Anda di halaman 1dari 63

Disampaikan dalam SEMINAR NASIONAL SAINS & ENTREPRENEURSHIP VIII

Pendidikan Biologi FPMIPATI Universitas PGRI Semarang


27 Agustus 2022

Optimalisasi Pemanfaatan Teknik


Kultur Jaringan Tumbuhan Dalam
Mendukung SDGs 2030
Melalui Sains dan Kewirausahaan

Endang Semiarti

Laboratorium Bioteknologi
Departemen Biologi Tropika, Fakultas Biologi,
Universitas Gadjah Mada
2022
September 2015→KTT PBB:
17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs)
1)Tidak ada kemiskinan;
2) Tidak ada kelaparan;
3) Kesehatan dan kesejahteraan yang baik;
4) Pendidikan berkualitas;
5) Kesetaraan gender;
6) Air bersih dan sanitasi;
7) Energi terjangkau dan bersih;
8) Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi;
9) Industri, inovasi dan infrastruktur;
10) Mengurangi ketimpangan;
11) Kota dan masyarakat berkelanjutan;
12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab;
13) Aksi/perubahan iklim;
14) Kehidupan di bawah air;
15) Kehidupan di bawah tanah;
16) Perdamaian, keadilan, dan lembaga yang kuat;
17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Technology Readiness Level (TRL)

Akademisi
Indonesia adalah 1 dari Megabiodiversitas dunia,
2 dari 25 Hotspot Biodiversitas Dunia
10% dari spesies tumbuhan tinggi dunia

Schuiteman, 2007
Penurunan Populasi Spesies Tumbuhan di Alam:
• Pemanfaatan untuk kebutuhan pangan;
• Bencana alam;
• Penebangan liar;
• Deforestasi untuk pemukiman, pembangunan jalan/infrastruktur;
• Pembalakan liar tumbuhan dari habitat aslinya untuk diperdagangkan;
• Domestikasi untuk koleksi dan dekorasi

Perlu Usaha Konservasi Ex situ dan In Situ

Perguruan Tinggi perlu mencetak Bioentrepreuner dengan pendampingan kurikuler dan ko-
kurikuler pada kurikulumnya, yang mendorong mahasiswa memiliki jiwa entrepreuner,
inovatif, tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berbasis sains dan teknologi→ Lulusan
Tangguh yang bisa menciptakan Lapangan Kerja
INDUSTRI PERTANIAN dan
PERKEBUNAN

Peningkatan Kualitas & Tanaman


Kuantitas Tanaman Unggul

Berbunga
Jumlah
dan panen
bibit
buah/biji
melimpah
cepat
Pendekatan
Kondisi saat Bioteknologi
ini
Waktu
Kultur Jaringan/ in Vitro
Jumlah tunggu Rekayasa Genetika: embrio,
untuk tunas, bunga
bibit berbunga
terbatas /panen
CRISPR/Cas9
lama Sistem Penyuntingan Genom
E. Semiarti 2022
Belajar dari Eksplorasi Jenis Anggrek
Berdasarkan Kegunaannya
1. tanaman hias
2. makanan (aroma)
3. kosmetik
4. Obat
5. bunga potong
6. kerajinan

E. Semiarti 2022
Diplocaulobium utile
Tas noken dari serat anggrek
Diplocaulobium utile dan
Gnetum gnemon (Melinjo)
Di Papua Barat
Perbanyakan massal tanaman anggrek secara in vitro dari
biji

3 bulan
6 bulan

12 bulan
BIOTEKNOLOGI: teknologi yang menggunakan dan memanfaatkan sistem
biologi dan agen hayati untuk memperoleh barang dan jasa yang berguna
bagi kesejahteraan hidup manusia dan lingkungan.
→ 3 era Bioteknologi
1. BIOTEKNOLOGI TRADISIONAL/KLASIK DAN KONVENSIONAL
Menggunakan jasa mikroba dan faktor ekologi/lingkungan untuk mengubah
makhluk hidup (fermentasi jamur untuk membuat tempe, shake, tape, dll),
Perkawinan silang (konvensional).
2. BIOTEKNOLOGI MODEREN
Memanipulasi makhluk hidup dengan menyisipkan gen (rekayasa genetika):
Tanaman tahan kekeringan, tanaman dengan sifat baru/unggul
3. BIOTEKNOLOGI MILLENIAL (PASCA 2000)
Dengan kemajuan TI dan peralatan canggih, diketahui bahwa urutan dasar
genom DNA manusia, hewan, tumbuhan: dapat membuat gen secara artifisial,
mutan unik dengan mengedit genom untuk melumpuhkan gen yang tidak
diinginkan, mengubah nasib sel, mempercepat pembungaan, dll.

E. Semiarti 2022
Apakah Manfaat Bioteknologi?

❖Kesehatan/Medis
• Manusia
• Kedokteran Hewan
• Biofarmaka/obat-obatan
❖Lingkungan
❖Pertanian
❖Produksi makanan
❖Industri dan manufaktur
E. Semiarti 2022
Bioteknologi Tanaman → perlu kemampuan & ketrampilan
Penggunaan Teknik Kultur jaringan Tumbuhan
1. Perbanyakan massal → Peningkatan Kuantitas Hasil Pertanian
a) Kultur Jaringan/ in vitro
b) Generatif/kawin: perkecambahan biji in vitro
c) Vegetatif: kultur protoplas, sel, jaringan, organ
2. Penciptaan sifat baru: Varietas Baru→ Kualitas Tinggi
a) Mutasi: mutagen kimia, radiasi, dll
b) Variasi somaklonal: kultur in vitro
c) Poliploidisasi
d) Manipulasi genetik:
i. Penyisipan gen fungsional: AtRKD4 (embrio), KNAT1 (tunas), FT (pembungaan)
ii. Pengeditan/penyuntingan genom: CRISPR/Cas9 (menghilangkan sifat yang
tidak diinginkan) E. Semiarti 2022
Prinsip Dasar Kultur Jaringan Tumbuhan
• Teori sel Schleiden dan Schwan (1838): Sel tumbuhan bersifat otonom, bahkan
totipoten (Haberlandt 1902) → dapat tumbuh dan berkembang, beregenerasi
menjadi individu baru
• Dalam menjalankan metabolismenya, sel-sel melakukan regulasi genetik untuk
ON/OFF gen atau sekelompok gen dalam genomnya.
• Ekspresi gen umumnya diinduksi atau dipicu oleh faktor intrinsik atau ekstrinsik,
kimia atau fisik.
• Luka pada jaringan sehat akan memicu respon gen yang memproduksi protein
penutup luka, systemin, sehingga terjadi pembelahan sel secara terus menerus
(aktivasi gen HOMEOBOX).
• Fitohormon dan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada tanaman: sitokinin, auksin,
giberelin akan menginduksi pembelahan sel dan perkembangan sel di seluruh
tanaman
Kultur Jaringan/ Teknik In Vitro untuk
Mikropropagasi Tanaman
Persiapan perawatan dan
pemilihan Eksplan
Padat Kalus
Tunas Akar
Tanaman
Eksplan MEDIUM
Donor

Cair Planlet
Sel
Protoplas Suspensi Sel Embrio
Jaringan Somatik
Organ Sterilisasi:
Fisik
Kimiawi Aklimatisasi

Lapangan/GREENHOUSE
Ruang Lingkup Kultur Jaringan Tumbuhan dari
perspektif Produksi dan Peningkatan Kualitas Tanaman

Kultur Jaringan Tumbuhan


Produksi Peningkatan Kualitas Tumbuhan

Perbanyakan Tanaman secara massal/ Kultur Embrio


Mikropropagasi
Kultur Anthera dan Pollen

Metabolit Sekunder
Transformasi Genetik

Biji Sintetis
Fusi Protoplas

(Haque et al., 2022. Advances in Plant Tissue Culture)


Kultur Jaringan PLBs/Embrio Somatik →

Induksi of embryogenesis somatik


dari eksplan V. tricolor
E. Semiarti 2022
(Herawati, 2017)
Tunas Lateral → Kultur tunas
ujung/ pucuk

Tandan bunga/bunga dan


kuncup dari batang muda

Tunas dari batang muda yang


Jaringan seperti kalus Planlet
dikultur
Ada yang dorman (4 dan 5), ada yang
menghasilkan PLB 7, 8, 10 dan 11), ada
yang menghasilkan tunas vegetatif (12)
dan ada yang menghasilkan kalus (9)
(Ichihashi et al, 2010)
Kalus Embriogenik
Embrioid E. Semiarti 2022
Kultur Jaringan →
misal: Anggrek Bulan

Kultur Nodus Tangkai Bunga

Biji sintetis
(Biji buatan/Biji dorman)
Kultur ruas daun dari kultur tandan bunga/batang PLB culture

Reproduksi
terus
menerus
Kultur PLB

Kultur Tunas Kultur Segmen Daun

Tunas lateral shoot dari PLBs


ujung batang

Kultur pucuk tunas lateral Produksi Planlet

(Ichihashi et al, 2010)


E. Semiarti 2022
AGRIBISNIS ANGGREK DALAM BERBAGAI SEGMEN
Ada 4 segmen yang dapat
dilakukan untuk industri
anggrek:
1. segmen untuk
membuat bibit
anggrek dalam botol,
2. segmen untuk
tanaman anggrek
muda dalam pot,
3. segmen untuk
anggrek dewasa yang
siap berbunga,
4. segmen anggrek
berbunga.

Ini sangat menjanjikan


keuntungan besar!!
E. Semiarti 2022
Peningkatan Kualitas Tanaman dengan Rekayasa Genetika
→Memasukkan/Transfer Gen ke Tanaman?

Untuk transfer gen ke dalam genom tanaman perlu:


Sel donor: sel yang menyediakan DNA
Sel penerima: sel yang menerima DNA
Protokol : tata cara proses penyisipan/pemasukan DNA ke dalam tumbuhan

Ada 3 jenis metode transfer gen:


Transfer gen dengan Agrobacterium - Ti plasmid
Biolistik: pemotretan gen dengan partikel emas
Transfer gen langsung: dengan enzim

Transformasi genetik dapat dilakukan dengan 2 cara:


Biologis: Perantara Agrobacterium atau
Bakteriofag
Non biologis: Penyisipan DNA telanjang
elektroporasi
pistol partikel (Particle gun/Bombardment)
Secara kimiawi
Polietilen Glikol (PEG)
E. Semiarti 2022
PembentukanTumor oleh Agrobacterium tumefaciens→
Tumor inducing (Ti)-Plasmid
Transformasi Genetik Tanaman

E. Semiarti 2022
Gen KNAT1 _Gen kunci pembentuk tunas

KNOTTED1-like Homeobox (KNAT1) Dendrobium Orchid


Homebox1 (DOH1)
Tanaman Model
Dendrobium “Madame
Arabidopsis thaliana
Thong In”

Meristem Ujung Batang

Percepatan pembentukan Multitunas


tunas
E. Semiarti 2022
Metode Transformasi Genetik pada Anggrek melalui Agrobacterium tumefaciens
(Semiarti et al., 2007) WIPO:PCT/WO2008120763 (30 Jan 2009)
Protokorm
3 minggu

Biji
Pre-kultur pada
Buah Anggrek Medium Induksi kalus
Analisis + Ekstrak Tomat + Air Kelapa
Fenotip dan Ko-kultivasi
Genotip Paten National RI : IDP000036164
(25 Juni 2014)

Medium Eliminasi
Tanpa Hormon Seleksi transforman Bakteri

E. Semiarti 2022
Transformasi genetik untuk Usaha Perbanyakan Tanaman
Anggrek

Anggrek Hitam Semiarti et al 2010

KNAT1

Tingkat multiplikasi
Cepat tumbuh
tinggi

E. Semiarti 2022
Overekspresi Gen KNAT1 pada P. amabilis menginduksi
pertumbuhan multitunas

Fenotip non-transforman (NT)


P. amabilis

Vector saja

P. amabilis Transgenik
pembawa 35S::BP/KNAT1

KNAT1 DNA KNAT1mRNA E. Semiarti 2022

(Semiarti et al. 2007)


P. amabilis Transforman pembawa 35S::KNAT1
membentuk multitunas pada medium tanpa hormon

Non Transforman Transforman P. amabilis


(6 bulan); pembawa 35S::KNAT1 membentuk
Protokorm multitunas pada medium dasar NP tanpa
hormon (18 bulan)

Non transforman Transforman-Vektor Transforman-35S::KNAT1


E. Semiarti 2022
P. “Sogo Vivien” (P. “Sogo Alice” X P. “Zuma’s Pixie)

• Keunikan: ukuran tanaman mini, bunganya banyak dan


indah, daunnya hijau dan beraneka ragam

→Mikropropagasi dengan induksi embriogenesis somatik,


penyisipan gen embrio AtRKD4 dari Arabidopsis thaliana
melalui Agrobacterium tumefaciens
35S::AtRKD4::GR menginduksi multitunas pada
Anggrek Phalaenopsis “Sogo Vivien”

WT/NT T#1+ 10 µM DEX T#2+20 µM DEX T#1+ 10 µM DEX

AtRKD4

E. Semiarti 2022
Kreasi Mawar dan Anggrek biru

flavonoid 3,5-hydroxylase;
from Commelina communis

Akumulasi
Dr. Tanaka & Tim
Jepang
Delphinidin

DFR, dihydroflavonol 4-reductase;

Warna Biru
Prof. Masahiro Mii & Tim, Jepang

E. Semiarti 2022
Genetically Modified (GM)-Plant
Ornamental Food Plant

E. Semiarti 2022
Dengan rekayasa genetika, tumbuhan dapat Antibodi
digunakan untuk memproduksi: mamalia
Vaksin
Hormon
Enzim
Biofarmaka/Edibel Vaksin Berbagai
macam agen
Dapat dikonsumsi mentah atau olahan terapeutik

Kesehatan Kentang Antibodi


Tomat Vaksin rabies pertama
(MeGarvey, 1995)
Selada Vaksin
Hobi
(Kapustra et al., 1999)
Pisang Vaksin (Sala et al., 2003)
E. Semiarti 2022
KELEBIHAN TANAMAN DALAM
BIOPHARMACEUTICAL
Tanaman mempunyai banyak kelebihan dibanding
pembuatan produk farmasi secara tradisional,
karena:
• Biaya produksi rendah
• Perbanyakan cepat
• Bebas dari mikrobia patogen
• Produk protein yang dihasilkan persis sama
dengan yang “ditiru”

E. Semiarti 2022
Teknologi Terkini: Penyuntingan Genom →
Untuk menghasilkan Sifat Baru pada Tanaman
❖ Dogma Sentral Biologi Molekuler membentuk dasar dari
teknologi pengeditan genom.
❖ Teknologi ini secara alami merupakan sistem pertahanan diri
pada prokariota dari kelompok Archaea dan Bakteri
❖ Dalam beberapa tahun terakhir, pengeditan genom tanaman
telah dilakukan untuk 2 tujuan:
1)Tujuan ilmiah: untuk menganalisis fungsi gen tertentu
2)Tujuan ekonomi: untuk menghasilkan fenotipe tanaman baru
dengan sifat yang lebih baik, termasuk peningkatan hasil,
peningkatan ketahanan terhadap penyakit, peningkatan kualitas
makanan, dan toleransi stres yang lebih tinggi

X
Secara umum, pendekatan Pengeditan
Genom menggunakan sequence-
specific nucleases (SSNs) terdiri dari
domain pengikatan DNA untuk
memberikan spesifisitas urutan yang
terkait dengan domain nuklease untuk
menghasilkan DNA strand breaks
(DSB) pada SSNs.

4 Cara Pengeditan Genom:

1. zinc finger nucleases (ZFNs) (2005)


2. transcription activator-like effector
nucleases (TALENs) (2011)
3. clustered regularly interspaced short
palindromic repeats/CRISPR-associated
protein 9 (CRISPR/Cas9) (2013)
4. CRISPR/CRISPR from Prevotella and
Francisella 1 (CRISPR/Cpf1) (2016)
Teknik Pengeditan/Penyuntingan Genom
3. CRISPR/CAS9
Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats/CRISPR-Associated 9
❑ Terdapat 3 tahapan penting pengeditan genom pada
bakteri Streptococcus pyrogenes:
❑ Adaptasi: proses pembentukan urutan spacer akibat
masuknya materi genetik asing ke dalam tubuh bakteri
❑ CreRNA biogenesis: pembentukan precursor crRNA
(pre-crRNA) yang nantinya akan diproses untuk
membentuk crRNA masak yang ditandai dengan
adanya pengulangan bagian dan spacer
❑ Interferensi: kompleks terbentuk antara crRNA dan
protein Cas dan mengenali motif spesifik yang disebut
PAM (Protospacer Adjacent Motif) sehingga memulai
pengeditan dengan memotong bagian yang dikenali.
Rhun et al., 2019
10.1080/15476286.2019.1582974
CRISPR/Cas9 Genome editing mechanism:

To start gene modification,

sgRNA
(single guide
RNA)

Cas9
Cas9 complex
nuclease
Protospacer
Adjacent
Motif Target
(P Sequence
AM)

Gene of
Interest

E. Semiarti 2022
Non-
Homologous
End Joining
(NHEJ) DNA
repair pathway

Stop
Codon
sgRNA/Cas9 Cas breaks gene Induced mutation
complex (double strand breaks) in gene sequence
binds to gene

Sekuen gen diubah→ Gen target tidak berfungsi


Perbandingan 4 type Genome Editing

Lebih banyak
digunakan
Implementasi
genome
editing pada
tanaman

(Zhang et al. 2017)


Studi Kasus #1
From Plants to Energy:
Efficient
Lignin
Degradation
Biofuels
Margarette Francis, Maham Hijazi, Reeda Mahmood,
Riza Unabia & Manaum Zain
Bahan bakar fosil: penggunaan dan permasalahannya
❖“Bahan Bakar Fosil” di dunia saat ini
❖ Gas rumah kaca, perubahan iklim dan pemanasan global
❖ Mengapa masih menggunakannya?
❖ Secara ekonomi lebih menguntungkan
❖ Mobil listrik hibrida
❖ Tidak efisien
OPSI:
❖Biofuel →Etanol
❖Pilihan yang semakin umum dalam industri pertanian dan kehutanan
di Kanada
❖ KEKURANGAN: adanya lignin
❖ Genomik untuk mengatasi masalah ini
❖ Model yang digunakan sebagai contoh: KEDELAI
Mengapa KEDELAI?

❖Kedelai (Glycine max)


❖Berlimpah di seluruh dunia
❖Tumbuh di Ontario Selatan dan Timur
❖Kemajuan pemuliaan (E.O)
❖Sumber protein dan minyak yang signifikan
ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI…
❖Mengurangi gas rumah kaca
❖Tidak berkontribusi pada karbon dioksida
emisi (pengurangan 34%)
❖Masukan energi yang dibutuhkan untuk menghasilkanetanol turun 36%
❖Memberikan lebih banyak energi dibandingkan dengan sumber terbarukan
lainnya
Mengknockout Cinnamyl alcohol dehydrogenase (CAD) yang
mengkatalisis reaksi dalam pembentukan monolignol pembentuk lignin.

CAD CAD CAD


STUDI KASUS #2:
JSPS-DGHE Joint Research Project for FY 2017-2020

Establishment of
A Biotechnological Approach for
Genome Editing in Orchid plants
Using CRISPR/Cas9 System
Endang Semiarti-F. of Biology UGM
Yasushi Yoshioka-F. of Science,
Nagoya University
Knockout Gen VAR2 → menghasilkan Mutan Anggrek
berdaun Variegata dengan Sistem Pengeditan Genom
CRISPR/Cas9

P. amabilis
P.. sogo vivien

Mutasi Gen
VARIEGATA2 (VAR2)
Daun berpola varigata

❖ gen target yang akan diedit:


Chloroplast (PDS3, VAR2), POH1 (Induction of shooting), GAI & DELLA
(Flower Time Inhibitor)
Pembentukan Pola varigata pada daun tanaman

Karakter varigata pada


anggrek diharapkan dapat
meningkatkan nilai ekonomi
dari anggrek

Varigata merupakan fenomena perbedaan warna pada organ


vegetatif yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal. Sebagai contoh
mutasi pada gen VAR2 (Kato et al., 2007)
Langkah Kerja Penyuntingan Genom

Validasi
Penentuan Pencarian Pendekatan
organisme
target pustaka bioinformatika
target

Studi Transkriptomik Validasi Gen Target


Bioinformatika:
- FastQC
- Trimmomatic
- TRINITY
- HISAT2 Network Analysis
- StringTie Bioinformatika:
- FeatureCounts Cytoscape
E. Semiarti 2022
Bioinformatic platform untuk mendesain sgRNA
Alur dasar pengeditan gen target CRISPR / Cas9 (Liu et al., 2017).
E. Semiarti 2022
CRISPR/Cas9 Genome Editing System

protokorm

Biji

Buah Anggrek
CIM Medium
Prekultur
Ko-kultivasi

Analisis Fenotip dan


Genotip Pengeditan genom dengan CRISPR/Cas9 efisiensi
tinggi →memungkinkan kita memperoleh tanaman
mutan secara langsung
Semiarti et al. 2020 Indonesian Journal of Biotechnology Vol. 25(1), 2020, 61‐68
Deteksi Integrasi T-DNA pada Genom Anggrek P. amabilis

E. Semiarti 2022
Mutasi penyisipan dan penghilangan sekuen diamati pada gen VAR2 yang diedit
oleh CRISPR/Cas9 pada transforman dan non-transforman P. amabilis
V2T1 V2T2
WT #1 #2 #3 #1 #2 #3
(A) (B)

PaWT PaWT_#T 1500 bp


#T1 2 1000 bp
750 bp
500 bp

250 bp

1 hour 40 minute, 100 volt in 4%


PaV2T1 PaV2T2 #T2 Target site Agarose S
ATCTGGAAAAGCTAT
1 Target site
#T1 CCTCATCAAGTCTTCTTTTGC
2
(C) TCTTA
VAR
--- VAR2-
WT--- VAR2- 2
--- F2 R2
VT1---
--- 723
VT2--- bp
ATCTGGATGAAAGCGTG
ATTCTTA CCTCATCAAGTCTTCTTTTGC

1-bp deletion (T VAR


4-bp Insertion E. Semiarti 2022
VAR2- 2 VAR2-
(TG-G-G) allele) F2 R2
723
Karakterisasi fenotipik juga dilakukan untuk memvalidasi hasil
integrasi T-DNA ke dalam genom tanaman

Karakterisasi molekuler dengan in silico juga dilakukan


untuk membuktikan proses edit terjadi dengan
perubahan sekuens protein yang terbentuk pada
tanaman

Semiarti et al., 2020


E. Semiarti 2022 10.22146/ijbiotech.39485
Bioteknologi harus
mengikuti kaidah:

Ethics: Good/not
Legality: right/wrong
Social Impact
(ELSI)

E. Semiarti Sem Gasal TA. 2022/2023


KESIMPULAN & PERSPEKTIF
Inovasi Bioteknologi untuk Industri Tanaman Pertanian danPerkebunan
dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0 dapat dilakukan dengan cara:
1) Teknik Kultur Jaringan/ In vitro
2) Rekayasa Genetika dengan penyisipan gen fungsional: gen
embrio, gen pembentuk tunas dapat meningkatkan produksi bibit,
dan gen pembungaan dapat mempercepat waktu berbunga untuk
mengahsilkan biji.
3) Metode penyuntingan genom dengan CRISPR/Cas9, secara presisi
dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman dengan sifat/karakter
yang diinginkan.
→ Perspektif: Kerjasama yang baik antara Akademisi-Business-
Masyarakat-Pemerintah dan Media Massa (A-B-M-P-M) diperlukan
untuk memajukan pertanian dan konservasi tanaman asli/tanaman
langka di Indonesia E. Semiarti 2022
References
Francis M., Hijazi M., Mahmood R., Unabia R., and Zain, M., 2016. From Plants to Energy: Efficient Lignin Degradation. https://slidetodoc.com/from-
plants-to-energy-efficient-lignin-degradation-biofuels/
Haque M.I, Singh P.K, Ghuge S., Kumar A., Rai A.C, Kumar A., and Modi A., 2022. A General Introduction to and background of Plant Tissue Culture:
Past, current, and future aspects. A Chapter in: Advances in Plant Tissue Culture Current Developments and Future Trends. (Ed by A.C. Rai, A.
Kumar, A. Modi and M.Singh). Academic Press, Elsevier, Inc. UK. p.1-30.
Lincoln C., Long J., Yamaguchi B., Serikawa K., and Hake S. 1994. A Knottedl-like Homeobox Gene in Arabidopsis 1s Expressed in the Vegetative
Meristem and Dramatically Alters Leaf Morphology When Overexpressed in Transgenic Plants. The Plant Cell, Vol. 6, 1859-1876
Mursyanti,E., Purwantoro, A.,Moeljopawiro, A., Semiarti,E. 2015. Induction of somatic embryogenesis through overexpression of AtRKD4 genes in
Phalaenopsis “Sogo Vivien”. IJB.20:42-53.
PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN. 2020. Materi Webinar Sosialisasi PVT Kementan RI, 17 Juni 2020
Purwantoro A., Purwestri Y.A, Lawrie M.D., and Semiarti E., 2022. Genetic Transformation via Plant Tissue Culturetechniques: Current and Future
Approaches. A Chapter in: Advances in Plant Tissue Culture Current Developments and Future Trends. (Ed by A.C. Rai, A. Kumar, A. Modi and
M.Singh). Academic Press, Elsevier, Inc. UK, p.131-156.
Semiarti E, A Indrianto, A Purwantoro, S Isminingsih, N Suseno, T Ishikawa, Y Yoshioka, Y Machida, C Machida. 2007. Agrobacterium-mediated
transformation of the wild orchid species Phalaenopsis amabilis. Plant Biotechnol. 24: 265-272
Semiarti E., S.Nopitasari, Y.Setiawati, M.D.Lawrie, A.Purwantoro, J.Widada, K.Ninomiya, Y.Asano, S.Matsumoto, Y.Yoshioka (2020). Application of
CRISPR/Cas9 Genome Editing System for Molecular Breeding of Orchids, Indonesian Journal of Biotechnology, Volume 25, Issue 1, June 2020.
Takechi K, Sodmergen, Murata M, Motoyoshi F, Sakamoto W. 2000. The YELLOW VARIEGATED (VAR2) locus encodes a homologue of FtsH, an ATP-
dependent protease in Arabidopsis. Plant and Cell Physiology 41, 1334–1346.
Tsutsui, H. and Higashiyama, T (2017). pKAMA-ITACHI Vectors for Highly Efficient CRISPR/Cas9-Mediated Gene Knockout in Arabidopsis thaliana. Pant
CellPhysiol.58(1): 46-56.
Waki, T. Hiki, T., Watanabe, R., Hashimoto, T. and Nakajima, K. 2011. The Arabidopsis RWP-RK protein RKD4 triggers gene expression and pattern
formation in early embriogenesis. Current Biology 21: 1277-1281.

E. Semiarti 2022
Dukungan Pendanaan

Kegiatan penelitian ini didukung oleh Hibah Penelitian:


1) RUT IX 2002-2004 (No. 14.15/SK/RUT/2004) dari Ditjen Dikti
Pendidikan, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia
2) Hibah Kompetitif 2009-2010 dari Ditjen Dikti Kemendikbud RI
3) STRANAS 2012-2014 dari Ditjen Dikti, Kontrak Mendiknas RI No. 001/ SP2H/ PL/
Dit.litabmas/III/ 2012, No.089/SP2H/PL/DIT. LITABMAS/V/2013
4) Proyek “Academic Frontier” untuk Universitas Swasta: subsidi hibah yang sesuai dari MEXT,
Jepang 2005-2009.
5) Hibah Penelitian Unggulan Universitas UGM (PUPT-UGM) TA 2015-2017; 2020-2022
6) Proyek Penelitian Gabungan Bilateral JSPS – Ditjen Dikti 2017-2020.
7) Hibah RTA UGM TA 2019-2020; 2021

E. Semiarti 2022
UCAPAN TERIMAKASIH
❖ Seluruh Anggota Laboratorium Bioteknologi Fakultas
Biologi UGM
❖ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
❖ Persatuan Anggrek Indonesia (PAI)
❖ Kolaborator:
1. Prof. Yasunori MACHIDA , Nagoya University, Japan
2. Prof. Chiyoko MACHIDA, Chubu University , Japan
3. Dr. Shoko Kojima, Chubu University , Japan
4. Dr. Jose-Guiterres Marcos, University of Warwick, UK
5. Yasushi YOSHIOKA, Ph.D, Nagoya University, Japan
6. Prof. Shogo Matsumoto, D.Sc., Nagoya University, Japan
7. Dr. Seonghoe Jang, Sinica Academia, Taiwan
8. Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc., UGM
9. Dr. Ir. Jaka Widada, M.Sc., UGM
Terima kasih E. Semiarti 2022

Anda mungkin juga menyukai