Anda di halaman 1dari 6

Konseling Teman Sebaya (KTS)

Konseling teman sebaya adalah program bimbingan yang berusaha untuk mempengaruhi
tingkah laku konsli. Konseling teman sebaya dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:

1. Tidak cukupnya waktu bagi konselor untuk membantu semua remaja yang bermasalah
2. Adanya siswa-siswa yang enggan membawa permasalahan mereka kepada konselor
sekolah dengan berbagai alasan
3. Beban konselor sangat berat untuk menangani kasus-kasus yang parah yang
membutuhkan waktu yang panjang, sehingga sedikit waktu membantu siswa bermasalah
lainnya.

Oleh karena itu, banyak siswa-siswa yang bermasalah berat mencari siswa lain untuk
mendiskusikan masalah pribadi mereka. Misalnya, siswa-siswa yang merasa kesepian dan
terisolasi. Oleh karena itu sangat diperlukan membuat konseling teman sebaya dengan berbagai
model.

Konseling teman sebaya juga bermanfaat untuk mengajar siswa-siswa dengan cara
efektif, membantu kawan-kawannya untuk meringankan perasaan terisolir, dan kesepian di
sekolah. Disamping itu siswa yang menjadi konselor teman sebaya dapat berlatih mengatasi
masalah mereka sendiri dengan cara yang rasional, positif dan bermoral.

Program konseling teman sebaya mempunyai alasan-alasan yang rasional, terstuktur,


aktifitasnya khas atau spesifik, personal yang melakukannya juga khusus dan diorganisir secara
terus menerus. Program ini merupakan usaha mempengaruhi (memperbaiki tingkah laku yang
dimiliki oleh siswa), yaitu tingkah laku yang dapat membedakan antara tingkah laku yang pantas
dengan tidak pantas, dan menggunakan tingkah laku yang pantas menjadi identitas pribadi yang
diharapkan, serta menemukan berbagai cara pemecahkan masalah, dan memberikan pengalaman
yang memberikan motifasi mengikuti pelatihan untuk pengembangan diri mereka sebagai orang
dewasa yang matang dan bertanggung jawab.
Tipe-tipe Tugas KTS

Setiap melakukan pekerjaan, KTS membuat laporan tentang proses dan hasil pekerjaannya. Jenis
tugas-tugas yang hendak dikerjakan adalah:

1. Membantu siswa lain memecahkan permasalahannya.


2. Membantu siswa lain yang mengalami penyimpangan fisik.
3. Membantu siswa-siswa baru dalam menjalani pekan orientasi siswa untuk mengenal
sistim dan suasana sekolah secara keseluruhan.
4. Membantu siswa baru membina dan mengembangkan hubungan baru dengan teman
sebaya dan personil sekolah.
5. Melakukan tutorial dan penyesuaian sosial bagi siswa-siswa asing (kalau ada).

PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R)

Konseling Remaja
PIK R merupakan singkatan dari kata Pusat Informasi dan Konseling Remaja.  Dalam
buku Pedoman Pengolalaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswan (PIK
R/M) , menyatakan bahwa Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa adalah salah satu
wadah yang  dikembangkan dalam program GenRe, yang dikelola dari, oleh dan untuk
Remaja/Mahasiswa guna   memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan
usia perkawinan, delapan fungsi keluarga, TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS serta
Napza), keterampilan hidup (life skills), gender dan keterampilan advokasi dan KIE.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PIK R/M merupakan suatu
kegiatan  yang dikelola, dari, oleh, dan untuk remaja supaya memberikan pelayanan informasi
dan konseling yang bermanfaat mengenai rencana kehidupan berkeluarga remaja. Kemudian PIK
R/M bertujuan umumnya untuk memberiikan informasi yang bermanfaat untuk para remaja
seperti tentang informasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR), Pendewasaan
usia perkawinan. PIK R/M diperlukan karena PIK R/M merupakan salah satu komponen yang
sangat penting dalam kehidupan remaja di masa sekarang dan di masa depan. Hal tersebut
dikarenakan remaja adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan untuk mengubah kehidupan
yang lebih baik. Apabila remaja di suatu bangsa dapat mengubah bangsa ke arah yang lebih baik,
maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang memiliki generasi-generasi penerus yang
hebat. 

            Dalam PIK R/M ada Pendidik Sebaya (PS) sebagai nara sumber untuk kelompok remaja
sebayanya dan telah mengikuti pelatihan. sedangkan PS yang belum dilatih dengan
mempergunakan Panduan Kurikulum dan Modul Pelatihan yang telah disusun oleh BKKBN.
Kemudian ada yang disebut dengan Konselor Sebaya (KS) adalah Pendidik Sebaya yang
memberikan konseling untuk kelompok remaja sebayanya dan telah mengikuti pelatihan.
Sedangkan KS yang belum dilatih dengan mempergunakan Panduan Kurikulum dan Modul
Pelatihan yang telah disusun oleh BKKBN.

            Tujuan dibentuknya PIK Remaja di Kalangan Masyarakat terutama di Desa-desa,


Sekolah, Unversitas dan lain- lain yaitu:
1.      Meningkatkan kualitas mengenai pelayanan PIK R supaya terlaksana dengan baik.
2.      Meningkatkan keterampilan para remaja
3.      Meningkatkan pengetahuan tentang risiko Seksualitas, NAPZA, HIV, dan AIDS  (TRIAD
KKR), kesehatan Reproduksi Remaja, dan median usia kawin pertama perempuan.
4.      Menumbuhkan rasa solidaritas remaja terhadap remaja lainnya.
5.      Sebagai wadah untuk para remaja apabila memiliki keterampilan.
6.      Sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para remaja.
Selain tujuan di atas yang paling utama adalah menjadikan para remaja yang memiliki
Kreatif, inovatif, produktif dan terampil dalam menghadapi kehidupan sekarang yang sudah
modern.
Pengurus PIK Remaja diantarannya adalah sebagai berikut:
1.      Penanggungjawab
2.      Penasehat
3.      Pembina
4.      Ketua PIK Remaja
5.      Sekretaris
6.      Bendahara
7.      Seksi Program dan kegiatan
8.      Pendidik Sebaya Minimal 2 orang dan minimal 2 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih
atau sudah mengikuti pelatihan tentang substansi Program GenRe (8 Fungsi Keluarga, PUP
(Pendewasaan Usia Perkawinan), TRIAD KRR, dan Keterampilan Hidup).
9.      Konselor Sebaya

Diatas merupakam pengurus PIK Remaja Tahap Tumbuh untuk tahap Tegak hampir
sama. Namun ada sedikit perbedaan dalam Pendidik Sebaya menjadi 4 orang Pendidik Sebaya
dan 2 orang Konselor Sebaya. Kemudian 4 orang Pendidik Sebayanya yang sudah dilatih seperti
tahap tumbuh tetapi ditambah satu yaitu sudah dilatih Keterampilan Advokasi dan KIE. Pada
Tahap selanjutnya yaitu PIK Remaja Tahap Tegar Pendidik Sebaya 4 orang Pendidik Sebaya dan
4 orang Konselor Sebaya. Kemudian yang 4 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih sama
seperti tahap tumbuh dan tegak. Namun ditambah tentang Pengembangan materi sesuai
kebeutuhan PIK R misalnya Gender.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PIK Remaja serta Materi, Sarana dan Prasarana
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Tumbuh
a)      Di dalam lingkungan PIK R/M
b)       Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam PIK R/M
c)       Menggunakan media cetak (majalah dinding, leaflet, poster, dll)
d)      Melakukan pencatatan dan pelaporan rutin
Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik dan Sebaya (PS) adalah  8 Fungsi
Keluarga, Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP),  TRIAD KRR dan Keterampilan hidup (Life
Skills).

2.  Tahap Tegak
a)      Di dalam dan di luar PIK R/M dengan bentuk aktifitas pemberian informasi baik di
dalam PIKR/M maupun di luar PIK R/M misalnya melalui dialog interaktif di radio dan
TV, penyuluhan dan pembinaan, konseling, penyelenggaraan seminar, roadshow ke
sekolah lain, pameran, pentas seni dan lain-lain.
b)       Menggunakan media cetak dalam penyampaianinformasi atau isi pesan program GenRe
misalnya melalui majalah dinding, leaflet, poster dan elektronik misalnya radio, televisi,
dan website
c)       Melakukan pencatatan dan pelaporan rutin
d)      Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK
R/M misalnya jambore remaja, lintas alam/outbond, bedah buku, bedah film, bimbingan
belajar siswa, studi banding, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan kesenian dan
olahraga, lomba-lomba, buka puasa

Materi yang harus dikuasai oleh Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik
Sebaya (PS)/Konselor Sebaya (KS) adalah  8 Fungsi Keluarga,  Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP), TRIAD KRR, Keterampilan hidup (Life Skills), Keterampilan
advokasi dan KIE. Sarana dan Prasarana pada tahap ini ada Ruang Sekretariat dan Ruang
Konseling Memiliki papan nama dengan ukuran minimal 60x90 cm.

3. Tahap Tegar
a)      Di dalam dan di luar PIK R/M dengan bentukaktifitas pemberian informasi baik di
dalam PIK R/M maupun di luar PIK R/M misalnya melalui dialog interaktif di radio
dan TV, penyuluhan dan pembinaan, konseling, penyelenggaraan seminar, roadshow
ke sekolah lain, pameran, pentas seni dan lain-lain.
b)       Menggunakan media cetak misalnya majalah dinding, leaflet, poster dan elektronik
misalnya radio, televisi, dan website.
c)       Melakukan kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK R/M
misalnya jambore remaja, lintas alam/outbond, bedah buku, bedah film, bimbingan
belajar siswa, studi banding, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan kesenian dan
olahraga, lomba-lomba, buka puasa bersama, bercocok tanam, beternak dsb.
Melakukan pelayanan lain sesuai kebutuhan remaja (pemeriksaan gigi, konsultasi
kecantikan, konsultasi gizi).  
d)     Terlibat dalam kegiatan sosial misalnya pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan
dankampanye Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK) lain-lain.

Materi yang harus dikuasai oleh Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik
Sebaya (PS)/Konselor Sebaya (KS) adalah  8 Fungsi Keluarga, Pendewasaan Usia Perkawinan
(PUP), TRIAD KRR, Keterampilan hidup (Life Skills), Keterampilan advokasi dan KIE,
Pengembangan materi sesuai kebutuhan PIK R/M (misalnya Gender).

Anda mungkin juga menyukai