Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN HEMOROID PADA NY.

WA UMUR 21 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 30 MINGGU DI BPS IBU AYU MANGKANG

DOSEN PEMBIMBING : 1. Chichik Nirmasari 2. Moneca Dyah 3. Aulia Muharamah OLEH: 1. Ni Kadek Marta Ayunita Sangging 2. Penti Rahmawati 3. Wanti Nuraini Linda P.L (0101284) (0101222) (0101334)

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2010 / 2011

BAB I TINJAUAN TEORI


A. IBU HAMIL TRISEMESTER II Salah satu dengan masa kehamilan 28 - 40 minggu dan memilikji ciri fisik TFU di pertengahan antara pusat dan prosesus xipoloeus (32 mg) 3 jari di atas pusat (28 mg), 3 jari di bawah px (36 mg) dan 40 mg setinggi usia 32 m dan memiliki perubahan psikologi seperti merasa tidak nyaman, merasa takut terhadap persalinan dan lain - lain. Perubahan fisik dan psikologis ibu hamil Trisemester III a. Perut semakin membesar. y pada usia kehamilan 28 TFU tiga jari di atas pusat. y pada usia kehamilan 32 TFU di pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus. y pada usia kehamilan 36 TFU tiga jari di bawah prosesus xiphoideus. y pada usia kehamilan 40 TFU di pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus. b. Sakit bagian tubuh belakang. sakit punggung punggung karena meningkatkan beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang. c. Konstipasi. pada trisemester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar ke arah usus selain perubahan hormon progesteron. d. Pernafasan. karena perubahan hormonal yang mempengaruhi aliran darah ke paru paru bernafas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada). e. Sering buang air besar Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kancing ibu hamil. f. Varises Peningkatan volume darah dan aliran selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang memperburuk varises. g. Konttraksi perut Braxton Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur dan akan hilang ibu hamil duduk atau istirahat.

h. Bengkak Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan kadang membuat tangan bengkak. Hal ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan. i. Kram pada kaki Kram pada kaki timbul karena sirkulasi darah yang menurun atau kekurangan kalsium.

Perubahan psikologis pada Trisemester III a. b. c. d. e. f. g. h. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatan. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya. Mersa kehilangan perhatian. Perasaan mudah terluka (sensitif). Libido menurun.

BAB I B. HEMOROID Hemoroid pada Kehamilan Pengertian Hemoroid Piere A. Grace & Neil R. Borley (2007:104) Menegmukakan bahwa hemoroid adalah pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil dan jaringan areola yang melebar. Interna: hanya melibatkan jaringan lubang anus bagian atas. Eksterna: melibatkan jaringan lubang anus bagian bawah. Hemoroid adalah varises pada anus (Geri Morgan, 2009:207). Hemoroid adalah pelebaran vena (varises) di dalam plekxus hemoroidialis yang bukan merupakan keadaan patogolik. Hanya bila menyebabkan keluhan atau penyulit diperlukan tindakan (Syamsuhidajat, 1997). Hemoroid terlihat seperti bantalan jaringan dari varikosis vena yang merupakan insufisiensi kronik vena yang terdapat di daerah anus. Bila terjadi infeksi hemoroid dapat menimbulakn perasaan gatal, sakit dan berdarah terutama sesudah baung air besar yang mengeras. Etiologi dan Faktor Predisposisi Prevalensi hemoroid pada wanita hamil menurut data dari klinik di negara Eropa sekitar 38 85%. Pada 80% kasus terjadi paa kehamilan pertama trisemester ke 2 atau ke 3.Hemoroid memiliki faktor resiko yang cukup banyak antara lain: a. Kurangnya mobilisasi b. Konstipasi asalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami kesulitan BAB sehingga terkadang harus mengejan dikarenakan fese yang megeras, berbau lebih busuk dan berwarna lebih gelap dari biasanya dan frekuensi BAB lebih dari 3 hari sekali. Pada obstipasi atau konstipasi kronis diperlikan waktu mengejan yang lebih lama. Hl ini mengakibatkan peregangan muskulus spchinter ani terjadi berulang kali, dan semakin lama penderita mengejan maka akan membuat peregangannya bertambah bueruk. c. Cara buang air besar yang tidak benar BAB dengan posisi jongkok yang terlalu lama. Hal ini akan meningkatkan tekanan vena yang akhirnya mengakibatkan pelebaran vena. d. Kurang minum, kurang memakan makan berserat (sayur dan buah). e. Faktor genetika. f. Faktor pekerjaan orang yang harus berdiri, duduk lama atau harus mengangkat barng berat mempunyai predisposisi untuk terkena hemoroid. g. Kehamilan Varises rektum, atau hemoroid, memburuk selama mas hamil akibat: Peningkatan tekanan vena pada vena panggul disebabkan tekanan uterus yang membesar, efek relaksasi progesteron pada dinding dan katup vena, disekitar

jaringan otot dan usus besar, trauma akibat mengejan selama persalinan kala dua dan tekanan dari bayi serta distensi saat kelahiran. h. Riwayat Keluarga Pigot ret al., menyatakan bahwa seseorang yang memiliki resiko 5, 17 kali menderita hemoroid. i. Penyakit yang menyebabkan tekanan intraabdomen (tumor abdomen, tumor usus), dan sirosis hati (Simadibrata, 2006). Patofisiologi Pemeriksaan Klinik Perubahan fisiologis selama kehamilan akan mempercepat munculnya penyakit. Saluran dubur terdiri dari tiga bantalan fibbrovascular (jaringan ikat dan pembuluh darah) yang ditunjang oleh jaringan konektif yang terdiri otot longitudinal dan sphincter internal (jaringan otot melingkar untuk mengatur keluar nya kotoran / buang air besar). Pada kehamilan karena pengaruh kenaikan hormon seks dan bertambahnya volume darah, menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah vena di daerah dubur. Begitu pula akibat penekanan janin dalam rahim pada pembuluh darah vena di daerah panggul akan mengakibatkan pembendungan. Ditambah lagi dengan pengejanan waktu buang air besar yang sering terjadi pada wanita hamil karena konstipasi (sulit buang air besar), akan menyebabkan terjadinya prolaps (keluar dari dubur) hemorrhoid. Tanda dan Gejala serta Komplikasi Tanda dan Gejala a. Pendarahan di daerah dubur yang bisa keluar berupa tetesan, tetapi juga bisa mengalir deras. Darah berwarna merah muda dan biasanya penderita tidak merasakan sakit. b. Setelah buang air besar biasanya ada sensasi rasa mengganjal. Kondisis ini menciptakan kesan bahwa proses buang air besar belum berakhir, sehingga seseorang mengejan lebih kuat. Tindakan ini justru membuat hemoroid semakin parah. c. Karena bagian yang terasa nyeri di dubur sulit dibersihkan, virus akan sangat mudah menyerang dan menyebabkan infeksi kulit yang memicu gatal. Komplikasi Komplikasi dari hemoroid yang paling sering adalah pendarahan, trombosis dan strangulasi. Hemoroid yang mengalami propalus di mana suplai darah dihalangio oleh sfingter ani. Keadaan trombosis dapat menyebakan nyeri yang hebat dan dapat menyebakan nekrosis mukosa dan kulit yang menutupinya (Dardjat). Wasir tidak

terlalu membahayakan, baik bagi ibu hamil maupun bagi janinnya. Meskipun sering keluar darah dari duburnya namun tak akan menularkan penyakit pada janin, karena wasir sama sekali tidak berhubungan langsung dengan janin yang keluar melalui vagina. Ibu akan mengalami ketidaknyamanan sehingga aktivitasnya sehari hari menjadi terganggu dan ia tidak menjalani kehamilannya dengan nyaman akibat perih yang ia rasakan. Bahaya wasir pada wanita hamil adalah timbulnya pendarahan yang bisa mengakibatkan anemia. Tetapi wasir bukan penghalang bagi ibu hamil yang ingin melahirkan normal meskipun wasir yang ia derita padagrade 3. Jika memang nantinya harus digunting, maka saat pengguntingan bisa diatur arahnya. Misalnya tidak menggunting ke arah anus tetapi ke sampingnya. Jika menggunting ke arah anus dikhawatirkan akan terjadi pendarahan. Penatalaksanaan Subyektif a. Riwayat mungkin termasuk 1) Riwayat keluarga 2) Riwayat pribadi menderita hemoroid 3) Multiparitas 4) Peningkatan usia 5) Obesitas 6) Sembelit atau mengejan saat buang air besar 7) Duduk untuk jangka waktu yang lama b. Keluhan prolaps perianal atau benjolan, pruritus, rasa tidak nyaman, sakit, bengkak, atau pelepasan. 1) Sakit dubur lebih parah paling sering dikaitkan dengan trombosis atau celah dubur. c. Klien dapat menggambarkan pendarahan perianal. 1) Tanpa rasa sakit, pendarahan merah terang pada permukaan kotoran pada saat buang air besar (diagnosa hemoroid internal). 2) Pendarahan spontan (diagnosa hemoroid internal dan eksternal yang besar). Objektif a. Hemoroid eksternal terlihat pada pemeriksaan saat istirahat, atau ketika berbaring. b. Hemoroid internal mungkin teraba pada pemeriksaan ginjal anal kanal, terlihat secara eksternal ketika prolaps, atau terlihat dengan anoskopi. c. Trombosis (massa biru atau ungu mengkilat; bekuan subkutan berdekatan dengan anus) atau infeksi (penampilan meradang) dapat terlihat.

d. Tinja yang kotor mungkin perlu dicatat di mana pembengkakan komponen ekternal membuat kebersihan sulit. Assessment Hemoroid 1) 2) 3) 4) 5) 6) R / O anal fissures, kulit terlepas R / O kondiloma acuminate R / O abses perirectal R / O pruritus ani idopatik R / O lesi kanker R / O penyakit inflamasi usus

Planning 1. Tes Diagnostik 1) Memperoleh hemoglobin / hematokrit jika perdarahan yang terjadi sangat besar dan terus. 2. Pengobatan / Manajemen 1) Mencoba untuk mengurangi wasir dengan tekanan digital lembut. 2) Anastesi Topikal: hemoroid supositoria dan salep dengan atau tanpa hidrokortison. y Supositoria memasukkan satu per rektum sesuai kebutuhan, tiga sampai lima per hari, khhususnya setiap pagi, pada waktu tidur, dan setelah setiap gerakan usus. y Salep berlaku secara bebas dan dengan lembut menggosok ke daerah dubur, tiga sampai lima kali per hari, khususnya setiap pagi, pada waktu tidur dan setelah setiap gerakan usus. 3) Sitz mandi (hangat atau dingin) selama 15 sampai 20 menit seperti yang dipelukan untuk kenyamanan, ketika perdarahan tidak ada. 4) Paket es atau kompres dingin; mandi garam Epsaom untuk membantu pengurangan 5) Kompres Astringent: dengan bantalan hazel, sesuai kebutuhan, untuk mengurangi ketidaknyamanan. 6) Petroleum jelly atau supositoria gliserin per rektum untuk mempermudah buang air besar, sesuai kebutuhan. 7) Pelunak feses / pencahar, sesuai kebutuhan lihat Pendidikan Pasien 3. Konsultasi 1) Misalnya pendarahan yang menyakitkan, besar, terjepit, atau wasir thrombosed atau lanjutan, merujuk klien ke konsultan bedah untuk evaluasi dan intervasi.

4. Pendidikan Pasien 1) Menjelaskan pendekatan penyebab dan pengobatan untuk wasir dalam kehamilan. 2) Mengajurkan klien untuk memperbaiki dan menghindari sembelit. 3) Ajari penggantian digital, jika mungkin. 4) Memberikan saran tentang kebersihan dubur dengan hati hati. 5) Merekomendasikan elevasi pinggul sementara berbaring ke samping untuk mengurangi ketidaknyamanan, mengangkat kaki tempat tidur jika ditoleransi. 5. Tindak Lanjut 1) Klien menghubungi petugas kesehatan jika sakit menjadi parah, perdarahan terus berlangsung, atau tidak ada bantuan yang diperoleh dari tindakan teraupetik dalam satu minggu. Selain itu menilai kembali pada pertemuan rutin selanjutnya. 2) Dokumen masalah yang berkelanjutan yang signifikan dengan wasir dalam catatan kemajuan perkembangan.

BAB II ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN HEMOROID PADA NY. WA UMUR 21 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 30 MINGGU DI BPS IBU AYU MANGKANG

Tanggal pengkajian Jam Tempat pengkajian Nama Mahasiswa NIM

: : : : :

12 Juli 2011 08.00 BPS Ibu Ayu Ni Kadek Marta 0101284

I. PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. Identitas a. Identitas Pasien Nama Umur Agama Suku / Bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat b. Identitas Suami c. Nama d. Umur e. Agama f. Suku / Bangsa g. Pendidikan h. Pekerjaan i. Alamat

: Ny. Wa : 20 th : Islam : Jawa / Indonesia : SMA : Ibu Rumah Tangga : Mangkang kulon 3 / 1

: Tn. C : 25 th : Islam : Jawa /Indonesia : D3 : PNS : Mangkang kulon 3 /1

2. 3. 4.

Alasan datang ke klinik Ibu mengatakan ingin mengetahui penyakitnya dan cara penanganannya. Keluhan utama Ibu mengatakan nyeri di dubur. Riwayat kesehatan a. Sekarang Ibu mengatakan nyeri di dubur dan BAB berdarah sejak dua hari yang lalu setiap selesai BAB Ibu tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan penyakit menurun seperti Hipertensi dan DM. b. Dahulu Ibu mengatakn tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan penyakit menurun seperti Hipertensi dan DM. c. Keluarga Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama di keluarganya dan tidak menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan penyakit menurun seperti Hipertensi dan DM. Riwayat perkawinan Ibu mengatakan menyatakan 1 kali, pada umur 20 tahun dengan suami uur 24 tahun lama pernikahan 1 tahun. Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi Menarke : 14 tahun Bau : Amis Siklus : 28hari Banyaknya darah : 3x ganti balut / hari Lama : 6 hari Disminore :Konsistensi : Cair Flour Albos : tidak ada Warna : Merah kecoklatan HPHT : 12 Desember 2011 b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan belum pernah keguguran. c. Riwayat Kehamilan Sekarang 1. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan, belum pernah keguguran (G1P0A0). 2. HPL : 29 September 2011. 3. Ibu mengatakan pemeriksan sebelumnya di BPS Bidan Ayu umur kehamilan : 30 minggu 1 hari. 4. Ibu mengatakan BB sebelum hamil 45 kg, periksa terakhir BB 52 kg tanggal 12 Mei 2011.

5.

6.

5. TM I : 1 kali tidak ada keluhan. TM II : 1 kali tidak ada keluhan. TM III : 1 kali BAB berdarah. 6. TT I : tanggal 20 Januari 2011 usia kehamilan : 5 mg 4 hari. TT II : tanggal 20 Februari 2011 usia kehamilan : 8 mg. 7. Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat selain yang diberikan bidan. 8. Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pertama pada usiakehamilan 16 mg, gerakan janin sampai sekarang gerakan janin masih kuat. 9. Ibu mengatkan bahwa ibu dan keleuarga tidak memilikikebiasaan merokok, alkohol, dan minum jamu.

7.

8.

Riwayat KB Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun. Setelah melahirkan, ibu berencana akan menggunakan IUD. Pola Kebutuhan Sehari hari a. Nutrisi TM I : Ibu mengatakan makan 3 x sehari, porsi sedang dengan menu nasi putih, lauk, sayur, buah. Ibu mengatakan minum 6 gelas sehari air putih. TM II : Ibu mengatakan makan 3 x sehari, porsi sedang dengan menu nasi putih, lauk, sayur, buah. Ibu mengatakan minum 6 gelas sehari air putih. TM III : Ibu mengatakan makan 3 x sehari, porsi sedang dengan menu nasi putih, lauk, sayur, buah. Ibu mengatakan minum 6 gelas sehari air putih. b. Eliminasi TM I : Ibu mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat, bau khas. BAK 5 x sehari dengan konsistensi kuning jernih, bau khas. TM II : Ibu mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat, bau khas. BAK 3 x sehari dengan konsistensi kuning jernih, bau khas. TM III : Ibu mengatakan BAB 2 x sehari dengan konsistensi padat, bau khas, feses campur darah. BAK 3 x sehari dengan konsistensi kuning jernih, bau khas.

c. Aktivitas TM I TM II TM III d. Istirahat TM I TM II TM III

:Ibu mengatakan sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti masak, mandi, bersih bersih. : Ibu mengatakan sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti masak, mandi, bersih bersih. : Ibu mengatakan sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti masak, mandi, bersih bersih. : Ibu mengatakan tidur malam 8 jam sehari, tidur siang 1 jam sehari. : Ibu mengatakan tidur malam 6 jam sehari, tidur siang 1 jam, kurang nyenyak karena kurang nyaman. : Ibu mengatakan tidur malam 6 jam sehari, tidur siang 1 jam sehari.

e. Personal Hygiene TM I :Ibu mengatakan mandi 2 x sehari, sikat gigi 2 sehari, dan keramas 2 hari sekali. TM II : Ibu mengatakan mandi 2 x sehari, sikat gigi 2 sehari, dan keramas 2 hari sekali. TM III : Ibu mengatakan mandi 2 x sehari, sikat gigi 2 sehari, dan keramas 2 hari sekali. f. Hubungan Sexsual TM I : Ibu mengatakan melakukan hubungan sexsual 1 x seminggu. TM II : Ibu mengatakan melakukan hubungan sexsual 2 x seminggu. TM III : Ibu mengatakan melakukan hubungan sexsual 1 x seminggu. g. Psikososial Spiritual a. Ibu mengatakan keluarga sangata mendukung dan mengharapkan kehamilannya. b. Ibu mengatakan pengambilan keputusan tentang kehamilan dalam kewenangan suami. c. Ibu mengatakan beragama Islam dan Taat beribadah. d. Ibu mengatakan penghasilan suami cukup untuk kebutuhan keluarga. e. Ibu mengatakan tidak memelihara hewan peliharaan seperti anjing, kucing. h. Data Pengetahuan Ibu megatakan megetahui tentang kehamilannya dari orang orang sekitar dan buku tentang kehamilan.

B.

Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan Umum b. Kesadaran c. TTV

: Baik : Composmentis  : TD = mmhg N = 78 Rr : 22 t : 36, C

2.

Pemeriksaan Fisik a. Kepala b. Muka c. Mata d. Hidung e. f. g. h. i. Telinga Leher Mulut Dada Paru paru

j.

Jantung

k. Ketiak l. Abdomen m. Ekstremitas n. Genetalia o. Anus

: bentuk mesosepal, rambut bersih, tidak ada masa abnormal : tidak pucat, terdapat cloasma, gravidarum di pipi Dan di dahi. : bentuk simetris, tidak ada penumpukan sekret, sklera putih, konjungtiva merah muda. : tidak terdapat pembesaran pholip, tidak terdapat penum pukau sekret. : bentuk simetris, tidak ada penumpukaan serumen. : tidak adapembesaran tiroid dan limfe. : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, lidah bersih : bentuk dada normal, kembang kempis sama, tidak terdapat kelainan. : Inspeksi : simetris, kembang kempis sama. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. Perkusi : sonor. Auskultasi : bunyi nafas vaskuler. : Inspeksi : tampak lotus cardi. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. Perkusi : sonor. Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas, tidak terdapat bunyi tambahan. : tidak ada pembesaran kelenjar limfe. : tidak ada luka bekas operasi, pembesaran perut merata. : atas : simetris, tidak ada oedem. bawah : simetris, tidak terdapat oedem. : tidak oedem, tidak terdapat pendarahan per vagina. : terdapat hemoroid.

3. Pemeriksaan Obstreti: a. Inspeksi Muka : terdapat cloasma gravidarum di dahi dan di pipi. Payudara : terdapat kelenjar mongomeri, areola menghitam, terdapat spidernavi. Abdomen : terlihat striae gravidarum, pembesaran perut merata. b. Palpasi Mamae : teraba tegang, kolostrum sudah keluar. Abdomen : Leopod I : TFU pertengahan pusat dengan prosesus xipoideus teraba bulat lunak tidak melenting (bokong). TFU : 30 cm. : Ua teraba babgian bagian kecil janin (bagian terkecil janin di kiri punggung). Ui teraba tekanan keras memanjang. Leopod III : teraba bulat, melenting, keras dan dapat digoyangkan. : konvergen TFU / panjang uterus 30 cm TBJ : (30 12) x 155 = 2790 kg c. Auskultasi Djj : 140 d. Perkusi Reflek patella kanan kiri positif. Pemeriksaan panggul luar Distansia spinarum : 25 cm Distansia cristarum : 26 cm Consugata eksterum : 20 cm Lingkar panggul : 85 cm 4. Pemeriksaan Penunjang HB : 11 Pemeriksaan uji protein (-) uji glukosa (-)

Leopod II

Leopod IV

II. INTERPRETASI DATA A. Diagnosa kebidanan G1P0A0 umur 21 tahun hamil 30 minggu 1 hari, janin tunggal, janin hidup, intra uteri, letak melentang, puki punggung, puka bagian terkecil janin. Data Dasar DS 1. 2. 3. 4. Ibu mengatakan bernama Ny. Wa 21 tahun. Ibu mengatakan hamil pertama belum pernah melahirkan tidak pernah keguguran. Ibu mengatakan HPHT 12 Desember 2011. Ibu mengatakan nyeri pda dubur ketika BAB mengeluarkan feses berdarah.

DO. Dx Obstetri Inspeksi Muka : terdapat cloasma gravidarum di pipi dan di dahi, tidak terdapat oedem. : terdapat kelenjar mongomeri, areola menghitam.

Mamae Palpasi

Payudara : teraba tegang, colostrum sudah keluar. Abdomen : L I . TFU pertengahan pusat dengan prosesus xipoideus, teraba bulat lunak tidak melenting (bokong). TFU : 30 cm. L II . Ua teraba babgian bagian kecil janin (bagian terkecil janin di kiri punggung). Ui teraba tekanan keras memanjang. L III. teraba bulat, melenting, keras dan dapat digoyangkan. L IV. konvergen TFU 30 cm TBJ (30 12) x 155 = 2790 kg. Auskultasi Djj (+) : 140

B. Diagnosa Masalah Ibu hamil 30 minggu 1 hari G1P0A0 dengan hemoroid. Data Dasar DS 1. Ibu mengatakan nyeri pada dubur ketika BAB dan BAB berdarah. DO. 1. Inspeksi Anus : inspeksi terdapat hemoroid. III. Diagnos Potensial Tidak ada IV. Antisipasi / Tindakan Tidak ada V. Perencanaan Beritahu ibu hasil pemeriksaan Beritahu ibu pengertian tentang hemoroid Beritahu ibu penyebab hemoroid Beritahu ibu gejala dan tanda tanda Beritahu ibu cara penanganan / mengalami hemoroid Sarankan ibu periksa seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan penyakit atau memeriksakan kandungannya.

VI. PELAKSANAAN NO HARI & JAM TANGGAL 1 Selasa 12 Juli 2011 08.30

IMPLEMENTASI Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ia terkena hemoroid Memberi tahu ibu pengertian tentang hemoroid Memberi tahu ibu penyebab hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah vena karena ibu sering konstipasi Memberi tahu ibu gejala & tanda tanda hemoroid seperti konstipasi BAB berdarah dan nyeri di dubur Memberi tahu ibu cara penanganan mengatasi hemoroid dengan kompres panas / es dan makan makan yang berserat Memberi tahu ibu salep anti nyeri, salep topikal dengan anastesi setelah BAB Anjurkan ibu periksa seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan penyakitnya dan memeriksa kandungannya

RESPON Ibu mengerti / tahu tentang penyakitnya Ibu mengerti tentang hemoroid Ibu mengerti penyebab hemoroid

08.35 08.40

08.45

Ibu mengetahui gejala & tanda tanda hemoroid Ibu mengerti cara mengatasi hemoroid

08.50

08.59

Ibu telah diberi salep topikal dengan anastesi Ibu mengerti dan mau periksa

09.10

VII. EVALUASI S: Pasien mengatakan nyeri di dubur dan berdarah ketika BAB. Pasien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya dan cara mengatasinya. O : ku : cukup Kesadaran composmentis TTV : TD : N : 78 S : 36, C Rr : 22 BB : 60 kg TB : 158 cm TBJ: 140 Inspeksi : anus terdapat hemoroid Pemeriksaan penunjang HB : 11 Uji protein (-) Uji glukosa (-) A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi

LILA : 23,8 cm

Mengetahui Pembimbing Akademik

(Chichik Nirmasari) Mahasiswa

(Ni Kadek Marta)

BAB III SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Pokok Bahasan Sub Pokok Sasaran Hari Tanggal Tempat Penyuluh Waktu : Komplikasi sistem Gastrointestial pada ibu hamil TM III : Pengertian, gejala, penanganan hemoroid : Ny. Wa : Selasa : 12 Juli 2011 : BPS Ibu Ayu : Bidan Ayu : 30 menit

A. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu mengetahui tentang cara penanganan / mengatasi hemoroid. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan : a. Ibu mengetahui pengertian hemoroid. b. Ibu mengetahui tentang penyebab hemoroid. c. Ibu mengetahui tentang gejala dan tanda tanda hemoroid. d. Ibu mengetahui cara cara penanganan / mengatsi hemoroid. B. POKOK BAHASAN Cara penanganan / mengatasi hemoroid. C. POKOK MATERI 1. Pengertian hemoroid. 2. Penyebab hemoroid. 3. Gejala dan tanda tanda hemoroid. 4. Cara penanganan / mengatasi hemoroid. D. METODE 1. Ceramah. 2. Tanggung jawab. 3. Pertanyaan. E. MEDIA 1. Lembar balik. 2. Alat peraga (pantom).

F. KEGIATAN

TAHAP / WAKTU Pendahuluan Waktu 50 menit

KEGIATAN PENYULUHAN Ny. Wa


1. Mengucapkan salam & perkenalan. 2. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan. 3. Persepsi tentang pengetahuan ibu tentang hemoroid. Menjelaskan tentang Menjawab salam Mendengarkan Menjawab pertanyaan

METODE

MEDIA

Tanya, jawab Ceramah

Menjawab

Pelaksanaan

Waktu 20 menit

1. Penyebab hemoroid. 2. Gejala dan tanda tanda hemoroid 3. Cara Penanganan / mengatasi hemoroid. 4. Hal - hal yang harus diperhatikan tentang hemoroid.

Mendengarkan Mendengarkan & melihat Mendengarkan & melihat Mendengarkan & melihat

Ceramah Ceramah Ceramah

Lembar balik Lembar balik Pantom buku peraga Pantom alat peraga

Ceramah

Penutup 1. Memberi kesempatan ibu untuk bertanya. 2. Menjawab pertanyaan. 3. Menyampaikan kesimpulan hasil kegiatan. 4. Evaluasi.

5 menit

Bertanya Memberikan respon positif

Tanya jawab Tanya jawab Pantom buku peraga

Mendengarkan Bertanya dan menjawab

Ceramah Tanya jawab

G. EVALUASI Prosedur : Post test Bentuk : Lisan

Soal : 1. Sebutkan gejala dan tanda tanda hemoroid. 2. Jelaskan cara penanganan atau mengatasi hemoroid. Jawaban : 1. Gejala dan tanda tanda hemoroid adalah pendarahan di bawah dubur setelah BAB biasanya ada yang mengganjal dan nyeri di dubur. 2. Cara penanganan hemoroid adalah hindari konstipasi (susah buang air besar), banyak makan yang berserat, minum, memasukkan anus setelah selesai BAB. Lampiran Materi 1. Pengertian Hemoroid

Hemoroid adalah pembengkakan mokosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan aerola yang melebar. Internal : Melibatkan jaringan lubang anus bagian atas. Eksternal : Melibatkan jaringan lubang anus bagian bawah.(Gerl Morgan, 2009 : 207) Hemoroid adalah pelebaran vena (varises) di dalam flektus hemorodialis yang bukan merupakan keadaan patologi. 2. Penyebab Hemoroid Hemoroid biasanya terjadi pada ibu TM II dan TM III yang memiliki faktor resiko hemoroid adalah ibu yang: 1. Kurang mobilisasi (ibu yang duduk berjam jam sehingga venanya melebar). 2. Konstipasi (ibu yang kesulitan BAB sehingga fesesnya meras, sehingga memerlukan waktu mengejan yang lebih lama, hal ini mengakibatkan pelebaran moskolos spinter ani terjadi berulang kali dan semakin lama penderita mengejan maka peregangan tambah buruk. 3. Cara buang air besar yang tidak benar (BAB dengan posisi jongkok yang terlalu lama, hal ini mengakibatkan meningkatkan tekanan vena sehingga erjadi pelebaran vena). 4. Kurangnya memakan makanan berserat (sayuran dan buah). 5. Faktor pekerjaan orang harus berdiri. 6. Kehamilan varises rektum atau hemoroid. 7. Memiliki riwayat hemoroid sebelumnya sehingga memburuk pada saat kehamilan.

3. Tanda dan gejala hemoroid. 1. Pendarahan di daerah dubur. 2. Setelah BAB biasanya terasa ada yang mengganjal. 3. Nyeri di dubur sulit dibersihkan.

4. Cara penanganan hemoroid 1. Hindari konstipasi. 2. Makan makanan yang berserat. 3. Gunakan kompres es atau air hangat. 4. Dengan perlahan masukkan kembali anus setelah selesai BAB. H. REFERENSI Sulistyani Ari, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba Medisa. Jakarta Mufdilah, 200. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Muhammedika Press. Jogjakarta

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari semua kehamilan yang diberikan selama 45 menit kepda pasien Ny. Iya umur 21 tahun GiPoAo umur kehamilan 30 minggu 1 hari dengan hemoroid. Pasien sudah mengerti cara mengatsi / penanganan penyakitnya dengan mengompres hangat setelah BAB dan mengolesi salep anti nyeri bila terasa nyeri. B. DAFTAR PUSTAKA Sulistyani Ari, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba Medisa. Jakarta Mufdilah, 200. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Muhammedika Press. Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai