Anda di halaman 1dari 11

KONSEP PERILAKU ORGANISASI

Oleh Lisna Sari Caniago


Email: lisnasari20032003@gmail.com
Prodi Perbankan Syariah STAIN MADINA 2022

Abstrak
Cole (1998) menyatakan bahwa perilaku organisasi adalah istilah yang
digunakan untuk studi sistematis tentang perilaku individu dalam kelompok kerja,
termasuk analisis sifat kelompok, pengembangan struktur antara dan di dalam
kelompok dan proses pelaksanaan perubahan. Perilaku Organisasi adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu,
tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual,
kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi
tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi,
sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang
terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi
industri serta perilaku organisasi.

A. PENDAHULUAN

Memahami perilaku organisasi berarti memahami perilaku para anggota


organisasi, baik secara individu maupun secara kelompok. Memahami perilaku
organisasi bukan memahami bagaimana organisasi itu berperilaku, tetapi
memahami bagaimana para anggota organisasi itu berperilaku. Memahami
bagaimana para anggota organisasi berperilaku berarti berusaha memahami
perilaku manusia. Memahami perilaku manusia adalah suatu hal yang sulit karena
setiap manusia sebagai individu mempunyai perilaku yang berbeda-beda.
Demikian pula perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
faktor lingkungan, latar belakang, pengalaman, kemampuan dan sebagainya.
Perilaku organisasi lebih ditekankan pada bagaimana membuat orang-orang
terbiasa bekerja dalam tim kerja yang efektif. Kinerja tim lebih unggul daripada
kinerja individu-individu bila tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan
ganda. Perilaku organisasi menunjukkan pada suatu sikap dan perilaku dari
individu dan kelompok dalam organisasi serta interaksinya dengan konteks
organisasi itu sendiri.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. 
B. LANDASAN TEORI
Menurut Robbins dalam Sembiring Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Organisasi dipandang sebagai
suatu satuan sistem sosial untuk mencapai tujuan bersama melalui
usaha/kelompok. Dalam mengelola sumber daya manusia agar dapat bekerja
secara efektif perlu melakukan kegiatan manajemen kerja (managing work) dan
manajemen orang (managing people). Fungsi yang berhubungan dengan
manajemen kerja atau tugas adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian. Sedangkan yang terkait dengan manajemen orang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi komunikasi, kepemimpinan, dan motivasi. Dengan
melakukan fungsi tersebut, orang-orang atau kelompok yang bekerja sama dapat
bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat deskriptif, karena
artikel ini memberikan keterangan dan penjelasan mengenai konsep perilaku
organisasi secara rinci diperoleh dari berbagi sumber yang ada.
D. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
1. Pengertian Perilaku Dalam Organisasi
Menurut Hanggreni (2011:1) perilaku organisasi adalah “sebuah bidang
khusus yang memiliki pokok ilmu pengetahuan yang umum mencakup tiga faktor
penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan struktur dan
penerapannya untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif”. Menurut Mulyadi
(2015:11) perilaku organisasi adalah “aktualisasi pengetahuan dan wawasan
tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi”. Sedangkan menurut
Robbins dan Judge (2015:10): “Organizational behavior is a field of study that
investigates the impact that individuals, groups, and structure have on behavior
within organizations, for purpose of appylying such knowledge toward improving
an organization’s effectiveness”. Menurut Subekhi & Jauhar (2013:24) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi antara lain:
a. Peningkatan kepuasan kerja Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi
prilaku individu dalam organisasi. Kepuasan kerja suatu individu
dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
b. Pengurangan kealpaan Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh
individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negatif terhadap
efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
c. Penurunan Turn over Turn Over yang dimaksud disini adalah
pengunduran diri para pekerja atau anggota dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Yang berpengaruh terhadap perilaku organisasi/perusahaan
tersebut.
d. Peningkatan Produktifitas Suatu organisasi dinyatakan produktif jika
mampu mencapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target yang
telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil. Produktifitas dalam
organisasi ini dapat mempengaruhi perilaku organisasi dimana
produktifitas itu berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kinerja.1
Selain itu, perilaku organisasi merupakan bidang studi yang mencakup
teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi
individu dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan didalam
organisasi secara keseluruhan., menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap
organisasi dan sumber dayanya, misi, sasaran, dan strategi.Dapat pula dikatakan
bahwa prilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, klompok dan struktur pada prilaku dalam organisasi dengan maksud
1
https://media.neliti.com/media/publications/197040-ID-pengaruh perilaku-organisasi-
terhadap-pr.pdf diakases pada 06 September 2022
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektifitas organisasi.
Dalam perilaku organisasi juga merupakan suatu cara berfikir, suatu cara untuk
memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil
penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan masalah. Perilaku organisasi
dapat pula dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti
misalnya bagaimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang serta
bagaimana pengaruhnya terhadap anggota sebagai individu, klompok pemilik,
organisasi lainnya, dan istitusi-istitusi lainnya yang lebih besar.2
2. Keberagaman Dalam Organisasi
Keragaman adalah suatau kondisi pada kehidupan masyarakat. perbedaan
seperti itu ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya, dan gender. Keragaman
yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa. Keragaman dalam
organisasi (Diversity in Organization)  merupakan suatu hal yang sangat penting
saat ini, Diversity in Organization adalah keragaman atau perbedaan didalam
suatu organisasi. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai
pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan
organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektifitas perusahaan. 
Keragaman Individu dalam Organisasi diartikan sebagai :
a. kumpulan dari beberapa persamaan maupun perbedaan latar belakang
individu pada dimensi nilai, keyakinan, dan opini
b. suatu hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan
organisasi/perusahaan
c. dan suatu hal yang perlu dikelola dengan baik
3. Macam-Macam Organisasi
a. Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari
keuntungan. Macam-macam Organisasi Niaga:

1) Perseroan Terbatas (PT)


2
Suprapto,dkk.Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan,(PT.PENACITRA SATRIA
Jakarta: 2008). Hal. 20
2) Perseroan Komanditer (CV)
3) Firma (FA)
4) Koperasi
5) Join Ventura
6) Trus
7) Kontel
8) Holding Company3

b. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership


Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma
dan persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
1) Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang
atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata
tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
ciri dan sifat firma :

a. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
b. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
c. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
d. Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
e. Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
f. Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
g. Mudah memperoleh kredit usaha
3
Elliyasa KH Dharwis, Pengorganisasian, Aksi Komunitas dan Kuliah Kerja Nyata,
(direktorat perguruan tinggi agama islam ditjen kelembagaan agama islam departemen agama RI
Jakarta: 2006). Hal. 82
2) Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam
CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak
lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta
pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut
sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
c. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan
hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus
memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik
modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas
dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
d. Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota
masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
Jalur Keagamaan.
Jalur Profesi.
Jalur Kepemudaan.
Jalur Kemahasiswaan.
Jalur Kepartaian dan Kekaryaan.4

4. ADRT/ART Organisasi

4
http://bownerniaga.blogspot.com/2017/03/perilaku-dalam-organisasi.html diakases pada
06 September 2022
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau AD ART adalah suatu
pedoman yang di dalamnya berisi peraturan untuk semua anggota dalam
menjalankan suatu kegiatan.

Peraturan yang tercantum di dalamnya mencakup ketentuan keanggotaan,


hal teknis tentang mengelola organisasi dan juga bisnis, sampai berbagai hal yang
berhubungan dengan pembubaran serta ketentuan khusus lainnya. AD ART akan
mengikat semua anggota yang ada di dalam organisasi.

AD ART dibuat oleh mereka yang ingin mendirikan suatu organisasi


ataupun perusahaan. sedangkan isi di dalamnya harus bisa disepakati dan disetujui
oleh semua pengurus serta anggota organisasi.

Walaupun dalam penyebutannya seringkali tidak dipisahkan, tapi anggaran


dasar dan anggaran rumah tangga sebenarnya adalah dua hal yang berbeda.

Anggaran Dasar atau AD adalah semua aturan umum yang berkaitan


dengan kehidupan organisasi yang akan mengatur hubungan organisasi dengan
anggota di dalamnya agar bisa lebih tertib dalam menjalankan organisasi tersebut.

Di dalamnya akan ditulis berbagai ketentuan utama yang akan dijadikan


sebagai pedoman dalam menata keberlangsungan hidup organisasi tersebut.
Ketentuan pokok ini akan digunakan sebagai pedoman dalam membuat aturan
lainnya yang lebih khusus.

Sedangkan ART atau Anggaran Rumah Tangga adalah penjelasan lebih


detail terkait berbagai aturan yang terdapat di dalam anggaran dasar.

DI dalamnya terdapat peraturan yang akan mengatur urusan rumah tangga


dari suatu organisasi, seperti berbagai hal yang berhubungan dengan keanggotaan
organisasi, hak dan kewajiban dari setiap pengurus ataupun anggota, urusan
administrasi organisasi, dan berbagai hal lainnya.5

Fungsi AD/ART

Fungsi utama dari AD ART adalah sebagai pedoman utama untuk semua
anggota dan pengurus dalam membuat berbagai peraturan organisasi. Peraturan
ini tidak hanya berlaku untuk internal organisasi saja, tapi juga untuk eksternal
organisasi.

Contoh sederhana dari peraturan internal organisasi adalah aturan yang


terkait dengan hubungan antar pengurus dan anggotanya, antar sesama anggota,
dan antar pengurus dengan pengelola organisasi.

Sedangkan peraturan eksternal adalah aturan semua perjanjian yang dijalin


dengan pihak ketiga dan berkaitan dengan modal organisasi tersebut, seperti kerja
sama bisnis, perjanjian kredit, ataupun manajemen.

Tujuan Dibentuknya AD ART

Membangun organisasi baru tanpa adanya pedoman sama seperti


berpergian ke suatu gunung atau hutan tanpa membawa peta atau kompas. Itu
artinya, tanpa menggunakan AD ART, suatu organisasi kemungkinan besar akan
tersesat di tengah jalan. Sehingga, tujuan bisnis pun tidak akan bisa dicapai.

Beberapa tujuan dari dibuatnya AD ART adalah sebagai berikut:

1. Mengatur mekanisme kerja dari organisasi itu sendiri.


2. Menjelaskan bahwa tata kehidupan organisasi tersebut sudah diatur secara
jelas dan baik.

5
https://www.anekamakalah.com/2012/08/macam-macam-organisasi-dan-struktur.html
diakases pada 06 September 2022
3. Menjadi pedoman utama untuk setiap anggota dan juga pengelola dalam
menjalankan teknis organisasi, usaha, manajemen, serta finansial
organisasi.
4. Mewujudkan adanya ketertiban dalam menjalankan setiap kegiatan
organisasi
5. Dijadikan sebagai dasar dalam membuat berbagai peraturan khusus
lainnya yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan organisasi.

5. Regulasi tentang Organisasi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Tentang


Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang
Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang.

6. Bentuk Organisasi yang Baik


Dengan banyaknya organisasi yang ada di dunia ini, mungkin kamu
pernah atau sedang mengikuti suatu organisasi tertentu.

Istilah organisasi memiliki dua arti umum. Pertama, mengacu pada suatu
lembaga (institution) dan arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian,
sebagai satu di antara dari fungsi manajemen. Secara konsep, ada dua batasan
yang perlu dikemukakan, yakni istilah organizing sebagai kata benda
dan organizing (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada
rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk


persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu
terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

Sedangkan dalam arti umum, organisasi adalah sebuah wadah untuk


sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang
terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber
daya yang ada di dalamnya.

Berikut beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi:

1. Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur organisasi


secara umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai fungsi bidang
kerjanya dan orang-orang yang bekerja di bawah manajer. Penyebutan ini
biasanya disesuaikan dengan jenis organisasinya masing-masing.
2. Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi. Dengan
adanya kerja sama yang baik, tujuan organisasi dapat dicapai bersama-
sama. Tingkatan anggota akan membantu memudahkan dalam mengatur
bagian kerja untuk menjalin kerja sama yang lebih baik.
3. Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi dalam
menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya.
4. Lingkungan, seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi
menjadi pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah
ditentukan.
5. Peralatan adalah sarana, seperti materi, budget, dan barang modal lainnya
yang dapat menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya organisasi.
6. Komunikasi akan sangat memengaruhi bagaimana setiap anggota
organisasi dapat bekerja sama dengan baik. Komunikasi yang baik akan
mendukung perkembangan organisasi secara lebih optimal sesuai proses
kerja yang sudah diatur sedemikian rupa.6

E. KESIMPULAN

Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang.


Jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah
bisnis, meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi
6
Elliyasa KH Dharwis, Pengorganisasian, Aksi Komunitas dan Kuliah Kerja Nyata,
(Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Ditjen Kelembagaan Agama Islam Departemen
Agama RI Jakarta: 2006). Hal. 44
industri dan ekonomi industri pula. Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia
bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah
penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin
penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan
nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun
bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-
asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis.

Setiap organisasi mempunyai budaya yang berbeda-beda. Tidak aka nada


dua organisasi yang mempunyai budaya yang sama persis. Ini biasanya sangat
berpengaruh pada siapa pendirinya.

DAFTAR PUSTAKA
Suprapto,dkk.Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan,(PT.PENACITRA
SATRIA Jakarta: 2008).
Elliyasa KH Dharwis, Pengorganisasian, Aksi Komunitas dan Kuliah
Kerja Nyata, (direktorat perguruan tinggi agama islam ditjen kelembagaan agama
islam departemen agama RI Jakarta: 2006)
https://media.neliti.com/media/publications/197040-ID-pengaruh-perilaku-
organisasi-terhadap-pr.pdf diakases pada 06 September 2022
Cane, Sheila, 1998, Kaizen Strategies for Winning Through People, (alih
Bahasa Martin Widjokongko),interaksara, Batam

Hermino, Agustinus, 2013, Assesmen Kebutuhan Organisasi


Persekolahan, PT. Gramedia, Jakarta.

Elliyasa KH Dharwis, Pengorganisasian, Aksi Komunitas dan Kuliah


Kerja Nyata, (Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Ditjen Kelembagaan
Agama Islam Departemen Agama RI Jakarta: 2006).

Veitthzal Rivai, Prof, Dr, 2012, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,


Rajawali Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai