Anda di halaman 1dari 81

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

TERHADAP PENGELOLAAN DANA DESA (STUDI KASUS


PADA PERANGKAT DANA DESA DI DISTRIK KLASO)
KABUPATEN SORONG

DISUSUN OLEH :

JUANITA ULIMPA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS VICTORY SORONG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal dengan Judul “ Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap

Pengelolaan Dana Desa Pada Perangkat Desa di Distrik Klaso, Kabupaten Sorong.

Setelah di pertahankan dihadapan penguji Program Studi Manajemen pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Victory Sorong, maka selaku ketua program studi

manajemen Universitas Victory Sorong, Mengesahkan Proposal dari :

Nama : Juanita Ulimpa

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Penguji I Penguji II

Fensca F. Lahallo,S.Pd.,M.Si Tia Metanfanuan,S.Pd.K.,M.Pd.K

Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Roberthair Suripatty,SE.,MM
NIDN

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Harga Dan Kepercayaan Terhadap

Keputusan Pembelian Online Pada My Jastip Di Kota Sorong”. Setelah

dipertahankan terhadap tim penguji Proposal Skripsi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Victory Sorong, maka selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Menandasyahkan Proposal Skripsi dari :

Nama : Juanita ulimpa

NPM : 2018RB07027

Program Studi : Manajemen

Tim penguji proposal skripsi program studi manajemen :

1. Penguji I (Dr. Tagor Manurung, SE., MM,)

2. Penguji II (Tia Metanfanuan, S.Pd K.,M.Pd. K)

3. Penguji III ( Fensca F. Lahallo,S.Pd.,M.Si )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Roberthair Suripatty,SE.,MM
NIDN

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang senantiasa melimpahkan kasih dan

karunia-Nya sehingga penyusunan proposal skripsi yang berjudul :“Pengaruh

Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa( Studi

Kasus Pada Perangkat Dana Desa di Distrik Klaso) dapat dirampungkan.

Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti

Ujian Proposak skripsi pada Program Studi Manajemen Universitas Victory

Sorong. Penyusun menyadari banyak pihak yang telah memberikan bantuan

dalam penyusunan proposal ini, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada ;

1. Ibu Nur. I. Kalami Selaku Pembina Yayasan Universitas Victory Sorong

yang telah menghadirkan Universitas Victory Sorong tempat penyusun

menimba ilmu

2. Bapak Dr. Roximelsen. Suripatty,MH.,M.Kn, Sebagai Rektor Universitas

Victory Sorong

3. Bapak Dr. Tagor Manurung SE.,MM Selaku Wakil Rektor 1 Universitas

Victory Sorong

4. Bapak Dr. Jordan Tiblola SE.,MM Selaku Wakil Rektor 2 Universitas

Victory Sorong

5. Bapak Amatus Turot S.Hut.,M.Si. Selaku Wakil Rektor 3 Universitas

Victory Sorong

6. Bapak Roberthair Suripatty,SE.,MM, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Victory Sorong

iv
7. Ibu Fensca F. Lahallo,S.Pd.,M.Si Sebagai Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Victory Sorong dan sekaligus sebagai dosen

pembimbing I dalam proposal ini.

8. Ibu Tia Metanfanuan, S.Pd K.,M.Pd. K Sebagai Dosen Pembimbing II

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan

pembimbingan kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman seperjuangan Manajemen squat angkatan 2018 atas

semua bantuan selama kita menjalani perkuliahan di Universitas Victory

Sorong

10. Kedua orang tua tercinta Bapak P. Ulimpa Dan Ibu Y. Mulu atas doa dan

dukungan yang selalu selalu terucap untuk saya.

11. Suami tersayang Christian Mobilala yang selalu setia mendampingi saya.

12. Kaka Hormes Ulimpas, Martinus ulimpa, Dorkas Ulimpa, Nela Ulimpa,

Mince Ulimpa,Yustina Ulimpa

13. Adik Benselina Ulimpa, Natalia Ulimpa, Jenice Ulimpa, Noak Ulimpa,

Marsela Ulimpa

14. Orang-orang terdekatku yang telah senantiasa memberikan

motivasi,dukungan serta bantuan doaNya.

Penyusun menyadari proposal ini masih jauh dari kesempurnannya, maka

tiap saran dan kritik yang konstruktif yang datang dari manapun sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan karya ini kearah yang lebih baik.

v
Akhirnya, semoga proposal ini bermanfaat bagi pembaca yang terhormat,

Tuhan Memberkati kita sekalian.

Sorong, 19 Mei 2022

Penyusun

Juanita Ulimpa

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
A. DAFTAR TABEL.......................................................................................v
B. DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................vi
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :.........................................................................................................7
C. Batasan Masalah........................................................................................7
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................7
E. Manfaat penelitian........................................................................................8
1. Manfaat Praktis..........................................................................................8
F. Sistematika Penulisan...................................................................................9
BAB II....................................................................................................................11
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)...................................12
D). Transparansi..............................................................................................18
E). Pengaruh Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa.......................21
F). Hipotesis....................................................................................................22
BAB III..................................................................................................................23
A. Lokasi dan objek penelitian........................................................................23
D. Jenis dan sumber data................................................................................25
E. Teknik pengumpulan data...........................................................................26
F. Metode Analisi data....................................................................................27

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintahan desa merupakan lingkup terkecil dalam suatu

pemerintahan republik Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah desa

memiliki peranan yang cukup besar dalam pembangunan. Berdasarkan

undang-undang No 6 Tahun 2014 bahwa yang disebut desa atau kampung

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemeritahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Atas dasar pemikiran diatas maka kampung memiliki kewenangan yang

luas untuk mengatur pemerintahan kampung serta masyarakat kampung yang

berada di wilayah hukum tersebut. Sebagai kesatuan masyarakat hukum maka

peran kampung dalam memajukan pembangunan di kampung sangatlah di

tentukan oleh kampung. keberhasilan dalam pembangunan kampung tidak

terlepas dari usaha setiap masyarakat kampung untuk mewujudkan

pembangunan kampung yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat

kampung.

Tetapi dengan adanya dana desa juga memunculkan permasalahan

yang baru dalam pengelolaan, pemerintah desa di Distrik Klaso. dimana Dana

1
2

yang di keluarkan untuk pembelanjaan dan pembangunan desa tidak sesuai

dengan rencana anggaran biaya (RAP), karena penggunaan dana desa tidak

tepat sasaran dan tidak fokus pada produk unggulan desa, sebagian besar

dana desa justru digunakan di luar desa. Hal ini yang mengakibatkan

pembangunanan di desa tidak terselesaikan dalam jangka waktu yang

ditentukan Pengelolaan Dana Desa adalah keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban,

pelaporan, dan pengawasan dana desa. Pengelolaan Dana Desa haruslah

Transparansi dan akuntabilitas.

Transparansi atau prinsip keterbukaan ini memberikan pengertian

bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk

mengetahui proses anggaran, sedangkan Akuntabilitas merupakan prinsip

pertanggungjawaban publik yang berarti penganggaran mulai dari

perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan harus benar-benar dapat

dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah dan masyarakat.

Oleh karena itu, peran dari pemerintah daerah diharapkan dapat

membimbing serta mengawasi setiap kebijakan maupun program yang di

kerjakan pemerintah desa agar kewenangan yang diberikan kepada

pemerintah desa dapat dipertanggung jawabkan oleh aparatur desa kepada

masyarakat maupun kepada pemerintah. Desa saat ini menjadi perhatian bagi

pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa. Setiap desa mempunyai bagiannya masing-


3

masing dengan jumlah yang di bagikan sesuai dengan prosedur yang ada.

Adapun dana yang di terima yaitu berupa dana perimbangan dari pemerintah

daerah dalam penyelenggaraan pembangunan.

Alokasi dana desa merupakan dana yang disebutkan untuk mendanai

kebutuhan di desa yang dinyatakan dalam peraturan Bupati Nomor 34 Tahun

2015 tentang tata cara pengalokasian,penetapan besaran, penyaluran dan

penggunaan Alokasi Dana Desa di Distrik Klaso. Dengan adanya dana desa

ini begitu banyak harapan dan keinginandari masyarakat untuk membangun

desa, dimana desa tersebut masih menjadi salah satu desa tertinggal.

Oleh sebab itu, kepala desa maupun perangkat desa diwajibkan

memahami tugas pokok dan fungsi ( Tupoksi ) untuk meningkatkan kinerja

dari pemerintah desa agar menjadi lebih baik. Sehingga program –program

yang telah direncanakan oleh pemerintah desa berjalan dengan baik.

Pemerintah dari kegiatan atau program yang dilaksanakan dengan

menggunakan dana desa. Dalam pelaksanaan pembangunan desa, harus

dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja pemerintah desa.Dalam

pengelolaannya juga sebaiknya ada keterbukaan agar dalam pelaksanaanya

dapat terlihat jelas bahwa dana yang dipakai sesuai dengan program yang

telah disepakati bersama antara pemerintah desa dengan masyarakat. Karena

kadangkala dalam pengelolaan dana desa pemerintah kurang dalam

penyampaian laporan dana yang telah di pakai dalam menunjang atau

mendanai program yang ada.


4

Distrik klaso membawahi enam wilayah kampung yaitu, Kampung

Siwis, Kampung Miskum, Kampung Sbaga, Kampung Klaso, Kampung

Klalik dan Kampung Klamugun. Dalam pengelolaan keuangan dana desa

untuk transparansiNya masih belum dijalankan dengan baik, dimana tidak ada

informasi dipapan pengumuman atau papan informasi mengenai jumlah

pengeluaran maupun pemasukann dalam menjalankan kegiatan dana desa.

Selain itu dalam akuntabilitas permasalahan yang ada,dimana masih

rendahnya kapasitas aparatur pemerintah desa, idalam penguasaan teknologi,

manajemena dan pelayanan kepada masyarakat kampung.

keterlambatan anggaran dana desa dari pusat yang sering terjadi di awal

tahun yang menyebabkan penghasilan untuk pembayaran gaji, perangkat

desa,listrik dan biaya operasional mengalami keterlambatan.selain itu

program dana desa yang telah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan

baik akibat keterlambatan anggaran dan disebabkan karena masih rendahnya

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa sehingga program-

program yang direncanakan oleh pemerintah desa tidak dapat berjalan sesuai

perencanaa yang dibuat. Sehingga pelaporan /pertanggung jawaban

penggunaan dana desa juga dapat terhambat. Adapun maksud pemberian

ADD adalah untuk membiayai program pemerintah desa dalam

melaksanankan kegiatan pemerintahan pembangunan, kemasyarakatan

Berikut Data Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 Di Distrik Klaso.


5

Tabel 1.1

Rencana Anggaran Biaya ( RAB )


Kegiatan Pembangunan Tahun 2020
Besar Anggaran
No Uraian Tahun (Rp) Sumber Dana
1. Kampung Siwis 2020
Bidang Pembangunan Desa 900.620.000 DD
Alokasi Dana Desah 337.153.000 ADD
Jumlah 1.237.773.000
2. Kampung Miskum 2.020
Bidang Pembangunan Desa 700.857.000 DD
Alokasi Dana Desa 331.404.000 ADD
Jumlah 1.032.261.000
3. Kampung Klamugun 2020
Bidang Pembangunan Desa 710.554.000 DD
Alokasi Dana Desa 335.701.000 ADD
Jumlah 1.046.255.000
4. Kampung Sbaga 2020
Bidang Pembangunan Desa 918.512.000 DD
Alokasi Dana Desa 341.433.000 ADD
Jumlah 1.259.945.000
5. Kampung Klaso 2020
Bidang Pembangunan Desa 738.770.000 DD
Alokasi Dana Desa 338.127.000 ADD
Jumlah 1.076.897.000
6. Kampung Klalik 2020
Bidang Pembangunan Desa 734.125.000 DD
Alokasi Dana DESA 335.209.000 ADD
Jumlah 1.069.334.000
Sumber : Dana Desa

Berdasarkan maksud diberikannya Dana Desa atau pun Alokasi Dana

Desa salah satunya adalah untuk pelaksanaan pembangunan desa, akan tetapi

masih kurangnya pembangunan yang terjadi di Distrik Klaso. Belanja

kampung sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening

kampung yang merupakan kewajiban dalam 1 Tahun anggaran. Perhitungan

belanja kampung berdasarkan undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa


6

maka persentasi belanja kampung adalah 70% berbanding 30%, artinya

bahwa 70% dari keseluruhan anggaran dibelanjakan untuk kegiatan program,

sedangkan 30% untuk operasional dan penghasilan tetap (Siltap) perangkap

pemerintahan kampung.

Tabel 1.2

Realisasi Anggaran Tahun 2020

Nama Kampung Alokasi ADD Alokasi DD Covid BLT Pangan Fisik Operasional ADD + DD
Siwis 337.153.000 841.386.720 50.743.120 253.715.600 193.480.000 343.440.000 337.153.000 1.178.539.720
Miskum 331.404.000 700.857.000 46.810.000 32.400.000 214.848.000 388.799.000 331.404.000 1.014.261.000
Klamugun 335.701.000 741.764.840 51.613.520 258.067.600 129.033.800 303.049.920 335.701.000 1.077.465.840
Sbaga 277.359.000 766.667.000 13.000.000 34.200.000 164.143.000 707.169.000 277.359.000 1.195.871.000
Klaso 338.127.000 738.770.000 10.000.000 30.600.000 126.875.200 571.294.800 338.127.000 1.076.897.000
Klalik 335.209.000 734.125.000 13.844.000 23.400.000 133.097.000 363.784.000 335.209.000 1.574.884.000
Sumber Data : Dana Desa dan Alokasi Dana Desa

Dana Desa tidak boleh dipergunakan untuk 1) Pembangunan atau

perbaikan kantor Desa atau balai Desa; 2) Operasional pemerintah Desa,

termasuk pengadaan sarana prasarana kantor Desa (komputer dan alat tulis

kantor); 3) Biaya perjalanan dinas Pemerintah Desa dan BPD; 4) Biaya

penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa; 5) SILTAP, gaji, tunjangan maupun

honorarium pemerintah Desa dan BPD serta insentif bagi Lembaga

kemasyarakatan dan lembaga adat; 6) Kegiatan pembangunan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah. Realisasi Anggaran

menjadi kewenangan Pemerintah Desa, misalnya membangun jalan Cor

dalam kampung , Pembayaran BPJS dan BPJK Aparatur Desa, Pembelian


7

Tanaman Jangka Panjang, Biaya covid – 19, Beasiswa sekolah/kuliah bagi

aparatur Desa, dan Honor untuk Aparat Kampung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengelolaan dana desa ( studi kasus pada perangkat dana desa di Distrik

Klaso ) ?

2. Apakah Transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengelolaan dana desa ( studi kasus pada perangkat dana desa di Distrik

Klaso ) ?

3. Apakah Akuntablitas dan transparansi berpengaruh positif dan signifikan

Terhadap pengelolaana dana desa ( studi kasus pada perangkat dana desa

di Distrik Klaso ) ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada tugas ini yaitu hanya berfokus pada Akuntabilitas

dan Transparasi pihak pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa pada

Tahun 2020 di Distrik Klaso Kabupaten Sorong.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian adalah :


8

1. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh positif dan signifikan

Akuntabilias terhadap pengelolaan Dana Desa (Studi kasus pada

perangkat Dana Desa di Distrik Klaso)

2. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh positif dan signifikan

Transparansi terhadap Pengelolaan Dana Desa (Studi kasus pada

perangkat Dana Desa di Distrik Klaso)

3. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh positif dan signifikan

Akuntabilitas dan Transparansi terhadap Pengelolaan Dana Desa. (Studi

kasus pada perangkat Dana Desa di Distrik Klaso)

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Praktis
a) Bagi penulis : dapat dijadikan bahan perbandingan antara teori yang

didapat dari bangku kulia dengan praktek yang terjadi di lapangan

terkait dengan pengelolaan dana desa.

b) Bagi Masyarakat : penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi masyarakat umum mengenai pengelolaan dana desa

yang dilakukan oleh pemerintah desa.dalam rangka untuk

mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah desa.

c) Bagi pemerintah : penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi

bagi pemerintah Desa, Kabupaten, dan Pemerintah Pusat untuk

meningkatkan kinerjanya.
9

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran guna mendukung pengembangan teori yang sudah ada dan

untuk mmenambah wawasan di bidang ilmu manajemen keuangan dan

dapat memberikan tambahan informasi bagi para pembaca yang ingin

menambah wawasan pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh

Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa di

Distrik Klaso.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dengan judul pengaruh Akuntabilitas dan

Transparansi Terhadap pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus pada perangkat

desa di Distrik Klaso ). Tersusun dalam tiga Bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan

sistematikan penulisan proposal skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai teori-teori atas penelitian yang

dilakukan.yang mana nantinya teori menjadi dasar membantu

penyusunan penelitian. Adapun teori yang digunakan adalah

pengelolaan dana desa, akuntabilitas dan transparansi.


10

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan jenis lokasi dan objek penelitian,

identifikasi,dan pengukuran variabel, populasi dan sampel jenis

data yang dipilih, teknik pengumpulan data, dan metode analisis

yang digunakan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengelolaan Dana Desa

1. Pengertian Pengelolaan Dana Desa

Pengelolaan dana desa adalah hak dan kewajiban desa dalam

rangka penyelenggaraan pemerintah desa yang dapat di nilai dengan

uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa tersebut, sehingga perlu di

kelola dalam suatu sistem pengelolaan dana desa. Secara kelembagaan,

desa di atur dalam undang- undang No 6 Tahun 2014 tentang desa yang

menjadi landasan yuridisnya. Dalam undang-undang tersebut telah di atur

tentang pengelolaan dana desa, mulai dari ketentuan umum, sumber

pendapatan, anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) dan

pengelolaannya, hingga pembentukan badan usaha milik desa

(BUMDes).

Hak dan kewajiban tersebut menimbulkan pendapatan, belanja,

pembiayaan, pengelolaan dana desa. Secara spesifik, pengelolaan dana

desa telah diatur dengan di terbitkannya peraturan mentri dalam negeri

(permendagri) Nomor 37 Tahun 2007 tentang pedoman umum tata cara

laporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerinta desa.

Peraturan menteri dalam negeri republik Indonesia nomor 113 Tahun

2014 tentang pengelolaan dana desa menjelaskan bahwa pengelolaan

dana desa dikelola berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif,

11
12

serta dilakukan dengan tata tertib dan disiplin anggaran pengelolaan dana

desa merupakan keseluruan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan dan pertanggunjawaban dana desa. Dalam

Permendangri Nomor 37 Tahun 2007 dijelaskan bahwa, dana desa adalah

semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut. sumber

dana desa pada umumnya berasal dari pendapatan hasli desa (PAD).

Dana dari pemerintah dan hasil dari BUNDes. Adapun pelaksanaan

urusan pemerintah daerah oleh pemerintah desa akan didanai dari APBD,

sendangkan pelaksanaan urusan pemerintahan pusat yang diselengarakan

oleh pemerintah desa didanai oleh APBN.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

APBDes merupakan rencana keuangan tahunan desa yang ditetapkan

berdasarkan peraturan desa yang mengandung perkiraan sumber

pendapatan dan belanja desa untuk mendukung kebutuhan program

pembangunan desa yang APBDes penyelenggaraan pemeritah desa

memiliki rencana strategis yang terukur berdasarkan anggarang yang

tersedia dan akan di pergunakan. APBDes pada dasarnya adalah

keuangan tahunan pemerintah desa APBDes terdiri atas ;


13

a. Pendapatan Desa

Meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang

merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun angaran yang tidak perlu

dibayar kembali oleh desa.

b. Belanja Desa

Meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan

kewajiban desa dalam 1 (satu) anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa dipergunakan dalam

rangka mendanai penyelengaraan kewenangan desa dan diklasifikasikan

menurut kelompok, kegiatan dan jenis

c. Pembiayaan Desa

Meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan

pengeluaraan yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan desa terdiri atas penerima pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan yang diklafikasikan menurut kelompok dan jenis.

Peraturan menteri dalam negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang

pedoman pengelolaan dana desa, yang bertujuan untuk memudahkan

dalam pelaksanan pengelolaan dana desa, sehingga tidak menimbulkan

multitafsir dalam penerapannya. Dengan demikian desa dapat

mewujutkan pengelolaan dana yang efektif dan efesien. Oleh karenanya,

proses dan mekanisme penyusunan APBDes yang diatur dalam

permendangri tersebut akan menjelaskan siapa yang, dan kepada siapa


14

bertanggunjawab, dan bagaimana pertanggunjawabannya. Untuk itu

perlu ditetapkan pedoman umum tata cara pelaporan dan

pertanggungjawaban penyelengaraan pemerintah desa, yang dimuat

dalam peraturan menteri dalam Negeri No. 35 Tahun 2007.

Menurut Didit Herianto (2017:178), ciri-ciri pengelolaan alokasi dana

desa dapat dievaluasi kedalam empat dimensi besar yaitu :

a. Perencanaan (penyusunan) yaitu berkaitan dengan program desa yang

mencangkup bidang pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan

desa.

b. Pengawasan yaitu pemerintah provinsi wajib mengawasi dan membina

dalam penyaluran Alokasi Dana Desa serta mengawasi pengelolaan dana

desa.

c. Pertanggungjawaban yaitu kepala desa wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBD.

d. Pelaksanaan yaitu kegiatan mengelola dan menggerakkan sumber daya

manusia dan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sudah

direncanakan.

3. Indikator Pengelolaan Dana Desa

Menurut Didit Herianto (2017:178), ciri-ciri pengelolaan alokasi

dana desa dapat dievaluasi ke dalam empat dimensi besar yaitu :

a). Perencanaan (penyusunan) yaitu berkaitan dengan program desa yang

mencakup bidang pemerintah pembangunan dan kemasyaraktan

desa.
15

b). Pengawasan yaitu pemerintah provinsi wajib mengawasi dan

membina dalam penyaluran Alokasi Dana Desa serta mengawasi

pengelolaan keuangan desa.

c). Pertnggungjawaban yaitu kepala desa wajib menyampaikan laporan

pertnggungjawaban realisasi pelaksanaan APBD.

d). Pelaksanaan yaitu kegiatan mengelola dan menggerakan sumber daya

manusia dan untuk menyelenggarakan kegiatankegiatan yang sudah

direncanakan.

B. Akuntabilitas

1. Pengertian Akuntabilitas

Menurut Mardiasmo (2009:20) Akuntabilitas adalah Abentuk

kewajiban penyelenggara kegiatan publik untuk dapat menjelaskan dan

menjawab segala hal menyangkut langka dari seluruh keputusan dan

proses yang dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil

kinerjanya. Pada prinsipnya. Akuntabilitas atau pertanggunjawaban

(accountability) merupakan suatu bentuk keharusan seseorang

(pemimping /pejabat / pelaksana) untuk menjamin bahwa tugas dan

kewajiban yang sudah dilaksanakan sesuai ketentua yang berlaku.

Akuntabilitas dapat di lihat melalui laporan yang tertulis yang

informative dan transparan.

Dalam akuntabilitas terkandung kewajiban menyajikan dan

melaporkan segala kegiata, terutama dalam bidang administrasi keuangan

kepada pihak yang lebih tinggi. Media pertanggunjawaban akuntabilitas


16

tidak terbatas pada laporan pertanggunjawaban, akan tetapi juga

mencakup aspek-aspek kemudahan pemberian mandate untuk

mendapatkan informasi, baik langsung maupun tidak langsung secara

lisan maupun tulisan, sehigga akuntabilitas dapat tunbuh pada lingkungan

yang mengutamakan keterbukaan sebagai landasan petanggunjawaban.

Sabeni dan Ghozali dalam Sujarweni (2015) menyatakan

akuntabilitas atau pertanggungjawaban merupakan suatu bentuk

keharusan seseorang (pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk menjamin

bahwa tugas dan kewajiban sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang

berlaku. akuntabilitas adalah kinerja aparatur pemerintah desa dari

perencanaan hingga pengawasan kegiatan yang menggunakan anggaran

harus dapat dipertanggungjawabkan dan melaporkan setiap pelaksanaan

kegiatan secara tertib kepada masyarakat maupun kepada jajaran

pemerintah diatasnya sesuai dengan perundang-undangan. Akuntabilitas

publik adalah pemberian informasi atas aktivitas dan kinerja pemerintah

kepada pihakpihak yang berkepentingan (Mahmudi dalam Ultafiah,

2017). Akuntabilitas dapat kontribusi dan peran pengelolaan keuangan

desa untuk mewujudkan dilihat melalui laporan tertulis yang informatif

dan transparan. Menurut Sujarweni (2015) mengatakan akuntabilitas

adalah prinsip yang menjamin bahwa tiap-tiap kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintahan desa dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh

lapisan masyarakat secara terbuka. Widiyanti (2017) mengatakan

akuntabilitas 21 Garung, et al : Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi


17

merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk atau unit organisasi

untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dari awal hingga akhir

dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media

pertanggungjawaban secara periodik. Akuntabilitas merupakan sebuah

bentuk pertanggungjawaban setiap kegiatan oleh pemerintah desa kepada

seluruh masyarakat.

2. Ciri-ciri Akuntabilitas dapat dievaluasi kedalam tida dimensi besar

yaitu:

a. Akuntabilitas Manajerial adalah pertanggungjawaban lembaga

public untuk melakukan pengelolaan organisasi secara efektif dan

efisien.

b. Akuntabilitas program adalah berkaitan dengan pertimbangan

apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak dan apakah

organisasi telah mempertimbangkan alternative program yang

memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

c. Akuntabiilitas financial adalah pertanggug jawaban lembaga-

lembaga public untuk menggunakan uang public secara ekonomi,

efisien, efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana serta

korupsi.

3. Tujuan Akuntabilitas

Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa pertanggung jawaban

pemerintah desa dalam mengelola dana desa. Yang dilakukan

berdasarkan prosedur,kebijakan, dan peraturan perundang -undangan


18

yang berlaku serta sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan dana desa. (

supadmi dan suputra 2018).

4. Indikator Akuntabilitas

Indicator akuntabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tercapainya pengelolaan APBDes yang jelas dari perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.

b. Adanya laporan pertanggungjawaban yang akuntabel atau dapat

dipertanggungjawabkan dengan tepat waktu.

c. Adanya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan APBDes.

d. Laporan APBDes disampaikan kepada masyarakat setiap semester.

e. Kemudian masyarakat dalam mengkritisi pelaksanaan kegiatan.

Akuntabilitas merupakan kewajiban agen (pemerintah) untuk

mengelola sumber Akuntabilitas

C. Transparansi

1. Pengertian Transparansi

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 menjelaskan

bahwa transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka

dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat

memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercaya kepadanya dan ketaatannya pada perundang-undangan. Menurut

Sujarweni (2015) menyatakan bahwa transparansi yang menjamin akses

atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang


19

penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses

pembuatan dan pelaksanaanya, serta hasilhasil yang dicapai. Tata

pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keterbukaan, keterlibatan

dan kemudahan akses bagi masyarakat terhadap proses penyelenggaraan

pemerintah. Keterbukaan dan kemudahan informasi penyelenggaraan

pemerintahan memberikan pengaruh untuk mewujudkan berbagai

indikator lainnya. Menurut Hamid (2016) transparansi merupakan prinsip

keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan

mendapatkan akses informasi seluasluasnya tentang keuangan daerah.

Transpransi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi,

informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat

diperoleh oleh mereka yang membutuhkan (Mardiasmo,2009 dalam

Ultafiah 2017). Transparansi adalah memberikan informasi yang terbuka

baik itu mengenai informasi keuangan maupun kebijakan yang diambil

oleh pemerintah serta menjamin akses bagi setiap masyarakat dalam

memperoleh informasi tersebut (Umami Risya, 2017). dari uraian tersebut

dapat diambil kesimpulan, transparansi merupakan keterbukaan

pemerintah desa bagi masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai

pengelolaan alokasi dana desa sehingga dapat diawasi oleh Dewan

Perwakilan Perwakilan Daerah. Transparansi suatu negara dapat tercipta

apabila sistem pemerintahan negara tersebut memberikan kebebasan bagi

masyarakatnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh

masyarakat luas.
20

2. Ciri- ciri Transparansi dapat dievaluasi ke dalam dua dimensi besar

yaitu :

a. Informative yaitu pemberian arus informasi, berita, penjelasan

mekanisme, prosedur data, fakta kepada yang membutuhkan informasi

secara jelas dan akurat.

b. Disclosure (pengungkapan) yaitu pengungkapan kepada masyarakat

atau public atas aktivitas dan kinerja financial.

3. Indikator Transparansi

Menurut Setyaningrum (2007:19), Indikator Transparansi adalah

sebagai berikut :

a. Ada tidaknya kerangka kerja hokum bagi transparansi.

b. Adanya akses masyarakat terhadap transparansi anggaran.

c. Adanya audit yang independen dan efektif

d. Adanya keterlibatan masyarakat.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

199/PMk.07/2017 tentang tata cara pengelolaan dana desa setiap

kabupaten/kota menimbang bahwa, untuk meningkatkan efisiensi,

efektifitas dan akuntabilitas pengalokasian dana desa dan sehubung dengan

mengatur ketentuan mengenai tata cara pengalokasian dana desa. Untuk

mencapai efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan dana desa diperlukan

pertanggungjawaban atau akuntabel merupakan suatu keharusan seorang

pemimpin untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban yang diembannya

sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


21

Pertanggungjawaban yang dimaksud terutama menyangkut masalah

financial.

4. Pengaruh Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa

Peraturan Perintah Republic Indonesia Nomor 8 Tahun 2016

Tentang Dana Desa yang bersumber dari angaran pendapatan dan belanja

negara, dana desa dikelolah secara tertip, taat pada ketentuan peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomi, efektif, transparan dan

bertanggunjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan

serta mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.

Transparansi berarti keterbukaan (openness) pemerintah daerah

dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan

sumber daya daerah kepada pihak-pihak yang membutuhkan

informasi.prinsip hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang

benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang pengelolaan dana desa dengan

tetap memperhatikan perlindungan hak pribadi dan golongan. Dalam

undan-undang republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 menimbang

bahwa hak untuk memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan

keterbukaan informasi public merupakan salah satu ciri penting negara

demokratis yang menjujung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujutkan

penyelengaraan yang baik.


22

D. Hipotesis

Menurut Nanang (2014:67) Hipotesis adalah wadah sebuah jawaban

sementara untukkebenaranyang masih harus diuji dan disimpulkan secara

teoritisyang di dapat dari tinjauan pustaka. Berdasarkan kerangka pemikiran

diatas,maka peneliti berasumsi untuk mengambil sebuah keputusan sementara

(Hipotesis) sebagai berikut:

H1 : Diduga Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengelolaan Dana Desa ( Studi kasus pada perangkat Dana Desa di

Distrik Klaso)

H2 : Diguga Transparansi berpengaruh dan signifikan terhadap

Pengelolaan Dana Desa (Studi kasus pada perangkat Dana Desa di

Distrik Klaso)

H3 : Diduga Akuntabilitas dan Transparansi dan signifikan terhadap

Pengelolaan Dana Desa. (Studi kasus pada perangkat Dana Desa di

Distrik Klaso )
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan objek penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Distrik Klaso Kabupaten Sorong.yakni

pemerintah Distrik Klaso khususnya pada enam kampung yang terlibat

dalam urusan mengelola Dana Desa dan Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) selaku Lembaga perwakilan masyarakat yang melakukan

pengawasan terhadap kinerja dari pemerintah desa.

2. Objek

Objek di dalam penelitian ini adalah Pengaruh Akuntabilitas Dan

Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa di Distrik Klaso.

B. Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Identifikasi dan pengukuran variabel diuraikan dalam penelitian ini

dengan tujuan untuk memberi pengertian secara lebih spesifik terhadap

variabel-variabel serta skala pengukuran yang digunakan. Variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1) Variabel Bebas (Independent Variabel)

Adalah variabel atau faktor-faktor yang menjadi input dimana

keberadaannya dapat mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian

23
24

yang menjadi variabel bebas adalah tiga variabel diantaranya:

Akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2).

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas

adalah akuntabilitas kejururan & akuntabiltas hukum, akuntabilitas

proses, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, akuntabilitas

kebijakan. Sedangkan variabel transparansi diukur dengan

menggunakan indikator informatif dan pegungkapan.

2) Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Adalah variabel atau faktor yang akan berubah apabila ada

perubahan pada variabel bebasnya dengan kata lain variabel ini

dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya

adalah pengelolaan Dana Desa. Indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel pengelolaan Dana Desa adalah : perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dan Pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini di Distrik Klaso Kabupaten Sorong, yang terdiri dari 6 desa.Teknik

penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan kriteria tertentu kepada Desa yang terdapat

penduduk miskin, pernah menerima Dana Desa dan ADD, dan desa

tersebut memiliki laporan pertanggungjawaban. Berdasarkan teknik dan


25

kriteria pengambilan sampel, sampel pada penelitian ini yaitu 6 Desa di

Distrik Klaso.

Tabel 1. Perangkat Desa Distrik Klaso

Nama Kampung Jumlah Perangkat Desa


Siwis 6
Miskum 6
Klamugun 6
Sbaga 6
klaso 6
klalik 6
Jumlah 36

2. Sampel

Menurut sugiyono (2016-81) yang disebut dengan sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Karena populasinya kurang lebih 36 0rang. Maka penentuan sampel yang

digunakan didalam penelitian ini adalah Teknik sampel jenuh di mana

semua populasi di jadikan sampel yaitu sebanyak 36 perangkat desa.

D. Jenis dan sumber data

1. Data Primer

Data primer adalah semua pihak yang terkait langsung dengan

permasalahan yang diteliti yaitu beberapa informan melalui wawancara,

dengan memilih informan yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa,

Bendahara Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).


26

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dengan meminta

data laporan keuangan APBDes, dokumen-dokumen pemerintahan desa

di Distrik Klaso.

E. Teknik pengumpulan data

1. Observasi

Pengumpulan data penelitian ini akan dilakukan melalui kegiatan

observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek analisis untuk

menggali aspek-aspek yang relevan dan penting sebagai dasar analisis

yang akan dilakukan. Pengamatan di lapangan ini bertujuan untuk

menggali kemungkinan adanya informasi yang terlewatkan dari pedoman

wawancara yang dilakukan dan berupaya memperkaya dimensi

pengamatan dari fenomena analisis yang ada.Selain melakukan

pengamatan juga diadakan pengumpulan data dan mendeskripsikan atau

menggambarkan tentang Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di

Distrik Klaso Kabupaten Sorong.

2. Wawancara

Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan. cara

melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang

analisis dalam penelitian.


27

3. Kuensioner

Kuensioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada

responden secara langsung maupun tidak langsung kuensioner

termasuk aspek penting dalam penelitian yang terdiri dari serangkaian

pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari responden.

4. Dokumentasi

Penggunaan dokumen dalam penelitian ini adalah dokumen resmi

sebagai bukti-bukti fisik dari kegiatan yang telah diselenggarakan

Dokumen dimaksud mencakup surat-surat, data-data/informasi, catatan,

dan lainnya yang relevan serta berkas laporan-laporan yang telah disusun

berbagai pihak tentang obyek yang di teliti.

F. Teknik Analisi data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui

apakah semua variabel akuntabilitas dan transparansi baik secara simultan

dan parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pengelolaan dana

desa. Dengan persamaan sebagai berikut :

1. Uji instrument penelitian

a) Uji validitas

Dalam validitas, yang kita ukur adalah tinjauan dari sisi isi dan

kegunaan alat ukur (Sugiyono: 2015:74). Untuk pengujian validitas

instrumen, menggunakan pengujian validitas konstruk yang membahas

isi dan makna dari suatu konsep serta alat ukur yang akan dipakai untuk
28

mengukur konsep tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Rxy = NƩxy – (Ʃx) (Ʃy)


1 [NƩx2 – (Ʃx2)] [NƩy2 – (Ʃy2)]

Keterangan :

r = koefisien validitas item yang dicari

n = banyaknya responden

x = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

y = skor total dari seluruh item

∑ x2 = Jumlah akurat skor varibel x

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel y

b) Uji reliabilitas

Pengujian terhadap konsistensi internal yang dimiliki oleh suatu

instrumen merupakan alternatif lain yang dapat dilakukan oleh peneliti

untuk menguji reliabilitas instrumen. Konsep instrumen pendakatan ini

adalah konsisten diantara butir-butir pertanyaan dalam satu instrumen.

Teknik yang akan digunakan mengukur konsistensi internal teknik

croncbach’s alpha. Dengan menggunakan koefisein α – croncbach

merupakan indeks yang cukup sempurna dalam mengukur reabilitas

konsistensi antar butir. rumus croncbac’s alpha adalah :

ƩS 1
r1 = K[1− ]
S1
K-1
Keterangan:

ri = nilai reliabilitas
29

∑Si = jumlah varian skor tiap-tiap item

Si = varians butir total

K = jumlah item

2. Uji Asumsi klasik

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas menurut Imam Ghozali (2016:107) yaitu digunakan

untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak, hal

ini sebagai persyaratan digunakannya analisis parametris. Karena statistik

parametris itu bekerja berdasarkan asumsi bahwa setiap variabel yang

akan dianalisis berdasarkan distribusi normal dengan melihat ketentuan,

data normal apabila Sig. > 0,05 dan nilai Kolmogorov-smirnov Z > 197,

tidak normal apabila Sig. < 0,05. Bila data tidak normal, maka statistik

parametris tidak dapat digunakan. Adapun pengujian normalitas yang

dilakukan yaitu dengan menggunakan menggunakan metode Regression

standardized rasidual . Pengujian ini akan dilakukan dengan

menggunakan (SPSS) 20.

b) Uji Heterokodestisitas

Menurut Imam Ghozali ( 2015 : 105 ) uji heteroskedasitas untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedasitas

jika variance dan residual nya dari pengamatan satu ke pengamatan lain

berbeda maka disebut heteroskedasitas. Kriterianya adalah Asmp Sig >

0,05 ( 5% ) maka Ho diterima.


30

c) Uji Multikolonieritas

Menurut Imam Ghozali (2015: 105) menyatakan untuk mendeteksi ada

atau tidak nya multikolienaritas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut:

1. “ jikaR2 yang di hasilkan suata estimasi model regresi empiris sangat tinggi ,

tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak

signifikan mempengaruh dependen.

2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel indevenden. Jika antar

indevenden ada korelasi yang cukup tinggi ( umum nya di atas 0,90 ), maka

hal ini mengindikasikan adanya multikolinearitas.

3. Multikolienearitas dapat juga di lihat :

a. Tolerance value < 0,10 atau VIF> 10 : terjadi Multikolienearitas

b. Tolerance value > 0,10 atau vif < 10 : tidak terjadi

Multikolienearitas.

3. Uji Regresi linier berganda

Pengertian analisis regresi linear berganda menurut Sugiyono (2017:238),

“,M,.\./ analisis regresi ganda yang digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriteria), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik turunkannya nilainya), jadi analisis regresi

berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal

dua”. Untuk menguji analisis regresi linear berganda dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:


31

Y = α + β1X1 + β2X2 +є

Dimana :

Y = Alokasi Dana Desa ( ADD)

α = Konstanta

β1 β2 = Koefisien regresi

X1 = Akuntabilitas

X2 = Transparansi

ϵ = standar eror (0,05)

4. Uji hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan, maka jawaban

sementara terdapat pengaruh akuntabilitas dan transparansi terhadap

pengelolaan alokasi dana desa, maka hipotesis statistik sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh akuntabilitas dan transparansi terhadap

pengelolaan keuangan alokasi dana desa.

Ha : Terdapat pengaruh akuntabilitas dan transparansi terhadap

pengelolaan keuangan alokasi dana desa.

a) Uji t

Untuk mengetahui tingkat signifikasi regresi secara parsial. Dalam hal ini

regresi dapat diuji dengan taraf signifikan 5%. Dalam pengujian hipotesis

dengan uji t dapat diketahui melalui beberapa cara antara lain:

1. Membandingkan statistik uji (statistik t) dengan nilai kritisnya. Statistik ini

dapat dihitungan dengan menggunakan rumus:


32

|𝑡| = 𝛽̂ 𝑠𝑒(𝛽̂

dimana 𝛽̂ adalah estimasi terhadap 𝛽, dan 𝑠𝑒(𝛽̂) adalah standar deviasi

sampling dari hasil estimasi (standart error). Nilai t (t hitung) kemudian

dibandingkan dengan nilai kritis (t tabel) yang berlaku sesuai derajat bebas

dan tingkat signifikansi 𝑡(𝛼/2,𝑛) . Jika nilai |t| >𝑡(𝛼/2,𝑛) , maka H0

ditolakyang berarti bahwa variabel independen tersebut berpengaruh

terhadap varibel dependen, dan sebaliknya,

2. Menghitung p – value

Yaitu probabilitas mengobservasi nilai t sebesar tertentu jika 𝐻0berlaku.

Dimana jika probabilitas t statistiknya < dari 𝛼 yang digunakan (5%),dengan

penduga ada tidaknya penyimpangan yang terjadi dengan hipotesa sebagai

berikut:

a) Ho : β1 = 0, berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara Dana Desa,

Alokasi Dana Desa dan dummy terhadap kemiskinan desa.

b) Ha : β1 ≠ 0, berarti ada pengaruh secara parsial antara Dana Desa,

Alokasi

Dana Desa.

(1) Jika probabilitas t hitung ≤ α (0.05), dimana α merupakan besarnya

kesalahan yang ditolerir di dalam pengambilan keputusan maka Ho

ditolak H1 diterima, yang berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independent terhadap terhadap variabel

dependent.
33

(2) Jika probabilitas t hitung ≥ α (0.05), dimana α merupakan besarnya

kesalahan yang ditolerir di dalam pengambilan keputusan maka Ho

diterima H1 ditolak, yang berarti ada pengaruh antara variabel

independent dan dependent.

b) Uji F

Untuk mengetahui signifikansi teknik fixed effect akan diuji

menggunakan uji statistik F. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh

semua variabel independen secara serentak/ simultan terhadap variabel

dependen dengan tingkat signifikansi sebesar 95% atau pada 𝛼 = 5%. 1)

Membandingkan F hitung dengan nilai kritisnya. Dengan rumus statistik uji F

sebagai berikut:

𝐹ℎ𝑡 = 𝑅 2 /𝑘 (1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Menghitung p – value. Yaitu jika probabilitas F statistiknya < dari 5%,

maka 𝐻0 ditolak yang berarti bahwa minimal ada satu diantara variabel –

variabel independen yang berpengaruh terhadap varibel dependen, dan

sebaliknya. Adapun ketentuan dari uji F ini adalah sebagai berikut: - Apabila

probabilitas F statistik > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga

ada pengaruh secara serentak antara Dana Desa, Alokasi Dana Desa adalah

signifikan. - Apabila probabilitas F statistik < F tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Sehingga pengaruh secara serentak antara Dana Desa, Alokasi Dana

Desa adalah tidak signifikan


34

c) Uji Koefisien Determinan

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan

pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel

independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel

dependen.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Distrik Klaso

Distrik Klaso merupakan salah satu distrik yang terletak di

perbatasan antara kabupaten Sorong dan kabupaten tambrauw. Sebelah

utara wilayah ini desa Sbaga, sebelah selatan wilayah ini desa klamugun,

sebelah barat wilayah ini desa miskum, sebelah timur wilayah ini desa

klalik. Sebutan nama klaso ini berasal dari nama air putih,jarak terjauh

dari desa ke Ibu kota Distrik7 km.

Pada tahun 1993, dengan adanya kebijakan pemekaran desa

Siwis,pada tahun 2000 pemekaran desa Miskum dan desa Klamugun,

pada tahsun 2016 pemekaran desa Sbaga, desa Klalik dan desa Klaso.

2. Potensi Distrik Klaso

a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam di Distrik klaso sebagian besar ada di sektor

pertanian. Tanah di Distrik klaso sangat subur dan sangat cocok untuk

dijadikan sebagai lahan pertanian

b. Sumber Daya Manusia

Sesuai dengan potensi yang ada, terdapat berbagai macam mata

pencarian yang ditekuni oleh penduduk Distrik Klaso, Mayoritas mata

pencaharian masyarakat adalah sebagai petani.

35
36

Bendahara

BPD
Kaur
kesejahteraan
kepala desa masyarakat

Sekretaris Kepala dusun

Gambar 4.1
Struktur Oraganisasi

Untuk masing-masing tugas dan fungsi perangkat desa, akan


dijelaskan sebagai berikut:
1) Kepala Desa
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Desa
mempunyai tugas dan wewenang:
Tugas :
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
b) Mengajukan rencana Peraturan Desa (Perdes).
1. Badan Permusyawaratan Desa

Badan Permusyawaratan Desa sebagai unsur penyelenggara

Pemerintah Desa dibentuk berdasarkan untuk masyarakat Desa yang

bersangkutan. BPD berfungsi menetapkan peraturan Desa bersama

Kepala Desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

2. Sekertaris Desa Adapun Tugas Pokok Fungsi Sekertaris Desa sebagai


berikut :
a) Merampungkan, mengelola, merumuskan, dan mengevaluasi data

untuk kelancarankegiatan penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan, dan kemasyarakatan.


37

b) Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan pelaporan.

3. Bendahara Desa Kaur keuangan (bendahara desa) memiliki

kewajibanuntuk membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan

pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi keuangan

desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APBD.

a. Menerima, menyiapkan, menyetorkan, menatausahakan,

membayarkan danmempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka

pelaksanaan APBD.

4. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat

Kepala urusan kesejahteraan rakyat mempunyai tudas dan wewenang

sebagai berikut :

Tugas :

a) Mengumpulkan dan mengevalusai data di bidan kesejahteraan rakyat

b) Melakukan pembinaan di bidang keagamaan, kesejahteraan, keluarga

berencana, posyandu, dan pendidikan masyarakat

5. Kepala dusun

Tugas pokok kepala dusun adalah:

a) Melaksanakan urusan rumah tangga desa

b) Merampungkan, mengolah, merumuskan dan mengevaluasi data yang

terkait dengan penelenggaraan adminitrasi umum dan keuangan desa.

B. Penyajian Data

Data dalam penelitian ini yaitu tentang ’’Pengaruh akuntabiltitas dan

transparansiterhadap pengelolaan dana desa ( studi kasus pada perangkat desa


38

diDistrik Klaso Kabupaten Sorong) di peroleh dengan cara peneliti menyebar

kuesioner kepada responden dengan klasifikasi sebagai berikut:

1) Karakteristik Responden

Sehubungan dengan judul penelitian, dalam memperoleh data dari

responden disusun daftar pertanyaan secara tertulis dimana daftar

pertanyaan tersebut selanjutnya disebarkan kepada responden. Dari

penyebaran kuesioner diperoleh beberapa gambaran mengenai

karakteristik responden. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat

gambaran responden yaitu mengenai jenis kelamin responden dan umur

responden.

a) Klasifikasi responden berdasarkan jabatan di pemerintahan desa

dapat dilihat padatable berikut :

Tabel 4.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan Di Pemerintahan Desa
N Jabatan Frekue Present
o nsi asi
1 Kepala Desa 6 16,60%
.
2 Sekretaris 6 16,60%
. Desa
3 BPD 6 16,60%
.
4 Bendahara 6 16,60%
. Desa
5 Kaur 6 16,60%
. Kesejahteraan
6 Kepala Dusun 6 16,60%
.
Jumlah 36 100%
Sumber : data diolah 2022
39

Jumlah Responden yang ada di 6 desa berdasarkan jabatan

pemerintahaan desa di distrik klaso tahun 2022 terdiri dari 36responden

dimana 1 desa memiliki 6responden dengan hasil presentasi 16,60 %

jadi 6 desa memiliki hasil presentasi 100% persen.

b) Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Presentasi
No Frekuensi
kelamin %
1. Perempuan 11 30,50%
2. Laki-Laki 25 69,50%
Jumlah 36 100%

Sumber : data diolah 2022

Jumlah Responden berdasarkan jenis kelamin di distrik klaso

tahun 2022 adalah 36 orang terdiri atas laki-laki 25 jiwa dengan

hasil presentasi 69,5 % dengan jumlah responden terbanyak dan

perempuan 11 jiwa dengan hasil presentasi 30,5% dengan jumlah

responden terkecil.

c) Klasifikasi responden berdasarkan usia dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
No
Umur Frekuensi Presentasi %
1. 26 – 35 tahun 8 22,20%
2. 36 – 45 tahun 13 36,20%
3. 46 – 55 tahun 9 25%
4. 56 – 65 tahun 6 16,60%
5. Jumlah 36 100%
40

Sumber : Data diolah 2022


Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Ketermasuk

dalam usia produktif (26-35 tahun) sebanyak 8 orang (22,2 persen),

dan seebihnya (36 –45) 13 orang (36,2 persen) berusia di atas46-55

tahun ada 9 orang (25 persen) berusia 65 tahun keatas sebanyak 6

orang ( 16,6 persen ).

d) Klasifikasi responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat dari table

berikut :

Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan

N Pendidika Frekue Present


o n nsi asi %
1 SD 5 13,8%
.
2 SMP 15 41,6 %
.
3 SMA 12 33,4 %
.
4 DIPLOM 0 0%
. A
5 S1 4 11,2 %
.
6 S2 0 0%
.
Jumlah 36 100 %
Sumber: data diolah 2022
41

Ditinjau dari program pemerintah wajib belajar , tingkat pendidikan

Distrik Klaso dapat dikatakan sudah cukup baik. Terbukti dengan jumlah

tertinggi didominasi oleh penduduk tamatan SMP yaitu sebesar 15 Jiwa.

2) Deskripsi Jawaban Responden

Di bagian ini, akan dibahas terkait bentuk sebaran jawaban

responden terhadap keseluruhan rancangan yang diukur. Dimana dari

sebaran jawaban responden tersebut, berikutnya akan diperoleh sebuah

kecenderungan dari sejumlah jawaban yang ada.

a) Jawaban responden tentang Akuntabilitas (X1) :

N Alternatif
Butir Pertanyaan Skor Frekuensi Persen
o Jawaban
Akuntabilitas kejujuran
1
menjamin adanya
SS 5 5 13.9
praktik organisasi yang
S 4 9 25,0
sehat
RR 3 9 25,0
TS 2 7 19,4
STS 1 6 16,7
Total 36 100%
Adanya kesesuaian
2 SS 5 3 8,3
antara pelaksanaan
standar prosedur
S 4 9 25,0
pelaksanaan
RR 3 10 27,8
TS 2 8 22,2
STS 1 6 16,7
Total 36 100%
Penyaluran dana desa
3 SS 5 7 19.4
dilakukan dengan
melihat kebutuhan
S 4 6 16.7
masyarakat
RR 3 10 27.8
TS 2 6 16.7
STS 1 7 19.4
42

Total 36 `100%
adanya pertanggung
4 SS 5 6 16,7
jawaban aparatur
desa dalam
menggunakan dana S 4 13 36,1
desa
secara ekonomis,efektif
RR 3 7 19,4
dan efisien
TS 2 5 13,9
STS 1 5 13,9
Total 36 100%
Tercapainya
5 pengelolaan APBDes SS 5 5 13,9
yang
jelas dari perencanaan,
S 4 10 27,8
pelaksanaan,
penatausahaan,laporan,
RR 3 8 22,2
dan pertanggung
jawaban TS 2 5 13,9
STS 1 8 22,2
Total 36 100%
Adanya pertimbangan
6 SS 5 6 16,7
dalam membuat
kebijakan-kebijakan
S 4 12 33,3
yang dilakukan
RR 3 8 22,2
STS 2 5 13,9
STS 1 5 13,9
Total 36 100%
Program-program yang
7 SS 5 7 19,4
dilalukan oleh
pemerintah desa
S 4 13 36,1
maupun meningkatkan
kesejahteraan
RR 3 5 13,9
masyarakat
TS 2 6 16,7
STS 1 5 13,9
Total 36 100%
Program dana desa yang
8 SS 5 6 16,7
dilakukan tidak
merusak stabilitas
S 4 9 25,0
lingkungan
RR 3 9 25,0
TS 2 8 22,2
43

STS 1 4 11,1
Total 36 100%
Sumber data diolah 2022

b) Jawaban responden tentang Transparansi (X2)yaitu :

Alternati
Frekue
No Butir Pertanyaan f Skor Persen
nsi
Jawaban
Aksebilitas yang
1
berhubungan dengan
SS 5 2 5.6
dokumen mudah diketahui
S 4 10 27.8
oleh masyarakat
RR 3 3 8.3
TS 2 15 41.7
STS 1 6 16.7
Total 36 100%
Informasi muda di
2 SS 5 3 8,3
pahami dan diakses
(dana.cara pelaksanaan,
S 4 15 41.7
program ) oleh
masyarakat RR 3 11 30.6
TS 2 6 16.7
STS 1 1 2.8
Total 36 100%
Laporan keuangan
3 SS 5 2 5.6
pemerintah desa di
terbitkan secara periodik S 4 12 33.3
RR 3 12 33.3
TS 2 4 11.1
STS 1 6 16.7
Total 36 `100%
Laporan keuangan dan
4 SS 5 5 13.9
pemaparan
program pemerintah desa
S 4 10 27.8
muda diakses
oleh publik secara bebas RR 3 8 22.2
TS 2 9 25
STS 1 4 11.1
Total 36 100%
Pemerintah desa
5 SS 5 5 13.9
mempublikasikan
laporan keuangan kepada
S 4 8 22.2
pihak yang
44

berkepentingan RR 3 8 22.2
TS 2 10 27.8
STS 1 5 13.9
Total 36 100%
pemerintah desa
6 SS 5 6 16.7
menggukapkan kondisi
keuangan secara
S 4 9 25
menyeluruh kepada pihak
yang berkepentingan RR 3 9 25
STS 2 6 16.7
STS 1 6 16.7
Total 36 100%
Sumber data diolah 2022.

c) Jawaban responden tentang Pengelolaan Dana Desa (Y)yaitu :

Alternatif Frekuens
No Butir Pertanyaan Skor Persen
Jawaban i
Pengelolaan dana desa
1
dimulai dari tahap
SS 5 8 22.2
perencanaan,
pelaksanaan, S 4 11 30.6
penatausahaan
pelaporan dan
pertanggung jawaban RR 3 6 16.7
yang
dilaksanakan dalam satu
TS 2 9 25
tahun anggaran
STS 1 2 5.6
Total 36 100%
Kegiatan perencanaan
2 SS 5 6 16.7
dalam penyusunan
APBdes yang
S 4 16 44.4
ditetapkan telah sesuai
dengan fungsi
RR 3 9 25
ketentuan struktur
sampai mekanisme
TS 2 3 8.3
penyusunan
STS 1 2 5.6
Total 36 100%
Perencanaan dalam
3 SS 5 4 11.1
pelaksanaan ADD
mengacu pada asas-
S 4 12 33.3
asas pengelolaan
dana desa yang RR 3 9 25
45

tertuang dalam
peraturan
menteri dalam negeri
TS 2 9 25
113 tahun 2014
STS 1 2 5.6
Total 36 `100%
Penatausahaan dana
4 SS 5 12 33.3
desa memenuhi
standar dalam peraturang
S 4 11 30.6
undang-undang
tentang desa RR 3 6 16.7
TS 2 5 13.9
STS 1 2 5.6
Total 36 100%
Adanya laporan
5 SS 5 7 19.4
mengenai rincian
penggunaan dana desa
S 4 12 33.3
kepada masyarakat
RR 3 8 22.2
TS 2 8 22.2
STS 1 1 2.8
Total 36 100%
Adanya proses dan
6 SS 5 12 33.3
pertanggungjawaban
dalam perencanaan
S 4 8 22.2
anggaran diawasi
secara terus menerus RR 3 8 22.2
STS 2 4 11.1
STS 1 4 11.1
Total 36 100%
Asas-Asas Transparansi,
7 SS 5 5 13.9
Akuntabel,
responsive serta
S 4 12 33.3
dilakukan dengan tertib
dan disipilin anggaran RR 3 8 22.2
TS 2 5 13.9
STS 1 6 16.7
Total 36 100%
Sumber data diolah 2022.

3) Pengujian Instrumen Penelitian

a) Uji Validitas
46

Uji validitas di masukkan untuk mengukur sejauh mana

ketepatan alat ukur penelitian tentang isu atau arti sebenarnya yang

diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan

rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = (N-2), N = 36.

Jadi df = 30-2= 28 dengan α (alpha) 5% (0,05) didapat rtabel =

0,361. Jika rhitung positif dan rhitung>rtabel maka butir pertanyaan

tersebut dikatakan valid, begitu pun sebaliknya. Jika rhitung dan

rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak

valid. Pengujiannya dilakukan secara statistik, yang dilakukan

dengan menggunakan SPSS (Statistical Produck And Service

Solution) 20. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Akuntabilitas (X1)

Item t- sig Keteran


Pernyataan hitung gan
Item 1 0,674 0,000 Valid
Item 2 0,643 0,000 Valid
Item 3 0,579 0,000 Valid
Item 4 0,786 0,000 Valid
Item 5 0,685 0,000 Valid
Item 6 0,630 0,000 Valid
Item 7 0,604 0,000 Valid
Item 8 0,396 0,000 Valid
Sumber : data diolah2022

Butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable

Akuntabilitas (X1) adalah sebanyak 8 butir pernyataan. Dari delapan butir

pernyataan ini semua item dikatakan valid dikarenakan sesuai dengan


47

perbandingan nilai signifikansinya yaitu 0,000 < 0,05 sehingga semua item

dikatakan valid.

Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Transparansi (X2)

Item t- sig Keteranga


Pernyataan hitung n
Item 1 0,68 0,00 Valid
9 0
Item 2 0,42 0,00 Valid
2 0
Item 3 0,76 0,00 Valid
5 0
Item 4 0,71 0,00 Valid
3 0
Item 5 0,45 0,00 Valid
5 5
Item 6 0,45 0,00 Valid
3 5
Sumber : data diolah 2022

Butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable

Transparansi (X2) adalah sebanyak 6 butir pernyataan. Dari enam

butir pernyataan ini semua item dikatakan valid dikarenakan sesuai

dengan perbandingan nilai signifikansinya yaitu 0,000 < 0,05

sehingga semua item dikatakan valid.

Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Pengelolaan Dana Desa (Y)

Item t- sig Keterangan


Pernyataan hitung
Item 1 0,532 0, Valid
001
Item 2 0,581 0, Valid
000
48

Item 3 0,557 0, Valid


000
Item 4 0,667 0, Valid
000
Item 5 0,745 0, Valid
000
Item 6 0,585 0, Valid
000
Item 7 0,791 0, Valid
000
Sumber : data diolah 2022

Butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable

Pengelolaan Dana Desa (Y) adalah sebanyak 7 butir pernyataan.

Dari delapan butir pernyataan ini semua item dikatakan valid

dikarenakan sesuai dengan perbandingan nilai signifikansinya yaitu

0,000 < 0,05 sehingga semua item dikatakan valid.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel yang diteliti dan dikatakan reliable

atau dapat dipercaya jika jawaban responden terhadap pernyataan

selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu data

dikatakan reliable adalah variabel memiliki nilai Cronbach Alpha 0,6

atau tidak reliable apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih kecil

dari 0,6 (Ghozali, 2009). Dengan bantuan SPSS diperoleh data

sebagai berikut:

1) Uji Reliabilitas Akuntabilitas (X1)

Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Akuntabilitas (X1)

Reliability Statistics
Cronbach' N of
s Alpha Items
.783 8
49

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach alpha

sebesar 0.783> 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan dari akuntabilitas (X1) dalam penelitian ini dinyatakan relibel.

2) Uji Reliabilitas Transparansi (X2)

Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Transparansi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach N of
's Alpha Items
.611 6

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach alpha

sebesar 0,611> 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan transparansi (X2) dalam penelitian ini dinyatakan realibel.

3) Uji Reliabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y)

Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y)

Reliability Statistics
Cronbach N of
's Alpha Items
.755 7
Sumber : data diolah 2022
50

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai cronbach alpha

sebesar 0,755 > 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan dari pengelolaan dana desa (Y) dalam penelitian ini dinyatakan

reliabel.

1) Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan nilai pemeriksaan yang efisien dari suatu

persamaan regresi linier berganda maka perlu dilakukan pengujian

dengan memenuhi persyaratan asumsi klasik yang meliputi sebagai

berikut :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel

bebas, variabel terikat atau keduanya berdistribusi normal,

mendekati normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan

dengan menggunakan metode Regression standardized rasidual ,

dengan melihat signifikan pada 0,05. Jika nilai signifikan yang

dihasilkan > 0,05 maka akan berdistribusi normal, begitupun

sebaliknya. Hasil uji normalitas data menggunakan SPSS 20

adalah sebagai berikut :


51

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Frekuensi dan residu standar regresikorelasi linier

disajikandalam residu terstandar regresi dan nilai prediktif

terstandar regresi dalam plot dimana kita dapat melihat variasi

kecil pada pengelolaan dana desa.sama juga dengan sisi lain dari

grafik yang menunjukkan variasi kecil pada pengelolaan dana

desa. Ada lebihbanyak titik yang paling baik menjelaskan

hubungan antara kedua variable.

b. Uji Multikolineritas

Multikolineritas adalah situasi adanya kolerasi variabel-

variabel bebas antara satu dengan yang lain, maka salah satu

variabel bebas tersebut dieliminir. Untuk menguji adanya

multikolineritas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance

Inflation Factor) kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar

dari 0,10. Hasil pengujian multikolineritas menggunakan spss 20

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :


52

Tabel 4.12

Coefficientsa

Model Collinearity
Statistics

Tolera VI 2
nce F

1 (Constant)

Akuntabil .890 1.
itas 123

Transpara .890 1.
nsi 123

a. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa

Sumber : data diolah 2022

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa uji

multikolineritas tidak terjadi korelasi antar variabel, karena nilai

tolerance pada masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0.10

yaitu sebesar 0,890.. Sedangkan nilai VIF masing-masing variabel

bebas kurang dari 10 yakni sebesar 1.123. Sehingga dapat


53

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolineritas dalam

model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas digunankan untuk mengetahui ada

atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas

yaitu adanya kesamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi.

Uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik

dilakukan dengan mengamati scatterplot dimana sumbu

horizontal menggambarkan nilai predicted standardized. Jika

Scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya

masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk.

Scatterplot dapat diamati dimana variabel bebas sebagai sumbu

horizontal dan nilai residual kuadratnya sebagi sumbu vertical.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan spss 20

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3
54

Hasil Uji Heteroskedastisita

Berdasarkan grafik Scatterplot diatas, dapat dilihat bahwa

titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul di satu tempat.

Hal itu membuktikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

data dan sudah memenuhi uji asumsi klasik. Uji

heteroskedastisitas dengan mengunakan uji Gletser bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Dalam uji ini, apabila nilai signifikan > 0,05 maka tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas, begitupun sebaliknya.

1. Uji Regresi Linier Berganda

Uji regresi liner berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara

lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat.

Variabel 36 bebas dalam penelitian ini yakni transparansi (X1),

akuntabilitas (X2). Sedangkan variabel terikatnya yakni pengelolaan

dana desa (Y). adapun persamaan regresi linier berganda yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Y = a + β1X1 + β2X2 + e

Y = Pengelolaan Dana Desa

a = Konstanta

β = Koefisien Regresi Dari Variabel X

X1 = Transparansi
55

X2 = Akuntabilitas

E = ero

Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Sta
ndardiz
Unstandardized
ed
Coefficients
Coeffic Si
Model t
ients g.
St
Bet
B d.
a
Error
(Const 21. 4. 4. .0
ant) 163 332 886 00
Akunt .37 .1 .44 2. .0
1
abilitas 7 40 6 693 11
Transp -.3 .2 -.27 - .1
aransi 56 13 7 1.670 04
a. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa
Sumber : data diolah 2022

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan persamaan regresi linier


berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 21,163+0,377 X1 - 0,356 X2+e

Kontanta (α) = 21,163

Nilai konstanta dari persamaan diatas sebesar 21,163 yang berarti

apabila variabel Akuntabilitas dan transparansi bernilai nol (sama dengan

nol), maka pengelolaan dana desa sebesar 21,163.


56

Koefisien Akuntabilitas (β1X1) = 0,377

Pengaruh akuntabilitas terhadap pengelolaan dana desa adalah positif

dan signifikan . Sehingga jika akuntabilitas dinaikkan satu satuan

akuntabilitas maka akan terjadi peningkatan pada pengelolaan dana desa

sebesar 0,377.

Koefisien Transparansi (β2X2) = - 0,356

Nilai koefisien variabel transparansi terhadap pengelolaan dana desa

adalah netatif dan tidak signifikan. Dengan demikian jika kurang adanya

transparansi maka akan terjadi penurunan pada pengelolaan dana desa

sebesar 0,356.

2. Uji Hipotesis

a. Uji T (Parsial)

Pengujian secara parsial dialakukan untuk mengetahui hubungan yang

signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan jika thitung > ttabel, maka hipotesis

diterima. Sehingga disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika tingkat signifikansi

> 0,05 atau thitung maka hipotesis ditolak, sehingga disimpulkan bahwa

variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel

dependen. Uji T (Parsial) dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

berikut ini

Tabel 4.15
57

Uji T ( Parsial)
Coefficientsa
Sta
ndardiz
Unstandardize
ed
d Coefficients
Coeffic S
Model t
ients ig.
St
Bet
B d.
a
Error
2
(Constan 4. 4. .
1.16
t) 332 886 000
1 3
Akuntab . .1 .44 2. .
2 ilitas 377 40 6 693 011
Transpar -. .2 -.27 - .
ansi 356 13 7 1.670 104
a. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa
Sumber : data diolah 2022

Analisis uji T sebagai berikut :

1. Adapun hipotesis yang dirumuskan untuk pengaruh akuntabilitas

terhadap pengelolaan dana desa adalah :

H1= Terdapat pengaruh signifikan Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan

Dana Desa.

Nilai Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai signifikansi variabel

akuntabilitas (X1) sebesar 0,011< 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 2,693,

maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh

signifikan Akuntabilitas (X1) Terhadap Pengelolaan Dana Desa (Y).

1)Adapun hipotesis yang dirumuskan untuk mengetahui pengaruh

Transparansi terhadap pengelolaan dana desa adalah sebagai berikut :

H2: Terdapat pengaruh signifikan Transparansi terhadap Pengelolaan

Dana Desa.
58

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai signifikansi variabel

Transparansi (X2) sebesar 0,104>0,05 dan nilai t-hitung sebesar -1,670,

maka dapat disimpulkan bahwa H2ditolak Artinya tidak terdapat pengaruh

signifikan Transparansi (X2) Terhadap Pengelolaan Dana Desa (Y).

a. Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara serentak variabel

independen mampu menjelaskan variabel dependen secara baik atau untuk

menguji apakah model yang digunakan telah fix atau tidak. Apabila nilai

signifikansi < 0,05 atau Fhitung > Ftabel, maka H3 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai

signifikansi > 0,05 dan Fhitung < Ftabel, maka H3 ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh tidak

signifikan terhadap variabel dependen.

Uji hipotesis secara simultan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel berikut ini :

Tabel 4.16
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regress 199.242 2 99.621 3.96 .029
ion 7 b

Residua 828.758 33 25.114


l
Total 1028.000 35
a. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa
b. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas
Sumber : data diolah 2022
59

Dengan hipotesis :
H3: Terdapat pengaruh signifikan antara varibel independent

(Akuntabilitas,transparansi) terhadap variabel dependen (Pengelolaan

Dana Desa) secara simultan.

Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi sebesar 0,029< 0.05 dan F-

hitung 3,967, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji

F dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain

terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen (Akuntabilitas

dan Transparansi) terhadap variabel dependen (Pengelolaan Dana Desa)

secara simultan.

b. Uji Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi (R2 ) pada intinya adalah untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen. Koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error Change Statistics
Adjusted Durbin-
Model R R Square of the R Square Sig. F
R Square F Change df1 df2 Watson
Estimate Change Change
1 .440a .194 .145 501.137 .194 3.967 2 33 .029 2.035
a. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas
b. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa

Sumber : data diolah2022


60

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil uji koefisien determinasi

dari kebutuhan variabel memperoleh nilai Adjusted R Square sebesar

0,145 yang berarti bahwa Akuntabilitasdan Transparansiberpengaruh

terhadap pengelolaan dana desa sebesar 14,5 %. Sedangkan sisanya

sebesar 85,5 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam

penelitian ini.

C. Pembahasan

Pembahasan Dalam rangka memberikan informasi mengenai pengaruh

Akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2) terhadap pengelolaan dana desa

(Y), maka peneliti telah melakukan penelitian tersebut melalui 36 responden.

Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti guna menjawab permasalahan

dengan judul “Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap

Pengelolaan Dana Desa di Distrik Klasou Kabupaten Sorong. berdasarkan

data yang diperolah oleh peneliti dengan menggunakan SPSS 20, maka hasil

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, hipotesis

pertama menyatakan “ Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan dana desa”terbukti bahwa akuntabilitas mempunyai

pengaruh positif terhadap pengelolaan dana desa. Hal ini ditunjukkan

dengan signifikansi variabel akuntabilitas (X1) sebesar 0,011< 0,05 dan

nilai t-hitung sebesar 2,693, maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.


61

Artinya terdapat pengaruh signifikan Akuntabilitas Terhadap

Pengelolaan Dana Desa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad (2015) yang berjudul Akuntanbilitas Keuangan,

Penagawasan Dan Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Pengelolaan

Keuangan Daerah (Studi Kasus Pemerintahan Kota Dumai), menyatakan

bahwa prinsip akuntanbilitas berpengaruh positif terhadap pengelolaan

keuangan dana desa, dengan adanya prinsip akuntanbilitas segala

aktivitas yang dilakukan oleh aparatur desa dapat

dipertanggungjawabkan dengan baik Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Faridah (2015) yang berjudul

Transparansi Dan Akuntanbilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBDes), menunjukkan

akuntanbilitas berpengaruh positif terhadap pengelolaan dana desa.

Pengelolaan dana desa yang baik adalah pengelolaan yang dapat

dipertanggungjawabkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga

pelaporan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas

merupakan hal yang sangat penting yang dilakasanakan oleh pemerintah

desa dalam pengelolaan dana desa. Hal itu di perkuat dari banyaknya

jawaban setuju dan sangat setuju dari responden pada setiap item

indikator. Adapun adanya pengaruh akuntabilitas terhadap pengelolaan

dana desa karena pemerintah desa sebagai entitas telah merealisasikan

prinsip akuntabilitas diantaranya telah melaksanakan pelaporan yang


62

sesuai dengan mekanisme pertanggungjawaban dan kepatuhan terhadap

standar pelaporan.

2. Pengaruh Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa Berdasarkan

pada analisis data yang telah dilakukan, hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa “Transparansi berpengaruh secara signifikan terhadap

pengelolaan dana desa”, terbukti bahwa transparansi tidak mempunyai

pengaruh positif terhadap pengelolaan dana desa. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikansi variabel Transparansi (X2) sebesar 0,104>0,05

dan nilai t-hitung sebesar -1,670 maka dapat disimpulkan bahwa H2

ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan Transparansi

Terhadap Pengelolaan Dana Desa.

3. Pengaruh Akuntabilitas danTransparansi Terhadap Pengelolaan Dana

Desa Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi sebesar 0,029< 0.05 dan

F-hitung 3,967, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam

uji F dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain

terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen (Akuntabilitas

dan Transparansi) terhadap variabel dependen (Pengelolaan Dana Desa)

secara simultan.
63

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti lakukan dengan judul

“Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa

( studi kasus pada perangkat Dana Desa di Distrik Klaso Kabupaten

Sorong )maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Diketahui nilai signifikansi variabel akuntabilitas (X1) sebesar 0,011<

0,05 dan nilai t-hitung sebesar 2,693, maka dapat disimpulkan bahwa H1

diterima. Artinya terdapat pengaruh signifikan Akuntabilitas (X1)

Terhadap Pengelolaan Dana Desa (Y).

2. Diketahui nilai signifikansi variabel Transparansi (X2) sebesar 0,104 >

0,05 dan nilai t-hitung sebesar -1,670, maka dapat disimpulkan bahwa H2

ditolak Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan Transparansi (X2)

Terhadap Pengelolaan Dana Desa (Y).

3. Berdasarkan hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa nilai

signifikansi sebesar 0,029 < 0.05 dan F-hitung 3,967, maka sesuai

dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji F dapat disimpulkan

bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain terdapat pengaruh

signifikan antara variabel independen (Akuntabilitas dan Transparansi)

terhadap variabel dependen (Pengelolaan Dana Desa) secara simultan.

4. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dari kebutuhan variabel

memperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,145 yang berarti

bahwaakuntabilitas dan transparansiberpengaruh terhadap pengelolaan


64

dana desa sebesar 14,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 85,5 % dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba

mengemukakan implikasi yang mungkin dapat bermanfaat diantaranya

sebagai berikut:

1. Bagi 6 Pemerintah Desa diDistrik Klasou Kabupaten Sorong.Berdasarkan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa transparansi

dan akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa,

oleh karena itu bagi pemerintah Distrik Klasou agar tetap mempertahankan

dan meningkatkan kinerjanya sehingga pengelolaan dana desa akan jauh

lebih baik lagi.

2. Bagi Akademisi Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi

tambahan bagi kepustakaan kampus. Jika ada peneliti lain yang akan

melakukan penelitian yang sama, karena penelitian ini hanya

menggunakan kuesioner atau angket, peneliti selanjutnya dapat

menggunakan metode selain kuesioner seperti wawancara atau metode

lainnya agar mendapat informasi dari subjek, memperluas cakupan sampel

dan populasi. Peneliti dapat menggunakan variabel-variabel lainnya dalam

prinsip good governance yang dapat mempengaruhi pengelolaan dana desa

atau dapat juga mengembangkannya pada seluruh kegiatan keuangan desa.


DAFTAR PUSTAKA

Alqodri, Muhammad .(2015). Akuntanbilitas Keuangan, Penagawasan


DanPenyajian Laporan Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan
Daerah (Studi Kasus Pemerintahan Kota Dumai. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol.2 No.2:1-15
Dewi, citra,A,M.,& Moh, F. (2019). Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi

Dan Komitmen Organisasi Terhadap Pengelolaan Dana Desa Di

KecamatanMomuno Kaputen Buol. Jurnal Pembangunan Daerah Vol.1

No.2, 57-64.

Diansari, Rani Eka. (2015). Analisis Implementasi Alokasi Dana Desa (ADD)
Kasus Seluruh Desa di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung
Tahun 2013. Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015. ISBN
978-602-73690-3-0.
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

(2015). Pokok-Pokok Kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun

2019. 17 Juli 2020. www.djpk.kemenkeu.go.id.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI. (2015). Kebijakan Dana Desa

TA 2016. 17 Juni 2020. www.djpk.kemenkeu.go.id

Kholmi, Masiyah. (2016). Akuntabilitas Pegelolaan Alokasi Dana Desa:Studi

Di Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang. Ekonomika

Bisnis Vol 7 No.2: 143-152 E-ISSN 2442-8604.

Kumalasari, Deti &. Riharjo,Ikhsan Budi (2016). Transparansi Dan

Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa.

Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi. Vol.5 No.11 ISSN 2460-0585.


66

Mahmudi. (2015), Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi KeTiga. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Mariasmo. (2017), Akuntansi Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI.

Oktaresa. (2015). Analisis Hubungan Pengalaman, Pengetahuan Mendeteksi

Kecurangan, dan Skeptisme Profesional dengan Kemampuan Pendeteksian

Kecurangan pada Perwakilan BPKP Provensi Riau. Jurnal Sekolah Tinggi

Ilmu Akuntansi Negara Tanggerang Selatan. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu

Akuntansi Negara Tangerang Selatan Vol.1, No.1.

Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia No 49 PMK No. 7 Tahun

2016. Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,

Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa. Jakarta: Mentri Keuangan

Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintahan Nomor. 60. Tahun 2014. Tentang Dana Desa Yang

Bersumber Dari APBN. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.


67

DESKRIPSI FREKUENSI VARIABEL AKUNTABILITAS (X1)


Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 4868 days.

FREQUENCIES VARIABLES=Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8


/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes
Output Created 02-SEP-2022 13:10:41
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 36
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values
are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all
cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Item1 Item2
Item3 Item4 Item5 Item6
Item7 Item8
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.02

[DataSet0]

Statistics
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8
N Valid 36 36 36 36 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Item1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 6 16.7 16.7 16.7
2.00 7 19.4 19.4 36.1
3.00 9 25.0 25.0 61.1
4.00 9 25.0 25.0 86.1
5.00 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0
68

Item2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 6 16.7 16.7 16.7
2.00 8 22.2 22.2 38.9
3.00 10 27.8 27.8 66.7
4.00 9 25.0 25.0 91.7
5.00 3 8.3 8.3 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 7 19.4 19.4 19.4
2.00 6 16.7 16.7 36.1
3.00 10 27.8 27.8 63.9
4.00 6 16.7 16.7 80.6
5.00 7 19.4 19.4 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 5 13.9 13.9 13.9
2.00 5 13.9 13.9 27.8
3.00 7 19.4 19.4 47.2
4.00 13 36.1 36.1 83.3
5.00 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 8 22.2 22.2 22.2
2.00 5 13.9 13.9 36.1
3.00 8 22.2 22.2 58.3
4.00 10 27.8 27.8 86.1
5.00 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 5 13.9 13.9 13.9
2.00 5 13.9 13.9 27.8
3.00 8 22.2 22.2 50.0
4.00 12 33.3 33.3 83.3
5.00 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
69

Item7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 5 13.9 13.9 13.9
2.00 6 16.7 16.7 30.6
3.00 5 13.9 13.9 44.4
4.00 13 36.1 36.1 80.6
5.00 7 19.4 19.4 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 4 11.1 11.1 11.1
2.00 8 22.2 22.2 33.3
3.00 9 25.0 25.0 58.3
4.00 9 25.0 25.0 83.3
5.00 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
70

DESKRIPSI FREKUENSI VARIABEL TRANSPARANSI (X2)


NEW FILE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet1.
DATASET CLOSE DataSet0.
FREQUENCIES VARIABLES=Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes
Output Created 02-SEP-2022 13:14:50
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 36
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Item1 Item2 Item3
Item4 Item5 Item6
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.02

Statistics
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6
N Valid 36 36 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Item1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 6 16.7 16.7 16.7
2.00 15 41.7 41.7 58.3
3.00 3 8.3 8.3 66.7
4.00 10 27.8 27.8 94.4
5.00 2 5.6 5.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item2
71

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 1 2.8 2.8 2.8
2.00 6 16.7 16.7 19.4
3.00 11 30.6 30.6 50.0
4.00 15 41.7 41.7 91.7
5.00 3 8.3 8.3 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 6 16.7 16.7 16.7
2.00 4 11.1 11.1 27.8
3.00 12 33.3 33.3 61.1
4.00 12 33.3 33.3 94.4
5.00 2 5.6 5.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 4 11.1 11.1 11.1
2.00 9 25.0 25.0 36.1
3.00 8 22.2 22.2 58.3
4.00 10 27.8 27.8 86.1
5.00 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 5 13.9 13.9 13.9
2.00 10 27.8 27.8 41.7
3.00 8 22.2 22.2 63.9
4.00 8 22.2 22.2 86.1
5.00 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 6 16.7 16.7 16.7
2.00 6 16.7 16.7 33.3
3.00 9 25.0 25.0 58.3
4.00 9 25.0 25.0 83.3
5.00 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
72

DESKRIPSI FREKUENSI VARIABEL PENGELOLAAN DANA DESA (Y)

NEW FILE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet2.
DATASET CLOSE DataSet1.
FREQUENCIES VARIABLES=Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes
Output Created 02-SEP-2022 13:18:42
Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 36
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Item1 Item2 Item3
Item4 Item5 Item6 Item7
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.02

Statistics
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7
N Valid 36 36 36 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Item1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 2 5.6 5.6 5.6
2.00 9 25.0 25.0 30.6
3.00 6 16.7 16.7 47.2
4.00 11 30.6 30.6 77.8
5.00 8 22.2 22.2 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item2
73

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 2 5.6 5.6 5.6
2.00 3 8.3 8.3 13.9
3.00 9 25.0 25.0 38.9
4.00 16 44.4 44.4 83.3
5.00 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 2 5.6 5.6 5.6
2.00 9 25.0 25.0 30.6
3.00 9 25.0 25.0 55.6
4.00 12 33.3 33.3 88.9
5.00 4 11.1 11.1 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 2 5.6 5.6 5.6
2.00 5 13.9 13.9 19.4
3.00 6 16.7 16.7 36.1
4.00 11 30.6 30.6 66.7
5.00 12 33.3 33.3 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 1 2.8 2.8 2.8
2.00 8 22.2 22.2 25.0
3.00 8 22.2 22.2 47.2
4.00 12 33.3 33.3 80.6
5.00 7 19.4 19.4 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 4 11.1 11.1 11.1
2.00 4 11.1 11.1 22.2
3.00 8 22.2 22.2 44.4
4.00 8 22.2 22.2 66.7
5.00 12 33.3 33.3 100.0
Total 36 100.0 100.0

Item7
74

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 6 16.7 16.7 16.7
2.00 5 13.9 13.9 30.6
3.00 8 22.2 22.2 52.8
4.00 12 33.3 33.3 86.1
5.00 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai