MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Yogyakarta
Tanggal : 14 Maret 2022
DIREKTUR UTAMA
EDISI 1
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan Panduan Pelayanan
Pasien Resusitasi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda.
Buku ini dibuat dengan harapan dapat mejadi panduan/ pedoman dalam
memberikan Pelayanan Pasien Resusitasi kepada pasien di rumah sakit ini. Di
dalam Panduan ini berisi hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pemberian
asuhan pasien baik rawat inap maupun rawat jalan yang diharapkan dapat
membantu meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dan keselamatan pasien di
RSKIA PERMATA BUNDA
Kami menyadari bahwa terselesaikannya ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak baik itu langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Panduan Pelayanan Pasien Resusitasi di RSKIA
PERMATA BUNDA
Dalam pembuatan Panduan ini kami menyadari masih jauh dari sempurna
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun buku ini sangat kami harapkan
demi kesempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan
yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang mempunyai peran yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah
sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem
Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
B. Pengertian
1. Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan darurat sebagai usaha yang
dilakukan untuk mengembalikan keadaan henti napas atau henti jantung
(kematian klinis) ke fungsi optimal, guna mencegah kematian biologis.
2. Resusitasi jantung paru terdiri dari 2 yaitu bantuan hidup dasar dan bantuan
hidup lanjut yang masing-masing keduanya tidak dapat dipisahkan.
3. Henti jantung adalah keadaan terhentinya sirkulasi normal dari darah akibat
kegagalan jantung dalam berkontraksi secara efektif, didiagnosis secara
klinis dengan tidak terabanya nadi besar (arteri karotis, femoralis, radialis
pada dewasa dan arteri brachialis pada bayi).
4. Henti napas adalah kegagalan total fungsi pernapasan, ditandai tidak
adanya pernapasan pada seseorang.
5. Penyebab henti jantung :
a. Penyakit kardiovaskuler : infark myokard akut (acute coronary
syndrome), emboli paru
b. Kekurangan oksigen akut : henti napas, sumbatan jalan napas
c. Obat-obatan : digitalis, anti depresan, adrenalin
d. Gangguan asam basa atau elektrolit : hipo/hiperkalemia, asidosis
e. Trauma : syok elektrik, tenggelam
f. Reflek vagal : peregangan sfingter ani, penekanan/penarikan bola mata
g. Anestesia dan pembedahan
h. Terapi dan tindakan diagnostik medik
i. Syok (hipovolumik, neurogenik, anafilaktik)
1. Tindakan resusitasi yang dilakukan oleh tim code blue terdiri dari bantuan
hidup dasar dan bantuan hidup lanjut
2. Bantuan hidup dasar dilakukan oleh semua petugas di RSKIA PERMATA
BUNDA baik medis maupun non medis terlatih yang pertama kali
menemukan kejadian, sedangkan bantuan hidup lanjut hanya dapat
dilakukan oleh petugas medis.
3. Panduan ini diterapkan pada semua pasien rawat inap maupun rawat jalan,
pengunjung, karyawan atau siapa saja di lingkungan rumah sakit yang
mengalami kegawatan henti napas, henti jantung maupun kegawatan lain
yang memerlukan bantuan resusitasi
BAB III
KEBIJAKAN
Circulation Support
1) Set infuse mikro 1buah
2) Set infuse makro I buah
3) Needle Intraosseus 1 buah
4) Abocath 1 buah
Obat – obatan
1) Lidokain inj I buah
2) Ranitidine inj I buah
3) Kalnex inj I buah
4) Oxy inj 1 buah
5) Metvel inj I buah
6) Diltiazem inj I buah
7) Ceftriaxone inj I buah
8) Asamtranex inj I buah
9) Dopamine inj I buah
10) Dobutamin inj I buah
11) Norepinephrine inj I buah
BAB III
DOKUMENTASI
Semua tindakan resusitasi yang dilakukan oleh tim code blue pada pasien
atau korban didokumentasikan dalam form khusus code blue. Apabila korban
adalah pasien rawat jalan maupun rawat inap atau dirawat inap setelah tindakan
resusitasi berhasil, maka pencatatan juga dilakukan dalam rekam medis (catatan
perawatan pasien terintegrasi).