Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

KEBIJAKSANAAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN


PERTANIAN

Oleh :
Ni Luh Putu Aprilia Damayanti (20192413002)
Ni Komang Ayu Tulus Sawitri (20192413004)

Dosen Pengampu :
A.A. Ketut Sri Asih SE., MM

FAKULTAS BISNIS DAN PARIWISATA


UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
2022
KEBIJAKSANAAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
A. Pengertian Pertanian Dalam Arti Sempit dan Luas
1. Pengertian pertanian dalam arti sempit
Selama ini istilah pertanian seringkali diartikan sebagai proses atau usaha untuk
memenuhi kebutuhan pangan manusia melalui kegiatan budidaya / menanam
tanaman, baik itu dilahan basah (sawah) atau lahan kering (ladang)
Tanaman yang dibudidayakan adalah padi jika dilahan basah, jagung dan kacang –
kacangan serta hortikultura adalah contoh komoditas yang dibudidayakan jika
dilahan kering.

2. Pengertian pertanian dalam arti luas


Pertanian diartikan secara luas yang ruang lingkupnya tidak hanya proses tanam –
menanam / bercocok tanam / budidaya, apapun usaha untuk menghasilkan atau
memenuhi kebutuhan pangan untuk manusia juga merupakan pertanian.
Pertanian secara luas merupakan sebuah bentuk sektor yaitu lingkungan suatu
usaha yang memiliki kemiripan ruang lingkup.

B. Subsektor Dalam Sektor Pertanian


Di Indonesia, sektor pertanian dalam arti luas ini dipilah menjadi lima subsektor
yaitu :
1. Subsektor Tanaman Pangan
Subsektor tanaman pangan sering juga disebut subsektor pertanian rakyat. Disebut
demikian karena tanaman pangan biasanya diusahakan oleh rakyat, maksudnya
bukan oleh perusahaan atau pemerintah. Subsektor ini mencakup komoditas –
komoditas bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat,
kacang tanah, kedelai, serta sayuran – sayuran dan buah – buahan.
2. Subsektor Perkebunan
Subsektor perkebunan dibedakan atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Yang dimaksud dengan perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diusahakan
sendiri oleh rakyat atau masyarakat, biasanya dalam skala kecil – kecilan dan
dengan teknologi budidaya yang sederhana. Hasil – hasil tanaman perkebunan
rakyat terdiri antara lain yaitu karet, kopral, teh, kopi, cengkeh, tembakau, kapuk,
kapas, coklat dan berbagai rempah – rempah. Adapun yang dimaksud dengan
perkebunan besar ialah semua kegiatan perkebunan yang dijalankan oleh
perusahaan – perusahaan perkebunan berbadan hukum. Tanaman perkebunan
besar meliputi karet, reh, kopi, kelapa sawit, coklat, kina, tebu, rami, berbagai
serat, dan masih banyak lagi.
3. Subsektor Kehutanan
Subsektor kehutanan terdiri atas tiga macam kegiatan yaitu penebangan kayu,
pengambilan hasil hutan lain, dan perburuan. Kegiatan penebangan kayu
menghasilkan kayu – kayu glondongan, kayu bakar, arang, dan bambu. Hasil
hutan lain meliputi damar, rotan, getah kayu, kulit kayu, serta berbagai macam
akar – akaran dan umbi kayu. Sedangkan kegiatan perburuan menghasilkan
binatang – binatang liar seperti rusa, penyu, ular, buaya, dan termasuk juga madu.
4. Subsektor peternakan
Subsektor peternakan mencakup kegiatan berternak itu sendiri dan mengusahakan
hasil – hasilnya. Subsektor ini meliputi produksi ternak – ternak besar dan kecil,
telur, susu segar, wool dan hasil pemotongan hewan. Untuk menghitung produksi
subsektor ini BPS mendasarkan pada data pemotongan, selisih stok atau
perubahan populasi, dan ekspor neto.
5. Subsektor perikanan
Subsektor perikanan meliputi semua hasil kegiatan perikanan laut, perairan
umum, kolam, tambak, sawah, keramba, serta pengolahan sederhana atas produk –
produk perikanan (pengeringan dan pengasinan). Dari segi teknis kegiatannya,
subsektor ini dibedakan atas tiga macam sektor yaitu perikanan laut, perikanan
darat, dam penggaraman. Komoditas yang tergolong subsektor ini tidak terbatas
hanya pada ikan, tetapi juga udang, kepitingm ubur – ubur dan semacamnya.

C. Kebijaksanaan Bidang Pertanian yang dilakukan di Indonesia


Kebijakan pertanian adalah serangkaian tindakan yang telah, sedang dan akan
dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Tujuan umum kebijakan pertanian adalah:
a. Memajukan pertanian
b. Mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif
c. Mengusahakan produksi dan efisiensi produksi naik dan
mengakibatkan tingkat penghidupan dan kesejahteraan petani
meningkat.
Tujuan kebijakan pertanian mendasar tidak hanya
meningkatkan produksi, akan tetapi hal yang lebih utama adalah
pembangunan manusia, membantu mereka memenuhi kebutuhan
dasarnya. Meningkatkan pendapatan keluarga pedesaan merupakan hal
mendasar untuk mencapai tujuan tersebut, dan pada gilirannya
menekankan pada peningkatan produktivitas dan memberikan harga
pada tingkat petani yang tepat.
2. Kebijakan Pemerintah Pada Sektor Pertanian Diperlukan karena :
a. Untuk stabilisasi harga input dan output
b. Kegagalan pasar timbul karena eksternalitas. Bentuk intervensi
pemerintah seperti pajak, subsidi, pengawasan regulasi perlu
ditetapkan sehingga biaya penerimaan akan sepenuhnya
menggambarkan biaya eksternalitas.
3. Adapun Kebijakan Pertanian yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia yaitu :
a. Kebijakan Harga
Kebijakan harga merupakan salah satu kebijakan yang terpenting di
banyak negara dan biasanya digabung dengan kebijakan pendapatan
sehingga disebut kebijakan harga dan pendapatan (price and economic
policy).
Kebijakan Harga bertujuan untuk mengadakan stabilitas harga,
sedangkan segi pendapatannya bertujuan agar pendapatan petani tidak
terlalu berfluktuasi dari musim ke musim dan dari tahun ke tahun.
Kebijakan harga dapat mengandung pemberian penyangga (support)
atas harga-harga hasil pertanian supaya tidak terlalu merugikan petani
atau langsung mengandung sejumlah subsidi tertentu bagi petani.
Secara teoritis kebijakan harga yang dapat dipakai untuk mencapai tiga
tujuan yaitu:
1) stabilitas harga hasil-hasil pertanian terutama pada tingkat petani
2) meningkatkan pendapatan petani melalui pebaikan dasar tukar
(term of trade)
3) memberikan arah dan petunjuk pada jumlah produksi.
b. Kebijakan Pemasaran
Kebijakan-kebijakan khusus dalam kelembagaan perdagangan dengan
tujuan yang sama, tetapi dengan tekanan pada perubahan mata rantai
pemasaran dari produsen ke konsumen, dengan tujuan utama untuk
memperkuat daya saing petani. Di negara-negara Afrika seperti
Nigeria dan Kenya apa yang dikenal dengan nama Badan Pemasaran
Pusat (Central Marketing Board) berusaha untuk mengurangi pengaruh
fluktuasi harga pasar dunia atas penghasilan petani.

c. Kebijakan struktural
Kebijakan struktural dalam pertanian dimaksudkan untuk memperbaiki
struktur produksi misalnya luas pemilikan tanah, pengenalan dan
pengusahaan alat-alat pertanian yang baru dan perbaikan prasarana
pertanian pada umumnya baik prasarana fisik maupun sosial ekonomi.

d. Kebijakan Pertanian dan Industri


Ciri-ciri pokok perbedaan antara pertanian dan industri adalah:
1) Produksi pertanian kurang pasti dan risikonya besar karena
tergantung pada alam yang kebanyakannya di luar kekuasaan
manusia untuk mengontrolnya, sedangkan industri tidak demikian.
2) Pertanian memproduksi bahan-bahan makanan pokok dan bahan-
bahan mentah yang dengan kemajuan ekonomi dan kenaikan
tingkat hidup manusia permintaannya tidak akan naik seperti pada
permintaan atas barang-barang industri
3) Pertanian adalah bidang usaha dimana tidak hanya faktor-faktor
ekonomi saja yang menentukan tetapi juga faktor-faktor sosiologi,
kebiasaan dan lain-lain memegang peranan penting. Industri lebih
bersifat lugas (zakelijk).

e. Pendapatan Penduduk Desa dan Kota


Ada tiga hal yang meyebabkan rata-rata pendapatan penduduk kota
lebih tinggi dibanding penduduk desa yaitu:
1) kestabilan dan kemantapan pendapatan penduduk kota lebih besar
dibanding pendapatan penduduk desa
2) lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan yang dapat mendorong
kegiatan ekonomi di kota lebih banyak dibandingkan di desa
3) lebih banyaknya fasilitas pendidikan dan kesehatan di kota yang
memungkinkan rata-rata produktivitas tenaga kerja di kota lebih
tinggi.

4. Strategi Dan Kebijakan Pokok Pembangunan Pengolahan Dan Pemasaran


Hasil Pertanian
Strategi merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Strategi dapat memberikan kerangka yang sangat berguna untuk mencapai
tujuan besar kebijakan yang memberikan kesamaan nilai yang diterima oleh
produsen dan konsumen. Strategi terdiri dari tahapan-tahapan yang jelas untuk
mencapai visi dan misi kebijakan perusahaan.
a. Meningkatkan Kapasitas dan Memberdayakan SDM serta
Kelembagaan Usaha di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian.
b. Meningkatkan Inovasi Dan Diseminasi Teknologi Pasca Panen Dan
Pengolahan.
c. Meningkatkan Efisiensi Usaha Pasca Panen, Pengolahan Dan
Pemasaran Hasil
d. Meningkatkan Pangsa Pasar Baik Di Pasar Domestik Maupun
Internasional.
e. Pendekatan Pengembangan Industri Melalui Konsep Cluster Dalam
Konteks Membangun Daya Saing Industri Yang Berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Indonesia, K. K. (2021, 02 23). Outlook Ekonomi Pertanian 2021 : Perkuat Pembangunan


Sektor Pertanian. Dipetik 04 05, 2022, dari
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/1731/Outlook-Ekonomi-Pertanian-2021-
Perkuat-Pembangunan-Sektor Pertanian#:~:text=mengacu%20pada%20outlook
%20ekonomi%20pertanian,pada%20tahun%202020%20mengalami%20kontraksi.

Insan, C. (2019). Arti Pertanian : Dalam Arti Luas dan Arti Sempit. Dipetik 5 6, 2022, dari
https://belajartani.com/pertanian-dalam-arti-luas-dan-arti-sempit/.

Kurniasih, C. E. (2014, Juli 02). Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian.


Dipetik 04 05, 2022, dari https://www.slideshare.net/CutEndangKurniasih/Kebijakan-
Pemerintah-Dalam-Pembangunan-Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai