Anda di halaman 1dari 31

BAB III

ANALISA DAN PERNCANAAN PENAMPANG BALOK


AKIBAT LENTUR

Tujuan pembelajaran umum:


1) Mahasiswa dapat menganalisa penampang balok persegi dan balok T
2) Mahasiswa dapat merencanakan penampang balok persegi dan balok T
Tujuan pembelajaran khusus
1) Mahasiswa dapat menentukan momen kapasitas penampang balok persegi
bertulang tunggal dan ganda(rangkap).
2) Mahasiswa dapat menentukan momen kapasitas penampang balok T.
3) Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan tulangan dari penampang balok
persegi bertulang tunggal dan ganda.
4) Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan tulangan dari penampang balok T.
III.1 Asumsi-asumsi dalam analisa dan perencanaan
Untuk menganalisa dan merencanakan suatu elemen struktur beton bertulang
dapat digunakan asumsi – asumsi sebagai berikut:
1) Material beton bersifat homogen.
2) Kuat tarik beton diabaikan, karena nilainya relative kecil.
3) Bidang rata tegak lurus sumbu,tetap rata setelah mengalami lentur.
4) Distribusi tegangan tekan ditentukan dari hubungan tegangan – regangan
beton.
5) Regangan batas beton yang tertekan diambil sebesar 0,003

Untuk pembahasan lebih lanjut akan dibedakan definisi analisa dan perencanaan
sebagai berikut:
Analisa adalah memperhitungkan kekuatan penampang, dengan diketahui data-
data pendukung dari penampang tersebut berupa mutu
beton,mutu baja,dimensi penampang dan jumlah tulangan.
Perencanaan adalah memperhitungkan jumlah tulangan yang dibutuhkan oleh
penampang dengan data-data pendukung berupa gaya-gaya
dalam (M,D,N),mutu baja,mutu beton serta dimensi dari
penampang.
III.2 Kuat perlu
Struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua penampang
mempunyai kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu yang dihitung

Struktur Beton Dasar   11 


berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor yang sesuai dengan ketentuan
dalam SNI 03-2847-2002. Sebagai contoh dalam menentukan kombinasi beban
yang harus diperhitungkan terhadap struktur atau komponen struktur sebagai
berikut:
a) Kuat perlu untuk menahan beban mati(D)
U = 1,4 D
b) Kuat perlu untuk menahan beban mati(D),beban hidup(L) dan beban
atap(A)atau beban hhujan(R)
U= 1,2 D+1,6 L+0,5(A atau R)
III.3 Kuat rencana
Berkaitan dengan perilaku lentur, beban normal, geser dan torsi,maka kuat
rencana dari suatu komponen struktur harus diambil sebagai hasil kali kuat
nominal yang dihitung dengan suatu faktor reduksi kekuatan.Besarnya faktor
reduksi kekuatan yang diperlukan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Faktor reduksi kekuatan

No. Jenis gaya dalam yang bekerja Faktor reduksi

1 Lentur(momen) 0,8

2 Geser( lintang)dan torsi(puntir) 0,7

3 Aksial tekan (Normal):


a) dengan tulangan spiral 0,7
b) dengan tulangan geser biasa 0,65

III.4 Batasan tulangan tarik


Batasan-batasan tulangan tarik untuk keperluan analisa dan perencanaan sebagai
berikut:
1) Tulangan tarik minimum

fc ' fc '
Asmin = b w d atau ρmin =
4.f y 4.f y

dan tidak boleh lebih kecil dari :

1,4 1,4
Asmin = .bw.d atau ρmin =
fy fy

Struktur Beton Dasar   12 


2) Tulangan tarik maksimum
ρmax = 0,75 ρb
ρb = ratio penulangan dalam keadaan seimbang.
Besarnya rasio penulangan dalam keadaan seimbang dapat ditentukan sebagai
berikut :

Cc

a
d-
2

Ts

( i ) Penampang ( ii )Regangan ( iii )Tegangan

Gbr. 9 Penampang, regangan, tegangan dalam keadaan seimbang

Dari diagram ( ii ) regangan :

Cb d fy
= ;εs= ; Es = 200000 MPa.
0,003 0,003 + ε s Es

Cb d
=
0,003 fy
0,003 +
200000
600.d
Cb = ………………………………(a)
600 + f y

Dari diagram ( iii ) tegangan :


Keseimbangan gaya horizontal Σ H = 0
Cc = Ts
0,85.fc’.a.b = Asb.fy, dengan nilai a= β1 Cb

Struktur Beton Dasar   13 


0,85,fc’.( β1 Cb).b = Asb.fy

A sb .f y
Cb = ; Asb=ρb.b.d
0,85.f c '.β1 .b

ρ b .b.d.f y ρ b .b.f y
Cb = = …………………….(b)
0,85.f c '.β1 .b 0,85.f c '.β1

Persamaan ( a ) dan ( b )
Cb = Cb

600.d ρ b .b.f y
=
600 + f y 0,85.f c '.β1

0,85.f c '.β1 .600.d 0,85.f c '.β1 .600


ρb = =
f y (600 + f y ).d f y (600 + f y )

0,85.f c '.β1 .600


ρb =
f y (600 + f y )

Untuk nilai β1 tergantung dari kuat tekan beton yang digunakan:


a) Bila mutu beton :fc’≤ 30 Mpa ;β1=0,85
b) Bila mutu beton : fc’> 30 MPa maka β1 harus direduksi sebesar 0,05 untuk
setiap kelebihan 7 MPa, tetapi nilai β1 tidak boleh kurang dari 0,65.
Dalam proses analisa maupun perencanaan elemen struktur beton bertulang ada
3 jenis keruntuhan berkaitan dengan batasan regangan beton sebesar 0,003 dan
lelehnya baja tulangan tarik yaitu:
1) Balanced (keadaan seimbang) : lelehnya baja tulangan tarik, bersamaan
dengan hancurnya beton pada serat tekan terluar dengan regangan
maksimum sebesar 0,003.
2) Under reinforced (bertulang lemah/kurang): diawali dengan lelehnya baja
tulangan tarik dari pada hancurnya beton pada serat tekan terluar.Pada
kondisi ini juga disebut keruntuhan daktail yaitu melendutnya elemen
horizontal sebelum elemen tersebut hancur.
3) Over reinforced ( bertulang lebih/kuat ) : diawali dengan hancurnya beton
pada serat tekan terluar dengan regangan sebesar 0,003 dan baja tulangan
belum leleh.Pada kondisi ini disebut keruntuhan getas yaitu ditandai dengan
hancurnya beton dan baja tulangan tarik belum leleh.

Dari ke tiga jenis di atas dapat digambarkan posisi garis netral untuk ke tiga
kondisi di atas sebagi berikut:

Struktur Beton Dasar   14 


Gbr.10 Posisi garis netral

III.5 Pelindung beton untuk tulangan(p)


Tebal minimum selimut beton untuk struktur beton bertulang yang harus
disediakan untuk baja tulangan harus memenuhi ketentuan Tabel berikut ini:
Tabel 2.Pelindung beton(p)

No. URAIAN Tebal selimut


minimum(mm)

1 Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu 75


berhubungan dengan tanah

2 Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca:


a) Diameter batang tulangan : D-19 s.d D-56 50

b) Diameter batang tulangan D-16,jaring kawat polos P16 40


atau kawat ulir D-16 yang lebih kecil.

3 Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuacu atau


tanah:
a) Pelat,dinding,pelat berusuk:

-) Diameter batang tulangan : D - 44 dan D- 56 40

Struktur Beton Dasar   15 


-) Diameter batang tulangan D-36 dan yang lebih kecil 20

b) Balok, kolom:

-) Tulangan utama,pengikat,sengkang, lilitan spiral 40

c) Komponen struktur cangkang, pelat lipat:

-) Diameter batang tulangan D-19 dan yang lebih besar 20

-) Diameter batang tulangan D-16,jaring kawat polos P16 15


Atau ulir D-16 dan yang lebih kecil

III.6 Analisa penampang balok persegi bertulang tunggal

εc 0,85fc’
Cc
Mn a
c
g.n

d a
h d−
2

As
● ● ● Ts
εs
b
( i) Penampang ( ii )Regangan ( iii )Tegangan

Gbr. 11 Penampang,regangan,tegangan balok bertulang tunggal

h = tinggi balok [ mm ]
b = lebar balok [ mm ]
c = garis netral [ mm ]
εc = regangan beton [ 0,003 ]
εs = regangan baja tulangan
Cc = gaya tekan beton [ N ]
Ts = gaya tarik baja tulangan [ N ]
d = tinggi effektif balok,ditentukan dari serat tekan terluar sampai dengan
titik berat tulangan tarik [ mm ]

Struktur Beton Dasar   16 


1
=h–p- D tul . utam − D tul . geser
2
p = selimut beton
As = luas penampang tulangan tarik [mm2]
a = tinggi blok tegangan persegi ekivalen[mm]
= β1.c
Mn = momen nominal penampang [Nmm]
Dari keseimbangan gaya horizontal pada diagram tegangan di atas dan dengan
asumsi tulangan tarik sudah leleh fs= fy , maka:
Keseimbangan gaya horizontal Σ H = 0
Cc = Ts
0,85.fc’.a.b= As.fy

A s .f y
a =
0,85.f c '.b

Besarnya momen nominal [ Mn ] suatu penampang adalah :

⎛ a⎞ ⎛ a⎞
Mn = Cc. ⎜ d − ⎟ atau Mn = Ts. ⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠

Ø Mn ≥ Mu
di mana :
Ø = faktor reduksi kekuatan akibat lentur
Mn= Momen nominal penampang
Mu= Momen ultimate penampang
Kontrol daktilitas (rasio penulangan):
a) Terhadap rasio penulangan minimum:

fc ' fc '
Asmin = b w d atau ρmin =
4.f y 4.f y

dan tidak boleh lebih kecil dari :

1,4 1,4
Asmin = .bw.d atau ρmin =
fy fy

Struktur Beton Dasar   17 


b) Terhadap raio tulangan tarik maksimum
ρmax = 0,75 ρb

0,85.f c '.β1 .600


= 0,75 .
f y (600 + f y )

c) Rasio tulangan tarik ( ρ )

As
ρ =
b.d
Analisa penampang balok persegi bertulang tunggal dapat dinyatakan dalam
diagram alir sebagai berikut:

Struktur Beton Dasar   18 


Mulai

Data:b,h,d,As,fc’,fy

Tentukan:

As
ρ= , ρ min ,ρmax
b.d

Tidak ρmin ≤ ρ≤ ρmax

Ya

Tentukan:

A s .f y
a= ,Mn,Mu
0,85.f c '.b

Perlu perubahan
penampang

Selesai

Gbr.12 Diagram alir analisa balok bertulang tunggal

Struktur Beton Dasar   19 


Contoh soal 1
Suatu penampang balok seperti pada gambar di bawah ini, bila mutu
beton(fc’)=20 MPa, mutu baja(fy)=400 MPa,tentukan momen nominal ( Mn ) dan
momen ultimate ( Mu )

Mn

h=600 Mu

● ● ● As=1981,6 mm2

b=250

Penyelesaian :
εc 0,85fc’
Cc
a
Mn c
g.n

d a
h d−
2

As
● ● ● Ts
εs
b

( i )Penampang ( ii )Regangan ( iii )Tegangan

Gbr. 13 Penampang, regangan,tegangan balok bertulang tunggal

Dari diagram (iii) tegangan, dengan asumsi tulangan tarik leleh fs=fy:
Keseimbangan gaya horizontal Σ H = 0
Cc = Ts
0,85.fc’.a.b= As.fy

Struktur Beton Dasar   20 


A s .f y
a =
0,85.f c '.b

1981,6.400
=
0,85.20.250

= 186,50 mm
a 186,50
c = = = 219,411 mm.
β1 0,85

Kontrol terhadap tulangan tarik sudah leleh, dengan menggunakan diagram


regangan:
εc : c = εs : d - c
1
d=h-p- Dtul.utama - Dtul.geser , dimisalkan diameter tulangan utama D-29,dan tul geser D-8
2

1
= 600-40- .29-8 εc
2
= 537,5 mm c
d−c d
εs = .ε c
c

537,5 - 219,411
= .0,003
219,411

= 0,004 εs

fy 400
εy = = = 0,002
Es 200000

εs > εy tulangan tarik sudah leleh.

Kontrol daktilitas ( rasio penulangan ):


a) rasio tulangan terpasang (ρ)

As
ρ=
b.d
1981,6
= = 0,0148
250.537,5

Struktur Beton Dasar   21 


b) rasio tulangan minimum (ρmin )

fc ' 20
ρmin = = = 0,0028
4.f y 4.400

1,4 1,4
ρmin= = = 0,0035
f y 400

digunakan nilai ρmin = 0,0035


c) rasio tulangan maksimum(ρmax)
ρmax = 0,75 ρb

0,85.f c '.β1 .600


= 0,75 .
f y (600 + f y )

0,85.20.0, 851.600
= 0,75 .
400(600 + 400)

= 0,0163
Jadi :

ρ > ρ min ⎫
⎬ penampang tidak perlu dirubah.
ρ < ρ max ⎭

Besarnya momen nominal yang terjadi ( Mn ) adalah :

⎛ a⎞
Mn = Cc. ⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠

⎛ 186,50 ⎞
= 0,85.20.186,50.250. ⎜ 537,5 − ⎟
⎝ 2 ⎠

= 352123656,3 Nmm = 352,124 kNm


Momen ultimate ( Mu )
Mu = Ø Mn = 0,8 . 352,124 = 281,699 kNm.

Struktur Beton Dasar   22 


III.7 Perencanaan balok persegi bertulang tunggal
Dalam proses perencanaan penampang balok persegi bertulang tunggal,ganda
maupun balok T untuk mutu beton dan baja tertentu, yang harus ditetapkan lebih
lanjut adalah dimensi penampang dari balok tersebut.
Untuk memperkirakan dimensi dari balok dapat digunakan acuan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3 Estimasi tinggi minimum balok

Kompo Tebal minimum ( hmin )


nen 2 Tumpuan 1 ujung 2 ujung Kantilever
menerus menerus

Balok L L L L
16 18,5 21 8

Untuk perencanaan penampang balok persegi maupun balok T harus memenuhi


kriteria sebagai berikut :
Ø Mn ≥ Mu
Ø = faktor reduksi akibat lentur.( 0,8)
Mn = momen nominal penampang
Mu = momen ultimate ( momen akibat beban terfaktor )
Pada proses perencanaan salah satunya adalah menentukan luas baja tulangan
yang diperlukan penampang tersebut.Untuk menentukan luas baja tulangan
dapat dilakukan sebagai berikut :
εc 0,85fc’
Cc
Mu a
c
g.n

d a
h jd = d −
2

As
● ● ● Ts
εs
b

( i ) Penampang ( ii ) Regangan ( iii ) Tegangan

Gbr.14 Penampang,regangan,tegangan balok bertulang tunggal

Struktur Beton Dasar   23 


a) Cara ( metode ) 1
Dengan mengasumsikan bahwa nilai jd=( 0,87 – 0,95 )d, dan keruntuhan yang
terjadi adalah keruntuhan tarik ( fs = fy )
Ø Mn ≥ Mu

Mu
Mn ≥
φ

Mn = Ts.jd
= As.fy.jd fs = fy

Mu
= As.fy.jd
φ

Mu
φ
As =
f y .jd

1
Kontrol asumsi terhadap nilai jd = d - a
2
Keseimbangan gaya horizontal Σ H = 0
Cc = Ts
0,85.fc’.a.b = As.fs fs = fy
0,85.fc’.a.b = As.fy

A s .f y
a =
0,85.f c '.b

1
d- a = jd, bila ruas kiri sama dengan ruas kanan, maka asumsi nilai jd dapat
2
digunakan.
Kontrol rasio penulangan ( ρ )
a) terhadap rasio penulangan minimum:

fc ' fc '
Asmin = b w d atau ρmin =
4.f y 4.f y

dan tidak boleh lebih kecil dari :

Struktur Beton Dasar   24 


1,4 1,4
Asmin = .bw.d atau ρmin =
fy fy

b) terhadap raio tulangan tarik maksimum


ρmax = 0,75 ρb

0,85.f c '.β1 .600


= 0,75 .
f y (600 + f y )

c) terhadap rasio tulangan terpasang (ρ )


As = ρ.b.d

As
ρ=
b.d
ρ ≥ ρmin; ρ ≤ ρmax
Kontrol penempatan tulangan
Jarak tulangan harus cukup memadai untuk penempatan penggetar dan
memungkinkan ukuran terbesar dari agregat kasar dapat bergerak saat
digetarkan.
Jarak bersih minimum antara tulangan sejajar, seikat tulangan dan sejenisnya
tidak boleh kurang dari:
a) Diameter tulangan(db) atau
b) 25 mm.
c) Ukuran maksimum agregat kasar.
Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis, maka jarak antara
tulang lapis atas dan bawah tidak boleh kurang dari 25 mm.
b)Cara ( metode ) 2
εc 0,85fc’
Cc
Mu a
c
g.n

d a
h jd = d −
2

As
● ● ● Ts
εs
b
( i ) Penampang ( ii ) Regangan ( iii ) Tegangan

Gbr.15 Penampang,regangan,tegangan balok bertulang tunggal

Struktur Beton Dasar   25 


φ Mn ≥ Mu
1
φ Ts.jd = φ Cc.jd= φ 0,85.fc’.a.b. ( d − a )
2

A s. .f y
a =
0,85.f c ' b

As = ρ.b.d

As
ρ =
b.d
A s. .f y ρ.b.d.f y ρ.d.f y
a = = =
0,85.f c ' b 0,85.f c ' b 0,85.f c '

fy
ω =ρ
fc '

d
a =ω
0,85

⎛ 1 ⎞
Mu = φ 0,85.fc’.a.b. ⎜ d − a ⎟
⎝ 2 ⎠

⎛ d ⎞⎛ d ⎞
= φ 0,85.fc’. b. ⎜ ω ⎟⎜ d − ω ⎟
⎝ 0,85 ⎠⎝ 2.0,85 ⎠

⎛ d ⎞
= φ.b.fc’ ω .d. ⎜ d − ω ⎟
⎝ 2.0,85 ⎠

= φ.b.d2. fc’. ω (1 − 0,59ω) , nilai k = fc’. ω (1− 0,59ω)

= φ.b.d2.k

Mu
k = [ MPa ]
φ.b.d 2

Dengan menggunakan tabel dari Istimawan,dengan mutu beton dan baja


tertentu:

k = MPa ⎫

f c ' = MPa ⎬ dapat ditentukan nilai ρ
f y = MPa ⎪⎭

Struktur Beton Dasar   26 


Kontrol rasio penulangan ( ρ )
a) terhadap rasio penulangan minimum:

fc ' fc '
Asmin = b w d atau ρmin =
4.f y 4. f y

dan tidak boleh lebih kecil dari :

1,4 1,4
Asmin = .bw.d atau ρmin =
fy fy

b) terhadap raio tulangan tarik maksimum


ρmax = 0,75 ρb

0,85.f c '.β1 .600


= 0,75 .
f y (600 + f y )

c) terhadap rasio tulangan terpasang (ρ )


As = ρ.b.d

As
ρ=
b.d
ρ ≥ ρmin; ρ ≤ ρmax

Luas baja tulangan tarik ( As ) = ρ.b.d


Kontrol terhadap penempatan tulangan dapat dilakukan seperti pada cara (
metode ) 1

Struktur Beton Dasar   27 


Perencanaan penulangan beton bertulang tunggal dapat dinyatakan dengan
diagram alir sebagai berikut:

Mulai

Data:b,h,d,Mu,fc’,fy

Tentukan:

Rasio penulangan (ρ),


ρ min ,ρmax

Tidak ρmin ≤ ρ≤ ρmax

Ya

Tentukan: As

A bd

Gambar
penulangan

Selesai

Gbr.16 Diagram alir perencanaan balok bertulang tungggal

Struktur Beton Dasar   28 


Contoh soal 2
Suatu elemen balok terletak diatas tumpuan sederhana(sendi – rol) dari
konstruksi beton bertulang seperti pada gambar di bawah ini,bila mutu beton (
fc’)= 20 MPa,mutu baja (fy)=400 MPa, rencanakan dan gambarkan penulangan
dari balok tersebut.

I 9M

Potongan I - I

h=600 mm

b=300 mm

Penyelesaian
1. Estimasi dimensi
1 1
h = .L = .9000 = 562,5 mm ≈ 600 mm
16 16

1 1
b = .h = .600 = 300 mm.
2 2
2. Estimasi beban
a) beban mati ( BM )
-) berat sendiri balok= 0,3.0,6.2400 = 432 kg/m’

Struktur Beton Dasar   29 


b) beban hidup ( BH )
q BH = 925 kg/m’
Beban ultimate (q u ) = 1,2 . q BM + 1,6. q BH
= 1,2 .432 + 1,6.925
= 1998,4 kg/m’
3. Perhitungan gaya-gaya dalam ( momen )

qu

9M
1
Mumax = q u .l2
8

1
= .1998,4.9 2
8
= 20233,8 kg m=202338000 Nmm

4. Perhitungan penulangan ( cara 1 )

εc 0,85fc’
Cc
Mu a
c
g.n

d a
h jd = d −
2

As
● ● ● Ts
εs
b

( i ) Penampang ( ii ) Regangan ( iii ) Tegangan

Gbr.17 Penampang,regangan,tegangan balok bertulang tunggal

Struktur Beton Dasar   30 


Digunakan :
-)diameter baja tulangan utama D = 19 mm
-)diameter baja tulangan geser D = 10 mm
-)tebal selimut beton ( p ) = 40 mm

1
d = 600-40- .19 -10 = 540,5 mm ( asumsi tulangan dipasang 1 lapis )
2
Dengan mengasumsikan keruntuhan tarik ( fs = fy ) dan nilai jd = (0,87 s.d 0.95
)d,diambil nilai jd = 0,9 d.
Jadi nilai jd = 0,9.540,5 = 486,45 mm.
φ Mn ≥ Mu

Mu
Mn ≥
φ

Mn = Ts.jd
= As.fy.jd

Mu
= As.fy.jd
φ

202338000
As = = 1299,705 mm2
0,8.400.486,5

Kontrol trehadap asumsi jd = 0,9 d.


Keseimbangan gaya horizontal Σ H =0
Cc = Ts
0,85.fc’.a.b = As.fy

1299,705.400
a =
0,85.20.300

= 101,938 mm

1
d- a = jd
2

1
540,5 - .101,938 = 489,531
2
489,531 ≈ 486,450 ( asumsi dapat digunakan )

Struktur Beton Dasar   31 


Jadi luas tulangan tarik ( As ) = 1299,705 mm2

1299,705
Digunakan D – 19, jumlah tulangan ( n ) = = 4,584 ≈ 5 bh.
1 2
π.19
4
1
Jadi 5 D19, luas terpasang ( As terpasang ) = 5. . π .19 2 = 1417,644 mm2> As
4

Kontrol rasio penulangan ( ρ )


a) terhadap rasio penulangan minimum:

fc ' 20
ρmin = = = 0,0028
4.f y 4.400

1,4 1,4
ρmin = = = 0,0035
f y 400

1,4
Jadi digunakan ρmin = = 0,0035
400
b) terhadap rasio tulangan tarik maksimum
ρmax = 0,75 ρb

0,85.f c '.β1 .600


= 0,75 .
f y (600 + f y )

0,85.20.0,85.600
= 0,75.
400.(600 + 400)

= 0,0163
c) rasio tulangan terpasang
As = ρ.b.d

As
ρ =
b.d
1417,644
=
300.540,5

= 0,0087

Struktur Beton Dasar   32 


ρ > ρ min ⎫
⎬ jadi perencanaan tulangan balok dapat diterima ( ok ).
ρ < ρ max ⎭

Kontrol penempatan tulangan.


a) Diasumsikan agregat terbesar yang digunakan diameter 15 mm
b) 19 mm
c) 25 mm
Jadi jarak bersih antar tulangan = 25 mm

600

●●●●●
300

300 – 2(40) – 2(10) – 5.(19) = 105 mm

105
Jarak antar tulangan = = 26,25 > 25 mm ( ok).
4
5. Perhitungan penulangan ( cara 2 / dengan tabel Istimawan )
Mu = φ b.d2.k

Mu
k = [ MPa ]
φ.b.d 2

202338000
= = 2,889 MPa
(
0,8.300. 540,5 2 )
k = 2,880 MPa ⎫

fc' = 20 MPa ⎬ ρ = 0,008
fy = 400 MPa ⎪⎭

Kontrol rasio penulangan ( ρ )


a) terhadap rasio penulangan minimum:
Struktur Beton Dasar   33 
fc ' 20
ρmin = = = 0,0028
4.f y 4.400

1,4 1,4
ρmin = = = 0,0035
f y 400

1,4
Jadi digunakan ρmin = = 0,0035
400
b) terhadap rasio tulangan tarik maksimum
ρmax = 0,75 ρb

0,85.f c '.β1 .600


= 0,75 .
f y (600 + f y )

0,85.20.0,85.600
= 0,75.
400.(600 + 400)

= 0,0163
c) rasio tulangan terpasang(ρ)
dari tabel didapatkan hasil ρ = 0,008

ρ > ρ min ⎫
⎬ , jadi perencanaan tulangan balok dapat diterima ( ok ).
ρ < ρ max ⎭

Jadi luas tulangan tarik ( As )


As = ρ.b.d
= 0,008.300.540,5
= 1297,2 mm2

1297,200
Digunakan D – 19, jumlah tulangan ( n ) = = 4,578 ≈ 5 bh.
1 2
π.19
4

1
Jadi 5 D19, luas terpasang ( As terpasang ) = 5. . π .19 2 = 1417,644 mm2> As
4
Kontrol penempatan tulangan.
a) Diasumsikan agregat terbesar yang digunakan diameter 15 mm
b) 19 mm

Struktur Beton Dasar   34 


c) 25 mm
Jadi jarak bersih antar tulangan = 25 mm

600

●●●●●
300

300 – 2(40) – 2(10) – 5.(19) = 105 mm

105
Jarak antar tulangan = = 26,25 > 25 mm (ok )
4
III.8 Analisa penampang balok persegi bertulang ganda

εc 0,85fc’
d’ Cc Cs’
● As’ ● c
εs’ a
Mn g.n

d a
h d− d – d’
2

As
● ● ● Ts
εs
b
( i ) Penampang ( ii )Regangan ( iii )Tegangan

Gbr. 18 Penampang,regangan,tegangan balok bertulang ganda

h = tinggi balok [ mm ]
b = lebar balok [ mm ]
c = garis netral [ mm ]
εc = regangan beton [ 0,003 ]

Struktur Beton Dasar   35 


εs = regangan baja tulangan tarik
εs’ = regangan baja tulangan tekan
Cc = gaya tekan beton [ N ]
Cs’ = gaya tekan baja tulangan tekan [ N ]
Ts = gaya tarik baja tulangan [ N ]
d = tinggi effektif balok,ditentukan dari serat tekan terluar sampai dengan
titik berat tulangan tarik [ mm ]
d’ = jarak serat tekan terluar sampai dengan titik berat tulangan tekan
[ mm ]
As = luas tulangan tarik [ mm2 ]
As’ = luas tulangan tekan [ mm2 ]
a = tinggi blok tegangan persegi ekivalent [ mm ]
= β1.c
Mn = momen nominal penampang [ Nmm ]
Dengan mengasumsikan tulangan tarik dan tekan sudah leleh, maka :
fs = fy εs = εy
fs’= fy εs’= εy
Dari keseimbangan gaya horizontal pada diagram ( iii ) tegangan:
ΣH=0
Cc + Cs’= Ts
0,85.fc’.a.b + As’.fs’= As.fs
0,85.fc’.a.b + As’.fy= As.fy

(A s − A s ').f y
a =
0,85.f c '.b

a
c =
β1

Kontrol terhadap asumsi di atas, bahwa


fs = fy εs = εy

Struktur Beton Dasar   36 


fs’= fy εs’= εy
Dari diagram regangan:

εc ε'
a) = s '
c c−d

εs’=
(c - d') .ε
c
c

= 0,003
(c - d') ≥ ε =
fy
sudah leleh
y
c Es

c d-c
b) =
εc εs

εs =
(d - c) .ε
c
c

= 0,003
(d - c ) ≥ ε =
fy
y
c Es

Bila kedua asumsi di atas benar, maka besarnya momen nominal ( Mn )

⎛ a⎞
Mn = Cc. ⎜ d − ⎟ + Cs’( d-d’)
⎝ 2⎠

dan
Mu = φ Mn
Bila tulangan tekan belum leleh, sedangkan tulangan tarik sudah leleh, maka
harus ada koreksi terhadap garis netral atau nilai a , karena tegangan tulangan
tekan tidak sama dengan tegangan leleh, sehingga besarnya nilai:
1) fs’≠ fy, atau
2) εs’≠ εy
Dari diagram ( iii )tegangan :
Keseimbangan gaya horizontal Σ H = 0
Cc + Cs’= Ts
0,85.fc’.a.b + As’.fs’= As.fy
fs’ = εs’.Es, dengan nilai Es = 200000 MPa

εc ε'
= s '
c c−d

Struktur Beton Dasar   37 


εs’ =
(c - d') .ε , dengan nilai c =
a
c
c β1

⎛a ⎞
⎜⎜ - d' ⎟⎟
β
= ⎝ 1 ⎠ .ε
c
a
β1

⎛ d ' .β1 ⎞
= ⎜⎜1 − ⎟.ε c
⎝ a ⎟⎠

⎛ a - d ' .β1 ⎞
= ⎜⎜ ⎟⎟.ε c
⎝ a ⎠

⎛ a - d ' .β1 ⎞
= ⎜⎜ ⎟⎟.0,003
⎝ a ⎠

fs’ = εs’.Es

⎛ a - d ' .β1 ⎞
= ⎜⎜ ⎟⎟.0,003 .200000
⎝ a ⎠

⎛ a - d ' .β1 ⎞
= 600 ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ a ⎠

Dengan mensubstitusikan persamaan di atas (fs’ ) ke dalam persamaan


Σ H = 0, maka
Keseimbangan gaya horizontal Σ H = 0
Cc + Cs= Ts
0,85.fc’.a.b + As’.fs’= As.fy

⎛ a - d ' .β1 ⎞
0,85.fc’.a.b + As’. 600 ⎜⎜ ⎟⎟ = As.fy, mengalikan pers. dengan nilai a
⎝ a ⎠

0,85.fc’.b.a2+ As’.600.a- As’.600.β1.d= As.fy.a


0,85.fc’.b.a2+( As’.600- As.fy)a- As’.600.β1.d=0
a1 dan a2 akan didapatkan hasilnya.

Struktur Beton Dasar   38 


Besarnya momen nominal yang terjadi ( Mn ) adalah :

⎛ a⎞
Mn = Cc. ⎜ d − ⎟ + Cs’ ( d-d’)
⎝ 2⎠

Sedangkan besarnya momen ultimate ( Mu )


Mu = φ Mn
Kontrol daktilitas (rasio penulangan) untuk tulang ganda sebagai berikut :
a) rasio penulangan minimum (ρmin)

fc ' 1,4
ρmin = atau ρmin = , diambil nilai terbesar dari kedua nilai tersebut
4.f y fy

b) rasio penulangan maksimum (ρmax)


Untuk komponen struktur beton dengan tulangan tekan,bagian ρb untuk
tulangan tekan tidak perlu direduksi dengan faktor 0,75

f s − ⎛ 0,85.f c' .β1.600 ⎞


'

ρmax = 0,75. ρ b + ρ’ ; ρ b = ⎜ ⎟
fy ⎜ (600 + f ).f ⎟
⎝ y y ⎠

⎛ 0,85.f c' .β1.600 ⎞ f


'

= 0,75 ⎜ ⎟ + ρ’ s
⎜ (600 + f ).f ⎟ fy
⎝ y y ⎠

Untuk menentukan rasio penulangan seimbang ( ρb ),dengan menggunakan


diagram regangan :

εs ε
= c
d - cb cb

(d - c b )
εs = .ε c
cb

(β1 .d - a b ) fy
= 0,003 =
ab Es

0,003.E s
ab = .β 1 .d
0,003 + f y

dengan keseimbangan gaya horizontal pada diagram tegangan


ΣH=0
Cc + Cs= Ts

Struktur Beton Dasar   39 


0,85.fc’.ab.b + As’.fs’= As.fy
0,85.fc’.ab.b = As.fy - As’.fs’
0,85.fc’.ab.b = ρb.b.d.fy – ρ’.b.d.fs’
0,85.fc’.ab.b = (ρb.fy – ρ’.fs’) b.d

(ρ b .f y − ρ'.f s ')b.d
ab =
0,85.f c '.b

Persamaan ( 41 ) dan ( 42 )

0,003.E s (ρ b .f y − ρ'.fs ')b.d


.β 1 .d =
0,003 + f y 0,85.f c '.b

0,85.f c ' β1 600 fs'


ρb = . + ρ'
fy 600 + f y fy

dengan catatan, bila :


a) fs’ < fy, maka digunakan nilai fs’
b) fs’ ≥ fy, maka digunakan nilai fy
Analisa penampang balok bertulang ganda, dapat dinyatakan dalam diagram alir
sebagai berikut:

Struktur Beton Dasar   40 


Mulai

Data: b,h,d,d’,As,As’,fc’,

fy

Tentukan: a,c

Kontrol:
Ya Tdk.
f s = fy
Tentukan :a,fs’
Kontrol:
Tidak
ρmin < ρ

Ya Kontrol:

Tidak ρmin < ρ


Tentukan :

Mn;
Ya
Perlu perubahaan

di i
Tentukan :

Mn;

Selesai

Gbr.19 Diagram alir analisa balok bertulang ganda

Struktur Beton Dasar   41 

Anda mungkin juga menyukai