Anda di halaman 1dari 5

TERMS OF

REFERENCE (TOR)

KEGIATAN :
DIALOG PUBLIK TEMATIK

Usulan Kegiatan Tahun Anggaran


2023

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN


UMUM KOTA PAREPARE TAHUN
2023
TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) TAHUN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2023;
6. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Wewenang, Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan.
8. Surat Menteri Keuangan Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember
2014 tentang Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor
Kementerian/Lembaga.

2. Gambaran Umum
Perihal Pemilu di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun
2017. Pasal 1 angka 1 UU itu memuat tentang pengertian Pemilu. Pemilihan
Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,"
demikian bunyi Pasal tersebut. Sederhananya, Pemilu merupakan sarana bagi
rakyat untuk memilih pemimpinnya sesuai dengan asas yang berlaku. Pemilu
menjadi salah satu sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Sebagaimana Pasal 1
Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar".
Sesuai dengan PKPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal
Penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2024, tahapan Pemilu 2024 dimulai
pertanggal 14 Juni 2022. Dalam pelaksanaan Pemilu tentu tidak boleh dibiarkan
berjalan secara sendiri harus ada lembaga lain yang harus mengawasi
penyelenggaraan tersebut. Untuk itu lahirlah Bawaslu secara berjenjang yang
diharapkan mampu melakukan pengawasan dan penegakan pelanggaran
Pemilu.
Berdasarkan struktur kepengurusan, Bawaslu memiliki tingkat
kepengurusan mulai Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota,
Pengawas Kecamatan, Pengawas Kelurahan dan Pengawas TPS. Tingkat
1|Bawaslu Kota Parepare
Bawaslu RI sampai dengan Bawaslu Kab/Kota sifatnya permanen dengan masa
tugas selama lima tahun, sedangkan tingkat kecamatan sampai TPS sifatnya
adhoc atau sementara.
Dalam penyelenggaran Pemilu dan Pilkada, salah satu tahapan penting
yaitu perekrutan pengawas adhoc karena pengawas merupakan ujung tombak
Bawaslu yang langsung melakukan kerja-kerja teknis dilapangan. Oleh karena
itu, diharapkan pengawas adhoc yang terpilih mempunyai
kualitas,kapasitas,integritas dan kemandirian sumber daya manusia.

B. MAKSUDA DAN TUJUAN


1. Maksud
Diharapkan peserta pelatihan mampu memahami, memperluas wawasan, dan
pengetahuan pembuatan press release yang benar, meningkatkan efektivitas
kerja humas, dan meningkatkan humas dalam hal berpikir kreatif dan inovatif
demi tujuan lembaga.

2. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Mensosialisasikan pentingnya keberadaan pengawas adhoc yang
berkualitas, berkapasitas, integritas dan kemandirian SDM
b. Mereview dan memetakan kendala-kendala atau hambatan-hambatan
proses rekrutmen pengawas adhoc pada pemilu dan pilkada sebelumnya.
c. Teridentifikasinya potensi kekuatan dan kelemahan SDM Pengawas adhoc
d. Meningkatkan kerjasama melalui penandatangan MoU (Memorandum of
Understanding) dengan media dan Organisasi Perempuan di Kota
Parepare.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Internal
Adapun hasil yang diharapkan pada kegiatan ini adalah:
2. Ekternal
a. Meningkatnya hubungan yang lebih baik lagi antara Bawaslu Kota Parepare
dengan media cetak dan media online, alumni SKPP, organisasi perempuan
dan organisasi pemuda serta mantan pengawas pemilu
b. Meningkatnya peran stakeholder dalam proses perekrutan pengawas adhoc
dan pengawasan partisipatif.
c. Adanya kerjasama pengawasan partisipatif dengan penandatangan MoU
(Memorandum of Understanding) antara Bawaslu Kota Parepare dengan
organisasi perempuan
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini melibatkan 20 orang terdiri dari 10 orang pihak eksternal dan
10 orang staf Bawaslu Kota Parepare dan masyarakat umum yang menyaksikan
via zoom daring.

2|Bawaslu Kota Parepare


Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk dialog dan diskusi yang dilaksaankan
di media center Bawaslu Kota Parepare, dengan metode:
- Penyampaian bahan materi oleh narasumber yang berkompeten dan
memahami terkait kualitas dan mekanisme pengawasan adhoc
- Tanya jawab dan diskusi
- Penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) dengan organisasi
perempuan
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Tahapan Persiapan
Tahapan Persiapan dilakukan dengan menjadwalkan timeline
kegiatan sehingga tujuan dan sasaran output tersebut dapat tercapai
b. Tahapan Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan diharapkan menjadi sarana diskusi bagi
kebutuhan lembaga kedepannya serta rencana aksi dengan
mengikutsertakan internal organisasi.
c. Tahapan Pelaporan
Tahap akhir dari satu kegiatan adalah pembuatan laporan seluruh
tahapan yang telah dilaksanakan dari Tahapan persiapan sampai dengan
tahapan pelaksanaan serta evaluasi

Kegiatan ini dilaksanakan pada:


Hari/Tanggal :
Waktu : 09.00 – selesai
Tempat : Media Center Bawaslu Kota Parepare

E. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


menyesuaikan

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan penyusunan draft SOP penanganan pelanggaran
Bawaslu Kota Parepare ini bersumber dari DIPA Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2024.

G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja/term of reference (TOR) ini disusun sebagai
panduan pelaksanaan kegiatan yang dapat menunjang tugas, fungsi, dan
kewenangan Bawaslu melakukan Pengawasan Pemilu Tahun 2024 yang Luber,
Jurdil, bermartabat dan berintegritas.

Demikian TOR dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

KOORDINATOR SEKRETARIAT
BAWASLU KOTA PAREPARE

IRWAN SURYA DARMAWAN, SM

3|Bawaslu Kota Parepare


NIP. 19880718 201902 1 001

4|Bawaslu Kota Parepare

Anda mungkin juga menyukai