Anda di halaman 1dari 2

Resume tanya-jawab

Kelompok 2

Anggota :

 Agus Rahmat - 21120004


 Aldi Rizky Kurniawan - 21120005
 Arul Ahmad Haikal - 21120009
 Asri Maulina - 21120011
 Cahyani Dwi Lestari – 21120014

Prodi : Hubungan Internasional

Mata Kuliah : Komunikasi Gender

Dosen Pengampu : Ibu Sintia Catur Sutantri, S.Sos., M.I.Pol.

1. Kasus-kasus yg ada di indonesia khususnya kekerasan seksual, cara meminimalisir kasus


kekerasan seksual tersebut (pertanyaan dari Eep)

2. Sebesar apa pengaruh atau peran perempuan terhadap ekonomi politik internasional
(pertanyaan dari Irman Maulana)

3. Apa sebab kaum perempuan menjadi objek eksploitasi (pertanyaan dari Ramdani Yusuf)

Jawaban :

1. Selain dengan cara edukasi dari lingkungan terdekat contohnya keluarga, yaitu dengan
adanya kesetaraan gender dan disahkannya RUU Perlindungan Kekerasan Seksual karena
hanya dengan itu korban bisa mendapatkan haknya, dalam mengenai kekerasan seksual
pun tidak hanya mencakup tentang cara pencegahan. Tapi juga harus ditentukan
penyelesaian kasus dan penanganan terhadap kondisi korban.
2. Dalam ekonomi politik internasional perempuan adalah target utama pasar dalam
pemasaran make up, fashion, dan lain-lain. Serta menjadi aktor dalam membantu
perekonomian juga dikarenakan eksploitasi terhadap buruh makin merebak dan sulit
dikendalikan. Eksploitasi terjadi tidak hanya merugikan buruh pria melainkan juga
perempuan. Dalam berbagai pemberitaan nasional akhir-akhir ini, nasib buruh perempuan
makin membuat miris. Berbagai pelanggaran hak, seperti cuti hamil, cuti haid, dan
asuransi kesehatan menandai rentannya buruh perempuan dalam isu perlindungan hak
buruh perempuan. Isu ini tak luput dari perhatian ekonomi politik internasional. Sebab,
kasus ini tidak melulu bersifat lokal tapi juga melibatkan banyak industri yang didanai
investor internasional.
3. Jadi menurut sepemahaman kelompok kita mengenai perempuan rentang terhadap
eksploitasi terhadap ekonomi global yang mana mungkin dikarenakan perempuan itu
cenderung rapih dalam hal pekerjaan, namun dengan apa yang telah dikerjakannya
tersebut kebanyakan dari para buruh imigran, buruh pabrik terkhususnya di indonesia
dibayar dengan harga yang murah.
Salah satu contoh yang ditinjau dari perspektif feminisme, isu gender perempuan sebagai
Pekerja Seks Komersial atau prostitusi. Pesatnya perkembangan pelacuran yang
merambat ke tempat-tempat wisata malam seperti Thailand adalah akibat permintaan
pasar global yang semakin besar. Industri seks dan industri wisata saling terkait.
Prostitusi dalam kawasan wisata di Asia Tenggara melibatkan banyak perempuan muda.
Di samping itu, perkembangan dunia pariwisata mampu menekan angka pengangguran.
Banyak tenaga kerja dapat diserapnya terutama di banyak negara Asia. Maka dari
perspektif ekonomi, pariwisata semakin hari semakin penting. Namun jika dilihat dari
perspektif Feminist, itu adalah eksploitasi seksual.

Anda mungkin juga menyukai