Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BOTANI

“ BUAH DAN BIJI ”

 
Anggota:

1.  Ahmad Fahim Royyandi (225040200111236)


2.  Najma Nurlaily Fatihah Nugroho (225040201111084)
3.  Raif Difa Raasheeka (225040201111085)
4.  Alief Rahmadina Qothrunnada (225040201111086)
5.  Ramadani Lailatul Nabila (225040201111087)
6.  Hirya Prabaswara Hermawan (225040201111088)
7.  Nazma Syahda Garnita (225040201111174)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas
mata kuliah Botani tentang Struktur Perkembangan Tumbuhan Makalah ini berjudul “Struktur
Buah dan Biji”

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi para
pembaca mengenai penjelasan yang telah kami paparkan. Tim Penulis sadar akan sifat manusia
yang tidak sempurna dan makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna, maka sangat
diharapkan adanya masukan, saran, tanggapan, maupun kritik yang membangun, agar dapat
membantu penulis membuat makalah yang lebih baik kedepannya. Dan diharapkan makalah ini
dapat membawa informasi bagi siapa saja yang memerlukan informasi sesuai dengan judul yang
berkaitan
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................5
2.1 Definisi Buah......................................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Biji.............................................................................................................................5
2.2 Klasifikasi Buah..................................................................................................................................5
2.2.1. Buah Sejati.................................................................................................................................5
2.2.2. Buah Semu.................................................................................................................................7
2.4 Struktur Biji........................................................................................................................................8
2.5 Susunan Lapisan – Lapisan Dinding Buah..........................................................................................9
2.6 Susunan Lapisan - Lapisan dinding Biji...............................................................................................9
2.6.1 Struktur Antonomi Biji..............................................................................................................11
2.7 Germinasi........................................................................................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan organisme autotrof atau yang dikenal dengan membuat makanan
sendiri dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia. Untuk mempertahankan
jenisnya tumbuhan membentuk buah sebagai generasi baru.Buah  dan biji adalah  bagian dari
organ reproduksi tumbuhan  tingkat tinggi. Pada hakikatnya keberadaan buah hanya dapat
dijumpai  pada tumbuhan yang termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Pada tumbuhan
Gymnospermae, biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak membentuk buah.
Gymnospermae sebagaimana asal kata dari subdivisi ini memiliki biji yang telanjang.
Buah merupakan hasil penyerbukan pada bunga yang kemudian diikuti dengan
pembuahan yang akan menghasilkan bakal buah (ovarium) dan bakal biji (ovulum) yang
kemudian tumbuh menjadi buah dan biji dimana biji inilah yang akan tumbuh menjadi calon
tumbuhan baru. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Dari
sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga
dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Dengan dihasilkannya
buah dan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ketempat
lain.
Selain buah, bagian tumbuhan yang paling penting adalah biji. Biji adalah organ
perkembangbiakan bagi tumbuhan Spermatophyta. Pada Angiospermae, biji dji ibungkus dengan
daun buah sehingga dikenal sebagai biji tidak tertutup oleh daun buah sehingga dikenal sebagai
tumbuhan berbiji terbuka.Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dianggap perlu
untuk menyusun suatu makalah sebagai bahan informasi dan rujukan dalam pemahaman
terhadap buah dan biji.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian buah dan biji?
2. Apa yang membedakan antara buah semu dengan buah sejati?
3. Bagaimana pengklasifikasian buah dan biji?
4. Bagaimana susunan dari lapisan-lapisan dinding buah?
5. Bagaimana susunan lapisan dinding biji?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi buah dan biji
2. Dapat membedakan antara buah semu dengan buah sejati
3. Mengetahui pengklasifikasian buah dan biji
4, Mengetahui susunan dari lapisan-lapisan dinding buah
5. Mengetahui susunan lapisan dinding biji?

1.4 Manfaat
Makalah buah dan biji dapat di manfaatkan oleh mahasiswa pertanian untuk mengetahui
serta menambah wawasan tentang buah dan biji agar mahasiswa dapat mengklasifikasikan dan
juga memahami tentang buah dan biji.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Buah


Menurut Yulianto et al.(2019) Dalam ilmu botani buah adalah organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan modifikasi lanjut bakal buah (ovarium). Buah (fruktus) adalah organ
pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).
Buah terbentuk setelah terjadi setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil,
dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah. Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya
dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

2.1.1 Pengertian Biji

         Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan.

2.2 Klasifikasi Buah


Menurut Agustian et al. (2015) Klasifikasi adalah proses yang penting untuk mengenali
dan membedakan sesuatu hal dengan hal lainnya, hal ini dapat berupa hewan, tumbuhan, maupun
manusia. Identifikasi ini dilakukan dengan mengenali ciri khas yang dimiliki sesuatu hal
tersebut. Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah
yang semata-mata berasal dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang berasal dari
bakal buah dan bagian-bagian bunga yang lain yang justru menjadi bagian utama pada buah.
 

2.2.1. Buah Sejati

Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:
a. Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang
berisi satu biji atau lebih. Buah dapat berisi satu biji atau lebih. Contoh Mangga (Mangifera
indica), Carica papaya dan Durio zibethinus. Buah sejati tunggal dibedakan lagi menjadi
buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus).
 
 
 
1. Buah sejati tunggal yang kering
Buah sejati tunggal yang kering adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan
mengayuh seperti kulit yang kering. Buah siccus dibedakan atas tujuh macam, dengan
buah sejati tunggal kering berbiji 1:
 Buah padi (caryopsis),  yakni buah yang berdinding  tipis, mengandung satu biji, dan
kulit buah berlekatan dengan kulit biji. Contoh Oryza sativa dan Zea mays.
 Buah kurung (achenium), yakni buah berbiji satu yang tidak pecah, dinding buahnya
tipis, berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak berlekatan. Contoh Mirabilis jalapa dan
Helianthus annuus.
 Buah keras (nux), yakni buah yang mempunyai kulit buah yang keras dan kaku. Contoh 
castanea argentea.
 Buah keras bersayap (samara), yakni buah keras yang memiliki alat tamabahan berupa
sayap. Contoh  suku Dipterocarpacea
 
Buah sejati kering yang terdiri dari lebih 1 biji dan bila masak dapat pecah menjadi
beberapa bagian buah atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas
 Buah berbelah (schizocarpium), yakni buah yang mempunyai dua ruang atau lebih, tiap
ruang berisi satu biji dan jiak pecah akan membentuk seperti buah kurung. Contoh
Centella  asiatica,.
 Buah kendaga (rhegma), yakni buah yang jika pecah, masing-masing akan pecah lagi
sehingga bijinya akan keluar. Contoh Ricinus communis
 Buah kotak, yakni suatu buah kering sejati yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu
atau banyak daun buah, jika masak lalu pecah,, tetapi kulit buah yang pecah sampai lama
melekat pada tangkai buah. Contoh Samania saman.
 
2. Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (Carnosus)
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus)  umumnya memiliki tiga lapisan dinding
buah, yakni  dinding luar (epicarpium), dinding tengah (mesocarpium) dan dinding dalam
(endocarpium). Namun, pada beberapa jenis hanya terdiri dari dua lapisan.. Buah sejati
yang berdaging dibedakan atas enam jenis, yakni :
 
 Buah Buni (bacca), yakni buah sejati berdaging yang hanya terdiri atas dua lapisan.
Contoh Carica papaya
  Buah mentimun (pepo), yakni buah buni yang  berasal dari tiga daun buah yang melekuk
ke arah dalam dan selanjutnya melekuk kembali ke arah luar membentuk sekat-sekat
semula. Contoh Cvuucumis sativus
  Buah jeruk (hesperidium), yakni buah  buni yang berdiferensiasi membentuk tiga jenis
lapisan (flavedo, albedo dan endotesta). Contoh Cytrus sp.
 Buah batu (drupe), yakni buah yang memiliki tiga lapisan dinding buah yang keras
seperti batu. Contoh Cocos  nucifera
 Buah delima  contoh Punica granatum
 Buah apel (pomum), contoh Pyrus malus
 
 
b.    Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Buah sejati ganda
dibedakan menjadi empat jenis, yakni :
 
 Buah kurung ganda contoh Rosa sp.
 Buah batu ganda contoh Rubus fraxinifolius
 Buah bumbung ganda contoh Michelia champaka
 Buah buni ganda contoh Annona muricata
 
c.     Buah Majemuk
Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja.
Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga, yakni:
 Buah buni majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing
tumbuh menjadi buah buni. Contoh Ananas comosus. 
 Buah batu majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang tumbuh menjadi
buah batu. Contoh  Pandanus tectorius
 Buah kurung majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-
masing tumbuh menjadi buah kurung. Contoh Helianthus anuus
 

2.2.2. Buah Semu

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau
dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang kadang tersembunyi.
a. Buah semu tunggal
Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah,
misalnya:
1. Tangkai bunga, pada buah jambu mete ( anacardium oc. Cidentale L.), pada prosesnya
buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan
membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan.
Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu
(metenya).
2. Kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima L.). pada prosesnya buah ini
berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian
rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan
sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang melebar tadi. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar dibawah ini.
b. Buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal
buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi
buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan
merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah
arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama
lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah
arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan
makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik
hitam kecil.
c. Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka (Artocharpus
Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun
tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah
semu ini.

2.4 Struktur Biji


Biji tersusun atas tiga komponen utama, yakni:
a.   Kulit Biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum).
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), kulit biji tersusun atas dua lapisan,
yakni :
 Lapisan kulit luar (testa) merupakan lapisan yang tipis, kaku dan merupakan
pelindung utama bagian dalam biji. 
 Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali
disebut sebagai kulit ari. Pada Gymnospermae, kulit biji terdiri atas tiga lapisan, yakni :
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging
2. Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu
3. Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada biji.
 
Bagian-bagian tambahan pada biji meliputi :
1. Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran oleh angin.
Contoh biji Moringa oleifera
2. Bulu (coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut.
Contoh : Gossypium sp.
3. Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus 
4. Salut biji semu (arillodium),
5. Pusar biji (hilus), ykni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas
pelekatan dengan tali pusar. Contoh pada Vigna sinensis
6. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari.
Contoh pada biji Ricinus communis
7. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoh Vitis vinifera
8. Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada
Biji Ricinus communis
 
 b. Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menhubungkan biji dengan tembuni. Jika biji
masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
 
 c. Inti Biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas :
  Lembaga (embryo) yang merupaka calon individu baru
 Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk
    masa permulaan kehidupan tumbuhan.
 
2.5 Susunan Lapisan – Lapisan Dinding Buah
Menurut Agustina dan Mas`sud (2020) Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium
(dinding buah), buah dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu : 
1. Buah basah/ buah berdaging. Buah yang perikarpiumnya dapat dibedakan dengan jelas.
2. Buah kering. Perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. 
Susunan lapisan Perikarpium dari luar ke dalam, yaitu : 
1. Eksokarpium/ Epikarpium, lapisan buah paling luar yang mengandung pigmen yang
menentukan warna dan corak kulit buah. tdd epidermis dan hipodermis, keduanya
memiliki dinding sel yang tebal. Eksokarpium beberapa tanaman memiliki stomata,
contoh : eksokarpium pada Cucurbita pepo. 
.2 Mesokarpium, lapisan tengah pada dinding buah yang disebut dengan daging buah.
Lapisan ini merupakan bagian buah yang biasa dikonsumsi. tdd sel-sel parenkim yang di
dalamnya dapat ditemukan berkas pengangkut, idioblas minyak, amilum, lendir, dan
kristal kalium oksalat.
3. Endokarpium, lapisan kulit paling dalam yang membungkus biji buah. tdd selapis
epidermis dan kadang terdiri dari beberapa lapis sel epidermis.

2.6 Susunan Lapisan - Lapisan dinding Biji 

1. Kulit biji (spermodermis)


Bagian-bagian biji yang pertama adalah kulit biji. Kulit biji atau spermodermis berasal dari
selaput bakal biji (integumentum). Umumnya kulit biji pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu:

 Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama dari bagian
dalam biji. Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariatif, ada yang tipis, kaku seperti
kulit, ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
 Lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan ini lebih tipis seperti selapur dan lebih dikenal
dengan kulit ari.

Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) terdapat tiga lapisan kulit biji, yaitu

 Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami perubahan warna
dari muda hingga tua.
 Kulit tengah (scleroresta). Kulit yang kuat dan keras, berkayu dan menyerupai kulit
dalam (endocarpium) pada buah batu
 Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya melekat pada bagian bagian biji dan
berbentuk seperti selaput tipis.

2. Tali pusar (funiculus)

Tali pusar atau funiculus adalah bagian bagian biji berbentuk menyerupai tangkai yang
menghubungkan biji dengan tembui. Bila biji masak, biasanya biji akan terlepas dari tali
pusarnya ini, dan pada biji hanya tampak bekasnya saja, atau yang lebih dikenal dengan istilah
pusar biji.

3. Inti biji (nucleus seminis)

Bagian-bagian biji yang terakhir adalah inti biji. Inti biji merupakan bagian inti pada biji
yang dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji terdiri dari:

a.  Lembaga (embrio)


Lembaga merupakan calon individu baru yang akan tumbuh dari biji pada kondisi
lingkungan yang menguntungkan. Pada lembaga ini terdapat calon akar (radicula), daun
lembaga (kotiledon), batang lembaga (cauliculus), dan putih lembaga (albumen).

b.  Calon akar (radicula)


Calon akar yang berasal dari biji disebut dengan akar lembaga. Pada tumbuhan dikotil,
akar ini akan tumbuh terus hingga membentuk akar tunggang.

c.  Daun lembaga (kotiledon)


Daun lembaga merupakan daun pertama yang tumbuh pada saat perkecambahan setelah
keluarnya akar lembaga. Fungsi dari daun lembaga ini adalah sebagai tempat penimbunan
makanan, sebagai alat untuk melakukan fotosintesis, dan sebagai alat penghisap makanan
dari putik lembaga untuk lembaga.
d.  Batang lembaga (cauliculus)
Berdasarkan posisinya, batang lembaga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ruas batang
lembaga yang terletak di atas daun lembaga (internodium epicotylum) dan ruas batang
lembaga yang terletak di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).

e.  Putih lembaga (albumen)


Putih lembaga merupakan bagian bagian biji yang berisi cadangan makanan untuk waktu
awal pertumbuhan (pada saat perkecambahan) sebelum dapat membuat makanannya
sendiri. Tidak semua tumbuhan berbiji mempunyai putih lembaga. Misalnya saja pada
tumbuhan polong-polongan (Leguminosae), cadangan makanan disimpan pada daun
lembaga (kotiledon).

 Berdasarkan jaringan yang menjadi tempat penimbunan cadangan makanan, keberadaan


putih lembaga dapat dibedakan menjadi:

 Putih lembaga dalam (endospermium). Biji dengan putih lembaga dalam biasanya
terdapat pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang
berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang setelah dibuahi akan terbelah-belah
menjadi jaringan penimbun makanan. Misalnya biji pada jagung (Zea mays L.),
rerumputan (Graminae)
 Putih lembaga luar (perispermium). Bagian ini berasal dari bagian luar biji di luar
kandung lembaga. Misalnya biji pada lada (Piper nigrum L.)

2.6.1 Struktur Antonomi Biji 

a. Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji. 
b. Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon. 
c. Radikula : bagian terminal (ujung). 
d. Epikotil : bagian atas pangkal. 
e. Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. 
f. Kotiledon : bagian cadangan makanan

Perbedaan biji monokotil dan dikotil


a. Biji Monokotil:
1) Berkeping satu
2) Terdapat endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
b. Biji Dikotil:
1) Berkeping dua
2) Tidak ada endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon 

Perbedaan biji gymnospermae dan angiospermae


c. Biji gymnospermae:
1) gametofit jantan pada cone
2) gametofit betina berkembang dalam cone
3) bijinya terbuka
d. Biji angiospermae:
1) gametofit jantan pada cone
2) gametofit betina berkembang dalam ovarium
3) bijinya tertutup

2.7 Germinasi
Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji
yang berkecambah dapat membentuk plumula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio
mempunyai 3 bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus
(batang lembaga). Daya kecambah akan meningkat dengan bertambah tuanya biji dan mencapai
maksimum germination jauh sebelum masak fisiologis dan berat kering maksimum, sampai
masak fisiologis tercapai, tercapai maksimum germination yang konstan, tetapi sesudah itu akan
menurun dengan kecepatan yang sesuai dengan keadaan lapangan. Semakin buruk keadaan
lapangan maka semakin cepat pula turunnya daya viabilitas biji.
Dormansi adalah masa istirahat, artinya kemampuan biji untuk menangguhkan
perkecambahannya sampai pada saat dan tempat yang mengguntungkan baginya untuk
tumbuh.Hal yang menyebabkan terjadinya dormansi yaitu adanya rudimentary embryo. Di dalam
keadaan seperti ini, embrio belum mencapai tahap kematangan (immature embryo) sehingga
memerlukan waktu untuk siap berkecambah. Faktor lain yang cukup menentukan terhadap
keberhasilan perkecambahan adalah faktor kematangan biji (seed maturity).Hubungan antara
faktor kematangan biji dengan persentase perkecambahan.

Proses Perkecambahan benih


Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan perubahan
morfologi.fisiologi dan biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada tahap perkecambahan benih
adalah

a Penyerapan air oleh benih,melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. 
b Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih
c. Terjadi penguraian bahan-bahan seperti diatas pada daerah meristematik untukmenghasilkan
energy bagi pertumbuhan sel-sel baru. 
d Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan pembesaran dan pembagian sel sel pada
titik tumbuh

Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan
kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

 
BAB III
PENUTUP
 
Buah merupakan hasil perkembangan dari bakal buah atau ovary. Secara umum buah
dibagi menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati terutama berkembang dari bakal  buah,
apabila ada bagian bunga lain yang turut dalam pembentukan buah maka sifatnya tidak dominan.
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging,
buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri
atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk. Buah semu terjadi dari bakal
buah dan bagian-bunga lain. Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu
ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang
mempunyai satu bakal buah. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu
bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah
bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah.
Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul
menjadi satu. 
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji
berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. Bagian-bagian biji
terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua
lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan. Tali pusar
merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji dapat dijumpai
bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut,
tulang biji, carunle, dan strophiole. Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.
Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula),
daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).

 
 
DAFTAR PUSTAKA
Yulianto, F., Utami, Y. T., & Ahmad, I. (2019). Game Edukasi Pengenalan Buah-buahan Bervitamin C
untuk Anak Usia Dini. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika: JANAPATI, 7(3), 242-
251.

Agustian, W., Setyaningsih, S., & Qur'ania, A. (2015). Klasifikasi buah jeruk menggunakan metode naive
bayes berdasarkan analisis tekstur dan normalisasi warna. Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
Bidang Ilmu Komputer/Informatika, 2(2).

Agustina, T. W., & Mas’sud, A. (2020). Tugas kinerja panduan praktikum di Rumah Morfologi
Tumbuhan.

Bio,A. (2021). Definisi, Bagian-bagian dan Struktur Anatomi Biji

Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai