OSEANOGRAFI KIMIA
DI SUSUN OLEH:
NIM : L011201014
KELOMPOK : 5 (LIMA) A
A. Latar belakang
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar salinitas yag terkadung
di dalam perairan, sehingga diharapkan melalui praktikum ini mahasiwa dapat
menentukan nilai alkalinitas didalam perairan.
Kegunaan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara dalam menentukan nilai
salinitas didalam perairan dan mahasiswa mampu mengetahui alata apa saja yang
digunakan dalam menetukan nilai alkalinitas perairan.
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Alkalinitas
1. Faktor fisika
a. Cahaya Matahari
Cahaya matahari dalam alkalinitas akan meningkatkan intensitas fotosintesis,
dimana plankton menggunakan cahaya matahari sebagai sumbar fotosintesis. Apabila
fotosintesis maksimum, dimana jumlah CO2 lebih kecil dibandingkan dengan O2, maka pH
akan meningkat.
c. Suhu
Nilai suhu berbanding terbalik dengan konsentrasi oksigen terlarut. Semakin tinggi
suhu maka kadar oksigen terlarut semakin rendah, begitupun sebaliknya (Mubarak et al.,
2009).
2. Faktor kimia
3. Faktor biologi
a. Fotosintesis
Aktifitas plankton (fitoplankton) yang mempengaruhi alkalinitas adalah saat plankton
Fotosintesis mengambil CO2 dari badan air berupa gas CO2 terlarut (available) dan
mengubahnya menjadi sel plankton dan cairan sel berupa karbohidrat, lemak dan protein
beserta pelepasan oksigen di siang hari saat terdapat cukup cahaya matahari dan
mensintesis protein di dalam selnya. Ketika memanfaatkan ion ammonium sebagai
sumber nitrogen (N) plankton akan mengkonsumsi alkalinitas hingga alkalinitas turun.
Namun jika menggunakan ion nitrat sebagai sumber nitrogennya, plankton berkontribusi
menaikkan alkalinitas.
b. Aktifitas bakteri kimia (chemothroph bacteria)
Bakteri kimia (chemothroph) yang paling kuat dalam dalam menurunkan alkalinitas
adalah bakteri Nitrifikasi karena memproduksi asam kuat berupa HNO 2 dan HNO3 dan
berperan serta pula dalam menurunkan pH.
c. Aktifitas organisme pembentuk cangkang kalsium karbonat
Keterangan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan
metode yang digunakan)
2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada, baik
internasional maupun nasional.
3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam
dan musim)
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
4. Pengamatan oleh manusia (visual).
5. Pengamatan oleh manusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis
(thin layer) dengan ketebalan 0,01mm
a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% kedalaman euphotic
b. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata2
musiman
c. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <2C dari suhu alami
d. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan pH
e. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musiman
f. Berbagai jenis pestisida seperti: DDT, Endrin, Endosulfan dan Heptachlor
g. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata
musiman
Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion
karbonat dan bikarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada perairan tawar.
Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan asam, atau biasa juga diartikan
sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH. Perairan
mengandung alkalinitas ≥20 ppm menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif stabil
terhadap perubahan asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Selain
bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan
kekuatan ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO 3. Perairan
dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik
karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium
yang tinggi (Effendi, 2007).
Air dengan alkalinitas tinggi jarang dijumpai dalam akuakultur, penggunaan kolam
semen baru memang akan menyebabkan pH meningkat, sehingga untuk pengoprasian
kolam semen diperlukan tindakan pengisian air dan pengurasan berulang-ulang sebelum
kolam semen siap digunakan untuk budidaya. Lanjut dikatakan bahwa pemberian kapur
atau atau aliran air yang tidak baik setelah pemberian kapur dapat berakibat alkalinitas air
tinggi dan dapat bersifat fatal terhadap ikan Alkali ialah zat yang melepaskan ion hidroksil
dalam air dan mempunyai pH lebih besar dari 7, antara lain kapur (kalsium hidroksil) yang
ditambahkan pada tanah untuk menetralkan sifat asam yang berlebihan (Irianto, 2005).
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
Distribusi nilai alkalinitas yang diperoleh diduga dipengaruhi secara tidak langsung
oleh beberapa parameter lainnya seperti suhu dan salinitas. Dugaan tersebut diperkuat
hasil penelitian JGFOS yang tertuang dalam Millero (2006) yang mengungkapkan bahwa
variasi nilai salinitas permukaan di samudera atlantik dan samudera oseanik sama dengan
variasi nilai alkalinitas. Selain itu karakter suhu di perairan telah mempengaruhi aktivitas
biologis organisme salah satunya adalah proses formasi atau pembentukan CaCO 3 oleh
foraminifera dan pteripoda. Kolom permukaan perairan umumnya memiliki suhu yang lebih
hangat sehingga organisme pembentuk cangkang akan meningkatkan formasi CaCO 3
sehingga menurunkan nilai alkalinitas. Bertambahnya kedalaman maka akan dijumpai
suhu yang semakin dingin (colder) memiliki nilai alkalinitas yang lebih tinggi karena
adanya proses dissolasi CaCO3 (Triyulianti et al., 2012).
Distribusi nilai alkalinitas yang diperoleh diduga dipengaruhi secara tidak langsung
oleh beberapa parameter lainnya seperti suhu dan salinitas. Dugaan tersebut diperkuat
hasil penelitian yang tertuang dalam Millero (2006) yang mengungkapkan bahwa variasi
nilai salinitas permukaan di samudera atlantik dan samudera oseanik sama dengan variasi
nilai alkalinitas. Selain itu karakter suhu di perairan telah mempengaruhi aktivitas biologis
organisme salah satunya adalah proses formasi atau pembentukan CaCO 3 oleh
foraminifera dan pteripoda. Kolom permukaan perairan umumnya memiliki suhu yang lebih
hangat sehingga organisme pembentuk cangkang akan meningkatkan formasi CaCO 3
sehingga menurunkan nilai alkalinitas. Bertambahnya kedalaman maka akan dijumpai
suhu yang semakin dingin (colder) memiliki nilai alkalinitas yang lebih tinggi karena
adanya proses dissolasi CaCO3 (Triyulianti et al., 2012).
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
Pengambilan sampel air laut dilakukan pada hari jumat, 01 April 2022 pukul 14.00
di Perairan Dermaga Kayu Bangkowa. Praktikum penentuan nilai alkalinitas dalam air laut
dilakukan pada hari jumat, 01 April 2022 pukul 15.00-14.00 bertempat di Laboratorium
Oseanografi Kimia, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
B. Prinsip Analisis
Adapun alat yang digunakan pada saat mengukur nilai alkalinitas yaitu :
2
Erlenmeyer Sebagai wadah
untuk mencampur
samper agar
homogen
3
5
Pipet Tetes Untuk menuangkan
cairan dalam volume
yang sedikit
6
Pipet Skala Untuk menuengkan
cairan dengan
volume yang tepat
Karet Bulp Membantu
mengambil cairan
kimia yang
berbahaya dengan
di sambungkan pada
pipet ukur atau pipet
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
No Gambar Nama Alat Fungsi
volume
D. Prosedur kerja
Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah menggunakan gelas ukur untuk
mengambil air sampel sebanyak 25 mL, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer. Ambil
indikator phenolpthalein (pp) dengan menggunakan pipet tetes lalu tuangkan 2-3 tetes ke
dalam erlenmeyer. Amati yang terjadi di dalam erlenmeyer, apabila terjadi perubahan
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
warna menjadi warna pink maka titrasikan dengan larutan H 2SO4 0,02N dan
dihomogenkan hingga kembali menjadi tak berwarna, kemudian catat berapa mL larutan
H2SO4 0,02N yang digunakan. Apabila cairan tidak berubah warna maka langsung menuju
langkah selanjutnya, yaitu menambahkan indikator BCG + MR secukupnya dan
dihomogenkan hingga warna air sampel pada erlenmeyer berubah menjadi warna biru.
Titrasikan kembali menggunakan H2SO4 0,02N hingga warna biru pada sampel air
berubah menjadi warna merah kebiruan, kemudian catat berapa mL larutan H 2SO4 0,02N
yang digunakan.
E. Pengolahan data
100
( A+ B)ml × Ntitran × ×1000
Alkalinitas Total = 2
volume sampel
Keterangan :
A : Jumlah titran yang digunakan
B : Jumlah titran yang digunakan
N : Konsentrasi bahan yang akan digunakan
Dimana :
N Titran = 0,02 N
Berat Molekul CaCO3 = 100//2
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel air laut di ambil di Dermaga Kayu Bangkowa, yang terletak di kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Sampel diambil dengan tiga titik yang berbeda. Letak
Dermaga Kayu Bangkowa tepat berada di tengah keramaian pantai Losari Makassar,
lokasinya terhimpit antara gedung-gedung disepanjang pantai. Dermaga Kayu Bangkowa
merupakan salah satu fasilitas tertua di kota Makassar dan menjadi akses penting keluar
masuknya masyarakat pulau.
b. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran dari saya semoga kedepannnya waktu praktikum bisa diitambahkan sehingga
praktikan tidak terburu-buru saat melakukan praktikum didalam laboratorium.
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
DAFTAR PUSTAKA
Effendi Hefni. 2008. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelola Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Effendi, H. 2007. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Kanisius : Yogyakarta
Irianto, A., 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Standar Baku Mutu Air Laut. Menteri Lingkungan
Hidup : Jakarta
Limbong, A. 2008. Alkalinitas : Analisa dan Permasalahannya Untuk Air Industri. USU
Respository Lingkungan Hidup : Jakarta.
Mubarak, Shofy. 2009. Pemberian Dolomit Pada Kultur Daphnia Spp. Sistem Daily
Feeding Pada Populasi Daphnia Spp Dan Kestabilan Kualitas Air. Jurnal Ilmiah
Perikanan Dan Kelautan Vol. 1 No. 1:80-93.
Triyulianti, I., Wijaya, D., Era, W., Arief, T., Widagti, N., Dipo, P., dan Trenggono, M. 2012.
Distribusi Vertikal pH dan Alkalinitas Perairan Selatan Jawa dan Samudra Hindia.
Jurnal. Balai Penelitian dan Observasi Laut. Jembrana Bali.
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
LAMPIRAN
A. Hasil Perhitungan
1. Alkalinitas Karbonat
A mL x N titran x 100 /2 x 1000− Alkalinitas pp
Sampel 1 =
volume Sampel( 25 ml)
0,9 mL x 0,02 titran x 100 /2 x 1000
=
25 ml
= 36 ml
A mL x N titran x 100 /2 x 1000− Alkalinitas pp
Sampel 2 =
volume Sampel( 25 ml)
0,5 mL x 0,02 titran x 100 /2 x 1000
=
25 ml
= 20 ml
A mL x N titran x 100 /2 x 1000− Alkalinitas pp
Sampel 3 =
volume Sampel( 25 ml)
1,4 mL x 0,02titran x 100/2 x 1000
=
25 ml
= 56 ml
2. Alkalinitas Bikarbonat
3. Alkalinitas Total