Anda di halaman 1dari 5

Bentuk Bentuk Sastra Indonesia

Bentuk-bentuk Sastra sangatlah beragam, mulai dari Puisi, Prosa hingga drama
hingga mungkin sesuatu yang tidak kalian sangka, yaitu mantra. Sastra sendiri
berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tulisan atau karangan. Beberapa
para ahli juga mengungkapkan bahwa karya sastra adalah bentuk lain dalam
pengungkapan ide, gagasan ataupun cerita pengarang dalam bentuk tulisan.
Lebih dalamnya, sastra dapat dikatakan sebagai segala tulisan atau karangan
yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan keindahan yang ditulis dengan
bahasa yang indah.

bentuk-bentuk sastra di kelompokan menjadi tiga bentuk umum, yaitu :

1. Puisi

Puisi merupakan bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma dan jumlah
baris serta biasanya ditandai oleh bahasa yang padat. Bentuk karya sastra yang
satu ini juga dipengaruhi oleh jaman. Sehingga salah satu contoh seni sastra ini
dapat digolongkan kembali atas puisi lama dan puisi baru. Atau, jika dapat
digolongkan secara garis besarnya. Terdapat 4 Jenis Pusi, yaitu :

Puisi Lama

Puisi Baru

Puisi Bebas

Puisi Kontemporer

Puisi Lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan yang
dimaksdud meliputi : Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah baris dalam 1 bait,
Persajakan (Rima), Banyak suku kata tiap baris dan Irama. Bentuk dari jenis
puisi lama ini juga beragam. Yakni :

Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Pantun adalah puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri
dari 8 -12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai
isi.

Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris.
Gurindam merupakan jenis puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris dan bersajak
a-a-a-a.

Sedangkan puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan, dan
merupkan perkembangan dari puisi lama yang telah mendapat banyak
berubah. Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas daripada puisi lama baik
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

2. Prosa

Sama halnya dengan jenis karya sastra lainnya, prosa juga merupakan sebuah
tulisan. Lebih tepatnya tulisan bebas. Bebas disini maksudnya adalah bahwa
prosa tidak terikat dengan aturan-aturan layaknya puisi. Dan tetap memiliki
unsur-unsur sastra layaknya karya sastra dalam bentuk lain. Kata-kata yang
terdapat di dalam prosa memiliki makna yang sebenarnya atau biasa disebut
denotative. Kalaupun terdapat kata kiasan dalam sebuah prosa, maka dapat
dikatakan bahwa hal tersebut berfungsi untuk memperindah tulisan. Prosa
juga dpengaruhi oleh waktu atau jaman layaknya puisi. Untuk itu Jenis Prosa
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

Prosa Lama adalah pada dasarnya merupakan sebuah karya sastra yang belum
dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Pada jaman dahulu kala, karena belum
ditemukannya alat untuk menulis, prosa lama disampaikan atau diceritakan
dari mulut ke mulut. Dan kebanyakan cerita yang disampaikan sifatnya
menghibur, tidak menggunakan struktur kalimat dan bersifat kedaerah. Artinya
juga sangat terikat dengan kebudayaan yang ada disekitar. Contohnya sebuah
karya sastra dengan kebudayaan jawa yang kental.

Banyak sekali contoh dari prosa lama yang dapat kita pelajar. Biasanya, prosa
lama terbit sebelum abad ke-19. Contohnya, seni sastra sumbawa lawas
ataupun seni sastra jawa lama yang pastinya banyak sekali. Bukan hanya
dipengaruhi oleh kebudayaan, tapi seni sastra juga erat kaitannya dengan
kehidupan beragama. Contohnya dapat dilihat dari seni sastra peninggalam
islam, ataupun karya sastra peninggalan hindu buddha. Prosa lama sendiri
memiliki bentuk-bentuk yang berbeda yaitu :
Hikayat merupakan sebuah tulisan fiksi atau karangan dan biasanya tidak
masuk akal. Biasanya kisah yang diceritakan merupakan cerita dari kehidupan
pada dewa-dewi, cerita kerjaan dimana ada pangeran atau seroang raja.

Sejarah merupakan tulisan yang menceritakan peristiwa-peristwa tertentu.


Sejarah harus bersifat aktual, atau benar-benar sesuai dengan kejadian yang
terjadi sebenarnya. Terdapat dua jenis sejarah yakni sejarah lama dan sejarah
baru. salah satu contoh sejarah adalah sejarah kuda lumping.

Kisah adalah tulisan-tulisan pendek yang menceritakan tentang cerita


perjalanan ataupun petualangan orang-orang pada jaman dahulu.

Dongeng merupakan khayalan-khayalan masyarakat pada zaman dahulu.


Terdapat beberapa bentuk diantaranya mitos, legenda, fabel ataupun sage.

Pandir biasanya mengisahkan tentang cerita dari orang-orang yang bodoh dan
memiliki nasib yang sial. Sifatnya untuk hiburan karena kerap menampilkan hal
hal yang lucu.

Sedangkan prosa baru adalah salah satu bentuk karya sastra yang telah
dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Kehadiran prosa baru ini tidak lain karena
prosa lama dianggap sudah tidak mengikuti perkembangan jaman atau bisa
disebut tidak modern. Jenis prosa baru diantaranya:

Roman adalah tulisan mengenai kidah hidup seorang dari lahir hingga ia
meninggal dan atau bagaimana ia mengakhiri hidupnya secara keseluruhan.

Novel adalah sebuah cerita panjang mengenai kehidupan. Biasanya bersifat


fiktif atau karangan. Tapi bisa juga berdasarkan kisah nyata.

Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Biasanya menceritakan


sebagian kecil dari kosah pelaku utamanya. Konflik yang dihadirkan mengubah
sikap pemeran utama. Dan hal tersebut yang membedakan cerpen dengan
novel.

Riwayat merupakan kisah hidup seorang yang terkenal atau menginspirasi


orang banyak.

Kritik merupakan bentuk tulisan yang sifatnya memberi alasan atau menilai
ataupun menjudge karya seseorang.
Resensi adalah bentuk tulisan yang merangkum atau mengulas suatu karya.
Karya yang dimaksud beragam. Baik buku, seni, musik, film ataupun karya
lainnya. Resensi ini berisi sudut pandang seseorang mengenai penilaiannya
pada sebuah karya.

Esai merupakan tulisan yang berisi sudut pandang atau opini tentang suatu hal
yang menjadi topic atau isu dalam tulisan tersebut.

3. Drama

Bentuk terakhir dari sastra adalah Drama. Drama sendiri merupakan salah satu
dari cabang-cabang seni dalam seni pertunjukan dan merupakan salah satu
bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang panjang dan
bebas. Drama dibuat dengan tujuan untuk menceritakan kembali suatu kisah
kepada penontonnya melalui sebauh lakuan dialog atau percakapan para
pemerannya. Drama sering kali disalah artikan sebagai teater. Padahal kedunya
memiliki perbedaan.

Perbedaan seni teater dan drama salah satunya dapat dibedakan dari
penggunaan istilahnya. Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan
kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (Akting) yang dipentaskan.
Sedangkan teater merupakan secara bahasa atau dalam artian yang lebih
sempit, teater berarti sebuah gedung pertunjukan atau auditorium.

Unsur-unsur pementasan drama yang kita ketahui meliputi :

Tokoh atau penokohan

Dialog

Alur

Latar

Drama sendiri memiliki berbagai macam jenis, yakni :

Drama Tragedi yaitu drama yang isi ceritanya mengangkat kesusahan dan
kesulitan hidup para tokoh di dalamnya.
Drama Komedi merupakan drama yang banyak mengandur unsur humor
ataupun candaan yang menghibur para penontonya.

Tragedi/komedi merupakan drama kombinasi antara tragedi dan komedia yang


berarti jalan ceritanya mengandur kedua unsur tersebut. Dibawakan silih
berganti.

Musikal yaitu drama yang diiringi oleh musik sebagai pelengkap pementasan
seninya.

Anda mungkin juga menyukai