga tahun, dan akhirnya kami akan berpisah karena
cita-cita. Disana kami saling memeluk dan mengeluarkan air mata bersama-sama
akan artinya sebuah persaudaraan yang telah dijalani selama tiga tahun.
Setelah lulus dari SMA tadinya saya sempat berpikir untuk bekerja saja.
Namun, saya ingat keinginan almarhum bapak . Dia menginginkan saya untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Dan akhirnya saya mulai
mencoba mendaftarkan diri saya untuk masuk di Perguruan Tinggi Universitas
Hasanuddin dengan melewati jalur SNMPTN dengan mengambil jurusan Teknik
Sipil pada pilihan pertama sedangkan yang kedua itu jurusan pertanian. Setelah
keluarnya hasil pengumuman SNMPTN, dengan hati yang cukup kecewa karena
tidak mendapatakan kesempatan pada PTN tersebut. Karena saya juga
mendapatkan kesempatan SNMPN, akhinya memilih untuk melanjutkan kuliah di
PN yang berada di kota Makassar, yaitu Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Alhamdulillah dengan restu dan doa dari ibu saya dan juga teman-teman saya
diterima sebagai mahasiswa jurusan Teknik Sipil, prodi
D3 Teknik Konstruksi Sipil. saya berharap bisa menjadi mahasiswa yang dapat
berkontribusi untuk bangsa dan membanggakan orang tua.
Setelah melalui proses yang Panjang tibalah hari pertama kuliah saya.
Dimana hal yang paling saya nantikan telah muncul di hadapan saya. Awalnya,
saya masih merasa canggung untuk berbaur dengan teman- teman sekelas
diakarenakan saya takut di ejek oleh mereka karena gaya Bahasa yang saya
gunakan agak beda atau dalam artian memiliki logat yang khas dari yang lain.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu saya sudah mulai akrab dengan
sebagian besar orang-orang yang berada dalam kelas tersebut, meskipun mereka
memiliki berbagai macam tingkah laku antar lain lucu, cerewet, nakal dan
sebaginya. Tetapi hal itu pulalah yang dapat menimbulkan kebersamaan kami
untuk berbagi antar satu dan lainnya.
Tak terasa masa-masa mabapun berlalu kini saya sudah mulai beranjak ke
tingkatan yang lebih menantang yaitu berada di semester tiga. Akan tetapi di
semester ini sistem Pendidikan yang saya lalui berbeda dengan semester kemarin
dikarenakan munculnya pandemi Covid 19 sehingga kami di tuntut untuk
melakukan kuliyah online. Hal tersebut pulalah yang terkadang membuat saya
merasa bahwasanya sistem yang
diterapkan dalam dunia pendidikan terutama bagi kami mahasiswa kurang efesien
menurut saya.
Akan tetapi rencana Tuhanlah yang lebih baik. Adapun harapan saya
kedepannya semoga di semester kali ini pandemi tersebut cepat berlalu sehinnga
saya dan teman-teman dapat berkumpul kembali dan juga saya bisa mendapatkan
nilai yang memuaskan tentunnya. Tetapi, semua itu tentunya tidak akan terkabul
tanpa DUIT (Doa, Usaha, Ikhtihar dan Tawakal). Karna sesuai dengan prinsip
hidup saya bahwa sukses bukanlah hal yang kebetulan, karena sukses yang
sesungguhnya ketika kita sudah jatuh berkali-kali tetapi kita tak pernah berhenti
untuk mencobanya kembali. Seperti kata seorang ilmuan yang saya pernah dengar
yaitu “usaha selalu berbanding lurus dengan hasil” dan hal tersebutlah yang selalu
saya tanamkan dalam diri saya sampai detik ini.