Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

Kelompok 5

Oleh :

Kadek Amelia Mustikaningsih (1733121407)


kadekameliamustika@gmail.com
Ida Ayu Ary Widyantari (1733121389)
dayu.ary33@gmail.com
Putu Eka Juniawati (1733121172)
ekania886@gmail.com
Gus Rai Eling Vani Sorga (1733121368)
gusraiiy11@gmail.com

UNIVERSITAS WARMADEWA

FAKULTAS EKONOMI

2018/2019
A. Laporan Keuangan Pokok
Pada umumnya laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan
meliputi ; neraca , perhitungan rugi laba , laporan perubahan posisi keuangan
dan catatan atas laporan keuangan. Neraca adalah suatu iktisar yang
menggambarkan posisi harta , utang , dan modal sendiri suatu perusahaan pada
saat tertentu. Perhitungan rugi laba adalah iktisar yang memuat rincian
pendapatan dan biaya dalam rangka perhitungan laba atau rugi untuk suatu
periode tertentu. Untuk dapat menggambarkan secara jelas sifat dan
perkembangan yang dialami perusahaan menyusun laporan keuangan
komparatif.
Pasiva pada neraca menunjukkan sumber – sumber dana , dan aktiva
neraca menunjukkan alokasi dananya. Jadi membahas Manajemen Keuangan
berarti juga mempelajari Manajemen Aktiva dan Pasiva (asset & liabilities
management).Bagaimana mengendalikan dan mengarahkan sources ,
reservoir , dan uses dalam mencapai tujuan (objectives) ini merupakan pokok
manajemen keuangan. Komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi ( Penyertaan )
Aktiva Tetap
Aktiva lain – lain.
b. Kewajiban
Kewajibana Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Lain - lain
c. Modal
Modal saham
Agio Saham
Laba yang ditahan
Penyajian komponen – komponen neraca lazimnya sebagai berikut :
 Aktiva , diklasifikasikan menurut urutan likuiditas
 Kewajiban , diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
 Modal , diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya.
Perhitungan rugi laba disusun agar dapat memberikan gambaran mengenai
hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu. Cara penyajian rugi laba adalah
sebagai berikut :
 Harus memuat secara rinci unsur – unsur pendapatan dan beban.
 Seyogyanya disusun dalam bentuk urutan ke bawah
 Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar
biasa.

B. Analisis Persentase Per Komponen


Analisis persentase per komponen adalah metode analisis laporan Keuangan
yang disusun secara vertikal untuk mengetahui persentase investasi pasiva
terhadap total pasivanya, serta pos-pos rugi laba terhadap total penjualan netonya.
Keuntungan utama yang diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat
digunakan sebagai pembanding.
Persentase investasi adalah berapa persen investasi yang tertanam pada
masing-masing aktiva tersebut, yang dihitung dengan cara membandingkan antara
masing-masing aktiva terhadap jumlah aktiva. Pembandingan pos-pos aktiva
terhadap total aktiva juga merupakan distribusi investasi yang tertanam pada
masing-masing aktiva. Pada sisi pasiva neraca, dapat menggambarkan mengenai
struktur permodalan perusahaan, dengan cara menghitung persentase jumlah
hutang terhadap jumlah pasiva Dan jumlah modal sendiri dengan jumlah pasiva.
a. Analisis Dan Interpretasi
 Aspek Likuiditas
 Aspek Solvabilitas
 Tingkat Efisiensi
 Rentabilitas
C. Analis Perbandingan Laporan Keuangan
Analis perbandingan laporan keuangan juga sering disebut analis laporan
keuangan komparatif yaitu metode dan teknik analis dengan cara membandingkan
laporan keuangan (neraca dan laba rugi ) untuk dua periode atau lebih ,neraca
yang dibandingkan menunjukan aktiva hutang dan modal pada dua tanggal atau
lebih. Laporan laba rugi menunjukan penghasilan perusahaan Perubahan dalam
neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan oleh :
1. Laba atau rugi yang bersifat operasional atau insidentil
2. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya pesubahan bentuk aktiva
3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang
4. Adanya penambahan atau pengurangan modal
Apabila laporan keuangan yang dianalisis menggunakan perbandingan dari
laporan selama beberapa periode maka dinamakan analisis horizontal atau analisis
dinamis sedangkan apabila menggunakan satu periode saja maka analisis tersebut
dinamakan analisis vertical atau analisis statis, analis laporan keuangan yang
dinamis akan memperoleh hasil analis yang memuaskan karena
memperbandingkan beberapa periode. Analisi dan interpensi :
 Rasio Likuiditas
 Rasio Solvabilitas
 Rasio Profitabiltas
 Rentabilitas

D. Analisis Indeks
Analisis indeks/trend adalah salah satu metode analisis keuangan
untuk mengetahui kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu
perusahaan apakah naik, turun atau tetap. Kecenderungan posisi keuangan
tersebut dapat diketahui dari laporan keuangan yang disusun untuk tiga
periode atau lebih. Untuk melihat trend tersebut digunakan angka indeks
100 untuk tahun dasar. Tahun dasar tidak selamanya tahun awal,
melainkan tahun yang dianggap representative. Cara penyusunan laporan
dengan indeks, antara lain:
a. Menentukan tahun dasar
b. Menentukan angka indeks 100 pada tahun dasar untuk masing-masing
pos dalam tahun dasar.
c. Pos-pos dari periode laporan yang dianalisis dibandingkan dengan
pos-pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar.
d. Dalam menghitung rasio trend/kecenderungan pada umumnya tidak
semua pos-pos neraca dan laporan rugi laba dari beberapa periode
tersebut dihitung, karena tujuan utama dari perhitungan rasio adalah
membuat perbandingan antara pos-pos yang mempunyai hubungan
informasi dengan pos-pos lainnya.
Suatu trend angka rasio dari tingkat perputaran aktiva yang
cenderung naik menggambarkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam
menggunakan aktiva. Sedangkan kecenderungan turunnya tingkat
perputaran aktiva menggambarkan perusahaan semakin tidak efisien dalam
menggunakan aktivanya. Rasio hanya dapat mengukur:
a. Hubungan antara penjualan bersih dengan aktiva yang digunakan dan
tidak digunakan dan tidak memberikan informasi mengenai laba yang
diperoleh.
b. Penjualan adalah untuk satu periode, sedangkan jumlah aktiva
produktif adalah akumulasi kekayaan perusahaan selama beberapa
periode, dan mungkin adanya ekspansi yang tidak segera dapat
dihasilkan tambahan penjualan sehingga rasio pada tahun pertama
nampak rendah.
c. Tingkat penjualan mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor diluar
kemampuan perusahaan atau uncontrollable factors. Dengan demikian
trend hubungan antara penjualan dengan aktiva perlu diteliti lebih
lanjut.
Untuk menggambarkan kepastian akan hasil, harus dihubungkan
dengan profit margin atau persentase laba terhadap penjualan. Dengan
demikian diperoleh return on investment atau kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dari seluruh dana yang diinvestasikan. Di dalam
menggunakan analisis indeks sebaiknya menghubungkan antara angka-
angka dalam persen dan nilai rupiah. Jika tidak, maka akan menimbulkan
kesimpulan atau interpretasi yang menyesatkan.

E. Laporan Sumber Dan Penggunaan Kas


Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur
aktiva lancer yang paling tinggi likuiditasnya , semakin besar kas yang dimiliki
oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula likuiditasnya tetapi suatu
perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas
dalam jumlah besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan
mencerminkan over invesment dalam kas yang berarti perusahaan kurang efektif
dalam mengelola kas, apabila jumlah yang relatif kecil akan diperoleh tingkat
perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh lebih tinggi ,kas sangat
berperan dalam kelacaran perusahaan oleh karena itu kas harus diawasi dan
direncanakan dengan baik penerimaannya maupun penggunaanya, perencanaan
dan pengawasan kas bias dilakukan dengan menganalisis laporan sumber dan
penggunaan kas yang disusun untuk menunjukan perubahanperubahan kas selama
satu periode dan menunjukan dari manasumber sumber kas dan penggunaannya,
dapat digunakan juga dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan
kemungkinan sumber sumber yang ada atau dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan kasdimasa yang akan mendatang,
Penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas diperlukan langkah
langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan dua neraca untuk menyusun perubahan pada masing
masing elemen neraca
2. Mengelompokan perubahan perubahan tersebut dalam kelopok perubahan
yang memperbesar kas dan kelompok yang memperkecil jumlah kas,
mengelompokan elemen elemen dalam laba rugi atau laporan laba ditahan
ke dalam kelompok yang membesar kas dan kelompok yang memperkecil
jumlah kas
3. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan
sumber dan penggunaan kas

Elemen elemen dari neraca yang selalu diperhatikan berdasarkan


penggolongan sebagai berikut
1. Elemen elemen aktiva lancer selain kas
2. Elemen elemen aktiva tetap
3. Elemen elemen dari modal baik modal sendiri ataupun modal asing
4. Keuntungan perusahaan yang berasal dari operasi.
Perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mempunyai efek
memperbesar kas disebut sebagai sumber kas. Dengan demikian adanya sumber
kas dapat ditandai dengan :
 Berkurangnya aktiva lancar selain kas
 Berkurangnya aktiva tetap
 Bertambahnya hutang-hutang
 Bertambahnya modal
 Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Sebaliknya perusahaan yang efeknya memperkecil kas merupakan
penggunaan kas, yang ditandai dengan :
1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya hutang
4. Berkurangnya modal
5. Pembayaran dividen tunai
6. Adanya kerugian

F. Laporan Sumber Daya dan Penggunaan Modal Kerja


Pengertian modal kerja disini adalah modal kerja neto, yaitu
kelebihan aktiva lancar (current assets) di atas hutang lancar (current
liabilities). Aktiva lancar dan hutang lancar dikategorikan sebagai current
account, sedangkan aktiva tetap hutang jangka panjang dan modal sendiri
merupakan faktor non current account.
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat diketahui dari
mana saja sumber-sumber modal kerja dan untuk apa saja penggunaannya.
Sumber-sumber modal kerja adalah : 1) berkurangnya aktiva tetap; 2)
bertambahnya hutang jangka panjang; 3) bertambahnya aktiva tetap; 4)
keuntungan dari operasi.
Penggunaan Modal Kerja adalah :
1. Pembayaran dividen tunai ( cash dividend)
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya hutang jangka panjang
4. Berkurangnya modal
5. Kerugian dari operasi perusahaan.
Langkah – langkah dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja.
2. Mengelompokkan perubahan unsur – unsur non current account yang
dapat memperbesar dan memperkecil modal kerja.
3. Mengelompokkan unsur – unsur dalam laporan laba/rugi dan laba ditahan
ke dalam kelompok perubahan yang memperbesar atau memperkecil
modal kerja.
4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Daftar Pustaka

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. Manajemen Keuangan. Denpasar : Udayana


University Press.

http://www.academia.edu/10985458/
MAKALAH_ANALISIS_LAPORAN_KEUANGAN

https://www.scribd.com/doc/216760566/Makalah-Analisis-Laporan-Keuangan-
Kelompok-1

Anda mungkin juga menyukai