Anggota:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas
mata kuliah Botani tentang Struktur Perkembangan Tumbuhan Makalah ini berjudul “Struktur
Buah dan Biji”
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi para
pembaca mengenai penjelasan yang telah kami paparkan. Tim Penulis sadar akan sifat manusia
yang tidak sempurna dan makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna, maka sangat
diharapkan adanya masukan, saran, tanggapan, maupun kritik yang membangun, agar dapat
membantu penulis membuat makalah yang lebih baik kedepannya. Dan diharapkan makalah ini
dapat membawa informasi bagi siapa saja yang memerlukan informasi sesuai dengan judul yang
berkaitan
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................5
2.1 Definisi Buah......................................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Biji.............................................................................................................................5
2.2 Klasifikasi Buah..................................................................................................................................5
2.2.1. Buah Sejati.................................................................................................................................5
2.2.2. Buah Semu.................................................................................................................................7
2.4 Struktur Biji........................................................................................................................................8
2.5 Susunan Lapisan – Lapisan Dinding Buah..........................................................................................9
2.6 Susunan Lapisan - Lapisan dinding Biji...............................................................................................9
2.6.1 Struktur Antonomi Biji..............................................................................................................11
2.7 Germinasi........................................................................................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi buah dan biji
2. Dapat membedakan antara buah semu dengan buah sejati
3. Mengetahui pengklasifikasian buah dan biji
4, Mengetahui susunan dari lapisan-lapisan dinding buah
5. Mengetahui susunan lapisan dinding biji?
1.4 Manfaat
Makalah buah dan biji dapat di manfaatkan oleh mahasiswa pertanian untuk mengetahui
serta menambah wawasan tentang buah dan biji agar mahasiswa dapat mengklasifikasikan dan
juga memahami tentang buah dan biji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan.
Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:
a. Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang
berisi satu biji atau lebih. Buah dapat berisi satu biji atau lebih. Contoh Mangga (Mangifera
indica), Carica papaya dan Durio zibethinus. Buah sejati tunggal dibedakan lagi menjadi
buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus).
1. Buah sejati tunggal yang kering
Buah sejati tunggal yang kering adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan
mengayuh seperti kulit yang kering. Buah siccus dibedakan atas tujuh macam, dengan
buah sejati tunggal kering berbiji 1:
Buah padi (caryopsis), yakni buah yang berdinding tipis, mengandung satu biji, dan
kulit buah berlekatan dengan kulit biji. Contoh Oryza sativa dan Zea mays.
Buah kurung (achenium), yakni buah berbiji satu yang tidak pecah, dinding buahnya
tipis, berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak berlekatan. Contoh Mirabilis jalapa dan
Helianthus annuus.
Buah keras (nux), yakni buah yang mempunyai kulit buah yang keras dan kaku. Contoh
castanea argentea.
Buah keras bersayap (samara), yakni buah keras yang memiliki alat tamabahan berupa
sayap. Contoh suku Dipterocarpacea
Buah sejati kering yang terdiri dari lebih 1 biji dan bila masak dapat pecah menjadi
beberapa bagian buah atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas
Buah berbelah (schizocarpium), yakni buah yang mempunyai dua ruang atau lebih, tiap
ruang berisi satu biji dan jiak pecah akan membentuk seperti buah kurung. Contoh
Centella asiatica,.
Buah kendaga (rhegma), yakni buah yang jika pecah, masing-masing akan pecah lagi
sehingga bijinya akan keluar. Contoh Ricinus communis
Buah kotak, yakni suatu buah kering sejati yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu
atau banyak daun buah, jika masak lalu pecah,, tetapi kulit buah yang pecah sampai lama
melekat pada tangkai buah. Contoh Samania saman.
2. Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (Carnosus)
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) umumnya memiliki tiga lapisan dinding
buah, yakni dinding luar (epicarpium), dinding tengah (mesocarpium) dan dinding dalam
(endocarpium). Namun, pada beberapa jenis hanya terdiri dari dua lapisan.. Buah sejati
yang berdaging dibedakan atas enam jenis, yakni :
Buah Buni (bacca), yakni buah sejati berdaging yang hanya terdiri atas dua lapisan.
Contoh Carica papaya
Buah mentimun (pepo), yakni buah buni yang berasal dari tiga daun buah yang melekuk
ke arah dalam dan selanjutnya melekuk kembali ke arah luar membentuk sekat-sekat
semula. Contoh Cvuucumis sativus
Buah jeruk (hesperidium), yakni buah buni yang berdiferensiasi membentuk tiga jenis
lapisan (flavedo, albedo dan endotesta). Contoh Cytrus sp.
Buah batu (drupe), yakni buah yang memiliki tiga lapisan dinding buah yang keras
seperti batu. Contoh Cocos nucifera
Buah delima contoh Punica granatum
Buah apel (pomum), contoh Pyrus malus
b. Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Buah sejati ganda
dibedakan menjadi empat jenis, yakni :
Buah kurung ganda contoh Rosa sp.
Buah batu ganda contoh Rubus fraxinifolius
Buah bumbung ganda contoh Michelia champaka
Buah buni ganda contoh Annona muricata
c. Buah Majemuk
Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja.
Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga, yakni:
Buah buni majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing
tumbuh menjadi buah buni. Contoh Ananas comosus.
Buah batu majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang tumbuh menjadi
buah batu. Contoh Pandanus tectorius
Buah kurung majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-
masing tumbuh menjadi buah kurung. Contoh Helianthus anuus
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal
buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau
dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang kadang tersembunyi.
a. Buah semu tunggal
Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah,
misalnya:
1. Tangkai bunga, pada buah jambu mete ( anacardium oc. Cidentale L.), pada prosesnya
buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan
membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan.
Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu
(metenya).
2. Kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima L.). pada prosesnya buah ini
berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian
rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan
sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang melebar tadi. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar dibawah ini.
b. Buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal
buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi
buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan
merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah
arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama
lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah
arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan
makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik
hitam kecil.
c. Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka (Artocharpus
Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun
tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah
semu ini.
Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama dari bagian
dalam biji. Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariatif, ada yang tipis, kaku seperti
kulit, ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
Lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan ini lebih tipis seperti selapur dan lebih dikenal
dengan kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) terdapat tiga lapisan kulit biji, yaitu
Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami perubahan warna
dari muda hingga tua.
Kulit tengah (scleroresta). Kulit yang kuat dan keras, berkayu dan menyerupai kulit
dalam (endocarpium) pada buah batu
Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya melekat pada bagian bagian biji dan
berbentuk seperti selaput tipis.
Tali pusar atau funiculus adalah bagian bagian biji berbentuk menyerupai tangkai yang
menghubungkan biji dengan tembui. Bila biji masak, biasanya biji akan terlepas dari tali
pusarnya ini, dan pada biji hanya tampak bekasnya saja, atau yang lebih dikenal dengan istilah
pusar biji.
Bagian-bagian biji yang terakhir adalah inti biji. Inti biji merupakan bagian inti pada biji
yang dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji terdiri dari:
Putih lembaga dalam (endospermium). Biji dengan putih lembaga dalam biasanya
terdapat pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang
berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang setelah dibuahi akan terbelah-belah
menjadi jaringan penimbun makanan. Misalnya biji pada jagung (Zea mays L.),
rerumputan (Graminae)
Putih lembaga luar (perispermium). Bagian ini berasal dari bagian luar biji di luar
kandung lembaga. Misalnya biji pada lada (Piper nigrum L.)
a. Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
b. Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
c. Radikula : bagian terminal (ujung).
d. Epikotil : bagian atas pangkal.
e. Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
f. Kotiledon : bagian cadangan makanan
2.7 Germinasi
Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji
yang berkecambah dapat membentuk plumula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio
mempunyai 3 bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus
(batang lembaga). Daya kecambah akan meningkat dengan bertambah tuanya biji dan mencapai
maksimum germination jauh sebelum masak fisiologis dan berat kering maksimum, sampai
masak fisiologis tercapai, tercapai maksimum germination yang konstan, tetapi sesudah itu akan
menurun dengan kecepatan yang sesuai dengan keadaan lapangan. Semakin buruk keadaan
lapangan maka semakin cepat pula turunnya daya viabilitas biji.
Dormansi adalah masa istirahat, artinya kemampuan biji untuk menangguhkan
perkecambahannya sampai pada saat dan tempat yang mengguntungkan baginya untuk
tumbuh.Hal yang menyebabkan terjadinya dormansi yaitu adanya rudimentary embryo. Di dalam
keadaan seperti ini, embrio belum mencapai tahap kematangan (immature embryo) sehingga
memerlukan waktu untuk siap berkecambah. Faktor lain yang cukup menentukan terhadap
keberhasilan perkecambahan adalah faktor kematangan biji (seed maturity).Hubungan antara
faktor kematangan biji dengan persentase perkecambahan.
a Penyerapan air oleh benih,melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma.
b Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih
c. Terjadi penguraian bahan-bahan seperti diatas pada daerah meristematik untukmenghasilkan
energy bagi pertumbuhan sel-sel baru.
d Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan pembesaran dan pembagian sel sel pada
titik tumbuh
Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan
kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.
BAB III
PENUTUP
Buah merupakan hasil perkembangan dari bakal buah atau ovary. Secara umum buah
dibagi menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati terutama berkembang dari bakal buah,
apabila ada bagian bunga lain yang turut dalam pembentukan buah maka sifatnya tidak dominan.
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging,
buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri
atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk. Buah semu terjadi dari bakal
buah dan bagian-bunga lain. Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu
ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang
mempunyai satu bakal buah. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu
bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah
bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah.
Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul
menjadi satu.
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji
berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. Bagian-bagian biji
terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua
lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan. Tali pusar
merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji dapat dijumpai
bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut,
tulang biji, carunle, dan strophiole. Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.
Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula),
daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam
(endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
DAFTAR PUSTAKA
Yulianto, F., Utami, Y. T., & Ahmad, I. (2019). Game Edukasi Pengenalan Buah-buahan Bervitamin C
untuk Anak Usia Dini. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika: JANAPATI, 7(3), 242-
251.
Agustian, W., Setyaningsih, S., & Qur'ania, A. (2015). Klasifikasi buah jeruk menggunakan metode naive
bayes berdasarkan analisis tekstur dan normalisasi warna. Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
Bidang Ilmu Komputer/Informatika, 2(2).
Agustina, T. W., & Mas’sud, A. (2020). Tugas kinerja panduan praktikum di Rumah Morfologi
Tumbuhan.