DIsusun oleh :
FAKULTAS SYARIAH
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Hukum
Islam yang berjudul “ IJMA’ DAN QIYAS “ ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr. M.
Usman, S.Ag., M.A. pada mata kuliah Filsafat Hukum Islam. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hukum Hukum Islam dan
ilmu ilmu yang terkait bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. M. Usman, S.Ag., M.A.
selaku dosen mata kuliah Fislsafat Hukum Islam yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini yang hendak dicapai, antara
lain:
1. Untuk mengetahui pengertian Ijma’ dan Qiyas
2. Untuk mengetahui hukum Ijma’ dan Qiyas
3. Untuk mengetahui rukun Ijma’ dan Qiyas
4. Untuk mengetahui contoh dari Ijma’ dan Qiyas
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ijma’
Ijma merupakan sumber penetapan hukum Islam setelah Alquran
dan As Sunnah. Mengutip buku Ijma Sebagai Dalil Syari Ketiga tulisan
Tajun Nashr, definisi ijma adalah “Kesepakatan para mujtahid dari umat
Muhammad SAW setelah wafatnya beliau pada suatu masa mengenai
hukum syar’i”. Ijma’ tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang.
Hanya mereka yang mencapai derajat mujtahid-lah yang diperhitungkan
pendapatnya1.
Adapun pengertian Ijma’ menurut para Ahli Ushul Fiqh sebagai
berikut :
a. Imam Al Ghazali
Imam Al Ghazali menyatakan bahwa ijma’ merupakan
sebuah kesepakatan dari umat Nabi Muhammad SAW
mengenai suatu perkara atau persoalan yang berhubungan
dengan persoalan agama.
b. Imam Al Subki
Sedangkan menurut Imam Al Subki, ijma’ didefinisikan
sebagai suatu kesepakatan dari para mujtahid setelah Nabi
Muhammad SAW wafat dan berkenaan dengan segala
persoalan yang berkaitan dengan hukum syara.
2. Pengertian Qiyas
Qiyas secara bahasa memiliki arti sebagai tindakan mengukur
sesuatu atas sesuatu lainnya dan kemudian disamakan. Sedangkan
secara istilah qiyas diartikan sebagai menetapkan hukum terhadap
sesuatu perbuatan yang belum ada ketentuannya dan didasarkan pada
sesuatu yang sudah ada ketentuannya 2.
Adapaun pendapat para ahli dan ulama mengenai definisi Qiyas
sebagai berikut :
a. Abdul Wahab Al Khallaf
1
Era, Ijma: Pengertian, Rukun, dan Dalilnya [Berita Hari ini kumparan.com 18 Februari 2021 9:07]
2
Ridwan Karim, Ijma Dan Qiyas: Pengertian, Jenis, Dan Contoh
Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Ushul Fiqih, dijelaskan
bahwa qiyas merupakan mempersamakan suatu kasus yang
tidak ada nash hukumnya dengan kasus lain yang ada nash
hukumnya, karena persamaan kedua itu dalam illat (suatu
sifat yang terdapat pada pokok dan sifat ini menurun pada
cabangnya) hukumnya.
b. Romli
Dalam bukunya yang berjudul Muqaranah Mazahib Fil
Ushul dijelaskan bahwa qiyas adalah kegiatan mengukur
sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Dalam buku Ushul Fiqh
yang lain, qiyas kemudian dijelaskan sebagai kegiatan
mengukur dan mengamalkan, atau mengukur sesuatu dengan
sesuatu yang lain kemudian mengamalkannya.
3
Agah, pengertian, dasar hukum, rukun, kemungkinan terjadinya, macam-macam ijma' IJMA’
[mherry.blogspot.comKamis, 06 September 2012 ]
kesepakatan untuk melakukan kesalahan apalagi kemaksiatan
dan dusta, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Artinya: "umatku tidak akan bersepakat untuk melakukan
kesalahan." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
4
Hasna Aulia, Pengertian, dasar hukum, unsur-unsur, kedudukan, dan macam-macam Qiyas
C. Rukun Ijma’ Dan Qiyas
1. Rukun Ijma’
Ulama-ulama ushul fiqh menetapkan rukun-rukun ijma' sebagai
berikut:
a. ada beberapa orang mujtahid dikala terjadinya peristiwa dan
para mujtahid itulah yang melakukan kesepakatan.
b. Yang melakukan kesepakatan itu hendaklah semua mujtahid
yang ada dalam dunia Islam. Jika kesepakatan itu hanya
dilakukan oleh para mujtahid yang ada pada suatu negara saja,
maka kesepakatan yang demikian belum bisa dikatakan suatu
ijma'.
c. Kesepakatan itu harus dinyatakan secara tegas oleh setiap
mujtahid bahwa ia sependapat dengan mujtahid-mujtahid yang
lain tentang hukum (syara') dari suatu peristiwa (permasalahan)
yang terjadi pada masa itu.
d. Kesepakatan itu hendaklah merupakan kesepakatan yang bulat
dari seluruh mujtahid. jika terjadi suatu kesepakatan oleh
sebahagian besar mujtahid yang ada, maka keputusan yang
demikian belum pasti ke taraf ijma'.
2. Rukun Qiyas
a. Al-Ashlu (tempat mengqiyaskan), yaitu kejadian yang
hukumnya disebutkan dalam nash.
b. Al-Far’u (perkara yang diqiyaskan), yaitu kejadian yang
hukumnya tidak disebutkan dalam nash, maksudnya dalah untuk
disamakan dengan al ashlu dalam hukumnya.
c. Illat (Sifat-sifat yang menghimpunkan diantara keduanya), yaitu
alasan yang dijadikan dasar oleh hukum asal yang berdasarkan
adanya illat itu pada masalah baru, maka masalah baru itu
disamakan dengan masalah asal dalam hukumnya.
d. Al-hukmu (yang ditetapkan pada al-far’u setelah nyata tetapnya
pada asal), yaitu hukum syara’ yang dibawa oleh nash dalam
masalah asal. Tujuannya menjadi hukum dasar bagi masalah
baru.
5
Pujianti&Ridwan Karim, Ijma Dan Qiyas: Pengertian, Jenis, Dan Contoh
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang busa
dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran
mengenai pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Asrowi. “Ijma Dan Qiyas Dalam Hukum Islam.” Jurnal Aksioma Al-Musaqoh 1,
no. 1 (2018): 30–49.
ERA. (2021, 02 18). Ijma: Pengertian, Rukun, dan Dalilnya. Retrieved from
Berita Hari ini: https://kumparan.com/berita-hari-ini/ijma-pengertian-
rukun-dan-dalilnya-1vCJoSOcoGF/full
Kamil, P. (2021, 04 12). Ijma Dan Qiyas: Pengertian, Jenis, Dan Contoh.
Retrieved from deepublish:
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/ijma-dan-qiyas/