Melatonin, Kualitas Tidur Dan Covid-19 (Ari Baskoro) 25 Agustus 2020
Melatonin, Kualitas Tidur Dan Covid-19 (Ari Baskoro) 25 Agustus 2020
Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia memang bisa menimbulkan rasa cemas
dan takut diantara insan manusia, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Namun disisi lain,
rasa cemas dan takut yang berlebihan, dapat memicu kepanikan yang justru dapat membuat
keadaan semakin memburuk. Kepanikan adalah separuh dari penyakit, sedangkan
ketenangan adalah separuh dari obat, serta kesabaran menghadapi situasi yang
menggelisahkan adalah awal dari kesembuhan. Diperlukan suatu kesabaran dan tawakal pada
Sang Pencipta dalam menghadapi wabah Covid-19 ini yang belum dapat dipastikan kapan
berakhirnya.
Kata-kata motivasi dari seorang ahli tersebut perlu sekali diketengahkan agar situasi
pageblug yang menyulitkan tatanan kehidupan manusia ini tidak merupakan roda yang terus
berputar, menimbulkan lingkaran setan yang dapat menimbulkan dampak lebih merugikan.
Seperti yang telah banyak diberitakan, Covid-19 ini lebih dominan menimbulkan penyulit,
bahkan fatalitas yang berujung pada kematian, terutama pada lansia dan adanya penyakit-
penyakit yang diderita (komorbid). Data epidemiologi menunjukkan, pada usia dibawah 20
tahun atau pada anak-anak, bisa menimbulkan dampak, namun bisa dikatakan jarang sekali
sampai menimbulkan kondisi yang fatal.
Para ahli medis diseluruh dunia dibuat mengernyitkan dahi, memeras otak untuk
dapat mengungkap tabir yang menggelisahkan ini. Mereka semua berlomba-lomba berpacu
dengan waktu, bahkan mendedikasikan seluruh kemampuannya untuk upaya menjinakkan
kedigdayaan virus penyebab Covid-19 ini. Usaha-usaha penemuan obat dan vaksin terus
digalakkan, namun tidak dilalaikan juga mengungkap fenomena biologi didalam tubuh
manusia yang mungkin bisa memberi penjelasan, kenapa pada orang-orang tertentu lebih
rentan menerima akibat buruk dari serangan virus ini. Saat ini mata para pakar bidang medis
tertuju pada melatonin.
Melatonin dan Kualitas Tidur
Melatonin adalah hormon neurotropik yang diproduksi oleh kelenjar pineal didalam
otak. Senyawa ini sangat berperanan dalam ritme biologis, regulasi tekanan darah, sistem
imunitas dan sebagai anti oksidan yang penting. Produksinya dikendalikan oleh reseptor pada
retina mata yang peka terhadap cahaya. Pada keadaan lingkungan yang gelap, sekresinya
akan meningkat. Sebaliknya, sintesisnya akan terhambat bila terpapar oleh cahaya. Ada suatu
fakta yang menarik, bahwa kadar hormon ini didalam darah manusia berbanding terbalik
dengan usia. Artinya, semakin bertambah usia manusia, kadar hormon ini semakin berkurang.
Diketahui pada anak usia 1-3 tahun, kadar hormon ini mencapai puncak tertinggi. Disamping
-----o-----