Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA

Dosen pengampu : Ir. Muhamad Taufiq

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Operasi Teknik Kimia.

MASSA, BERAT DAN DENSITAS BENDA

KELOMPOK 4 :

Disusun oleh:

Rimantika Dewi NIM.E612011007

Sri Rizky Wahyuni NIM.E612011009

Ratna Ayu Mega Kharisma NIM.E612011013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU PRODUK PANGAN

Rimantika Dewi NIM.E612011007

Sri Rizky Wahyuni NIM.E612011009

Ratna Ayu Mega Kharisma NIM.E612011013

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Asisten Praktikum

Ir. Muhammad Taufik ( )


NIDN. NIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................2

1.1 Latar Belakang ...............................................................................2

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................2

1.3 Tujuan .............................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................3

2.1 Alat Ukur Massa .............................................................................3

2.2 Alat Ukur Panjang ..........................................................................5

2.3 Alat Ukur Densitas .........................................................................6

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ..............................................................9

3.1 Tujuan .............................................................................................9

3.2 Waktu Pelaksanaan .........................................................................9

3.3 Alat dan Bahan ...............................................................................9

3.4 Prosedur Kerja ..............................................................................10

BAB IV HASIL PENGAMATAN ......................................................................12

4.1 Hasil Praktikum ............................................................................12

BAB V PEMBAHASAN ....................................................................................13

5.1 Pembahasan Praktikum .................................................................13

BAB VI PENUTUP .............................................................................................14

6.1 Kesimpulan ...................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

LAMPIRAN ...........................................................................................................16

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi atau menentukan besaran, dimensi atau kapasitas terhadap
suatu benda. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai aktivitas
membandingkan suatu besaran yang diukur menggunakan alat ukur. Segala
sesuatu benda yang berbentuk pasti mempunyai ukuran baik itu panjang, tinggi,
berat ataupun volume dari suatu objek. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka disebut dengan besaran, sedangkan pembanding
dalam suatu pengukuran adalah satuan. Berdasarkan hal tersebut maka
praktikum mengenai massa, berat dan densitas ini penting untuk dilakukan agar
mahasiswa mengetahui bagaimana cara pengukuran massa, berat dan densitas
pada suatu benda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Alat apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur suatu benda?
2. Bagaimana cara mengukur volume benda tidak beraturan ?
3. Bagaimana cara mengukur densitas benda padat dan cair ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur
suatu benda
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur volume benda tidak beraturan
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur densitas benda padat dan cair

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Alat Ukur Massa
Massa merupakan jumlah materi yang terdapat dalam suatu benda. Satuan
dari massa adalah kg. Contoh alat ukur massa diantaranya :
1. Neraca digital
Neraca ini juga disebut sebagai neraca elektronik. Ketelitian dari neraca
digital ini mencapai 0,001 gram. Neraca digital ini banyak digunakan pada
labolatorium untuk mengukur massa suatu benda yang sangat kecil, di
labolatorium neraca ini sering disebut sebagai neraca analitik yang memiliki
ketelitian sampai 0,1 mg.

Gambar 1. Neraca digital


2. Neraca pegas
Pada neraca ini terdapat dua skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur
berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda. Batas
ketelitian dari neraca ini biasanya 0,1 N

Gambar 2. Neraca pegas


3. Neraca sama lengan/ohauss dua lengan
Neraca ini biasa digunakan untuk mengukur emas memiliki ketelitian
sebesar 0,1 gram.

3
Gambar 3. Neraca lengan sama
4. Neraca analog
Neraca ini biasanya digunakan dalam rumah tangga. Tingkat ketelitian dari
neraca ini sebesar 100 gram. Jenis lain dari neraca ini adalah neraca
pengukur massa badan.

Gambar 4. Neraca analog


5. Neraca ohauss tiga lengan
Ketelitian dari neraca ini mencapai 0,1 gram. Neraca ini memiliki tiga
lengan, belakang, tengah dan depan. Lengan depan dapat digeser dengan
skala dari 1-10 gram, masing masing skala bernilai 1 gram. Lengan tengah,
masing masing skala bernilai 10 gram dan lengan belakang nilai tiap
skalanya 100 gram, dari 100-500 gram.

Gambar 5. Neraca ohauss lengan tiga


6. Neraca lengan gantung
Neraca ini banyak digunakan dipasar. Ketelitian dari neraca ini adalah 1 ons.
Neraca ini belerja dengan prinsip tuas. Untuk menjaga keseimbangannya
perlu menggeser beban pemberat agar dapat diketahui massanya.

4
Gambar 6. Neraca lengan gantung
2.2 Alat Ukur Panjang
Panjang dapat didefinisikan sebagai besaran yang menyatakan jarak dua
titik. Besaran panjang memiliki banyak nama diantaranya lebar, tinggi dan
kedalaman. Satuan dari besaran panjang biasanya dintarakan dalam meter,
sentimeter, milimeter atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah
meter. Contoh alat ukur panjang diantaranya :
1. Penggaris
Alat ini biasa digunakan oleh anak sekolah, penggaris dapat mengukur
dengan ketelitian hingga 1 mm.

Gambar 7. Penggaris
2. Meteran
Alat ini biasanya digunakan dalam bangunan. Ketelitian dari meteran pada
rollmeter mencapai 0,5 mm. Satuan yang bisa digunakan pada meteran
dalah mm, cm, ft atau inch. ukur pendek dari meteran ini biasanya sekitar
3-5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang dapat mencapai 100 meter.

Gambar 7. Meteran
3. Jangka sorong
Alat ini digunakan untuk mengukur diameter, dimensi luar dan dimensi
dalam suatu benda. Terdapat dua bagian dari jangka sorong yaitu rahang

5
tetap yang berfungsi sebagai skala tetap yang tidak dapat digerakkan
letaknya, dan rahang sorong yang berfungsi sebagai tempat skala nonius dan
dapat digeser-geser letaknya untuk menyesuaikan ukuran dari suatu benda.
Ketelitian dari jangka sorong mencapai 0,1 mm.

Gambar 8. Jangka sorong


4. Mikrometer skrup
Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan benda yang tipis, panjang
benda yang kecil, dan dimensi luar benda yang kecil. Mikrometer skrup
memiliki tiga bagian yaitu selubung utama yang berfungsi sebagai tempat
skala utama yang menunjukan hasil pengukuran, bagian ini tidak dapat
digeser-geser, yang kedua ada selubung luar yang berfungsi sebagai skala
nonius yang dapat diputar-putar untuk menggerakan selubung ulir agar
dapat menyesuaikan dengan benda yang akan diukur. Ketelitian dari alat ini
mencapai 0,01 mm.

Gambar 9. Mikrometer skrup

2.3 Alat Ukur Densitas


Densitas merupakan nilai yang ditunjukan besarnya perbandingan antara
massa dengan volume suatu benda. Massa jenis suatu benda bersifat tetap, hal
ini diakibatkan kenaikan massa benda dan kenaikan volume benda diikuti
secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda. Contoh alat
ukur panjang diantaranya :

6
1. Piknometer
Alat ini terbuat dari gelas dan memiliki volume tertentu, dilengkapi dengan
penyumbat ketat dengan pipa kapiler yang melaluinya. Cara menggunakan
piknometer yaitu dengan cara pertama menimbang massa kosong
piknometer (m0) dan catat hasilnya, selanjutnya sampel cair dimasukan
kedalam piknometer sampai penuh dan tutup, pada saat piknometer ditutup
cairan keluar melalui pipa kapiler yang terdapat pada tutup, setelah itu
timbang massa piknometer dengan cairan tersebut (m1). Untuk
perhitungannya menggunakan rumus ρ = (m1 – m0) / Vp. Dimana m adalah
massa dan Vp adalah volume piknometer.

Gambar 10. Piknometer


2. Hydrometer
Alat ini terbuat dari kaca, yang diberi skala dan dilengkapi dengan bandul
pada bagian bawahnya. Biasanya digunakan untuk mengukur densitas
cairan atau campuran cairan seperti H2O2.

Gambar 11. Hydrometer


3. Coriolis flow meter
Selain untuk mengukur densitas alat ini juga biasa digunakan untuk
mengukur laju alir (massa dan volume) dan suhu. Terdiri dari vibrating tube
atau koil, dua buah sensor dan sebuah prosesor. Cara kerjanya adalah pada
saat aliran cairan melewati koil, maka koil akan mengalami perubahan,
besarnya perubahanakan ditangkap oleh sensor dan selanjutnya diteruskan
ke dalam prosesor untuk diolah.

7
Gambar 12. Coriolis flow meter
4. Dencity meter
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengukur osilasi (variasi periodik
terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran) dari glass tube yang
mengandung sampel cairan.

Gambar 13. Dencity meter

8
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tujuan
Mahasiswa mampu :
1. Mempelajari penggunaan timbangan, perkenalan macam-macam jenis
timbangan
2. Mempelajari penggunaan alat ukur dimensi panjang, yaitu jangka sorong
dan mikrometer skrup
3. Mempelajari penggunaan piknometer
4. Mengukur berat benda padat dan cair menggunakan timbangan analitik
5. Mengukur volume benda menggunakan jangka sorong dan mikrometer
skrup
6. Mengukur densitas ( benda padat bentuk beraturan dan tidak beraturan dan
benda cair yang murni atau campuran
3.2 Waktu Pelaksanaan
Hari : Kamis
Tanggal : 28 Oktober 2021
Pukul : 13.00 – 19.00 WIB
Tempat : Laboratorium Politeknik TEDC Bandung
3.3 Alat dan Bahan
Tabel. 1 alat yang digunakan

No Nama alat Gambar Jumlah


(buah)
1. Timbangan analitik 1

2. Gelas ukur 500 ml 1

3. Jangka sorong 1

4. Piknometer 1

9
5. Spatula 1

Tabel. 2 bahan yang digunakan

No Nama Bahan Banyaknya

1. Balok kayu 1 buah


2. Batu 1 buah
3. Garam 13 gram
4. Sirup 2 gram
3.4 Prosedur Kerja
1. Mengukur berat benda padat dan cair menggunakan neraca analitik (batu,
garam, balok dan sirup)
• Neraca analitik disiapkan
• Sampel yang akan ditimbang disiapkan
• Neraca dikalibrasi kemudian sampel ditimbang dan dicatat hasil
pengamatan.
2. Mengukur volume benda
a. Benda padat beraturan (balok)
• Balok diukur menggunakan jangka sorong ( panjang, tinggi dan
lebar)
• Hasil pengukuran dicatat pada data pengamatan.
b. Benda padat tak beraturan (batu)
• Gelas ukur 500 ml disi air sebanyak 300 ml
• Batu dimasukan kedalam gelas ukur berisi air
• Dicatat hasil kenaikan volume pada data pengamatan.
3. Menghitung densitas
a. Benda padat (garam)
• Piknometer kosong 10 ml dan tutup ditimbang dan dicatat sebagai
m1
• Piknometer diisi dengan garam hingga penuh dan tutup
• Piknometer+garam ditimbang dan catat sebagai m2

10
• Garam dihitumg densitasnya.
b. Benda cair (sirup)
• Piknometer kosong dan tutup ditimbang dan dicatat sebagai m1
• Piknometer diisi dengan sirup hingga penuh (cairan keluar pipa
tutup)
• Piknometer+sirup ditimbang dan dicatat sebagai m2
• Sirup dihitung densitasnya.

11
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Praktikum
Suhu ruangan = 25°C
Kelembapan = 86%
1. Mengukur massa benda
a. Garam = 2 gram
b. Balok = 65,3 gram
c. Batu = 38,3 gram
d. Sirup = 2 gram
2. Mengukur volume benda
a. Balok
p = 9,1 + (3,3 x 0,01) = 9,133
l = 2,6 + (3,4 x 0,01) = 2,634
t = 3, + (3,3 x 0,01) = 3,740
V =pxlxt
= 9,133 x 2,634 x 3,740 = 89,97 cm3
b. Batu
Volume awal (air) = 300 ml
Volume air + batu = 315 ml
Volume akhir = 315 – 300 = 15 ml
3. Menghitung densitas
a. Garam
Piknometer Kosong = 10,5 gr
Piknometer + Garam = 20,6 gr
MGaram = 21,3 – 10,5 = 108 g/ml
M 108
ρ= = = 1,08 g/ml
V 10 𝑚𝑙

b. Sirup
Piknometer Kosong = 10,6 gr
Piknometer + Sirup = 24,7 gr
MSirup = 24,7 – 10,6 = 14,1 gr
M 14,1
ρ= = 10 𝑚𝑙= 1,41 g/ml
V

12
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan Praktikum
Pada praktikum yang berjudul massa, berat dan densitas benda ini, bahan
yang digunakan yaitu batu, balok, garam dan sirup. Alat-alat alat dan bahan
yang kan digunakan disiapkan, pada saat mengukur massa benda batu, balok
garam dan sirup masing masing bermassa sebesar 38,3 gram, 65,3 gram, 2 gram
dan 2 gram. Pada saat mengukur volume benda, untuk balok bervolume 89,97
cm3 dan untuk volume batu sebesar 15 ml. Pada saat mengukur densitas dari
garam hasil yang didapat sebesar 1,08 g/ml dan untuk densitas dari sirup adalah
sebesar 1,41 g/ml.

13
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa semua benda baik itu
beraturan maupun tidak dapat dihitung massa, volume dan densitasnya
menggunakan alat ukur yang cocok. untuk benda tak beraturan (batu) dapat
dihitung volumenya dengan cara memasukan benda tersebut kedalam gelas
ukur dan menghitung kenaikan volumenya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Alat-Alat Ukur Massa, Fungsi dan Ketelitiannya. Diakses dari
https://www.utakatikotak.com/Alat-Alat-Ukur-Massa-Fungsi-dan-
Ketelitiannya/kongkow/detail/19136#. Pada tanggal 31 Oktober 2021.
Dewa Arya. 2015. Densitas. Diakses dari
https://www.academia.edu/30063589/Densitas. Pada tanggal 30. Oktober
2021.
Erick Yosua. 2021. Pengertian alat ukur massa : contoh dan satuanya. Diakses
dari https://stellamariscollege.org/alat-ukur-massa/. Pada tanggal 31
Oktober 2021.
Faradiba. 2020. Metode pengukuran fisika. Diakses dari
http://repository.uki.ac.id/2753/1/modulMPF.pdf. Pada tanggal 30 Oktober
2021.
Lukman. 2018. Cara mengukur densitas. Diakses dari
https://www.prosesproduksi.com/cara-mengukur-densitas-cairan/. Pada
tanggal 31 Oktober 2021.
Sari Nurlina Wahyuni. 2017. Pengukuran panjang. Diakses dari
http://ayunimhsup.blogspot.com/2018/10/pengukuran-panjang.html. Pada
tanggal 30 Oktober 2021.

15
LAMPIRAN
a) Mengukur Berat Benda Padat dan Cair dengan Neraca Analitik
• Garam
Keterangan Gambar
Garam ditimbang sebanyak 2
gram

• Balok
Keterangan Gambar
Berat balok setelah ditimbang
adalah 65,3 gram

16
• Sirup
Keterangan Gambar
Sirup ditimbang sebanyak 2 gram

• Batu
Keterangan Gambar
Berat batu setelah ditimbang
adalah 38,3 gram

17
b) Mengukur Volume Benda
• Balok
No. Keterangan Gambar
1. Tinggi balok setelah
diukur adalah 3,740 cm

2. Panjang balok setelah


diukur adalah 9,133 cm

3. Lebar balok setelah


diukur adalah 2.634 cm

18
• Batu
Keterangan Gambar
Volume air dan batu adalah
315 ml, dengan volume awal
(air) = 300 ml dan volume
akhir (batu) = 15 ml

c) Menghitung Densitas
• Garam
No. Keterangan Gambar
1. Berat piknometer kosong setelah
ditimbang adalah 10,5 gram

19
2. Garam dimasukkan ke dalam
piknometer menggunakan spatula

3. Berat piknometer + garam adalah


21,3 gram, maka berat garam
adalah 10,8 gram.
Densitas garam adalah 1,08
gram/ml.

• Sirup
No. Keterangan Gambar
1. Berat piknometer kosong adalah
10,6 gram

20
2. Tuangkan sirup ke dalam
piknometer

3. Tutup piknometer

4. Berat Piknometer + sirup adalah


24,7 gram, maka berat sirup
adalah 14,1 gram.
Densitas sirup adalah 1,41
gram/ml

21

Anda mungkin juga menyukai