Anda di halaman 1dari 2

Peran Perempuan Dalam Merawat Budaya Lampung

(Lailatu Fauziah Kopri Kom. IAIM NU Metro)

Peran secara etimologi diartikan sebagai sesuatu yang memegang pimpinan

utama dalam terjadinya sesuatu atau peristiwa. Kata peran menurut KBBI ialah

tindakan yang dilakukan oleh seorang disuatu peristiwa. Sedangkan secara istilah

peran adalah suatu rangkaian perilaku yang diharapkan dari seseorang dengan

berdasarkan posisi sosial, baik itu dengan secara formal atau informal. Peran dibagi

menjadi 3 jenis: peran aktif, partisipasif, peran pasif.

Perempuan menurut KBBI diartikan sebagai yang mempunyai puki, dapat

menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Peran perempuan ialah

keterlibatan atau partisipasi perempuan pada sesuatu atau peristiwa.

Keberagaman masyarakat dari segi suku, bahasa, hingga agama membuat

Indonesia teridentifikasi sebagai negeri yang akan kaya budaya khususnya

didaerah Lampung sendiri. Kekayaan itu tentu perlu dirawat dan dijaga sehingga

dapat lestari untuk generasi mendatang, mengingat budaya merupakan identitas

daerah Lampung.

Disini peran perempuan merupakan salah satu agen kesuksesan melestarikan

budaya. Kaum perempuan atau wanita tidak lagi diposisikan sebagai objek tetapi

lebih didudukkan sebagai subjek pembangunan. Perempuan memiliki peran yang

sentral dan signifikan dalam berkontribusi besar melestarikan budaya Lampung.


Perempuan di Lampung juga tidak lagi dianggap yang hanya memiliki peran

domestik sebagai istri dan ibu rumah tangga yang hanya mengurusi anak dan

suami. Aktifitas mereka pada sektor publik dengan berkomitmen untuk terus

mendukung berbagai kegiatan melestarikan budaya lampung serta mendorong

masyarakat untuk memiliki apresiasi dan penghormatan terhadap aspek

kebudayaan Lampung dalam berbagai bidang, baik sosial, adat istiadat, ekonomi,

politik, dan keagamaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, berdampak

pada kesuksesan meletarikan budaya Lampung.

Peranan dalam melestarikan budaya lampung dapat diciptakan,

dipertahankan dimasyarakat melalui berbagai ajang kegiatan yang dapat menjadi

sorotan masyarakat luas contohnya seperti kegiatan-kegiatan edukatif. Dengan

tujuan dalam kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman dan

pengetahuan mendalam terhadap kebudayaan Lampung serta peranan masyarakat,

tidak terkecuali kaum perempuan sebagai agen budaya. Dalam hal ini juga

kesetaraan gender mendapat perhatian lebih. Karena hambatannya perempuan

masih mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan laki-laki dalam memperoleh

hak dan kesempatan mereka di publik. Hal ini dibuktikan dari indeks ketimpangan

gender di Indonesia sebagai peringkat keempat di ASEAN dalam laporan United

Nations Deveopment Programme (UNDP) bertajuk Human Development Report

2018.

Anda mungkin juga menyukai