Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561

Vol. 8, No. 2, Hal. 376-385, Juni 2022 E-ISSN 2580-1430


DOI : 10.5281/zenodo.6785881

Nutrisi untuk Peak Performance bagi Atlet Profesional Sebelum,


Selama dan Setelah Kompetisi
Arif Bulqini 1), Soetanto Hartono 2), Endang Sri Wahyuni 3)*
1), 2) dan 3)
Program Doktor IKOR Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya
E-mail : 1) arifbulqini@mhs.unesa.ac.id, 2) soetantohartono@unesa.ac.id,
3)
endangwahjuni@unesa.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nutrisi untuk peakperformance bagi atlet
profesional sebelum, selama, dan setelah kompetisi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif dengan tahapan; (1) kompilasi artikel, (2) reduksi data, (3) analisis data, (4) penyajian
data, dan (5) penarikan kesimpulan. Peneliti melakukan kompilasi artikel dari jurnal nasional
maupun internasional sebanyak 10 artikel. Selanjutnya melakukan reduksi dan analisis data dari
5 artikel terpilih berdasarkan kriteria PICOT (Population, Intervention, Comparison, Outcome,
Time). Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi pengaturan nutrisi untuk atlet dapat dibagi menjadi strategi nutrisi
sebelum, selama dan setelah latihan. Strategi dalam nutrisi terutama berfokus pada peningkatan
simpanan glikogen otot sebelum berolahraga. Makanan pra-pertandingan tiga hingga empat jam
sebelum pelaksanaan kompetisi memungkinkan pencernaan dan suplai energi yang optimal.
Pemenuhan nutrisi saat event, jenis dan takaran saji makanan diatur agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh saat bertanding. Nutrisi pemulihan untuk mempercepat homeostasis tubuh dari sesi tertentu
bergantung pada pemulihan simpanan glikogen otot dan hati penggantian cairan dan elektrolit
yang hilang karena keringat, sintesis protein untuk perbaikan sel rusak dan adaptasi tubuh
terhadap lingkungan.

Kata kunci : nutrisi; peak performance; atlet profesional

ABSTRACT
The purpose of this study was to identifying nutrition for peak performance for professional
athletes before, during, and after competition. This research is a qualitative descriptive research
with stages; (1) compilation of articles, (2) data reduction, (3) data analysis, (4) data presentation,
and (5) drawing conclusions. Researchers compiled articles from national and international
journals as many as 10 articles. Then the researchers reduced and analyzed data from 5 selected
articles based on the PICOT criteria (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Time).
Data analysis in this research is descriptive qualitative. The results showed that nutrition
regulation strategies for athletes could be divided into nutrition strategies before, during and after
exercise. Strategies in nutrition primarily focus on increasing muscle glycogen stores priority to
exercise. A pre-match meal three to four hours before the start of the competition allows for
optimal digestion and energy supply. Fulfillment of nutrition during the event, the type and
amount of food served to suit the body's needs when competing. Restorative nutrition to
accelerates the body's homeostasis from a given session depending on muscle restoration and liver
glycogen stores, replacement of fluids and electrolytes lost through sweating, protein synthesis
for repair of damaged cells and adaptation of the body to the environment.

Keywords : nutrition; peak performance; professional athlete

PENDAHULUAN menunjukkan eksistensi diri dan


Sebagai seorang atlet, peak berprestasi pada sebuah kompetisi. Peak
performance adalah kunci untuk performance atau juga disebut

376
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

penampilan puncak/terbaik adalah saat kemampuan dan keterampilan sebagai


dimana seseorang secara individu atau hasil dari program latihan yang
tim mengeluarkan seluruh kemampuan dilakukan. Pada hari tersebut seluruh
terbaiknya dan bermain hampir sempurna kondisi tubuh dalam keadaan prima,
dalam mengikuti kompetisi. Persiapan metabolisme tubuh lancar dan tidak ada
untuk meraih peak performance yaitu bakteri atau virus yang bersifat patogen
dengan pembuatan program latihan, menyerang dalam tubuh. Dalam hal
pengaturan nutrisi, dan juga pelatihan pemenuhan nutrisi saat event, peran
mental atau psikologis seorang atlet. makanan tak dapat diabaikan oleh
Persyaratan nutrisi untuk latihan dan seorang pelatih. Jenis makanan dan porsi
kompetisi ditentukan oleh aturan masing- makanan diatur sedemikian rupa agar
masing cabang olahraga, yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan tubuh saat
dalam ukuran arena bermain, durasi, dan bertanding. Nutrisi lengkap, diet
frekuensi kompetisi, panjang musim, fase seimbang harus menyediakan energi,
latihan, jumlah pemain, dan pergantian karbohidrat, dan protein dalam jumlah
pemain (Chowdhury et al., 2020). yang cukup untuk memastikan nutrisi
Kesehatan jasmani seorang atlet dapat optimal untuk mendukung kinerja
dicapai dengan memenuhi kebutuhan gizi olahraga (Chowdhury et al., 2020).
sesuai dengan karakteristik olahraga atlet Energi yang terjadi akan digunakan
(Sasmarianto et al., 2021). Seorang atlet untuk resintesa ATP (Adenosine
memerlukan nutrisi yang berbeda-beda Triphosphate), dan energi yang
tergantung pada jenis olahraga, intensitas dilepaskan oleh ATP akan dipakai untuk
latihan, dan durasi waktu latihan. Tubuh bergerak. Pelepasan energi dari ATP
memerlukan nutrisi yang tepat untuk didapat dari proses pemecahan ATP
menyediakan energi, baik dari jenis menjadi ADP (Adenosine Diphosphate)
makanannya maupun porsinya. dan P (Phosphate). Seperti diketahui,
Performa atlet dipengaruhi oleh ikatan phospat pada ATP merupakan
beberapa hal penting, antara lain fondasi ikatan yang berenergi tinggi, sehingga
yang kuat dalam kondisi fisik, apabila lepas akan mengeluarkan energi
pengalaman, program latihan, dan nutrisi dan sebaliknya apabila bergabung
(Peeling et al., 2018). Program latihan kembali akan membutuhkan energi.
pada hari-hari sebelum perform telah Sumber energi untuk pengembalian ATP
dirancang ketat oleh pelatih. Hari latihan dapat berasal dari kreatin-phospat,
merupakan hari membentuk otot, glikogen, dan lemak yang berada didalam
membesarkan mitokhondria, menambah sel. Keberadaan sumber energi inilah
volume darah, dan menambah jumlah sel- yang didapatdari makanan. Atlet
sel darah terutama sel darah merah. merupakan seseorang yang memiliki
Pembentukan otot, pembesaran aktifitas fisik dan kebutuhan energi yang
mitokondria, penambahan volume dan sel berbeda dengan orang pada umumnya.
darah yang dirangsang oleh aktifitas Aktifitas fisik pada atlet
latihan, didukung dengan pemenuhan membutuhkan asupan energi melalui
nutrisi yang cukup guna mengoptimalkan nutrisi yang tepat. Nutrisi dapat membuat
kinerja tubuh dalam produksi energi perbedaan antara atlet yang baik dan
untuk persiapan menghadapi kompetisi. hebat. Pemberian nutrisi yang tepat
Hari saat bertanding merupakan membantu mempertahankan energi
kesempatan untuk show up seluruh selama berolahraga, memastikan

377
A. Bulqini, S. Hartono & E. S. Wahyuni, Nutrisi untuk Peak Performance bagi Atlet Profesional
Sebelum, Selama dan Setelah Kompetisi

konsentrasi glukosa darah normal, pekerjaan sehari-hari. Karbohidrat


mencegah rasa lapar, menjaga massa otot, dipecah oleh tubuh dan diubah menjadi
dan mempercepat pemulihan. Meskipun glikogen; yang disimpan dalam otot.
kebutuhan energi lebih tinggi, sumber Pemuatan karbohidrat diyakini
makanan yang direkomendasikan untuk menempatkan sejumlah besar glikogen ke
atlet remaja tidak menyimpang jauh dari dalam otot yang pada gilirannya
rekomendasi umum untuk kesehatan membantu kinerja fisik dan daya tahan
yang optimal. Pemberian nutrisi yang jangka panjang (Mueller et al., 2016).
tepat pada atlet akan berdampak pada Energi yang terkuras saat selesai
penampilan atlet saat latihan maupun kompetisi memerlukan makanan guna
bertanding. Nutrisi akan sangat mempercepat pemulihan untuk mengisi
membantu atlet meningkatkan performa kembali cadangan energi, mengatur
melalui Energi yang dihasilkan, menunda kembali keseimbangan cairan maupun
kelelahan (fatique), meningkatkan mineral. Selain itu nutrisi memperbaiki
kekuatan dan fokus serta mempercepat berbagai kerusakan otot akibat kompetisi.
proses pemulihan (recovery). Pada Disamping istirahat, makanan pun
dasarnya atlet untuk dapat mencapai kembali berperan besar pra kompetisi.
performa terbaiknya sangat perlu untuk Kebutuhan makanan atau berbagai zat
memperhatikan asupan nutrisinya (Zahra gizi dan strategi pemenuhannya baik pada
& Muhlisin, 2020). hari latihan, bertanding, maupun
Penekanan untuk memberikan pemulihan merupakan bahasan pokok
kualitas nutrisi yang baik adalah pada dalam makalah ini. Kebutuhan tersebut
interaksi antara asupan zat gizi dengan dicukupi oleh makanan yang kita makan.
peningkatan fungsi alat-alat tubuh. Makanan dikunyah di mulut, dan setelah
Informasi tentang peranan gizi makro melewati kerongkongan akan 2 sampai di
untuk peningkatan kesehatan sangat lambung dan usus untuk dicerna. Sari
banyak, namun data penelitian terhadap makanan hasil pencernaan akan diserap
per-kembangan anjuran penggunaan zat- oleh pembuluh darah di usus untuk
zat gizi mikro sangat terbatas kecuali zat dibawa ke jantung, kemudian diedarkan
besi. Karbohidrat sebagai sumber energi ke seluruh sel tubuh. Didalam sel, sumber
memiliki peranan yang penting. energi akan melalui proses metabolisme
Karbohidrat mensuplai hampir 40% dari untuk menghasilkan energi. Atlet perlu
total energi tubuh yang digunakan saat mengkonsumsi energi yang cukup dalam
istirahat, dengan 15-20% digunakan oleh jumlah dan waktu asupan selama periode
otot (Arimbi et al., 2018). pelatihan intensitas tinggi dan/atau durasi
Karbohidrat merupakan sumber panjang untuk menjaga kesehatan dan
bahan bakar utama bagi tubuh; memuat memaksimalkan hasil pelatihan.
karbohidrat diyakini membantu Ketersediaan energi yang rendah dapat
menyimpan sejumlah besar energi dan menyebabkan hilangnya massa otot yang
digunakan untuk membantu mengisi tidak diinginkan (Chowdhury et al.,
kembali dan memuat kandungan glikogen 2020).
otot. Hal ini umum untuk atlet profesional
untuk memuat karbohidrat sehari atau METODE PENELITIAN
beberapa hari sebelum acara atletik. Penelitian ini adalah penelitian
Glikogen otot adalah bahan bakar utama deskriptif kualitatif dengan melakukan
yang digunakan otot untuk melakukan review atau studi literatur dari penelitian-

378
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

penelitian terdahulu. Jenis penelitian ini yang dijadikan rujukan untuk


adalah penelitian kepustakaan (library memperkuat argumentasi peneliti.
research), yaitu penelitian yang Peneliti membuat instrumen kriteria
berkenaan dengan metode pengumpulan pemilihan artikel berdasarkan kriteria
data Pustaka, atau penelitian yang obyek PICOT (Population, Intervention,
penelitiannya digali melalui berbagai Comparison, Outcome, Time).
informasi kepustakaan. Sumber data yang Population dalam penelitian ini adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai populasi dalam penelitian yaitu
data sekunder dari hasil penelitian yang atlet profesional dalam kecabangan
dilakukan oleh peneliti-peneliti olahraga. Intervention dalam penelitian
terdahulu. Strategi yang dgunakan dalam ini adalah pengaturan konsumsi makanan
penulusuran artikel yaitu di google untuk memenuhi nutrisi bagi atlet.
schoolar yang terfokus pada nutrisi bagi Comparison dalam penelitian ini adalah
atlet professional sebelum, selama dan perbandingan jenis makanan yang
setelah kompetisi. dikonsumsi atlet. Outcome dalam
Terdapat lima seleksi artikel yang penelitian ini adalah takaran atau
digunakan dalam peneltian ini yakni : 1) komposisi makanan yang dikonsumsi
Organize, yakni mengorganisasi literatur atlet. Time dalam penelitian ini adalah
yang relevan/sesuai dengan masa sebelum, selama dan setelah waktu
permasalahan yang ditinjau/di-review; 2) perform dari seorang atlet. Analisis data
Synthesize, yakni menyatukan hasil dalam penelitian ini adalah deskriptif
literatur menjadi suatu ringkasan agar kualitatif yaitu menganalisis,
menjadi satu, dengan mencari keterkaitan menggambarkan, dan meringkas berbagai
antar literatur; 3) Identify, yakni kondisi, situasi dari berbagai data yang
mengidentifikasi hal-hal yang dianggap dikumpulkan mengenai masalah yang
sangat penting untuk dikupas atau diteliti yang terjadi di lapangan.
dianalisis, guna mendapatkan suatu
tulisan yang menarik untuk dibaca; 4) HASIL DAN PEMBAHASAN
Formulate, yakni merumuskan jawaban Nutrisi secara signifikan
dari pertanyaan yang dibutuhkan dalam mempengaruhi kinerja aktifitas fisik.
penelitian lebih lanjut; dan (5) memilih Sebuah strategi nutrisi khusus harus
artikel 5 tahun terakhir. diadopsi oleh atlet sebelum, selama dan
Beberapa tahap yang dilakukan yaitu setelah pelatihan dan kompetisi untuk
; (a) kompilasi artikel, (b) reduksi data, memaksimalkan kinerja mental dan fisik.
(c) analisis data, (d) penyajian data, dan Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan
(e) penarikan kesimpulan. Kompilasi bimbingan profesional berkualifikasi
artikel dilakukan pada artikel yang telah yang dapat mengembangkan strategi
dikumpulkan dan menelaah artikel nutrisi khusus olahraga untuk pelatihan,
dengan topik yang relevan dengan tema kompetisi, dan pemulihan, melindungi
penelitian. Peneliti melakukan kompilasi atlet dari risiko praktik berbahaya
artikel dari jurnal-jurnal, baik jurnal (Leonarda et al., 2018).
nasional maupun internasional sebanyak Tujuan dari strategi nutrisi adalah
10 artikel. Kemudian peneliti melakukan untuk meningkatkan respons adaptif
reduksi dan analisis data dari 5 artikel terhadap olahraga akut dan/atau kronis.
terpilih, untuk mendapatkan informasi Di hampir semua situasi seperti itu,
pendekatan ini menghasilkan seorang

379
A. Bulqini, S. Hartono & E. S. Wahyuni, Nutrisi untuk Peak Performance bagi Atlet Profesional
Sebelum, Selama dan Setelah Kompetisi

atlet yang menerima kombinasi nutrisi Makan sebelum bertanding dapat


pada waktu tertentu yang mungkin meningkatkan performa jika
bermanfaat dan belum terbukti dibandingkan dengan berolahraga dalam
berbahaya. Perspektif ini juga memiliki keadaan puasa. Makanan pra-
keuntungan tambahan dalam pertandingan tiga hingga empat jam
menawarkan lebih banyak fleksibilitas sebelum pelaksanaan kompetisi
untuk pertimbangan bahan bakar yang memungkinkan pencernaan dan suplai
mungkin digunakan oleh seorang pelatih energi yang optimal. Sebagian besar
atau atlet (Kerksick et al., 2017). pihak berwenang merekomendasikan
Strategi pengaturan nutrisi untuk makanan kecil sebelum pertandingan
atlet dapat dibagi menjadi strategi nutrisi yang menyediakan 500 hingga 1.000
sebelum, selama dan setelah latihan. kalori. Makanan ini harus cukup tetapi
Strategi dalam nutrisi terutama berfokus tidak berlebihan, untuk mencegah
pada peningkatan simpanan glikogen otot kelaparan dan makanan yang tidak
sebelum berolahraga. Cara yang paling tercerna. Makanan harus tinggi pati, yang
dapat diterima dan efektif adalah dengan lebih mudah terurai daripada protein dan
menurunkan frekuensi latihan dan lemak. Pati harus dalam bentuk
memperkuat tiga sampai empat hari karbohidrat kompleks (roti, sereal dingin,
sebelum kompetisi. Selain itu, konsumsi pasta, buah-buahan dan sayuran).
makanan berkarbohidrat tinggi harus Makanan tinggi gula menyebabkan
ditingkatkan. Kedua cara ini berguna peningkatan gula darah yang cepat,
dalam pemuatan karbohidrat. Asupan diikuti oleh penurunan gula darah dan
sembilan sampai sepuluh gram per energi yang lebih sedikit. Selain itu,
kilogram berat badan per hari telah cukup permen pekat dapat menarik cairan ke
untuk meningkatkan penyimpanan dalam saluran pencernaan dan
glikogen di hati dan otot. Tiga sampai menyebabkan dehidrasi, kram, mual dan
empat jam sebelum kompetisi, makanan diare (Zanecosky, 1986).
berkarbohidrat tinggi juga sangat efisien Berbagai faktor nutrisi dapat
dalam meningkatkan simpanan glikogen. mengurangi kemampuan seorang atlet
Penipisan glikogen otot dan dehidrasi untuk melakukan yang terbaik selama
merupakan faktor utama yang latihan. Risiko dan tingkat keparahan
menyebabkan kelelahan (Al-Okbi et al., tergantung pada masalah termasuk durasi
2014). Karbohidrat adalah bahan bakar dan intensitas latihan yang terlibat;
pilihan yang digunakan dalam latihan. kondisi lingkungan, misalnya suhu dan
Karbohidrat disimpan di hati dan otot kelembaban; status pelatihan atlet;
sebagai glikogen dan sejumlah kecil karakteristik individu atlet; keberhasilan
karbohidrat tersedia dalam bentuk strategi nutrisi sebelum dan selama acara.
glukosa sebagai gula darah. Latihan Strategi-strategi ini dilakukan sebelum,
dengan intensitas sedang menarik sekitar selama dan dalam pemulihan dari acara
setengah dari kebutuhan energi dari tersebut. Strategi nutrisi pra-kompetisi
glikogen otot dan glukosa darah, dan mencakup intervensi diet yang diterapkan
ketika intensitas latihan meningkat, selama seminggu sebelum acara, serta
sekitar dua pertiga dari energi yang taktik khusus yang dilakukan beberapa
dibutuhkan berasal dari 2 sumber ini. menit atau jam sebelum acara dimulai.
Glikogen hati digunakan untuk menjaga Menurut karakteristik acara, strategi
kadar gula darah (Rosenbloom, 2012). mungkin bertujuan untuk meminimalkan

380
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

defisit cairan, memastikan ketersediaan profesional berguna untuk menjadi acuan


bahan bakar atau mencegah dan bahan evaluasi bagi atlet itu sendiri.
ketidaknyamanan gastrointestinal. Seorang ahli nutrisi akan membuat
Kombinasi strategi tampaknya lebih laporan evaluasi bagi atlet yang
unggul dalam mengoptimalkan kinerja didampingi. Berikut adalah decision tree
tubuh (Leonarda et al., 2018). kutipan dari Rosenbloom (2012) untuk
Decision tree dapat menjadi pemberian makan sebelum kompetisi :
pedoman pemberian nutrisi bagi atlet

< 1 jam
Makan 30 gram karbohidrat

1 jam
Jika Iya, berapa Makan 0,45 gram
lama sebelum karbohidrat/pon dari berat
latihan badan

2 jam
Makan 0,9 gram
Apakah intensitas karbohidrat/pon dari berat
latihan tergolong badan
Sedang hingga berat
lebih dari 1 jam?
3-4 jam
Makan campuran makanan
karbohidrat, portein dan lemak
sedang
Jika Tidak, apakah
olahraga yang
dilakukan di pagi
hari setelah puasa
semalaman

Makan 30 grams karbohidrat

Gambar 1
Konsumsi Makanan Sebelum Perform

Saat memilih makanan dan cairan pencegahan kelelahan (Leonarda et al.,


untuk dikonsumsi selama kompetisi, 2018). Berikut adalah decision tree
tidak perlu mempertimbangkan tujuan kutipan dari Rosenbloom (2012) untuk
nutrisi jangka panjang. Tujuan utamanya pemberian makan selama kompetisi:
adalah optimalisasi kinerja dan

381
A. Bulqini, S. Hartono & E. S. Wahyuni, Nutrisi untuk Peak Performance bagi Atlet Profesional
Sebelum, Selama dan Setelah Kompetisi

Makan 30-60 gram


Ya karbohidrat yang mudah
dicerna per jam latihan
Apakah latihan
intensitas sedang
sampai tinggi dan
berlangsung
selama 1-2 jam
aktivitas terus
menerus? Tidak ada makanan
Tidak
ekstra yang dibutuhkan

Gambar 2
Konsumsi Makanan Selama Perform

Tujuan dari strategi nutrisi diberikan oleh sesi tersebut untuk secara
pemulihan adalah pemulihan bertahap membuat tubuh menjadi lebih
kehilangan/perubahan tubuh yang baik pada saat itu. fitur latihan yang
disebabkan oleh sesi perfom untuk penting untuk kinerja (Leonarda et al.,
mengembalikan tingkat kinerja untuk sesi 2018). Berikut adalah decision tree
berikutnya dan peningkatan respons kutipan dari Rosenbloom (2012) untuk
adaptif terhadap stres/stimulus yang pemberian makan setelah kompetisi :

Untuk pemulihan glikogen


makan 0,45 gram karbohidrat
per pon berat badan selama
beberapa jam pertama setelah
berolahraga
Apakah olahraga Ya
dengan intensitas
sedang hingga tinggi Untuk perbaikan dan sintesis
dan berlangsung lebih protein otot, makan 10-20
dari 90 menit? gram protein berkualitas
Apakah berpartisipasi tinggi dalam 1-3 jam setelah
dalam permainan berolahraga
turnamen atau
beberapa acara dalam
sehari?
Apakah latihan beban
bagian dari aktivitas? Makan makanan dengan
protein karbohidrat berkualitas
Tidak dan lemak sehat dari makanan
kaya nutrisi

Gambar 3
Konsumsi Makanan Setelah Perform

382
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

Terlepas dari usia, jenis kelamin, kebugaran) dapat mengambil manfaat


atau olahraga, rekomendasi makanan dari camilan kaya protein setelah
setelah pertandingan kompetisi adalah berolahraga untuk merangsang sintesis
sama. Setelah sesi latihan atau protein otot. Dan, sebagian besar atlet
kompetisi, makanan kecil yang dimakan tidak minum cukup cairan selama
dalam waktu tiga puluh menit sangat latihan, sehingga pada akhir aktivitas
bermanfaat. Makanan harus dicampur, mereka sering mengalami hipohidrasi da
artinya mengandung karbohidrat, jika tidak langsung mengalami dehidrasi.
protein, dan lemak. Sintesis protein Strategi pemulihan nutrisi
paling baik selama jendela waktu segera membahas sejauh mana pemulihan
setelah latihan dan karbohidrat akan homeostasis atau promosi adaptasi dari
membantu mengisi kembali simpanan sesi tertentu bergantung pada pemulihan
glikogen yang berkurang. Namun, simpanan glikogen otot dan hati
mengonsumsi makanan dalam waktu 30 penggantian cairan dan elektrolit yang
menit mungkin sulit bagi atlet, karena hilang karena keringat, sintesis protein
akan sering mengalami mual atau merasa untuk perbaikan dan adaptasi, serta
terlalu kenyang. respon dari sistem lain seperti sistem
Nutrisi dalam bidang ilmu olahraga imun, inflamasi dan antioksidan
dapat menjadi instrumen untuk (Leonarda et al., 2018). Tujuan dari
meningkatkan kinerja atlet yang nutrisi pemulihan adalah untuk
mempromosikan pemulihan tanpa risiko menggantikan apa yang hilang selama
(Leonarda et al., 2018). Atlet yang latihan (misalnya, cairan, glikogen) dan
menyelesaikan volume tinggi (yaitu, 8 untuk mendukung lingkungan hormonal
jam) latihan per minggu dan kemudian dan metabolisme yang optimal untuk
membutuhkan kebutuhan untuk secara meningkatkan pembentukan dan
terus-menerus dan cepat mengisi perbaikan otot, yang pada akhirnya
kembali simpanan glikogen endogen, menghasilkan adaptasi pelatihan. Oleh
satu-satunya strategi paling efektif untuk karena itu, strategi awal untuk nutrisi
memaksimalkan simpanan glikogen pemulihan harus mencakup cairan,
endogen adalah konsumsi diet harian elektrolit (misalnya, natrium), CHO, dan
tinggi karbohidrat (8–12 g/kg/hari) protein (Meyer et al., 2012).
(Kerksick et al., 2017).
Nutrisi pemulihan adalah satu hal SIMPULAN DAN SARAN
yang perlu diperhatikan setelah Strategi pengaturan nutrisi untuk
kompetisi. Atlet yang berlatih keras atlet dapat dibagi menjadi strategi nutrisi
untuk lebih dari 90 menit setiap hari atau sebelum, selama dan setelah latihan.
mereka yang berkompetisi di beberapa Strategi dalam nutrisi terutama berfokus
acara dalam satu hari atau beberapa acara pada peningkatan simpanan glikogen
dalam beberapa hari (trek dan lapangan, otot sebelum berolahraga. Makanan pra-
renang, tenis, permainan turnamen pertandingan tiga hingga empat jam
dalam olahraga seperti bola basket, bola sebelum pelaksanaan kompetisi
voli, dan sepak bola) perlu menggantikan memungkinkan pencernaan dan suplai
glikogen yang hilang didalam tubuh. energi yang optimal. Pemenuhan nutrisi
Atlet yang membangun massa otot saat event, jenis dan porsi makanan
(sepak bola, binaragawan, penggemar diatur sedemikian rupa agar sesuai

383
A. Bulqini, S. Hartono & E. S. Wahyuni, Nutrisi untuk Peak Performance bagi Atlet Profesional
Sebelum, Selama dan Setelah Kompetisi

dengan kebutuhan tubuh saat bertanding. Lucini, D., Mirela, V., & Anca, I.
Nutrisi pemulihan untuk mempercepat (2018). Healthy Athlete ’ s
homeostasis tubuh atau promosi adaptasi Nutrition. Medicina Sportiva, 17(1),
dari sesi tertentu bergantung pada 1967–2985.
pemulihan simpanan glikogen otot dan Meyer, N. L., Manore, M. M., &
hati penggantian cairan dan elektrolit Berning, J. (2012). Fueling for
yang hilang karena keringat, sintesis fitness: Food and fluid
protein untuk perbaikan dan adaptasi recommendations for before,
tubuh terhadap lingkungan. during, and after exercise. ACSM’s
Health and Fitness Journal, 16(3),
DAFTAR PUSTAKA 7–12.
Al-Okbi, S. Y., Wahba, H. M., https://doi.org/10.1249/01.FIT.0000
Mohamed, M. S., & Taha, M. N. 414750.69007.fc
(2014). Urgent Need of Nutritional Mueller, A., Reek, A., & Schantzen, J.
Strategy and Innovated Functional (2016). Effects of Carbohydrate
Foods for Athletes Health and Loading on High Performance
Fitness. Medical Journal of Islamic Athletics. Lorem Ipsum Solor
World Academy of Sciences, 22(2), Spring, 1(1), 1–8.
90–101. Peeling, P., Binnie, M. J., Goods, P. S.
https://doi.org/10.12816/0008178 R., Sim, M., & Burke, L. M. (2018).
Arimbi, Rahman, A., & Saharullah. Evidence-based supplements for the
(2018). Pengaturan Nutrisi Tepat enhancement of athletic
bagi Atlet. Prosiding Seminar performance. International Journal
Nasional, 442–444. of Sport Nutrition and Exercise
Chowdhury, M. H., Rabbi, F. A., Metabolism, 28(2), 178–187.
Science, N., Hussen, S., Science, N., https://doi.org/10.1123/ijsnem.2017
Naher, K., & Science, N. (2020). -0343
Nutrition for Athletes for Rosenbloom, C. (2012). Food and fluid
Enhancement of their Performance. guidelines before, during, and after
March. exercise. Nutrition Today, 47(2),
Kerksick, C. M., Arent, S., Schoenfeld, 63–69.
B. J., Stout, J. R., Campbell, B., https://doi.org/10.1097/NT.0b013e
Wilborn, C. D., Taylor, L., Kalman, 31824c5cb8
D., Smith-Ryan, A. E., Kreider, R. Sasmarianto, Henjilito, R., Zulrafli,
B., Willoughby, D., Arciero, P. J., Kamarudin, & Nazirun, N. (2021).
VanDusseldorp, T. A., Ormsbee, M. Understanding the needs of nutrition
J., Wildman, R., Greenwood, M., intake on athletes. Journal Sport
Ziegenfuss, T. N., Aragon, A. A., & Area, 6(2), 244–253.
Antonio, J. (2017). International https://doi.org/10.25299/sportarea.2
society of sports nutrition position 021.vol6(2).6509
stand: Nutrient timing. Journal of Zahra, S., & Muhlisin, M.-. (2020).
the International Society of Sports Nutrisi Bagi Atlet Remaja. Jurnal
Nutrition, 14(1), 1–21. Terapan Ilmu Keolahragaan, 5(1),
https://doi.org/10.1186/s12970- 81–89.
017-0189-4 https://doi.org/10.17509/jtikor.v5i1.
Leonarda, G., Fedele, E., Vitale, E., 25097

384
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 8, No. 2, Juni 2022

Zanecosky, A. (1986). Nutrition for 630. https://doi.org/10.1111/j.1467-


athletes. Clinics in Podiatric 3010.1989.tb00327.x
Medicine and Surgery, 3(4), 623–

385

Anda mungkin juga menyukai